GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Proyeksi Pembibitan Kelapa Sawit Pada Tahun 2012 Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit Cikal bakal pusat PPKS didirikan pada 26 September 1911 oleh Algemeene Proefstation der AVROS APA. AVROS Alegemeene Vereninging Van Rubber Planters ter Oostkuts van Sumatera dikemudian hari menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan. Hasil-hasil penelitian APA pada saat itu cukup banyak dan sangat berguna bagi pengembangan perkebunan di Sumatera. Setelah peran Dunia II sebagian besar perkebunan di Sumatera terlantar sehingga pada tahun 1952 diadakan pengatuan dengan ”Deli Planters Veregniging’’. Karena alasan politik dan ekonomi pemerintah Republik Indoensia melakukan nasionalisasi dan mengambil alih perkebunan-perkebunan milik Belanda. Pada tahun 1957 AVROS diambil alih dan diubah menjadi Gabungan Pengusaha Perkebunan Sumatera GAPPERSU. APA diganti dengan Balai Penelitian GAPPERSU yang dikenal dengan nama RISPA Research Institute of the Sumatera Planters Association. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 247UM57 tanggal 11 Desember 1957 ditetapkan bahwa RISPA ditempatkan dibawah Kementrian Pertanian RI yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Perkumpulan Organisasi Perkebunan. Pada tahun 1968 RISPA berupa menjadi Balai Perkebunan Medan BPPM dengan pembinaan dan pembiayaannya diserahkan kepada Direksi PN Perkebunan 1 sd IX sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No. 353KptsOP121968 Universitas Sumatera Utara tanggal 20 Desember 1968. Pada tahun 1971 pembinaan Balai Penelitian Perkebunan Medan diserahkan pada Dewan Pembina Balai Penelitian Perkebunan dan mendapat dana dari Cess sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No. 503KptsOP1971 tanggal 05 Desember 1971. Pada November 1987 Asosiati Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia AP3I didirikan di Jakarta. Balai-balai Penelitian perkebunan ditempatkan dibawah koordinasi AP3I dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian RI. Dengan perubahan ini selanjutnya Balai Penelitian Perkebunan Medan disebut dengan Pusat Penelitian Perkebunan Medan Puslitbun Medan. Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Dewan Pimpinan Harian AP3I No. 084KptsDPHXII92 tanggal 24 Desember 1992 tentang Penataan Pengelolaan Unit Pelaksanaan Penelitian dilingkungan AP3I, maka pada 04 Pebruari 1993 dibentuk PPKS berkedudukan di Medan, yang merupakan gabungan dari Pusat Penelitian Perkebunan Medan, Puslitbun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala. Penggabungan ketiga Puslitbun tersebut dilalukan dalam upaya peningkatan efisiensi pengelolaan organisasi pada tahun 1993 itu juga, melalui rapat anggota, AP3I berubah menjadi Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia APPI. Perbaikan organisasi PPKS selanjutnya dilakukan pada tahun 1996. Berdasarkan keputusan rapat anggota Assosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia APPI dalam suratnya No. 03RA-APPIIII1996, Pusat penelitian Perkebunan Lingkup Assosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia bertanggung jawab kepada Assosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia, yang dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan pembinaan dan pengawasan dan Dewan Pembina Pusat Penelitian Perkebunan. Universitas Sumatera Utara PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit. Penelitian yang dilakukan mulai dari pemulian tanaman, bioteknologi tanaman, proteksi tanaman, tanah dan agronomi, pengolahan hasil dan mutu, engineering dan lingkungan hingga kajian sosial dan ekonomi. Telah begitu banyak hasil yang dicapai dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawit nasional. Produk dan Jasa Produk Hasil Penelitian Hasil penelitian PPKS yang telah banyak dimanfaatkan antara lain : a. Benih unggul kelapa sawit PPKS saat ini menyediakan 9 varietas dengan potensi produksi 30-35 ton TBShathn dan rendemen minyak 24-26,5 . PPKS memberikan layanan purna jual berupa penasehatan atau rekomendasi pembibitan secara cuma-cuma kepada pengguna dengan pembelian 100.000 kecambah kelapa sawit unggul. b. Klon kelapa sawit unggul Konsep baru bahan tanaman hasil kultur jaringan c. Kompos tandan kelapa sawit Kompos PALM BIONIC yang kaya unsur hara untuk perbaikan sifat dan kesuburan tanah. d. MARFU – P Yaitu bio fungsida untuk pengendalian penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan Gannoderma boninense. Universitas Sumatera Utara e. FEOMONAS Yaitu insect attractant untuk pengendalian kumbang Oryctes Rhinocerus yang ramah lingkungan. f. METARRHIZIUM Yaitu bioopestisida untuk pengendalian larva Oryctes rhincerus. g. VIRUSOL Yaitu virus NVP bioagent untuk mengendalikan ulat api Sethosea asigna. h. SIKORDI Yaitu jamur Cordyceps militaris untuk pengendalian pupa ulat api. i. TRIGOAN Yaitu biofungsida yang mengandung Tricoderma harsianum dalam kompos tandan untuk mengendaliakan pathogen tanah. j. Survei kesesuaian dan pengelolaan lahan. k. Pembuatan studi kelayakan Feasibility Study industri dan perkebunan kelapa sawit. l. Rancang bangunan pabrik biodiesel berbagai kapasitas dan pabrik mini kelapa sawit. m. Minyak goreng padat Frying Shortening n. Pengembang adonan kue Baking Shortening Layanan yang disediakan oleh PPKS adalah : a. Rekomendasi pemupukan dan kultur teknis perkebunan kelapa sawit b. Analisis tanah, daun, pupuk, dan produk pertanianperkebunan lainnya c. Analisis air dan limbah pertanian. Universitas Sumatera Utara Benih Kelapa Sawit Unggul PPKS merupakan salah satu penghasil benih unggul kelapa sawit terbesar di dunia. Hampir separuh lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia menggunakan benih unggul dari penelitian PPKS. Saat ini tersedia 9 sembilan variasi unggul yang dianjurkan untuk ditanam didaerah pengembangan baru maupun peremajaan. a. DxP Bah. Jambi b. DxP Marihat c. DxP Rispa Avros d. DxP La Me e. DyxP Sungai Pancur 1 f. DxP Sungai Pancur 2 g. DxP Simalungun h. DxP Langkat Bahan tanaman kelapa sawit unggul yang dianjurkan PPKS merupakan hasil penelitian berpuluh tahun dan telah mendapatkan Sertifikat Mutu ISO 9001 : 2000 dari TUV internasional. Kemampuan produksinya mencapai 30-35 ton TBShath atau setara dengan 7-9 ton CPOhath. Varietas Dy x P dumpy mempunyai keistimewaan yaitu pertumbuhan meninggi yang lebih lambat 40-45 cm per tahun sehingga sangat diminati oleh pekebun karena memudahkan panen. Pemesanaan Benih Kelapa Sawit PPKS sejak 2005 telah mengalokasikan 30 benih ungguh yang telah dihasilkan untuk keperluan petanipekebun kecil. Benih unggul dapat diperoleh secara langsung ke PPKS maupun melalui instansi yang telah ditunjuk sebagai mitra waralaba PPKS, Universitas Sumatera Utara misalnya Dinas Perkebunan setempat. Tata cara untuk memperoleh benih juga telah dipermudah khusunya bagi petani perkebunan kecil didaerah. Secara umum bibit umum kelapa sawit dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut yaitu : 1. Petani pekebun mengajukan surat permintaan kepada Direktur PPKS dengan melampirkan dokumen sebagai berikut : a. Perusahaan Perkebunan baru Surat izin perujukan lokasi dari bupati setempat b. Perorangan Kartu identitas diri KTP atau SIM c. Proyek pemerintah Petunjuk operasional anggaran berjalan Surat rekomendasi dari Dinas perkebunan setempat 2. Melampirkan Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit SP2BKS dari Dinas Perkebunan Setempat. 