Diagram Alir Flowmap Data Flow Diagram DFD Struktur table untuk table ‘tuser’ Struktur table untuk table ‘tbarang’ Struktur table untuk table ‘tsupplier’ Struktur table untuk table ‘tpelanggan’ Struktur table untuk table ‘tpembelian’ Struktur table untuk

xiii DAFTAR SIMBOL

1. Diagram Alir Flowmap

No Simbol Keterangan 1 2 3 4 5 Dokumen Menunjukan dokumen sebagai masukan keluaran baik secara manualmelaui kompuiter Proses Manual menunjukan proses yang dikerjakan secara manual Operasi Komputerisasi Menunjukan proses yang dikerjakan oleh komputer Penyimpanan Dokumen Digunakan untuk penyimpanan data sebagai arsip secara manual Aliran Data Menunjukan aliran data antar proses xiv

2. Data Flow Diagram DFD

xv

3. Entity Relationship Diagram ERD

No 1 2 3 Simbol Keterangan Data Entitas Segala sesuatu baik yang nyata maupun abstrak yang datanya akan direkam Relasi Menunjukan adanya hubungan antar sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas berbeda Aliran Data Menyatakan penghubung antara relasi dengan data entitas dan data entitas dengan atribut Data Entitas Lemah Entitas yang kemunculannya tergantung dari entitas lain yang lebih kuat 4 5 Atribut Kumpulan elemen data yang membentuk suatu entitas xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Listing Program Lampiran Kuisioner 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang begitu pesat. Sistem informasi berjalan sesuai dengan tingkat kebutuhan pemakai. Informasi yang dimaksud di sini adalah informasi yang berbasis pada perkembangan teknologi komputer yang dewasa ini inovasinya berkembang sangat cepat, baik itu dalam perangkat keras hardware maupun perangkat lumak software, tetapi dalam kenyataan sehari-hari masih sering yang mengalami keterlambatan informasi yang diterima, sehingga pengambilan keputusan sering terlambat. Hal ini tentu akan mengganggu jalannya suatu badan atau organisasi. Salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan informasi, yaitu disebabkan karena kurang terorganisasinya pengolahan informasi itu sendiri. Toko Central adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual- beli produk bahan kain dan lain sebagainya, yang tentu didalamnya terdapat suatu proses pengolahan data sehingga nantinya dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Adapun persoalan-persoalan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini diantaranya adalah proses pengelolaan transaksi penjualan oleh bagian kasir dan pengelolaan keluar-masuk serta persediaan barang oleh bagian gudang yang masih dilakukan secara manual memberi dampak pendokumentasian data masih berbentuk berkas yang menyebabkan terjadinya penumpukan dokumen-dokumen. Pencarian dan pencatatan ulang dokumen yang akan dicocokan dengan hasil pengecekan barang di gudang menyebabkan lambat dalam pemenuhan kebutuhan informasi jual-beli dan persediaan barang, juga lambat dalam pembuatan laporannya. Data yang diolah dalam pengolahan data penjualan bahan kaos ini sama di setiap toko , maka penulis bermaksud membangun suatu aplikasi publik yang dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada, dengan sistem yang lebih mudah digunakan, efisien dan tentunya bisa dipergunakan oleh pemilik toko dimana penulis mengambil studi kasus. Maka judul tugas akhir ini diberi nama “Sistem Informasi di Toko Central Bandung“.

1.2 Identifikasi Masalah

Latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, dapat diidentifikasikan masalah yang timbul yaitu proses pengelolaan transaksi penjualan oleh bagian kasir dan pengelolaan keluar-masuk serta persediaan barang oleh bagian gudang yang masih dilakukan secara manual.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan proses pada Sistem Informasi di Toko CENTRAL.

1.3.2 Tujuan

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mempermudah proses pengolahan data penjualan, data supplier, data pelanggan, barang dan pencarian data barang. 2. Proses transaksi bisa lebih cepat dan mudah. 3. Mempermudah petugas dalam pembuatan laporan penjualan, pelanggan, supplier dan barang.

1.4 Batasan Masalah

Penelitian yang telah banyak dilakukan dalam mengolah data inventory menyebabkan adanya perbedaan dalam pengolahan data. Dalam hal ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Sistem informasi ini hanya mengelola data transaksi penjualan dan pembelian, supplier, pencarian data barang, dan pembuatan laporan. 2. Data yang akan diolah pada sistem informasi ini adalah : a. Data pembelian b. Data penjualan c. Data barang 3. Proses yang terdapat pada sistem informasi ini berupa : a. Pembelian barang b. Penjualan barang c. Pelaporan 4. Keluaran pada sistem ini berupa laporan dari data- data sebagai berikut : a. Laporan penjualan, pembelian, supplier, barang. b. Informasi barang yang tersedia. 5. Adapun perangkat lunak yang digunakan : a. Sistem Operasi Windows XP b. Borland Delphi 7, sebagai perangkat lunak pendukung dalam pembuatan User Interface dari perangkat lunak yang akan dibangun. c. DBMS menggunakan MySQL.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu: 1. Tahap pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam tugas akhir ini yaitu : a. Studi Literatur Mencari sumber buku, jurnal dan paper yang berhubungan dengan aplikasi ini atau mencarinya di internet. b. Interview Teknik pengambilan data dengan bertanya langsung kepada pihak yang berhubungan dengan topik tugas akhir ini. c. Observasi Teknik pengambilan data dengan cara meninjau langsung ke tempat masalah tugas akhir ini dibuat. 2. Tahap pembangunan dan pengembangan perangkat lunak Tahap ini menggunakan metode waterfall, yaitu : a. System Engineering Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak. b. Analysis Pada tahap analisis ini, yang dilakukan adalah dengan cara menganalisis kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk pembangunan Aplikasi Pengolahan Data Penjualan Bahan Kaos. c. Design Pada tahap perancangan sistem ini, yang dilakukan adalah dengan mulai merancang design tampilan antarmuka dari sistem yang akan dibangun sesuai dengan kebutuhan user yang telah di analisis sebelumnya. Kegiatan perancangan sistem ini nantinya akan menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan yang melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem yang mendasar dan hubungan-hubungannya. d. Coding Pada tahap ini, yang dilakukan adalah membangun coding berdasarkan hasil analisis dan perancangan agar sistem yang diperoleh tidak melenceng dari kebutuhan pengguna. e. Testing Pada tahap pengujian sistem ini, yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian sistem yang telah diimplementasikan sehingga aplikasi yang telah dibangun sesuai dengan harapan user. Selain itu, pengujian sistem juga dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan-kesalahan yang mungkin masih terjadi dari sistem yang dibangun. f. Maintenance Pada tahap ini, sistem yang telah digunakan dipelihara agar bisa berjalan dengan baik dan bisa dikembangkan lagi. Gambar 1.1 Metode Waterfall [sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Konsep Dasar] Sistem Engineerin Analysis Design Coding Testing Maintenan 3. Metode analisis menggunakan Aliran data terstruktur dengan menggunakan tools yaitu Data Flow Diagram DFD dan pemodelan datanya menggunakan Entity Relationship Diagram ERD.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang tugas akhir yang akan dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan yang merupakan gambaran umum.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam pembangunan sistem informasi.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini beserta perancangan antarmuka dari aplikasi ini.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi ini dan saran tentang aplikasi ini. 9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Informasi

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini : ” Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut : ” sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.

