Gaya Belajar Kinestetik angket GAYA BELAJAR

5. Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan. 6. Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan. 7. Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu.

2. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. Di dalam pembelajaran, untuk membantu siswa-siswa seperti ini, guru bisa menggunakan media tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Selain itu, keterlibatan siswa dalam diskusi juga sangat cocok untuk siswa seperti ini. Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi, kemudian meringkasnya dalam bentuk lisan dan direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami. Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar. Ciri – ciri gaya belajar auditorial adalah : 1. Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas. 2. Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV, bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet. 3. Cenderung banyak omong. 4. Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya. 5. Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis. 6. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya, seperti hadirnya siswa baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya.

3. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya. Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran. Tak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh athletic ability. Tak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta. Untuk menerapkannya dalam pembelajaran, kepada siswa yang memiliki karakteristik- karakteristik di atas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai model peraga, semisal bekerja di lab atau belajar yang membolehkannya bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah waktu belajarnya. Ciri- ciri gaya belajar kinestetik : 1. Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya. 2. Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis. 3. Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif. 4. Memiliki koordinasi tubuh yang baik. 5. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar. 6. Mempelajari hal-hal yang abstrak simbol matematika, peta, dan sebagainya dirasa amat sulit oleh siswa dengan gaya belajar ini. 7. Cenderung terlihat “agak tertinggal” dibanding teman sebayanya. Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar siswa dengan metode pengajaran yang selama ini lazim diterapkan di sekolah-sekolah. Sama halnya dengan keunikan tiap individu, tiap orang memiliki gaya belajar sendiri. Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak dari satu keluarga, seperti beda dengan kakak, adik atau saudara kembar sekalipun. Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas, ada siswa yang begitu tekun menyimak meski guru menyampaikan materi pelajaran tak ubahnya seperti ceramah selama berjam-jam. Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu, meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya. Namun jangan ditanya berapa banyak siswa yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan siswa sebagai pendengar setia. Secara keseluruhan, ada siswa yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek. Siswa seperti ini lebih suka berkutat di laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru. Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikuti pelajaran yang disertai berbagai aspek gerak. Contohnya, guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan. Tidak hanya itu. Ada siswa yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar. Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terbuka pikirannya bila belajar sambil mendengarkan musik, entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar. Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelajaran menjadi komik atau corat-coret yang gampang “dibaca”. Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya dan memberi hasil optimal. Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh guru yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula. Itulah mengapa, guru perlu turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing siswa. Dengan memahami hal itu, sebetulnya guru sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar siswanya karena siswa menjadi mudah menangkap materi pelajaran. Buktinya, ketidakpahaman guru terhadap gaya belajar siswa kerap menimbulkan kesalahpahaman. Ada guru yang tidak senang melihat siswanya asyik bikin coretan-coretan selagi di kelas. Atau ada juga guru yang langsung menegur siswa yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar. Padahal, perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar. Bisa jadi, ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-coretnya tadi. Tidak sedikit siswa yang cepat mengerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi. Nah, karena guru tidak membuatnya, maka siswalah yang tergerak menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya. Demikian