3. Membayar biaya pembelian kecambah kelapa sawit melalui Bank BNI Cabang Pemuda Medan AC No. 005 785 3464 atau langsung kekasir PPKS paling lambat 2 dua minggu sebelum penyaluran benih. Harga Produk PPKS No Macam Produk Satuan Harga Berlaku per 1 Januari 2006 I Bahan Tanaman Kelapa Sawit Unggul 1 Hibrida D x P Butir 3.000 2 Hibrida D x P Simalungun Butir 3.000 3 Hibrida Dy x P dumpy Butir 3.500 Universitas Sumatera Utara 4 KLON KELAPA SAWIT 3 bulan Batang 25.000 II Produk Perlindungan Tanaman 5 MARFU – P Kg 6.000 6 FEROMONAS Sachet 70.000 7 METERI Kg 10.000 8 VIRUSOL Kg 500.000 9 SIKORDI Kg 10.000 10 TRIKOGAN Kg 5.000 11 BURUNG HANTU Pasang 50.000 12 KOMPOS Kg 600 Harga berdasarkan Franco Gudang PPKS Medan. Pusat Teknologi dan Informasi Kelapa Sawit PPKS aktif melakukan diseminasi informasi perkelapa sawitan kepada masyarakat luas pada umumnya dan perkebunpetani khususnya. Selain menyebabkan informasi tertulis PPKS mendirikan pusat teknologi dan informasi pustek info kelapa sawit disentra-sentra pengembangan kelapa sawit di Bengkulu dan Kalimantan Timur. Keberadaan pustek info sebagai tempat pembelajaran dan pelatihan bagi petanipekebun kelapa sawit. Pustek info dilengkapi dengan ruang belajar, perpustakaan mini dan kebun percontohan. Warlaba PPKS sangat peduli terhadap petani perkebun kelapa sawit yang jumlahnya semakin bertambah setiap tahunnya. Masalah yang dihadapi petani adalah sulitnya mendapatkan benih unggul karena jauhnya jarak antara PPKS dengan lokasi kebun yang mereka usahakan. Guna menghindari beredarnya benih kelapa sawit ilegitim asalan, palsu dan tidak unggul, maka PPKS membuat mekanisme baru penyaluran benih kelapa Universitas Sumatera Utara sawit melalui warlaba. Warlaba dilaksanakan dengan perorangan, instansi atau perusahaan swasta yang telah mendapat rekomendasi dari dinas perkebunan atau pertanian pemerintah setempat. Terdapat 3 jenis warlaba, yaitu warlaba bibit, warlaba beninh dan warlaba varietas. Warlaba bibit bertujuan untuk mendekatkan dan memudahkan petani, khususnya yang berada jauh dari sumber benih PPKS untuk mendapatkan bibit kelapa sawit unggul yang bermutu tanpa harus mendatangi sumber benih tersebut. Dalam hal ini PPKS menyalurkan benih berupa kelapa sawit KKS kepada franchisee pihak kedua. Pihak kedua menanam dan memelihara benih tersebut hingga menjadi bibit yang layak tanam. Oleh pihak kedua atas persetujuan pihak pertama PPKS bibit disalurkan pada pihak ketiga petani kelapa sawit. Dengan cara demikian petani tidak lagi menanam bibit asal dan tidak bermutu yang dapat merugikan dan yang menyengsarakan petaniperkebun. Warlaba benih dnegan pihak kedua bertujuan untuk menyiapkan benih kecambah yang siap untuk ditanam di pembibitan. Benih disediakan oleh PPKS dan proses perkecambahannya dilakukan oleh pihak kedua pada fasilitas perkecambahan pihak kedua yang mendapat persetujuan PPKS. Kecambah tersebut disalurkan oleh pihak kedua atas persetujuan pihak pertama PPKS kepada pihak ketiga petanipekebun dan perusahaan swast. Dengan demikian perkebunan yang berdekatan dengan tempat pengecambahannya dapat memperoleh benih asli yang sama mutunya dengan yang diperoleh langsung dari PPKS. Warlaba varietas yang dibangun oleh PPKS dengan pihak kedua adalah membuat dan menanam duplikasi pohon induk dilokasikebun pihak kedua. Semua pohon induk Dura pada dasarnya milik pihak pertama PPKS akan tetapi dikelola oleh pihak kedua. Universitas Sumatera Utara Serbuk sari pollen diproduksi setelah pohon induk berumur minimal 6 tahun dan telah dievaluasi oleh PPKS. Hal ini penting karena tidak semua tanaman dijadikan pohon induk. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENGOLAHAN DATA