2.1.2 Konsep Dasar Data dan Informasi

Konsep Informasi tidak akan lepas dari keterhubungan dengan data. Untuk mendapatkan Informasi yang valid maka dibutuhkan data-data yang berhubungan antara satu dengan yang lain agar output sesuai dengan yang diharapkan.

2.1.2.1 Data

Data adalah kumpulan dari fakta-fakta, kejadian-kejadian yang dapat berupa simbol, angka, huruf, dan lain-lain yang berguna bagi suatu pengolahan data proses atau sebagai masukan input bagi suatu proses. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.

2.1.2.2 Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan Informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan atau pemrosesan data. Sumber dari Informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, tetapi data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat memberikan arti banyak bagi pemakai, sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan Informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain Informasi adalah hasil dari pengolahan data.

2.1.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal pokok yaitu: a. Akurat accurate Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. b. Tepat waktu time lines Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi. c. Relevan relevance Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.

2.1.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari Informasi value of information ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan Informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

2.1.2.5 Siklus Informasi

Data agar menjadi lebih berarti dan berguna dalam bentuk Informasi, maka perlu diolah melalui suatu model tertentu. Data yang telah diolah tersebut kemudian diterima oleh penerima, lalu penerima membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, dan diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus Informasi information cycle atau disebut pula siklus pengolahan data processing cycles. Gambar 2.1 Siklus Informasi

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung operasi bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.

2.3 Konsep Dasar analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi menjadi bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permaslahan, hambatan, yang terjadi dalam kebutuhan yang diharapkan sehngga dapat diusulkan perbaikannya. Kegiatan analisis sistem sangat berorientasi pada manusia, kegiatan ini mempunyai beberapa kriteria, yaitu: 1. Mendefinisikan apa saja yang harus dilakukan oleh sistem, yang berhubungan dengan pemakai 2. Melakukan negosiasi secara ekssistensif karena masing-masing pengguna sistem mempunyai keinginan masing-masing 3. Lebih berorientasi pada pencegahan kesalahan

2.4 Konsep Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem Informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem. Penggambaran dan rancangan model sistem Informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Konteks dan Diagram Alir Data DAD atau Data Flow Diagram DFD.

2.4.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram tingkat tinggi dari Diagram Alir Data yang merupakan gambaran global dari sistem Informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam maupun keluar suatu sistem dan merupakan alat yang digunakan untuk melihat batasan antara sistem dengan eksternal entity .

2.4.2 Diagram Alir Data

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram DFD adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Kemudian DFD dikembangkan menjadi DFD tingkat 0 atau level 0 dan kemudian DFD level 0 dikembangkan lagi menjadi level 1 dan selanjutnya sampai sistem tersebut tergambarkan secara rinci menjadi tingkatan-tingkatan lebih rendah lagi. DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut : a. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas. b. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan. c. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama. Simbol-simbol yang digunakan pada diagram alir data atau data flow diagram antara lain : a. Kesatuan Luar External Entity Kesatuan luar atau external entity merupakan kesatuan luar di lingkungan sistem, bisa berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan bagi sistem atau keluaran dari sistem. b. Proses Process Proses adalah kegiatan kerja yang dilakukan oleh manusia, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk arus data yang akan keluar dari proses. c. Arus Data Data Flow Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan masukan dan keluaran dari suatu proses. d. Penyimpanan Data Data Storage Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu arsip atau database pada sistem komputer.

2.4.3 Kamus Data

Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan Informasi dari suatu sistem Informasi. Kamus data berisikan beberapa tabel yang memuat nama dari data , tipe dari data yang akan kita gunakan di dalam menyusun program. Kamus data digunakan untuk menghindari duplikasi elemen-elemen dan menghindari konflik antara elemen- elemen tersebut. Dengan kamus data , dapat melihat elemen-elemen yang terdapat dalam sebuah sistem.

2.5 Konsep Basis Data

Basis data adalah kumpulan file yang saling berinteraksi, relasi tersebut biasa ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu basis data menunjukan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan atau instansi. Terdapat dua buah teknik perancangan basis data, yaitu dengan membuat Entity Relationship Diagram atau dengan menerapkan normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui.

2.5.1 Entity Relationship Diagram

Diagram E-R Model E-R yang berisi komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan diagram E-R Objektif utama dari pembuatan diagram E-R adalah untuk menunjukan objek-objek apa saja yang dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut. Pada sebuah sistem yang ruang lingkupnya lebar dan kompleks, penggambaran atribut-atribut dalam sebuah diagram E-R sering kali mengganggu objek yang ingin dicapai. Maka dapat dipisahkan pendeklarasian atribut-atribut dari diagram E-R dan dinyatakan dalam kamus data. Atribut yang berfungsi sebagai key juga dibedakan dengan yang bukan key dengan menggarisbawahi atribut tersebut. Model data diagram E-R dibentuk dari empat komponen dasar, yaitu : a. Entitas Entity Entitas adalah sesuatu yang ada dan dapat berupa orang,tempat, benda, peristiwa atau konsep yang bisa memberi atau mengandung Informasi b. Relasi Relationship Jenis hubungan untuk entitas yang ada di dalam diagram adalah sebagai berikut : 1. One to One Relationship Satu ke Satu Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu pula sebaliknya. Gambar 2.2 One to One Relationship 2. One to Many Relationship Satu ke Banyak Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada entitas A. Gambar 2.3 One to Many Relationship 3. Many to One Relationship Banyak ke Satu Setiap entitas pada himpunan A berhubungan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan banyak entitas pada entitas himpunan B. Gambar 2.4 Many to One Relationship 4. Many to Many Relationship Banyak ke Banyak Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian pula sebaliknya. Gambar 2.5 Many to Many Relationship

2.6 Pengertian Inventory

Inventory merupakan kata lain dari persediaan, istilah persediaan disini maksudnya menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan. Persediaan dapat mengambil bentuk yang tergantung pada jenis usaha yang ditekuni oleh perusahaan yang bersangkutan. Pada perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk, persediaan barang merupakan salah satu unsur yang paling efektif dalam operasional perusahaan, yang secara berkelanjutan digunakan dalam kegiatan penjualan barang harian yang dapat disajikan dalam bentuk laporan persediaan barang.

