terutama di daerah lintas batas kabupatenkota dan provinsi. Kebijakan 4:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, yang
dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut: 1.
Program sumber daya kesehatan dengan sasaran: a.
Meningkatnya jumlah, jenis dan penyebaran tenaga kesehatan termasuk SDM kesehatan yang sesuai dengan standar,
b. Meningkatnya pendayagunaan aparatur kesehatan,
c. Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan,
d. Meningkatnya kecukupan obat dan perbekalan kesehatan standar nasional
Rp. 9000,-orangtahun, e.
Meningkatnya citra pelayanan kesehatan rumah sakit, puskesmas dan jaringannya, dan
f. Meningkatnya junlah, jenis dan penyebaran tenaga kesehatan termasuk
SDM kesehatan sesuai standar.
3.2.4 Program Kerja dan Rencana Program Kegiatan Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat.
Prioritas pembangunan kesehatan tahun 2008-2013 merupakan penajaman, peningkatan cakupan dan kealnjutan dari prioritas pembangunan
kesehatan periode tahun 2005-2008. Prioritas pembangunan kesehatan tersebut dijabarkan setiap tahun dengan issu strategis tahun 2010 sebaga berikut:
1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak, masyarakat miskin, di daerah terpencil,
tertinggal, dan daerah perbatasan, 2.
Intensitas dan penyebaran penyakit multiple burden of disease, gizi buruk dan krisis kesehatan akibat bencana, dan
3. Perilaku hidup bersih dan sehat.
Sasaran: 1.
Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, 2.
Meningkatnya sumber daya dan infrastruktur pelayanan kesehatan, 3.
Meningkatnya pengendalian penyakit, gizi buruk, dan tertanganinya krisis kesehat akibat bencana,
4. Terwujudnya kemitraan strategis dalam penerapan sistem kesehatan provinsi,
dan 5.
Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Kegiatan unggulan: 1.
Peningkatan promosi PHBS dan pengembangan kabupatenkota siaga menjadi kabupatenkota sehat,
2. Peningkatan pelayanan imunisasi dasar, dan
3. Peningkatan penemuan kasus dan pengobatan TB.
3.2.5 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Struktur organisasi pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengacu pada Surat Keputusan Menteri No. 32 Tahun 1996 tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Kesehatan di Provinsi, yang berlaku
sampai adanya Undang-undang Otonomi Daerah No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut:
A. Kepala:
1. Memimpin kantor,
2. Mengkoordinasi seluruh pekerjaan,
3. Membina seluruh karyawan dan karyawati, dan
4. Membuat perencanaan dan anggaran sarana dan infrastruktur.
B. Sekretaris:
1. Membantu pimpinan dalam bidang administrasi,
2. Menyiapkan konsep-konsep keluar, dan
3. Membantu menyiapkan perencanaan pengadaan sarana dan infrastruktur.
a. Sub bagian perencanaan dan program:
1. Membantu pimpinan menyiapkan rencana dan program,
2. Mengkoordinasikan seluruh unit dalam menyiapkan rencana dan
program, dan 3.
Mengevaluasi realisasi dari perencanaan dan program. b.
Sub bagian keuangan: meyiapkan rencana anggaran organisasi. c.
Sub bagian kepegawaian dan umum: 1.
Menyiapkan rencaan pengadaan SDM, 2.
Menyiapkan rencana penerimaan SDM, dan 3.
Menyiapkan pengembangan karir pegawai. C.
Bidang regulasi dan kebijakan kesehatan: 1.
Menyiapkan konsep kebijakan peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan, dan 2.
Mengevaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan.
a. Seksi akreditasi sarana kesehatan:
1. Menyiapkan perencanaan penilaian yang berkaitan dengan
akreditasi, dan 2.
Mengevaluasi hasil-hasil akreditasi. b.
Seksi akreditasi dan pendayagunaan tenaga kesehatan: 1.
Menyiapkan perencanaan penilaian yang berkaitan dengan akreditasi dan pendayagunaan tenaga kesehatan, dan
2. Mengevaluasi hasil-hasil akreditasi dan pendayagunaan tenaga
kesehatan. c.
Seksi legislasi dan kebijakan kesehatan: 1.
Meniapkan perencanaan peraturan perundang-undangan, dan 2.
Mengevaluasi hasil-hasil yang berkaitan dengan pelaksanaan perundang-undangan.
D. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan:
1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pelayanan kesehatan, dan
2. Meyiapkan segala sarana dan prasarana SDM dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan. a.
Seksi pelayanan kesehatan dasar dan khusus: 1.
Meniapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dasar dan khusus, dan
2. Mengevaluasi hasil-hasil dari pelayanan kesehatan dasar dan
khusus. b.
Seksi kesehatan keluarga dan gizi: 1.
Menyiapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan kesehatan keluarga dan gizi, dan
2. Mengevaluasi hasil-hasil dari pelayanan kesehatan keluarga dan
gizi. c.
Seksi rumah sakit: 1.
Menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan untuk semua pasien, dan
2. Meningkatkan pelayanan terhadap pasien.
E. Bidang bina pelayanan lingkungan dan pencegahan penyakit:
1. Menyiapkan rencana pembinaan pelestarian lingkungan dan pencegahan
penyakit, dan 2.
Mengevaluasi hasil-hasil perencanaan di bidang penyehatan lingkungan dan pencegahan penyakit.
a. Seksi penyehatan lingkungan:
1. Menyiapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan
penyehatan lingkungan, dan 2.
Mengevaluasi hasil-hasil dari pelayanan penyehatan lingkungan. b.
Seksi pengamatan, pencegahan penyakit dan matra: 1.
Menyiapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pengamatan, pencegahan penyakit dan matra,
2. Melakukan pengamatan, pencegahan penyakit dan matra, dan
3. Mengevaluasi hasil-hasil dari pengamatan, pencegahan penyakit
dan matra. F.
Bidang sumber daya kesehatan: 1.
Menyiapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan sumber daya kesehatan, dan
2. Menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya kesehatan.
a. Seksi farmasi, kosalkes dan mamin:
1. Menyiapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan farmasi,
kosalkes dan mamin, dan 2.
Mengevaluasi hasil-hasil dari pelayanan farmasi, kosalkes dan mamin.
b. Seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat:
1. Menyiapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, dan 2.
Mengevaluasi hasil-hasil dari promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
c. Seksi teknologi dan informasi kesehatan:
1. Menyiapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan teknologi
dan informasi kesehatan, dan 2.
Mengevaluasi hasil-hasil dari teknologi dan informasi kesehatan. G.
UPT Unit Pelaksana Teknis: melakukan kegiatan operasional. H.
Kelompok JAFUNG Jabatan Fungsional: berkaitan langsing dengan
keahlian. Contoh: dokter, perawat, bidan, dan lain-lain. Di bawah ini merupakan bagan struktur organisasi Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat:
Bagan 3.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2011
KEPALA dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes, M.Si, MH.Kes
SEKRETARIAT Dra. Ati Tjahayawati, MM
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN
UMUM Sofyan Effendi, SKM, M.Kes
SUB BAGIAN KEUANGAN
Dra. Ismirini, Apt, MPH SUB BAGIAN
PERENCANAAN DAN PROGRAM
I. Wayan Suradi, MScPh BIDANG
REGULASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
dr. Nenny Retnasih, M.Kes BIDANG
SUMBER DAYA KESEHATAN Dra. Nina Sri Inayati, Apt, M.Kes
BIDANG BINA PELAYANAN
KESEHATAN dr. Niken Budiastuti, MM
BIDANG BINA PENYEHATAN
LINGKUNGAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
dr. Fita Rosemary, M.Kes SEKSI
AKREDITASI SARANA KESEHATAN
dr. El Sembiring, M.Kes SEKSI
FARMASI, KOSALKES DAN MAMIN
Dra. Dewi Kusmayani, Apt, M.Kes
SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN
Rini Dwi Septarina, SKM, M.Kes SEKSI
PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN KHUSUS
dr. Khoeriyah
SEKSI AKREDITASI DAN
PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN
drg. Sulistriowati, MKM SEKSI
KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI
Sri Sudartini, MPS SEKSI
PENGENDALIAN PENYAKIT dr. Yuzar Ib Ismoetoto
SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Dra. Tuti Surtimanah, MKM SEKSI
TEKNOLOGI DAN INFORMASI KESEHATAN
Edi Sutardi, SKM, M.Kes SEKSI
LEGISLASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
drg. Juanita Paticia F, M.Kes SEKSI
PENCEGAHAN PENYAKIT DAN MATRA
Uus Sukmara, SKM, M.Epid SEKSI
RUMAH SAKIT drg. Marion Siagian, M.Epid
UPTD Kelompok
Jabatan Fungsional
3.3 Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS di Dinas Kesehatan Provinsi