B. Tinjauan Tentang Lalu Lintas
1. Pengertian Lalu Lintas
Menurut  Undang-Undang  Nomor  22  Tahun  2009  tentang  Lalu  Lintas  dan Angkutan Jalan pengertian lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang
lalu lintas jalan. Sedangkan  menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia, lalu  lintas adalah perhubungan antara sebuah tempat dengan tempat yang lain.
Dari  beberapa  pengertian  yang  telah  dikemukakan,  maka  dapat  disimpulkan bahwa lalu lintas adalah sebuah pergerakan kendaraan menuju suatu tempat.
2. Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan  lalu  lintas  menurut Pasal  1  angka  24  UU  Nomor  22  Tahun  2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak
diduga  dan  tidak  disengaja  melibatkan  kendaraan  dengan  atau  tanpa  pengguna jalan  lain  yang  mengakibatkan  korban  manusia  danatau  kerugian  harta  benda.
Berikut ini adalah macam-macam kecelakaan lalu lintas menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yaitu :
a. Kecelakaan  lalu  lintas  ringan  merupakan  kecelakaan  yang  mengakibatkan kerusakan kendaraan danatau barang.
b. Kecelakaan  lalu  lintas  sedang  merupakan  kecelakaan  yang  mengakibatkan luka ringan dan kerusakan kendaraan danatau barang.
c. Kecelakaan  lalu  lintas  berat  merupakan  kecelakaan  yang  mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.
✁
3. Faktor –Faktor Kecelakaan Lalu lintas
Menurut  Adler dalam  Adisasmita, 2011  :  67  faktor-faktor  penyebab  terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah :
a. Keadaan  jalan  raya  umumnya  kurang  memuaskan,  yaitu  sempit  dan
kualitasnya di bawah standar. b.
Jumlah  kendaraan  bermotor  bertambah  terus  setiap  tahunnya  dengan  laju pertumbuhan  yang  sangat  pesat,  tidak  sebanding  dengan  jalan  raya  yang
tersedia. c.
Banyaknya  kendaraan  yang  berkecepatan  lambat  seperti  dokar  dan  becak seringkali menimbulkan terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
d. Kedisiplinan, kesopanan, dan kesadaran berlalu lintas para pemakai jalan raya
masih kurang, sehingga kerap kali mengakibatkan kesemrawutan lalu lintas. e.
Sebagian  pengaturan  lalu  lintas  masih  dirasakan  belum  mampu  menjamin kelancaran arus lalu lintas.
Sedangkan  menurut  Putranto    2013  :  164    faktor-faktor  yang  menyebabkan kecelakaan lalu lintas adalah :
1. Faktor Manusia Faktor  manusia  adalah  faktor  yang  paling  dominan  jika  terjadi  peristiwa
kecelakaan  lalu  lintas.  Banyak  kondisi  dimana  pengemudi  menjadi penyebab  kecelakaan  seperti  melanggar  rambu  lalu  lintas  baik  disengaja
maupun  tidak,  memaksakan  diri  berkendara  padahal  kondisi  tubuh  tidak memungkinkan misalnya mengantuk dan sakit.
✂✂
2. Faktor Kendaraan Faktor kendaraan juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Misalnya
adalah  pecah  ban,  rem  blong,  dan  komponen  mobil  yang  seharusnya diganti  tetapi  tidak  diganti  sehingga  komponen  tersebut  tidak  berfungsi
sebagaimana seharusnya.
3. Faktor Jalan Kecelakaan  lalu  lintas  pun  bisa  dipengaruhi  oleh  faktor  jalan.  Seperti
permukaan  jalan  yang  tidak  rata,  lampu  jalanan  yang  kurang  memadai, pagar pengaman jalan, dan jalan yang berlubang.
4. Faktor Cuaca Kondisi  cuaca juga  dapat  menjadi penyebab kecelakaan,  misalnya  ketika
hujan  maka  jarak pengereman  akan  lebih  jauh  karena  jalan  licin  terkena guyuran  hujan.  Kabut  juga  dapat  menggangu  kita  dalam  ber-kendara
karena jarak pandang menjadi terbatas.
Selain  pada  faktor-faktor  di  atas  kesadaran  manusia  dalam  memahami  dan mematuhi peraturan lalu lintas adalah hal terbesar yang mempengaruhi terjadinya
pelanggaran  dan  berakibat  kecelakaan  lalu lintas.  Hampir  semua  kejadian kecelakaan  didahului  dengan  pelanggaran  rambu-rambu  lalu  lintas  dan  marka
jalan.  Pelanggaran  dapat  terjadi  karena  memang  sengaja  melanggar  atau ketidaktahuan terhadap arti aturan yang ada.
✄ ☎
4. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Lalu Lintas
Bentuk-bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi adalah : 1. Pelanggaran Kendaraan Roda Dua R2
Macam-macam pelanggaran kendaraan roda dua adalah : a.
Berkendara melebihi batas kecepatan b.
Berkendara tidak menggunakan helm c.
Berkendara tidak dilengkapi dengan kelengkapan kendaraan d.
Berkendara tidak dilengkapi dengan surat-surat e.
Berkendara dengan boncengan lebih dari 1 orang f.
Berkendara dengan tidak memperhatikan marka jalan g.
Berkendara tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas h.
Berkendara dengan melawan arus
2. Pelanggaran Kendaraan Roda Empat R4 Macam-macam pelanggaran kendaraan roda empat adalah :
a. Berkendara melebihi batas kecepatan
b. Berkendara tidak mengenakan sabuk pengaman safety belt
c. Berkendara tidak dilengkapi dengan kelengkapan kendaraan
d. Berkendara tidak dilengkapi dengan surat-surat
e. Berkendara dengan melebihi kapasitas muatan yang telah ditentukan
f. Berkendara tidak memperhatikan marka jalan
g. Berkendara tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas
h. Berkendara dengan melawan arus
✆ ✝
C. Tinjauan Tentang Program Safety Riding
Penerapan Program Safety Riding ini telah diatur dalam Undang-Undang  Nomor 22  Tahun  2009  tentang  Lalu  Lintas  dan  Angkutan  Jalan  pada  Bab XI  tentang
Keamanan  dan  Keselamatan  Lalu  Lintas  dan  Angkutan  Jalan  Pasal  203  Ayat  2 huruf a yang berbunyi: ”Untuk menjamin Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  1,  ditetapkan  rencana  umum  nasional Keselamatan  Lalu  Lintas  dan  Angkutan  Jalan,  meliputi:  a.  Penyusunan  program
nasional  kegiatan  Keselamatan  dan  Angkutan  Jalan.” yang  dimaksud  dengan “program nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan” antara lain:
a. Polisi Mitra Kampus Police Goes to Campus b. Cara Berkendara dengan Selamat Safety Riding
c. Forum Lalu Lintas Traffic Board d. Kampanye Keselamatan Lalu Lintas
e. Taman Lalu Lintas f. Sekolah Mengemudi
g. Kemitraan Global Keselamatan Lalu Lintas Global Road Safety Partnership.
Adapun  penjelasan  dari  pasal  203  Ayat  2  huruf  a  yaitu  bahwa  program  nasional Keselamatan  Lalu  Lintas  dan  Angkutan  Jalan  di antaranya  yaitu  tentang  Cara
Berkendara  dengan  Selamat  Safety  Riding.  Berdasarkan  hal  tersebut,  jadi  jelas bahwa penerapan safety rding merupakan program nasional yang harus  didukung
penuh dan dilaksanakan demi terciptanya keselamatan dan keamanan di jalan.