2.7 Borland Delphi 7

Borland delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrograman yang terstruktur. Keunggulan lain delphi adalah dapat dipergunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis windows. Untuk membangun aplikasi diperlukan komponen-komponen yang ada pada Delphi. Komponen pada Delphi memiliki dua sifat yaitu : 1. Komponen Visual Komponen Visual adalah komponen yang terlibat pada saat aplikasi dijalankan. Contoh dari komponen visual diantaranya adalah label, edit, memo, button, dan radio button. 2. Komponen non visual Komponen non visual adalah komponen yang tidak terlihat oleh user pada saat aplikasi dijalankan, tetapi komponen tersebut menghasilkan tampilan sesuai dengan fungsi komponen tesebut. Contoh dari komponen non visual diantaranya adalah MainMenu, PopUpMenu, OpenDialog, dan Timer.

2.8 Database Management System DBMS

Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua Informasi untuk mendukung semua kebutuhan sistem. Proses dasar yang dimiliki oleh database ada 4, yaitu : 1. Pembuatan data-data baru create database 2. Penambahan data insert 3. Mengubah data edit 4. Menghapus data delete Sistem manajemen database Database Management System merupakan sistem pengoperasian dan sejumlah data pada komputer. Dengan sistem ini dapat merubah data, memperbaiki data yang salah dan menghapus data yang tidak dapat dipakai. Sistem manajemen database merupakan suatu perluasan software sebelumnya mengenai software pada generasi komputer yang pertama. Salah satu tujuan DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas atau antarmuka interface dalam melihat atau menikmati data kepada pemakai. Untuk itu, sistem tersebut seringkali akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan, dipakai atau dipelihara. Karena itu, seringkali data yang dilihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik. Perangkat lunak yang termasuk DBMS adalah : dBase III+, dBaseIV, Fox Base, Interbase, Ms.Access dan Borland Paradox atau Borland-Interbase

2.9 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya seperti file dan printer.

2.9.1 Tipe-tipe Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu : a. LAN Local Area Network LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan 10 Mbps sampai 100 Mbps. b. MAN Metropolitan Area Network MAN merupakan suatu jaringan cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 Km sampai beberapa ratus kilometer. Suatu MAN dapat bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps. c. WAN Wide Area Network WAN dirancang untuk menghubungkan komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti dari satu kota ke kota lain dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 Km sampai 1000 Km, dan kecepatannya bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,5 Gbps. d. GAN Global Area Network GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps hingga 100 Gbps dan cakupannya mencakupi ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah Internet.

2.9.2 Topologi Jaringan

Apabila dilihat dari jenis hubungannya, maka topologi jaringan dapat dibagi menjadi tiga yaitu : a. Topologi Bus Topologi bus berupa komputer-komputer yang dihubungkan melalui satu jalur kabel. Kelemahan topologi ini adalah bila pada suatu titik jaringan mengalami kerusakan, seluruh jaringan akan mati. Implementasi topologi ini menggunakan kabel coaxial dan membutuhkan sedikitnya duah buah alat yang disebut terminator pada ujung-ujung kabel. Terminator berfungsi untuk memberikan hambatan sebesar 50 ohm antara kabel inti dengan serabut kawat. Gambar 2.6 Topologi Bus b. Topologi Ring Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah sederhana, juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. c. Topologi Star Implementasi topologi star memerlukan hardware tambahan, yaitu konsentrator berupa switch atau hub yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Topologi ini lebih tahan terhadap gangguan dibandingkan topologi bus karena kerusakan di salah satu titik tidak akan mematikan seluruh jaringan, tetapi membutuhkan biaya lebih karena membutuhkan konsentrator. Dalam topologi star digunakan kabel twisted pairs. Gambar 2.7 Topologi Star

2.9.3 Sistem Client-Server

Client berisi aplikasi basis data sedangkan server berisi DBMS dan basis data. Pada sistem client-server untuk memenuhi kebutuhan, client akan mengirimkan message perintah query pengambilan data. Selanjutnya server yang menerima message tersebut akan menjalankan query dan hasilnya akan dikirimkan kembali ke client. Dengan begitu transfer datanya akan jauh lebih efisien. Adapun bentuk dari sistem client-server yang sederhana adalah sebagai berikut Gambar 2.6 : Gambar 2.8 Sistem Client-Server Sederhana

2.10 Implementasi Koneksi Client – Server

Adapun cara untuk mengkoneksikan jaringan pada system Client-Server sederhana adalah dengan cara menyeting koneksinya melalui Data Modul pada program Delphi dengan merubah properties yang ada. Jika pada computer Client merubahnya dengan IP Address sesuai dengan IP Address computer Server, sedangkan untuk computer Server tetap menggunakan koneksi Localhost.

2.11 MySQL

MySQL adalah suatu sistem manajemen database. Suatu database adalah sebuah kumpulan data yang terstruktur. Untuk menambahkan, mengakses, dan memproses data yang tersimpan pada suatu database komputer anda memerlukan sistem manajemen database seperti MySQL. Karena komputer sangat unggul dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database memainkan suatu peranan yang penting dalam komputasi, baik sebagai utility stand-alone maupun bagian dari aplikasi lainnya. Suatu database relasional menyimpan dataa dalam tabel-tabel terpisah. Hal ini memungjinkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel yang dihubungkan dengan relasi yang ditentukan membuatnya bisa mengkombinasikan data dari beberapa tabel pada suatu permintaan. Bagian SQL dari kata MySQL berasal dari “Structured Query Language” bahasa paling umum yang dipergunakan untuk mengakses database. Beberapa perintah dasar sql yang sering dipergunakan pada MySQL adalah sebagai berikut : a. Create Database Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat database baru. Sintaks : Create database database_nama database b. Drop Database Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus database. Sintaks : Drop Tabel Tabel_name c. Create Tabel Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat tabel baru. Sintaks Create Tabel tabel_name create_definition d. Describe Yaitu perintah yang digunakan untuk mendeskripsikan tabel Sintaks Describe Desc tabel [colum] e. Alter Tabel Yaitu perintah yang digunakan untuk memodifikasi tabel Sintaks Alter [Ignor] Tabel table_name f. Drop Tabel Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus tabel Sintaks Drop Tabel tabel_name [tabel_name..] g. Delete Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus record dri tabel Sintaks Delete From tabel_name Where Where_definiition h. Select Yaitu perintah yang digunakan untuk query ke database Sintaks selectfrom tabel_name Select Field from tabel_name 28

