4. Pengkodean Encoding, yaitu proses untuk menjabarkan pesan ke dalam
simbol, simbol dapat berupa kata lisan maupun tulisan, isyarat dan lainnya ke dalam media.
5. Penerjemah Decoding, yaitu proses yang dilakukan oleh penerima pesan
untuk menerjamahkan arti simbol yang dikirim sender. 6.
Tanggapan Response, yaitu reaksi penerima setelah menerima pesan. 7.
Umpan balik Feedback, yaitu bagian dari reaksi yang dikomunikasikan kembali kepada pengirim pesan.
8. Gangguan Noises, yaitu gangguan yang tak terduga selama proses
komunikasi yang dapat mengakibatkan penerima pesan memperoleh pesan yang berbeda dari yang dikirimkan.
2.2.5 Proses Komunikasi
Proses merupakan “Suatu rangkaian dari langkah-langkah atau tahap- tahap yang harus dilalui dalam usaha pencapaian tujuan. Proses komunikasi
merupakan rangkaian dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus dilalui dalam pengiriman
informasi” Wursanto, 2007: 154. Effendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu komunikasi teori dan praktek, menyebutkan
bahwa Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder,yaitu:
Proses komunikasi secara primer
Proses Komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan sesorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang symbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya yang secara langsung mampu ”menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Effendy, 2009 :11.16.
2.2.6 Konteks Komunikasi
Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruangan hampa sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks
disini berarti semua faktor di luar orang-orang yang berkomunikasi yang terdiri dari :
a Aspek bersifat fisik; seperti iklim, suhu, cuaca, bentuk ruangan,
warna dinding, tempat duduk, jumlah peserta komunikasi dan alat untuk menyampaikan pesan.
b Aspek psikologis; seperti sikap, kecenderungan, prasangka dan
emosi para peserta komunikasi. c
Aspek sosial; seperti norma kelompok, nilai sosial, dan
karakteristik budaya. d
Aspek waktu; yakni kapan berkomunikasi hari apa, jam berapa, pagi, siang, sore, malam. Indikator paling umum untuk
mengklasifikasikan komunikasi
berdasarkan konteks
atau tingkatannya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam
komunikasi. Maka dikenallah komunikasi antrapribadi, komunikasi diadik,
komunikasi antarpribadi,
komunikasi kelompok,
komunikasi publik, komunikasi organisasi dan komunikasi massa. Mulyana, Deddy, 2001, Human Communications, Konteks-
konteks komunikasi.
2.2.7 Hambatan Komunikasi
Menurut Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F
dan Charles Wankel
1. Perbedaan Persepsi Setiap orang memiliki kemampuan yang tidak sama dalam hal
mengartikan sebuah pesan atau ungkapan. Ada orang yang mengartikan bentakan seseorang sebagai sebuah ketegasan. Namun, ada juga orang
yang mengartikan bentakan tersebut sebagai sebuah kekejaman dan tindak kekerasan. Perbedaan persepsi inilah yang menjadi alasan mengapa dua