serta faktor-faktor yang terkandung di dalam jasad mikroba, sehingga membuat aktivitas pertumbuhan sampai pada titik maksimum.
d. Fase Kematian Fase ini merupakan akhir dari pertumbuhan bakteri, dimana jumlah bakteri
menurun drastis sehingga grafik akan menuju kembali ketitik awal Suriawiria,1990: 81.
G. Kondisi Fakultatif Anaerob
Kondisi merupakan suatu keadaan tertentu di suatu lingkungan, sedangkan fakultatif adalah keadaan suatu lingkungan sering berubah-ubah. Sedangkan
anaerob adalah keadaan suatu tempat yang tidak terdapat oksigen bebas. Jadi, kondisi fakultatif anaerob adalah kondisi dimana kadar oksigen rendah
sewaktu-waktu dan tinggi sewaktu-waktu Priani,2003. Kondisi fakultatif anaerob pada penelitian ini terjadi karena pada proses pembiakan
mikroorganisme dikondisi aerob sedangkan pada kontak bakteri kompetisi pada kondisi anaerob, sehingga kondisi ini disebut kondisi fakultatif anaerob.
Menurut Jawetz dkk 2005 : 285 mikroorganisme yang mampu tumbuh pada kondisi fakultatif anaerob yaitu Bacillus, Salmonella, dan E. coli. Selain itu,
khamir seperti Saccharomyces dan jamur seperti Aspergillus sp. juga mampu tumbuh pada kondisi fakultatif anaerob Kunaepah, 2008 :42.
H. Penggunaan Animasi Multimedia Dalam Pembelajaran
Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi. Proses komunikasi proses penyampaian pesan harus diciptakan atau
diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh guru kepada peserta didik. Pesan atau informasi dapat berupa
pengetahuan, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya yang dapat disampaikan melalui media pembelajaran. Media adalah komponen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar Arsyad, 2000:4. Menurut
Sadiman, dkk 2005:6 media adalah segala alat fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan
menurut Danim 1994:7 media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka
berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Salah satu media pembelajaran yaitu animasi multimedia.
Multimedia dapat diartikan sebagai gabungan alat-alat teknik seperti komputer, memori elektronik, jaringan informasi, dan alat-alat display yang
dapat menyajikan berbagai informasi melalui berbagai format seperti teks, gambar nyata atau grafik melalui multi saluran sensorik Dabutar, 2007:2.
Keragaman media ini meliputi teks, audio, animasi, video, bahkan simulasi. Sedangkan menurut Siswanto 2008:2 multimedia pembelajaran adalah
media yang melibatkan teks, gambar, film, suara, animasi untuk menyampaikan pesan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Melalui
multimedia pembelajaran maka konsep yang abstrak dapat dihadirkan dalam bentuk kongkrit.
Ariasdi 2008:3 mengemukakan bahwa keunggulan dari sebuah multimedia dalam pembelajaran, yaitu:
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,
seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain. 2.
Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dan lain-lain.
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung
cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga, dan lain-lain.
4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju,
dan lain-lain. 5.
Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dan lain-lain.
6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
Reiber 1994, dalam Rakim 2008:4 menyatakan bahwa salah satu bagian penting pada multimedia adalah animasi. Animasi merupakan rangkaian
gambar yang membentuk sebuah gerakan.
Animasi di dalam sebuah aplikasi multimedia menjanjikan suatu tampilan visual yang lebih dinamis, dapat
menampilkan sesuatu yang mustahil atau kompleks dalam kehidupan yang sebenarnya dan dapat direalisasikan di dalam aplikasi tersebut. Materi yang
terkadang kasat mata seperti materi IPA yang menjelaskan sesuatu yang sangat kecil mikro sangat sulit dipahami secara cepat karena memerlukan daya
imajinasi atau membayangkan apa yang terjadi terhadap objek yang dijelaskan pada materi yang dibahas.
Menurut Ariasdi 2008:44 animasi dapat juga diartikan dengan menghidupkan gambar yang mati, menggerakkan gambar yang diam dengan
cara membuat metamorfosa dari bentuk semula ke bentuk selanjutnya dalam durasi tertentu. Animasi cocok untuk ‘menciptakan’ realitas dari sesuatu
yang semu, sesuatu yang tidak mampu ditangkap oleh realitas dalam citra visual. Animasi multimedia adalah salah satu media pembelajaran baru yang
boleh digunakan untuk membantu proses pengajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih berkesan Munir, Halimah. 1999 : 13. Sedangkan menurut
Suheri 2006:5 animasi multimedia merupakan proses pembentukan gerak dari berbagai media atau objek yang divariasikan dengan efek-efek dan filter,
gerakan transisi, serta suara-suara yang selaras dengan gerakan animasi tersebut.