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Melakukan analisis sistem yang berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan sistem yang lama. Dari analisis tersebut dapat diketahui kekurangan sistem yang lama dan dapat dirancang atau diperbaiki menjadi sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien. Permasalahan yang muncul dalam pembuatan tugas akhir ini adalah bagaimana membuat sebuah sistem yang mampu mengatasi permasalahan mengenai persediaan dan penjualan barang. Dari hasil observasi di Toko Central Bandung, sistem pengolahan data yang dilakukan tidak menggunakan sistem komputerisasi, tetapi masih menggunakan sistem manual dalam arti masih menggunakan buku tebal untuk mengolah dan menyimpan data-datanya. Apabila terjadi kesalahan pencatatan atau ada perubahan data, maka dilakukan dengan cara menghapus atau mencoretnya. Apabila kesalahan tersebut sering terjadi maka begitu banyak terdapat coretan- coretan yang dilakukan, yang akan menjadikan catatan dalam buku tersebut tidak rapi dan terlihat berantakan.

3.1.1 Analisis Masalah

Sistem informasi yang berjalan saat ini di Toko Central pada saat ini masih terdapat beberapa kekurangan yang menyebabkan pengolahan data cukup sulit dilakukan. Adapun beberapa masalah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Dalam pengolahan data penjualan, data pembelian dan data persediaan barang yang ada masih dilakukan secara manual yaitu masih menggunakan buku dalam pengolahan dan penyimpanan datanya. b. Sering terjadi keterlambatan dalam penyusunan laporan dikarenakan dokumen-dokumen yang berupa kertas tidak teratur. c. Bagaimana membangun sistem informasi di Toko Central Bandung.

3.1.2 Analisis Prosedur Yang Terlibat

Prosedur merupakan urutan dari langkah-langkah yang terjadi atau yang dilakukan dalam suatu sistem. Prosedur yang terlibat dalam sistem persediaan dan penjualan barang merupakan suatu kesatuan prosedur atau proses-proses yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan kegiatan yaitu pengolahan data persediaan dan penjualan barang dalam sebuah perusahaan. Prosedur tersebut terdiri dari proses pemesanan, proses penjualan, proses pembelian dan proses pembuatan laporan.

3.1.2.1 Prosedur Penjualan

Pelanggan datang ke bagian penjualan untuk memesan barang, kemudian bagian penjualan akan memeriksa barang jika tersedia bagian penjualan akan membuatkan nota pembelian tiga rangkap di mana satu untuk arsip penjualan dan yang dua lagi diberikan kepada pelanggan. Jika barang tidak tersedia bagian penjualan akan memberitahukan kepada pelanggan bahwa barang tidak ada. Transaksi penjualan harus dilunasi langsung. Pencatatan nama barang, harga barang, dan tanggal faktur sudah bisa dibuat. Faktur diperlihatkan kepada pihak pelanggan untuk melakukan transaksi pembayaran total harga barang yang harus dibayar. Kemudian barang diserahkan kepada pelanggan beserta satu rangkap nota yang telah disahkan. Gambar 3.1 Flowmap Proses Penjualan

3.1.2.2 Prosedur Pembelian

Prosedur yang dilakukan dalam tahap ini adalah jika persediaan barang sudah hampir habis, bagian gudang akan mencatat data barang tersebut dan menyerahkannya ke bagian pembelian. Bagian pembelian akan memesan barang ke supplier, kemudian barang yang dipesan akan dikirim sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Ketika barang pesanan sampai, maka bagian gudang akan mengecek barang yang datang sesuai dengan faktur yang dibawa oleh supplier. Apabila barang sudah sesuai, kemudian dilakukan proses pembayaran sesuai dengan jumlah harga barang. Setelah proses pembayaran selesai, maka faktur yang telah disahkan ditandatangani kedua belah pihak akan diberikan pada bagian keuangan satu rangkap dan yang satu rangkap lagi disimpan oleh pihak supplier. Bagian Gudang Bagian Pembelian Daftar Pesanan Pembelian Daftar Pesanan Pembelian Pencatatan Pesanan ke Supplier Pesanan Pembelian APB 1 2 Pesanan Pembelian 2 Faktur Pembelian Beserta Barang 1 Faktur Pembelian Beserta Barang Cek Faktur dan Barang Sesuai ? 1 2 Faktur Pembelian Beserta Barang yang tidak sesuai 1 2 Faktur Pembelian Beserta Barang 1 2 Pembayaran Faktur Pembelian Beserta Barang 1 2 Faktur Pembelian Lunas 2 Faktur Pembelian Lunas Beserta Barang Pmeriksaan dan Pencatatan Barang sesuai Faktur Daftar Pembelian Barang Faktur Pembelian Lunas Ubah Data Barang Daftar Persediaan Barang AG Supplier Bagian Keuangan Faktur Pembelian Pemeriksaan dan Pembuatan Laporan Laporan Pembelian Laporan Pembelian Laporan Pembelian AK AP 1 2 1 2 Pimpinan Tidak Ya Faktur Pembelian Lunas APB Faktur Pembelian Lunas APB AG : Arsip Gudang APB : Arsip Pembelian AK : Arsip Keuangan AP : Arsip Pimpinan AG Daftar Persediaan Barang Pengecekan Stok Barang Minimum Dan Pencatatan Pembelian ke Supplier Gambar 3.2 Flowmap Proses Pembelian

3.1.2.3 Prosedur Pembuatan Laporan Bagian Gudang

Laporan Persediaan Barang merupakan suatu laporan mengenai jumlah stockpersediaan barang. Laporan persediaan barang ini dicatat oleh bagian gudang setiap kali ada pengurangan dan penambahan terhadap stok barang, kemudian dilaporkan kepada pimpinan. Gambar 3.3 Flowmap Proses Pembuatan Laporan Persediaan Barang

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

3.2.1 Analisis User

User atau pengguna yang akan mengoperasikan sistem informasi ini adalah karyawan dari Toko Central, adapun maksud dari analisis ini adalah untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat serta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman user terhadap komputer. Karakteristik user yang akan mengelola Sistem informasi ini adalah sebagai berikut : 1. Buyung a. Pendidikan : S1 b. Jabatan : Pimpinan c. Kemampuan dalam menggunakan komputer : menguasai Microsoft Word dan Microsoft Excel. 2. Eka a. Pendidikan : D3 b. Jabatan : Bagian Penjualan c. Kemampuan dalam bidang komputer : menguasai Microsoft Word dan Microsoft Excel. 3. Widhi a. Pendidian : D3 b. Jabatan : Bagian Gudang c. Kemampuan dalam bidang komputer : menguasai Microsoft Word dan Microsoft Excel. Berdasarkan hasil analisis terhadap user yang akan menggunakan aplikasi dengan latar belakang komputer yang terbiasa menggunakan Microsoft Office, maka disimpulkan bahwa user dapat menggunakan aplikasi pengolahan data persediaan dan penjualan barang di Toko Central.

