Macam- macam disfungsi seksual

bereaksi secara psikologis terhadap stres penyakit dan dampak terapi masektomi. Faktor – faktor fisik juga mungkin memiliki peran langsung. Hilangnya minat seksual adalah hal yang wajar dalam keadaan sakit dan hal ini mungkin secara spesifik disebabkan oleh kelainan status hormon. Testosteron tampaknya penting untuk gairah seksual pada banyak wanita, seperti halnya pada pria. Penurunan substansial testosteron, seperti terjadi setelah ovariektomi atau bentuk lain kegagalan atau supresi ovarium, dapat menyebabkan hilangnya gairah. Glaiser and Gebbie, 2005. c Keengganan seksual Pada beberapa kasus, sekedar pikiran tentang aktivitas seksual sudah menyebabkan ketakutan atau ansietas yang besar sehingga terbentuk suatu pola menghindari kontak seksual. Pada kasus- kasus seperti ini, penyebabnya sering dapat diidentifikasi dari pengalaman traumatik sebelumnya, tetapi kadang- kadang pangkal masalahnya tetap tidak jelas. d Disfungsi orgasme Sebagian wanita secara spesifik mengalami kesulitan mencapai orgasme, baik dengan kehadiran pasangannya atau pada semua situasi. Hal ini mungkin merupakan bagian dari hilangnya kenikmatan seksual secara umum, atau relatif spesifik, yaitu manusia masih dapat terangsang dan menikmati seksual tetapi gagal mencapai orgasme. Walaupun obat tertentu dapat menghambat orgasme pada wanita, namun pada sebagian kasus faktor psikologis tampaknya menjadi penyebab. e Vaginismus Kecenderungan spasme otot- otot dasar panggul dan perivagina setiap kali dilakukan usaha penetrasi vagina ini dapat timbul akibat pengalaman traumatik insersi vagina perkosaan atau pemeriksaan panggul yang sangat kasar oleh dokter. Namun lebih sering tidak terdapat penyebab yang jelas dan tampaknya otot- otot tersebut memiliki kecenderungan mengalami spasme reflektif saat dicoba untuk dilemaskan. Vaginismus biasanya adalah kesulitan seksual primer yang dialami wanita saat mereka memulai kehidupan seksual, dan sering menyebabkan hubungan seksual yang tidak sempurna. Kelainan ini jarang timbul kemudian setelah wanita menjalani fase hubungan seksual normal, terutama apabila ia sudah pernah melahirkan. Apabila memang demikian, kita perlu mencari penyebab nyeri atau rasa tidak nyaman lokal yang dapat menyebabkan spasme otot Llewellyn, 2005. f Dispareunia Nyeri saat melakukan hubungan intim sering terjadi dan umumnya dapat disembuhkan. Apabila menjadi masalah yang berulang, maka antisipasi nyeri dapat dengan mudah menyebabkan hambatan timbulnya respons seksual normal sehingga masalah menjadi semakin parah karena pelumasan normal vagina terganggu. Nyeri atau rasa tidak nyaman dapat dirasakan di introitus vagina, akibat spasme otot- otot perivagina atau peradangan atau nyeri di introitus yang dapat ditimbulkan oleh episiotomi atau robekan perineum. Kista atau abses Bartholin dapat menyebabkan nyeri hanya oleh rangsangan seksual, karena kecendrungan kelenjar ini mengeluarkan sekresi sebagai respons terhadap stimulasi seksual Kusuma, 1999. III. METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian non eksperimental untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor - faktor, risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat yang bersamaan point time approach Notoatmodjo, 2010.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Seputih Jaya Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah. Waktu penelitian dimulai dari tanggal 2 Oktober – 10 November 2013.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur WUS berumur 20 - 46 tahun pemakaian kontrasepsi implant yang berada di Posyandu Mawar 1 Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Oktober - November. 2. Sampel Sampel penelitian adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono, 2005. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Dengan persamaan besar sampel deskriptif Dahlan, 2009 yaitu : n = Zα² x P x Q d² n = 1,645² x 0,5 x 0,5 0,1² n = 67 dibulatkan menjadi 70 sampel Keterangan : Zα = deviat baku alfa P = proporsi kategori variabel yang diteliti Q = 1- P d = presisi

D. Subyek Penelitian

Subyek dimasukkan dalam penelitian ini jika memiliki kriteria inklusi. Nursalam 2003 dan Hidayat menyatakan bahwa kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Wanita dengan usia subur yang menggunakan implant antara 20- 46 tahun 2. Lama pemakaian Implant 1- 3 tahun 3. Wanita yang sehat 4. Wanita yang masih aktif seksual 5. Wanita yang mampu berkomunikasi dengan baik. Subyek dikeluarkan dari penelitian ini jika memiliki kriteria eksklusi. Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab Nursalam, 2008. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Wanita yang telah menggunakan 2 macam alat kontrasepsi 2. Akseptor Keluarga Berencana yang tidak bersedia untuk menjadi responden penelitian.

E. Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil ukur Skala I.Variabel bebas Pemakaian kontrasepsi implant Adalah pengguna alat kontrasepsi implant 1- 3 tahun pada saat penelitian Kuesioner Wawancara 1.Ya Kategorik II.Variabel Terikat Disfungsi Seksual Wanita Adalah gangguan fungsi seksual pada wanita yang dinilai 6 domain yaitu hasrat seksual,pera ngsangan,lu brikasi, orgasme, kepuasan dalam kehidupan dan kesakitan FSFI Female sexual function indeks Wawancara 1.Normal bila skor 26,5 2.Disfung si,bila skor total ≤26,5 Kategorik

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

5 151 91

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

5 79 91

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode011

0 0 3

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 7

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 26

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 7