Harun dan Zaidatun 2004 dalam Harsidi ,2009:23 menyatakan kelebihan penggunaan animasi dalam bidang pendidikan yaitu :
1. Animasi mampu menyampaikan sesuatu konsep yang kompleks secara visual dan dinamik.
2. Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah. Animasi mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding
penggunaan media yang lain. 3. Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu menyediakan
pembelajaran secara maya. 4. Animasi mampu menawarkan satu media pembelajaran yang lebih
menyenangkan. Animasi mampu menarik perhatian, meningkatkan motivasi serta merangsang pemikiran pelajar yang lebih berkesan.
5. Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi animasi mampu memudahkan dalam proses penerapan konsep atau pun
demonstrasi.
Adapun kelemahan dari media animasi ialah : 1. Membutuhkan peralatan yang khusus.
2. Materi dan bahan yang ada dalam animasi sulit untuk dirubah jika sewaktu-waktu terdapat kekeliruan atau informasi yang ada di dalamnya
sulit untuk ditambahkan. 3. Animasi dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa jika digunakan
secara tepat, tetapi sebaliknya animasi juga dapat mengalihkan perhatian dari substansi materi yang disampaikan ke hiasan animatif yang justru
tidak penting.
Menurut Supriatna 2009:8 video animasi yang berkualitas baik harus mencakup beberapa aspek, yaitu aspek :
1. Bahasa, bahasa yang digunakan mudah dimengerti gaya bahasa semi formal agar mudah dimengerti.
2. Materi, pada video animasi berisikan materi yang sesuai dengan kualifikasi siswa. Materi pada video animasi harus sesuai dengan kualifikasi siswa.
Karena jika materi pada video animasi tidak sesuai kualifikasi siswa akan mengurangi minat dan motivasi belajar, sehingga siswa akan mengalami
kesulitan dalam memperoleh gambaran umum isi materi dalam video animasi.
3. Teks, untuk memudahkan dalam membaca maka teks dalam video animasi huruf harus sesuai dengan fungsi komunikasinya. Agar memiliki tingkat
keterbacaan yang tinggi harus menggunakan karakter huruf dapat dirasakan melalui jenisbentuk, struktur, ukuran dan bobot dari huruf dan
tidak hanya memilih jenis huruf yang tidak umum dipergunakan agar tampil unik.
4. Komposisi warna, agar mudah mendapatkan kontras, warna dapat dianalogikan secara oposisi biner: panas dingin, maskulin feminine, keras
lembut, popular klasik, muda tua. Selain pendekatan itu, seluruh warna juga dapat ditingkatkan intensitasnya dengan cara menambahkan warna-
warna tersebut ke putih tin, sebalinya untuk meredam intensitas dapat ditambahkan unsur hitam shade.
5. Gambar, pada video animasi harus menggunakan gambar yang relevan untuk setiap bahasa pesan, misalnya kapan harus mengunakan gambar
yang denotatif, atau kapan harus konotatif. Denotatif adalah hubungan tanda gambar dengan yang ditandainya makna terjadi secara langsung
tersurat, misalnya foto sebuah mobil terdenotasi sebagai kondisi mobil tertentu yang ada. Siapapun pemotretnya, pagi, siang atau malam, tetap
saja menunjukkan kondisi mobil tersebut. Konotasi lebih menjelaskan interaksi yang terjadi pada saat tanda gambar bertemu dengan perasaan,
emosi dan nilai-nilai budaya penggunanya. 6. Tata letak, tata letak tulisan dibuat lebih untuk tujuan memberikan nilai
tambah terhadap aspek komunikatif multimedia pembelajaran, bukan hanya untuk keindahan semata. Penyusunan teks secara konsisten dibuat
rata kiri, rata kanan, atau simetris tergantung dari konsep yang dikehendaki. Tata letak rata kiri cenderung memberi kesan informal dan
mengalir, rata kanan lebih berkesan dinamis namun agar tertutup, sedangkan rata kiri kanan lebih membawa kesan formal dan kaku, serta
simetris berkesan sangat formal.
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lampung. Aplikasi video animasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 5 Bandar Lampung, SMA Negeri 12 Bandar Lampung, dan SMA PERSADA
Bandar Lampung , dilaksanakan pada September 2011.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi:
1. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah cawan petri, erlenmeyer, gelas beaker, spatula, jarum ose, tabung reaksi, rak tabung, vortek mixer, oven, kompor
listrik, mikroskop, pembakar bunsen, timbangan, inkubator, gelas objek, water bath, autoclave, micropipet, tip,tabung ulir, water bath shaker dan
peralatan umum yang dipakai pada laboratorium.