3.2.2 Analisis Perangkat Lunak

Pada sistem yang berjalan belum menggunakan perangkat lunak apapun karena sistem yang digunakan di Toko Central masih menggunakan sistem manual. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun Sistem Informasi Persediaan dan Penjualan Barang ini adalah Borland Delphi 7.0 dan MySQL sebagai Database Management Storage DBMS.

3.2.3 Analisis Perangkat

Keras Kebutuhan perangkat keras untuk dapat mengimplementasikan program aplikasi pengolahan data persediaan dan penjualan barang ini komputer dengan spesifikasi minimun sebagai berikut : 1. Processor intel Pentium III 2,2 GHz 2. Hard Disk 40 GB 3. Memori 128 MB 4. Monitor 5. CD Room 6. Mouse, dan keyboard 7. Printer

3.2.4 Analisis Jaringan

Komputer yang akan digunakan dalam aplikasi ini berada pada satu bangunan, oleh karena itu jenis jaringan yang akan digunakan adalah LAN Local Area Network. Komputer yang nantinya akan terlibat dalam jaringan adalah komputer dibagian gudang dan komputer dibagian penjualan. Komputer dibagian gudang dalam aplikasi ini akan berfungsi sebagai server dan komputer dibagian penjualan yang akan menjadi client-nya. Media transmisi yang akan digunakan adalah kabel UTP dan masing-masing komputer harus memiliki LAN Card. Gambar 3.4 Peta Jaringan yang akan dibangun

3.2.5 Topologi Ring

Topologi yang digunakan dalam pembangunan jaringan ini adalah menggunakan topologi ring. Implementasi topologi star memerlukan hardware tambahan, yaitu konsentrator berupa switch atau hub yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Topologi ini lebih tahan terhadap gangguan dibandingkan topologi bus karena kerusakan di salah satu titik tidak akan mematikan seluruh jaringan, tetapi membutuhkan biaya lebih karena membutuhkan konsentrator. Dalam topologi star digunakan kabel twisted pairs. Gambar 3.5 Topologi Star 3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Perancangan Aliran Data Perancangan aliran data adalah penggambaran dari aliran data yang masuk dan keluar dari sistem yang akan dibangun, perancangan aliran data terdiri dari Diagram Konteks, Data Flow Diagram DFD, spesifikasi proses dan kamus data.

3.3.1.1 Diagram Konteks

Diagram konteks dari sistem prosedur pelaksanaan dalam sistem informasi yang dibangun adalah sebagai berikut : Gambar 3.6 Diagram Konteks

3.3.1.2 DFD Level 0

Gambar 3.7 DFD Level 0

3.3.1.3 DFD Level 1 Proses 2 Pengelolaan Data User

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses 2 Pengelolaan Data User

3.3.1.4 DFD Level 1 Proses 3 Pengelolaan Data Persediaan Barang

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses 3 Pengelolaan Data Persediaan Barang

3.3.1.5 DFD Level 1 Proses 4 Pengelolaan Data Supplier

Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses 4 Pengelolaan Data Supplier

3.3.1.6 DFD Level 1 Proses 5 Pengelolaan Data Pelanggan

Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses 5 Pengelolaan Data Pelanggan

