V  KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Kebijakan  penanganan  masalah  pasca  bencana  banjir  dilihat  dari karakteristiknya  adalah  tidak  bisa  diprediksi  kejadiannya,  sedangkan
kebijakan  penanggulangan  bencana  pasca  banjir  sekarang  ini cenderung  masih  kurang    antisipatif,  walaupun  secara  kelembagaan
sudah  ada  Bidang  Rehabilitasi  dan  Rekonstruksi  tetapi  kurang didukung  oleh  perencanaan  yang  terarah,  anggaran  yang  memadai,
operasional  yang  sungguh-sungguh, serta target  sasaran  yang  tepat, sehingga institusi tersebut masih belum mampu untuk mengantisipasi
penanganan pasca bencana banjir. 2.
Proses  implementasi  kebijakan  pemerintah  dalam  menanggulangi kerusakan  pasca  bencana  banjir  sekarang  ini  dijumpai  sejumlah
hambatan  yaitu    Perencanaan  yang  belum  terarah,  Anggaran  yang tersedia  di  Daerah  Kabupaten  Tanggamus  masih  sangat  terbatas,
Operasional penyelenggaraan penanggulangan belum berjalan dengan sungguh-sungguh, targetsasaran kurang tepat.
1.2 Saran
Berdasarkan  kesimpulan  di  atas,  peniliti  menyarankan  agar  proses implementasi kebijakan pemerintah dalam menanggulangi kerusakan pasca
bencana dapat berjalan maka : 1.
Proses  implementasi  kebijakan  pemerintah  dalam  menganggulangi kerusakan  pasca  bencana  harus  antisipatif.  Bidang  Rehabilitasi  dan
Rekonstruksi  Badan  Penanggulangan  Bencana  Daerah  harus menyusun  perencanaan  yang  terarah,  mengajukan  anggaran  ke
Pemerintah  daerah  atau  ke  Pemerintah  Pusat  untuk  membiyai penanggulangan  kerusakan  pasca  bencana,  harus  melaksanakan
pekerjaan dengan
sungguh-sungguh, dan
harus mencapai
sasarantarget yang jelas. 2.
Hambatan-hambatan  yang  dihadapi  yaitu  :  a.  Penyusunan perencanaan
program harus
disusun berdasarkan
pedoman perencanaan,  arahan  dan  masukan  dari  bidang  teknis,    serta  data
kerusakan  akibat  bencana  yang  telah  dianalisis  untuk  ditentukan prioritas  penanggulangan  pasca  bencana  banjir  di  Kabupaten
Tanggamus,    b.  Anggaran  untuk  penanggulangan  kerusakan  pasca bencana  harus  memadai,          c.  Operasional  kegiatan  harus
dilaksanakan  dengan  sungguh-sungguh,  dan          d.    Sasarantarget yang ingin di capai harus tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul  Wahab  Solichin,  2004.  Analisis  Kebijaksanaan.  Edisi  kedua.  Dari  formulasi  ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara, Jakarta.
Ali Faried dan Syamsu Andi, 2012. Studi Kebijakan Pemerintah. Refika   Aditama, Bandung. Badan  Perencanaan  Pembangunan  Daerah  Kabupaten  Tanggamus,  2013.  Tanggamus  Dalam
Angka, Tanggamus in figures. BAPPEDA Kabupaten Tanggamus. Kota Agung. Direktorat  Standarisasi  Jabatan  dan  Formasi,  2006.  Kamus  Kompetensi  Jabatan  Pegawai
Negeri Sipil. Badan Kepegawaian Negara, Jakarta. Ishak, 2010. Posisi Masyarakat Dalam Era Otonomi Daerah. Penaku, Jakarta.
Istianto Bambang, 2009. Manajemen Pemerintahan Dalam Perspektif Pelayanan Publik. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Kodoatie dan Roestam. 2006. Pengeloaan Bencana Terpadu. Banjir Longsor, Kekeringan dan Tsunami. Yarsif Watampoen, Jakarta.
Nurjanah, Cs, 2012. Manajemen Bencana. Alfabeta, Bandung.
Pramusinto dan Purwanto, 2009. Reformasi Birokrasi, Kepemimpinan, dan Pelayanan Publik. Gava Media, Yogyakarta.
Purwanto dan Sulistyastuti, 2012. Implementasi Kebijakan Publik. Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Gava Media, Yogyakarta.
Siswadi Edi, 2012. Birokrasi Masa Depan. Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Prima. Mutiara Press, Bandung.
Sagala Syaiful, 2013.  Etika dan Moralitas Pendidikan,  Peluang dan Tantangan. Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.
Subondono. 2008. Hidup Akrab Dengan Gempa dan Tsunami. Buku Ilmiah Populer, Bogor.