Ekonomi Kebijakan Perpajakan Kebijakan Penerimaan Daerah

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI KOTA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekonomi

Ekonomi berasal dari bahasa Yunani melalui kata „oikos’ dan „namos’ atau „oikonomia’ yang artinya manajemen urusan rumah-tangga, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan. Sastradipoera, 2001: 4. Menurut Albert L.Mayers dalam bukunya “Grond lagun van de Modern Economic” mengemukakan bahwa Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia.

2.2 Kebijakan Perpajakan

Pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro dalam bukunya “Pengantar Singkat Hukum Pajak” adalah sebagai berikut Soemitro, Rochmat. 2002. Pengantar singkat Hukum Pajak, PT Eresco, Bandung pajak adalah peralihan kekuasaan dari sektor swasta ke sektor publik berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan hukum, mendapatkan imbalan yang secara langsung dapat ditunjukkan, yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum dan yang digunakan sebagai alat pendorong, penghambat atau pencegah untuk mencapai tujuan yang ada di luar bidang keuangan negara. Kebijakan perpajakan sebagai pelaksanaan pemungutan pajak berdasarkan undang- undang perpajakan guna membantu atau mewujudkan pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah dalam mengendalikan atau menanggulangi keadaan masyarakat dan negara Tampubolon, 1990:13.

2.3 Kebijakan Penerimaan Daerah

Pelaksanaan undang-undang baru No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan daerah mempunyai misi utama yaitu penyelenggaraan desentralisasi fiskal, yang diharapkan akan menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu : pertama, mendorong peningkatan partisipasi, prakasa, dan kreativitas masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh daerah, memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintahan yang lebih rendah Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi Offset. Hal 214

2.4 Intensifikasi Pajak Daerah