3.3.1.7 DFD Level 1 Proses 6 Proses Penjualan

Gambar 3.12 DFD Level 1 Proses 6 Penjualan

3.3.1.8 DFD Level 1 Proses 7 Proses Pembelian

Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses 7 Pembelian

3.3.1.9 DFD Level 1 Proses 8 Proses Pelaporan

Gambar 3.14 DFD Level 1 Proses 8 Pelaporan

3.3.2 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan sebagai gambaran proses model aliran pada Data Flow Diagram. Untuk menggambarkan proses model aliran pada DFD dijelaskan pada tabel spesifikasi proses di bawah ini. Berikut ini adalah spesifikasi proses dari DFD level 1 : Tabel 3.1 Spesifikasi Proses No Proses Keterangan 1 No.Proses 1 Nama Proses Login Source Sumber - Pimpinan - Bag. Gudang - Bag. Penjualan Input Data login user_id dan password Pimpinan Data login user_id dan password bag. gudang Data login user_id dan password bag. Penjualan Output Login valid atau invalid Destination Tujuan - Pimpinan - Bag. Gudang - Bag. Penjualan Logika Proses Begin { Pimpinan, bag.gudang, bag. Penjualan memasukkan username dan password} if user_id dan password ada then tampil login valid else tampil login invalid end 2 No.Proses 2 Nama Proses Pengelolaan data user SourceSumber Pimpinan Input Data user Output Data user Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan mengelola data user} End 3 No.Proses 2.1 Nama Proses Ubah Data User SourceSumber Pimpinan Input Data user Output Data user Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan melihat data user yang akan di ubah} if data user lengkap then data user di simpan else data user gagal di simpan end 4 No.Proses 2.2 Nama Proses Menampilkan Data User Sourcesumber Pimpinan Input Data User Output Data User Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan melihat data user} End No.Proses 3 Nama Proses Pengelolaan data persediaan barang 5 SourceSumber Pimpinan Bag. Gudang Input Data barang Output Data barang Destination Pimpinan Bag. Gudang Logika Proses Begin { Pimpinan, bag. gudang mengelola data persedian barang} End 6 No.Proses 3.1 Nama Proses Tambah Data Barang SourceSumber Pimpinan Input Data Barang Output Data Barang Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Tambah data barang} if data barang lengkap then data barang di simpan else data barang gagal disimpan end 7 No.Proses 3.2 Nama Proses Hapus Data Barang SourceSumber Pimpinan Input Data Barang Output Data barang Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Hapus data barang} end 8 No.Proses 3.3 Nama Proses Ubah Data Barang SourceSumber Pimpinan Input Data barang Output Data barang Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Ubah data barang} if data barang lengkap then data barang di simpan else data barang gagal di simpan end 9 No.Proses 3.4 Nama Proses Cari Data Barang SourceSumber Pimpinan Bag, Gudang Input Data barang Output Data barang Destination Pimpinan Bag. Gudang Logika Proses Begin { Cari data barang} end No.Proses 3.5 10 Nama Proses Menampilkan Data Barang SourceSumber Pimpinan Bag. Gudang Input Data barang Output Data barang Destination Pimpinan Bag. Gudang Logika Proses Begin { Pimpinan melihat data barang} End 11 No.Proses 4 Nama Proses Pengelolaan data supplier SourceSumber Pimpinan Input Data supplier Output Data supplier Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan mengelola data supplier} End 12 No.Proses 4.1 Nama Proses Tambah Data Supplier SourceSumber Pimpinan Input Data Supplier Output Data Supplier Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Tambah data supplier} if data supplier lengkap then data supplier di simpan else data supplier gagal disimpan end 13 No.Proses 4.2 Nama Proses Hapus Data Supplier SourceSumber Pimpinan Input Data supplier Output Data supplier Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Hapus data supplier} end 14 No.Proses 4.3 Nama Proses Ubah Data Supplier SourceSumber Pimpinan Input Data supplier Output Data supplier Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Ubah data supplier} if data supplier lengkap then data supplier di simpan else data supplier gagal di simpan end 15 No.Proses 4.4 Nama Proses Cari Data Supplier SourceSumber Pimpinan Input Data supplier Output Data supplier Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Cari data supplier} End 16 No.Proses 4.5 Nama Proses Menampilkan Data Supplier SourceSumber Pimpinan Input Data supplier Output Data supplier Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Pimpinan melihat data supplier} end 17 No.Proses 5 Nama Proses Pengelolaan data pelanggan SourceSumber Pimpinan Input Data pelanggan Output Data pelanggan Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan mengelola data pelanggan} End 18 Nama Proses 5.1 SourceSumber Tambah Data Pelanggan Input Pimpinan Output Data pelanggan Destination Data pelanggan Logika Proses Pimpinan Logika Proses Begin {Tambah data pelanggan} if data pelanggan lengkap then data pelanggan di simpan else data pelanggan gagal disimpan end 19 No.Proses 5.2 Nama Proses Hapus Data Pelanggan SourceSumber Pimpinan Input Data pelanggan Output Data pelanggan Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Hapus data pelanggan} end 20 No.Proses 5.3 Nama Proses Ubah Data Pelanggan SourceSumber Pimpinan Input Data pelanggan Output Data pelanggan Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Ubah data pelanggan} if data pelanggan lengkap then data pelanggan di simpan else data pelanggan gagal di simpan end 21 No.Proses 5.4 Nama Proses Cari Data Pelanggan SourceSumber Pimpinan Input Data pelanggan Output Data pelanggan Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Cari data pelanggan} End 22 No.Proses 5.5 Nama Proses Menampilkan Data Pelanggan SourceSumber Pimpinan Input Data pelanggan Output Data pelanggan Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Pimpinan melihat data pelanggan} end 23 No.Proses 6 Nama Proses Penjualan SourceSumber Bag. Penjualan Input Data penjualan Output Data Penjualan Destination Bag. Penjualan Logika Proses Begin { Bag. Penjualan mengelola data penjualan} End 24 No.Proses 6.1 Nama Proses Lihat data barang SourceSumber Bag. Penjualan Input Data Barang Output Data Barang Destination Bag. Penjualan Logika Proses Begin {Lihat Data Barang} End 25 No.Proses 6.2 Nama Proses Tampil data barang SourceSumber Bag. Penjualan Input Data barang Output Data barang Destination Bag. Penjualan Logika Proses Begin {Tampil data barang} end 26 No.Proses 6.3 Nama Proses Tambah data penjualan SourceSumber Bag. Penjualan Input Data penjualan Output Laporan penjualan Destination Bag. Penjualan Logika Proses Begin {Tambah data penjualan} if data penjualan lengkap then data penjualan di simpan else data penjualan gagal disimpan end 27 No.Proses 6.4 Nama Proses Cetak nota penjualan SourceSumber Bag. Penjualan Input Cetak nota Output Nota Destination Bag. Penjualan Logika Proses Begin { Bag. Penjualan mencetak nota penjualan} end 28 No.Proses 6.5 Nama Proses Tampil data penjualan SourceSumber Bag. Penjualan Input Data penjualan Output Data penjualan Destination Bag. penjualan Logika Proses Begin {bag. penjualan melihat data penjualan} end 29 No.Proses 7 Nama Proses Pembelian SourceSumber Pimpinan Input Data pembelian Output Data pembelian Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan mengelola data pembelian} End 30 No.Proses 7.1 Nama Proses Lihat data barang SourceSumber Pimpinan Input Data Barang Output Data Barang Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Lihat Data Barang} End 31 No.Proses 7.2 Nama Proses Tampil data barang SourceSumber Pimpinan Input Data barang Output Data barang Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Tampil data barang} End 32 No.Proses 7.3 Nama Proses Tambah data pembelian SourceSumber Pimpinan Input Data pembelian Output Data pembelian Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Tambah data pembelian} if data pembelian lengkap then data pembelian di simpan else data pembelian gagal disimpan end No.Proses 7.4 33 Nama Proses Tampil data pembelian SourceSumber Pimpinan Input Data pembelian Data supplier Output Data pembelian Data supplier Destination Pimpinan Logika Proses Begin {Pimpinan melihat data pembelian end 34 No.Proses 8 Nama Proses Pelaporan SourceSumber Pimpinan Input Kriteria info Data penjualan Data pelanggan Data pembelian Data supplier Data barang Output Laporan penjualan Laporan data pelanggan Laporan data pembelian Laporan data supplier Laporan data persediaan barang Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan mengelola proses pelaporan} End 35 No.Proses 8.1 Nama Proses Laporan penjualan SourceSumber Pimpinan Input Data penjualan Output Data penjualan Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan menampilkan laporan data penjualan} End 36 No.Proses 8.2 Nama Proses Laporan pembelian SourceSumber Pimpinan Input Data pembelian Output Data pembelian Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan menampilkan laporan data pembelian} End 37 No.Proses 8.3 Nama Proses Laporan pelanggan SourceSumber Pimpinan Input Data pelanggan Output Data pelanggan Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan menampilkan laporan data pelanggan} End 38 No.Proses 8.4 Nama Proses Laporan supplier SourceSumber Pimpinan Input Data supplier Output Data supplier Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan menampilkan laporan data supplier} End 39 No.Proses 8.5 Nama Proses Laporan barang SourceSumber Pimpinan Input Data barang Output Data barang Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan menampilkan laporan data barang} End 40 No.Proses 8.6 Nama Proses Lihat laporan SourceSumber Pimpinan Input Lihat laporan Output Laporan yang akan dilihat Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan melihat laporan} End 41 No.Proses 8.7 Nama Proses Cetak laporan SourceSumber Pimpinan Input Cetak laporan Output Laporan yang telah dicetak Destination Pimpinan Logika Proses Begin { Pimpinan mencetak laporan} End

