tingkat korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel di bawah ini Dahlan, 2010.
3 Uji T berpasangan
Uji T berpasangan merupakan uji parametrik distribusi data normal yang digunakan untuk membandingkan dua mean populasi yang berasal dari
populasi yang sama. Namun, bila distribusi data tidak normal dapat digunakan uji Wilcoxon sebagai alternatif Dahlan, 2010. Adapun syarat
untuk uji T berpasangan adalah : a.
Data harus berdistribusi normal wajib b.
Varians data boleh sama, boleh juga tidak sama.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Persentasi rata-rata penurunan kadar glukosa darah puasa responden sebelum dan sesudah melakukan senam aerobik selama enam minggu,
yang dilakukan tiga kali dalam seminggu di Pusat Kebugaran Sonia Bandar Lampung yaitu sebesar 13,85 mgdl.
2. Terdapat perbedaan terhadap kadar glukosa darah puasa sebelum dan
sesudah senam aerobik di Pusat Kebugaran Sonia Bandar Lampung. 3.
Persentasi rata-rata kadar glukosa darah puasa sebelum melakukan aerobik sebesar 81,66 mgdl.
4. Persentasi rata-rata kadar glukosa darah puasa setelah melakukan aerobik
sebesar 67,81 mgdl.
B. Saran
1. Peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan yang
berhubungan dengan penelitian ini. 2.
Kepada anggota member senam dapat meningkatkan intensitas senam aerobik secara rutin agar dapat menurunkan kadar glukosa darah dan
mencegah terjadinya penyakit diabetes melitus.
DAFTAR PUSTAKA
Asdie, AH. 1997. Latihan jasmani sebagai terapi pada diabetes melitus. Jakarta.
Bell, DS. 2001. Importance of Postprandial Glucose Control. South Med J. 2001; 948. Lippincott Williams Wilkins. USA.
Boule, NG., Haddad, E., Kenny, GP., Wells, GA., dan Sigal, RJ. 2001. Effects of Structured Exercise Interventions on Glycemic Control and Body Weight in
Type 2 Diabetes. Diabetes Care 29. Champe, PC., Harvey, RA., dan Ferrier, DR. 2005. Lippincott
’s Illustrated Review Biochemistry 4th ed. Lippincott Williams Wilkins. USA.
Cranmer, H., dan Shannon, M. 2009. Blood Glucose Levels: Medical Reference from Healthwise. Hypoglycemia Diabetes Health Center.
Dahlan, MS. 2010. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan, deskriptif, bivariat, dan multivariat dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Sagung
Seto. Jakarta. Dinata, M. 2007. Langsing dengan aerobik. Cerdas jaya. Jakarta.
Dorland, N. 2002. Kamus kedokteran dorland edisi 29. EGC. Jakarta. Eko, A. 2010. Hubungan aktivitas fisik dan istirahat dengan kadar gula darah
pasien diabetes mellitus rawat jalan RSUD. Prof. Dr. Margono Soekardjo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Guyton, AC., dan Hall, JE. 2006. Text Book of Medical Psysiology. Elsevier Saunders. Philadelphia, PA, USA.
Haznam. 1991. Endokrinologi. Angkasa Offset. Bandung. Henriksen, EJ. 2009. Exercise effects of muscle insulin signaling and action
invited review: effects of acute exercise and exercise training on insulin resistance. J Appl Physiolgy. Arizona: University of Arizona College of
medicine. 93: 78-796.
Ilyas, EI. 2009. Olahraga bagi diabetesi, dalam Soegondo S, Soewondo P, Subekti I: Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta. hlm 69- 110
Indiyani, P., Supriyatno, H., dan Santoso, A. 2007. Pengaruh latihan fisik senam aerobik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita dm tipe 2 di
wilayah puskesmas bukateja purbalingga. Media Ners. 12:89 – 99
Jackson, Edelman, D., dan Weinberger, M. 2006. Primary care research. Journal of General Internal Medicine. 21:1050-6.
Kraemer, FB., dan ShenWi. 2002. Hormone-sensitive lipase: control of Intracellular tri-diacylglycerol and cholesteryl ester hydrolysis. J lipid Res.
43:1585-1594 Kurniawan, RA. 2008. Kaitan antara metabolisme karbohidrat dan diabetes melitus.
Pontianak: Fakultas MIPA Universitas Pontianak. Marks, DB., Marks, AD., dan Smith, CM. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar Edisi
ke-1. EGC. Jakarta. Mihardja, L. 2009. Faktor yang berhubungan dengan pengendalian gula darah
pada penderita diabetes melitus di perkotaan indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. 599:23-31
Murray, RK., Granner, DK., Mayes, PA., dan Rodwell. 2003. Harper ’s
Illustrated Biochemistry. Appleton. USA Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Yudhistira.
Jakarta. Notoatmodjo, S. 2008. Promosi kesehatan: teori dan aplikasi. Rineka cipta.
Jakarta. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia Perkeni. 2006. Konsensus
Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia. Jakarta. Pradana, S., Boedisantoso, R., Soegondo., dan Ilyas. 2009. Penatalaksanaan
Diabetes Melitus Terpadu. FKUI. Jakarta. Powers, SK., dan Howley, ET. 2007. Exercise physiology: theory and
application to fitness and performance 6th edition. Mc. Graw Hill Company. USA.
Sherwood, L. 2006. Textbook of human physiology edisi 2. EGC. Jakarta. Slamet, SP., Masmur, dan Heri. 2008. Tingkat pemahaman dan pengalaman
peserta putri senam aerobik di fitnes center kota medan tahun 2008. Skripsi. Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Medan.