pula dengan siswa-siswa yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas. Siswa seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan energi. Ia menyukai aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar. MENELITI GAYA BELAJAR PADA SISWA Beberapa cara dapat digunakan untuk membantu siswa memaksimalkan gaya belajar mereka masing-masing. Pertama, jelaskan kepada mereka bahwa orang belajar dengan cara yang berbeda-beda, dan semua cara sama baiknya. Setiap cara mempunyai kekuatan sendiri-sendiri. Dalam kenyataannya, kita semua memiliki ketiga gaya belajar itu, hanya saja biasanya satu gaya mendominasi Rose dan Nicoll, 1997 Selanjutnya, buatlah siswa menyadari gaya belajar masing-masing dengan menggunakan tes untuk mengidentifikasi gaya belajarnya. Contoh tes yang bisa digunakan diantaranya : Contoh Tes 1 Tandailah kotak yang sesuai untuk setiap pertanyaan dan jumlahkan nilainya 1. … Saya perlu satu ilustrasi dari apa yang diajarkan supaya bisa memahaminya. 2. … Saya tertarik pada obyek yang mencolok, berwarna, dan yang merangsang mata. 3. … Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan gambar atau ilustrasi. 4. … Saya terkesan sedang “melamun”, saat membayangkan apa yang sedang saya dengar. 5. … Saya mudah mengingat apabila saya bisa melihat orang yang sedang berbicara. 6. … Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu. 7. … Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara keras untuk memecahkannya. 8. … Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya berkali-kali. 9. … Saya mudah mengingat sesuatu apabila itu didendangkan. 10. … Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada duduk dan membaca bukunya. 11. … Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama. 12. … Saya lebih mudah belajar apablla ada keterlibatan sejumlah anggota tubuh. 13. … Saya hampir selalu melakukan gerakan tubuh. 14. … Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan cerita-cerita action. Bila lebih banyak memilih pernyataan : a. Nomor 1 s.d 5 : tipe Auditori b. Nomor 6 s.d 10 : tipe Visual c. Nomor 11 s.d 14 : tipe Kinetik Contoh Tes 2 Berilah tanda V pada jawaban yang sesuai dan jumlahkan nilainya No Pertanyaan Jawaban sering kadang- kadang jarang A.1 Apakah anda rapi dan teratur ? 2 Apakah anda berbicara dengan cepat ? 3 Apakah anda perencana dan pengatur jangka panjang yang baik ? 4 Apakah anda pengeja yang baik dan dapatkah anda melihat kata-kata dalam pikiran anda? 5 Apakah anda lebih ingat apa yang dilihat daripada yang didengar? 6 Apakag anda menghafal hanya dengan melihat saja? 7 Apakah anda sulit mengingat perintah lisan kecuali jika dituliskan, dan apakah anda sering menyuruh orang mengulang ucapannya ? 8 Apakah anda lebih suka membaca daripada dibacakan? 9 Apakah anda suka mencoret-coret saat menelponrapat ? 10 Apakah anda lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato ? 11 Apakah anda lebih suka seni rupa daripada musik 12 Apakah anda tahu apa yang harus dikatakan tetapi tidak terpikir kata yang tepat ? Sub Total x 2 x 1 x 0 Total B.1 Apakah anda berbicara pada diri sendiri saat bekerja ? 2 Apakah anda mudah terganggu keributan ? 3 Apakah anda menggerakkan bibir saat membaca ? 4 Apakah anda suka membaca keras-keras dan mendengarkan ? 5 Dapatkah anda mengulang dan menirukan nada, perubahan, dan warna suara ? 6 Apakah anda merasa menulis itu sulit, tetapi pandai bercerita ? 7 Apakah anda berbicara dengan pola berirama ? 8 Apakah menurut anda, anda adalah pembicara yang fasih ? 9 Apakah anda lebih menyuka musik daripada seni rupa ? 10 Apakah anda belajar melalui mendengar dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat ? 11 Apakah anda banyak bicara, suka berdiskusi dan menjelaskan panjang lebar ? 12 Apakah anda lebih baik mengeja keras-keras daripada menuliskannya ? Sub Total x 2 x 1 x 0 Total C.1 Apakah anda berbicara dengan lambat ? 2 Apakah anda menyentuh orang untuk mendapatkan perhatiannya ? 3 Apakah anda berdiri dekat-dekat saat berbicara dengan orang ? 4 Apakah sering melakukan kegiatan fisik banyak bergerak ? 5 Apakah anda lebih bisa belajar dengan praktek ? 6 Apakah anda belajar dengan berjalan dan melihat ? 7 Apakah anda menggunakan jari untuk menunjuk saat membaca ? 8 Apakah anda banyak menggunakan isyarat tubuh ? 9 Apakah anda tak bisa duduk tenang untuk waktu yang lama ? 10 Apakah anda membuat keputusan berdasarkan perasaan ? 11 Apakah anda mengetuk-ngetuk pena, menggerakkkan jari atau kaki saat mendengarkan ? 12 Apakah anda meluangkan waktu untuk berolah raga dan kegiatan fisik lainnya ? Sub Total x 2 x 1 x 0 Total Bila total nilai lebih banyak pada : A. Tipe Visual B. Tipe Auditori C. Tipe Kenestetik CARA BELAJAR SESUAI DENGAN GAYA BELAJAR Setelah dilakukan tes dan siswa telah dapat mengidentifikasikan gaya belajar mereka, maka, cara belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka adalah :

1. Siswa Visual