3.3.3 Kamus Data

Tabel 3.2 Kamus Data 1 Data_Login = user_id+password+hak_akses Berisi seluruh data login User_id = [A-Z|a-z|0-9] Password = [A-Z|a-z|0-9] Hak Akses= [A-Z|a-z|0-9] 2 Data_User = user_id+password+hak_akses Berisi seluruh data user User_id = [A-Z|a-z|0-9] Password = [A-Z|a-z|0-9] Hak Akses= [A-Z|a-z|0-9] 3 Data_Barang = kd_barang+nm_barang+kd_supplier+h_beli+ h_jual+stok Berisi seluruh data barang Kd_barang = [A-Z|a-z|0-9] Nm_barang = [A-Z|a-z|0-9] Kd_supplier = [A-Z|a-z|0-9] H_beli = [0-9] H_jual = [0-9] Stok = [0-9] 4 Data_Pelanggan = kd_pelanggan+nm_pelanggan+alamat+telp Berisi seluruh data pelanggan Kd_pelanggan = [A-Z|a-z|0-9] Nm_pelanggan = [A-Z|a-z|0-9] Alamat = [A-Z|a-z|0-9] Telp = [0-9] 5 Data_Supplier = kd_supplier+nm_supplier+alamat+telp Berisi seluruh data supplier Kd_supplier = [A-Z|a-z|0-9] Nm_supplier = [A-Z|a-z] Alamat = [A-Z|a-z|0-9] Telp = [0-9] Kontak_Person = [0-9] 6 Data_Penjualan = no.nota+kd_pelanggan+tanggal+total Berisi seluruh data penjualan No.nota = [0-9] Kd_pelanggan = [A-Z|a-z|0-9] Tanggal = [0-9] Total = [0-9] 7 Detail_Penjualan = no.nota+kd_barang+kd_pelanggan+jumlah+h_jual+subtotal Berisi seluruh detail penjualan No.nota = [0-9] Kd_barang = [A-Z|a-z|0-9] Kd_pelanggan = [A-Z|a-z|0-9] Jumlah = [0-9] H_jual = [0-9] Subtotal = [0-9] 8 Data_Pembelian = no.faktur+kd_supplier +tanggal+total Berisi seluruh data pembelian No.faktur = [0-9] Kd_supplier = [A-Z|a-z|0-9] Tanggal = [0-9] Total = [0-9] 9 Detail_Pembelian = no.faktur +kd_supplier+kd_barang +tanggal+h_beli+subtotal Berisi seluruh detail pembelian No.faktur = [0-9] Kd_supplier = [A-Z|a-z|0-9] Kd_barang = [A-Z|a-z|0-9] Tanggal = [0-9] H_beli = [0-9] Subtotal = [0-9]

3.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan perancangan kumpulan data file non- redudant yang saling berkaitan satu sama lainnya dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-tabelnya struktur data dan relasi-relasi dalam membentuk bangunan informasi yang penting. Perancangan basis data di bawah ini terdiri dari E-R diagram, struktur tabel dan relasi antar tabel.

3.4.1 Entity Relationship Diagram ERD

Berikut ini adalah hubungan antar tabel yang satu dengan tabel yang lainnya dengan dihubungkan oleh kunci masing-masing tabel tersebut: Gambar 3.15 Entity Relationship Diagram ERD

3.4.2 Skema Relasi

TUser User_id Password Hak_akses PK TBarang Kd_barang Nm_barang Kd_supplier H_beli H_jual Stok PK TPelanggan Kd_pelanggan Nm_pelanggan Alamat Telp PK TSupplier Kd_supplier Nm_supplier Alamat Telp PK TPenjualan No.nota Kd_pelanggan Tanggal Total TDetail_penjualan No.nota Kd_barang Jumlah H_jual TPembelian No.faktur Kd_supplier Tanggal Total Tdetail_pembelian No.faktur Kd_barang H_beli User_id FK PK PK User_id FK FK FK FK FK FK FK FK Jumlah Kontak_person Gambar 3.16 Skema Relasi

3.4.3 Struktur File

Penyimpanan data pada aliran data di simpan dalam sebuah tabel seperti yang diuraikan dibawah ini : Tabel 3.3 Tabel Barang Nama field Tipe Data Ukuran Keterangan Kd_barang Varchar 5 PK Nm_barang Varchar 20 Kd_supplier Varchar 5 FK H_beli Integer H_jual Integer Stok Integer Tabel 3.4 Tabel Pelanggan Nama field Tipe Data Ukuran Keterangan Kd_pelanggan Varchar 5 PK Nm_pelanggan Varchar 20 Alamat Varchar 40 Telp Varchar 15 Tabel 3.5 Tabel Penjualan Nama field Tipe Data Ukuran Keterangan No.nota Varchar 5 PK Kd_pelanggan Varchar 5 FK Tanggal Date Total Integer Tabel 3.6 Tabel Detail Penjualan Nama field Tipe Data Ukuran Keterangan No.nota Varchar 5 FK Kd_barang Varchar 5 FK Jumlah Integer H_jual Integer Tabel 3.7 Tabel Supplier Nama field Tipe Data Ukuran Keterangan Kd_supplier Varchar 5 PK Nm_supplier Varchar 20 Alamat Varchar 40 Telp Integer Kontak_person Integer Tabel 3.8 Tabel Pembelian Nama field Tipe Data Ukuran Keterangan No.faktur Varchar 5 PK Kd_supplier Varchar 5 FK Tanggal Date Total Integer Tabel 3.9 Tabel Detail Pembelian Nama field Tipe Data Ukuran Keterangan No_faktur Varchar 5 FK Kd_barang Varchar 5 FK H_beli Integer Jumlah Integer Tabel 3.10 Tabel User Nama field Tipe Data Ukuran Keterangan user_id Varchar 15 PK password Varchar 15 Hak_akses Varchar 15

3.4.4 Perancangan Kode

Pengkodean digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam arsip dan untuk mengetahui informasi yang diperlukan, sehingga dalam mengolah data dapat lebih efektif dan efisien. Namun pada sistem yang lama di Toko Central ini belum menggunakan pengkodean dalam mengolah data barang yang ada. Sehingga dapat terjadi kekeliruankesalahan. Kode yang dibuat dalam penerapannya akan dipergunakan oleh sistem untuk pengolahan data dengan tujuan : 1. Meminimalisasi kesalahan pemasukkan data. 2. Memudahkan dalam identifikasi suatu proses. Adapun jenis-jenis kode yang disarankan yaitu : 1. Kode Barang Menunjukkan kode barang, terdiri dari tiga huruf yang merupakan singkatan dari nama barang tersebut dan diikuti dua digit nomor urut barang. Format : Contoh : KTN01 2. Kode Pelanggan Terdiri dari tiga huruf yang merupakan inisialisasi nama pelanggan dan diikuti dua digit nomor urut pelanggan. Format : Contoh : AMR02 3. Kode Supplier Terdiri dari tiga huruf yang merupakan inisialisasi nama supplier dan diikuti dua digit nomor urut supplier. Format : Contoh : SUP03

3.5 Struktur Menu

Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer. Sehingga saat menjalankan program, admin tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu- menu yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak ini dibuat menu seperti gambar dibawah ini : a. Hak Akses Pimpinan Gambar 3.17 Struktur Menu Pimpinan b. Hak Akses Bag. Penjualan Gambar 3.18 Struktur Menu Bag. Penjualan c. Hak Akses Bag. Gudang Gambar 3.19 Struktur Menu Gudang

3.6 Perancangan Antarmuka

Gambar 3.20 Menu Login Gambar 3.21 Menu Utama Gambar 3.22 Menu Data Barang Gambar 3.23 Menu Tambah Data Barang Gambar 3.24 Menu Ubah Data Barang Gambar 3.25 Menu Data Supplier Gambar 3.26 Menu Tambah Data Supplier Gambar 3.27 Menu Ubah Data Supplier Gambar 3.28 Menu Data Pelanggan Gambar 3.29 Menu Tambah Data Pelanggan Gambar 3.30 Menu Ubah Data Pelanggan Gambar 3.31 Menu Penjualan Gambar 3.32 Menu Pembelian Gambar 3.33 Cetak Laporan Data Barang Gambar 3.34 Laporan Penjualan Gambar 3.35 Cetak Laporan Penjualan Gambar 3.36 Laporan Pembelian Gambar 3.37 Cetak Laporan Pembelian Gambar 3.38 Cetak Laporan Data Pelanggan Gambar 3.39 Cetak Laporan Data Supplier Gambar 3.40 Data User Gambar 3.41 Tampilan Cetak Nota Gambar 3.42 Tampilan perancangan pesan

3.7 Jaringan Semantik

Menu Utama Laporan Login File Pengolahan Data Pengaturan Bantuan Tambah User Ubah User Penjualan Gudang Supplier Keluar Log OUt Lihat Tambah Data Penjualan Ubah Data Penjualan Ubah Supplier Tambah Supplier Ubah Data Pembelian Tambah Data Pembelian Laporan Barang Laporan Supplier Laporan Pelanggan Laporan Pembelian Laporan Penjualan Cetak Lihat Lihat Cetak Lihat Cetak Cetak M01 M03,M08, M09,M10 M04,M09 M07,M14,M15, M16,M28 M07,M15, M16M28 M07,M24, M25 M07,M27, M24,M25 M07,M24, M25,M26 M07,M23,M24, M25,M26 M07,M19 M07,M28, M29,M19, M01 M01 Gambar 3.43 Jaringan Semantik Pemimpin Menu Utama Penyajian Info Login File Transaksi Pengaturan Bantuan Ubah Data Login Penjualan Keluar Log OUt Lihat Tambah Data Penjualan Ubah Data Penjualan Laporan Penjualan M01 M04,M09 M07,M14,M15, M16,M28 M07,M15, M16M28 M07,M19 M07,M28, M29,M19, M01 M01 Gambar 3.44 Jaringan Semantik Bag. Penjualan Menu Utama Pengolah an Data Login File Transaksi Pengaturan Bantuan Tambah User Ubah User Gudang Supplier Keluar Log OUt Ubah Supplier Tambah Supplier Ubah Data Pembelian Tambah Data Pembelian Laporan Barang M01 M03,M08, M09,M10 M04,M09 M07,M24, M25 M07,M27, M24,M25 M07,M24, M25,M26 M07,M23,M24, M25,M26 M07,M19 M07,M28, M29,M19, M01 M01 Gambar 3.45 Jaringan Semantik Bag. Gudang 77 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman. Setelah implementasi dilakukan, maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang baru dan akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk pengembangan sistem selanjutnya

4.1 Implementasi

Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul- modul perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pengembangan sistem.

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras minimal yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Server a Processor Intel Pentium IV 1700 Mhz atau setara b RAM 512 MB c Hard Disk 80 GB d CD ROM Drive e Monitor f Keyboard dan mouse 2. Client a Processor Intel Pentium IV b RAM 256 MB c Hard Disk 40 GB d CD ROM Drive e Monitor f Keyboard dan mouse

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak

Sistem ini dapat berjalan baik di atas platform Operating System sebagai berikut : 1. Microsoft Windows XP 2. MySQL 3. Delphi

4.1.3 Implementasi Basis Data

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan MySQL adalah sebagai berikut :

1. Struktur table untuk table ‘tuser’

CREATE TABLE `tuser` `user_id` varchar15 NOT NULL default , `password` varchar15 default NULL, `hak_akses` varchar15 default NULL, PRIMARY KEY `user_id` TYPE=MyISAM

2. Struktur table untuk table ‘tbarang’

CREATE TABLE `tbarang` `kd_barang` varchar5 NOT NULL default , `nm_barang` varchar20 default NULL, `kd_supplier` varchar5 default NULL, `h_jual` int11 default NULL, `h_beli` int11 default NULL, `stok` int11 default NULL, PRIMARY KEY `kd_barang` TYPE=MyISAM

3. Struktur table untuk table ‘tsupplier’

CREATE TABLE `tsupplier` `kd_supplier` varchar5 NOT NULL default , `nm_supplier` varchar20 default NULL, `alamat` varchar40 default NULL, `telp` int12 default NULL, `kontak_person` varchar40 default NULL, PRIMARY KEY `kd_supplier` TYPE=MyISAM

4. Struktur table untuk table ‘tpelanggan’

CREATE TABLE `tpelanggan` `kd_pelanggan` varchar5 NOT NULL default , `nm_pelanggan` varchar20 default NULL, `alamat` varchar40 default NULL, `telp` int12 default NULL, PRIMARY KEY `kd_pelanggan` TYPE=MyISAM

5. Struktur table untuk table ‘tpembelian’

CREATE TABLE `tpembelian` `no_faktur` varchar5 NOT NULL default , `kd_supplier` varchar5 default NULL, `tanggal` date default NULL, `total` int11 default NULL, PRIMARY KEY `no_faktur` TYPE=MyISAM

6. Struktur table untuk table ‘tdetailpembelian’

CREATE TABLE `tdetailpembelian` `no_faktur` varchar5 NOT NULL default , `kd_barang` varchar5 NOT NULL default , `tanggal` date default NULL, `nm_barang` varchar20 default NULL, `jumlah` int11 default NULL, `h_beli` int11 default NULL, `sub_total` int11 default NULL, PRIMARY KEY `no_faktur`,`kd_barang` TYPE=MyISAM

7. Struktur table untuk table ‘tpenjualan’