Pengaruh Aplikasi Berbagai Sumber Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo (Oryza sativa L.)

PENGARUH APLIKASI BERBAGAI SUMBER PUPUK
ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
PADI GOGO (Oryza sativa L.)

DIDIK CIPTADI
A34104011

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

RINGKASAN
DIDIK CIPTADI. Pengaruh Aplikasi Berbagai Sumber Pupuk Organik
terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo (Oryza sativa L.). (Di
bimbing oleh SUWARTO dan HAMIM)
Kegiatan ini dilaksanakan di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan,
IPB pada bulan Desember 2008 sampai Mei 2009. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi berbagai sumber pupuk organik
terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo. Sebelum penelitian ini berjalan
terdapat penelitian awal yaitu pembuatan ekstrak kompos yang merupakan salah

satu perlakuan dalam penelitian ini. Dari penelitian awal tersebut diambil dua
ekstrak kompos yaitu ekstrak kompos 1 yang mewakili tanpa perlakuan mikroba
dan ekstrak kompos 2 dengan perlakuan mikroba. Dalam penelitian ini terdapat
lima perlakuan yaitu kontrol (P0), pupuk kimia terdiri atas urea, SP-18 dan KCl
(P1), pupuk kompos (P2), ekstrak kompos 1 (P3) dan ekstrak kompos 2 (P4).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal
dengan tiga kali ulangan, sehingga terdapat 15 satuan percobaan. Tiap satuan
percobaan terdapat 10 tanaman yang diambil lima tanaman sebagai tanaman
contoh. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, bagan warna
daun (BWD), jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, panjang malai,
bobot gabah saat panen, persen hijau mengapur, persen gabah hampa dan
bobot 1000 butir.
Perlakuan pupuk berpengaruh nyata pada tinggi tanaman (4 dan 7 MST),
jumlah anakan (20 MST) dan jumlah gabah per malai, kemudian berpengaruh
sangat nyata pada tinggi tanaman (8 MST), panjang malai dan bobot gabah saat
panen. Pupuk kompos dan pupuk kimia merupakan pupuk yang memiliki
kandungan N, P dan K lebih tinggi dari pada ekstrak kompos 1 dan 2. Pada tiap
peubah pengamatan perlakuan pupuk kompos dan kimia menghasilkan yang lebih
tinggi. Ekstrak kompos 1 dan 2 dengan kandungan hara makro N, P dan K lebih
rendah menghasilkan pertumbuhan dan produksi padi lebih rendah dari pupuk

kompos dan kimia.

: PENGARUH APLIKASI BERBAGAI

JUDUL

SUMBER PUPUK ORGANIK TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI
GOGO (Oryza sativa L.)
NAMA

: DIDIK CIPTADI

NRP

: A34104011

PROGRAM STUDI

: AGRONOMI


Menyetujui ,
Dosen Pembimbing
Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Suwarto, M.Si
NIP. 19630212 1989 03 1 004

Dr. Ir. Hamim, M.Si
NIP. 19650322 1990 02 1 001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr
NIP: 19571222 1982 03 1 002

Tanggal Lulus :


PENGARUH APLIKASI BERBAGAI SUMBER PUPUK
ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
PADI GOGO (Oryza sativa L.)

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh:
Didik Ciptadi
A34104011

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada hari Rabu tanggal 11 Desember 1985 di Kuningan,

Jawa Barat yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Bapak Acip
Tasrip dan Ibu Rukini.
Penulis masuk pendidikan dasar di SDN Sindang Suka pada tahun 1992,
kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) tahun 1992 sampai
Madarasa Aliyah (MA) lulus tahun 2004 di Husnul Khotimah Islamic Boarding
School Kuningan Jawa Barat. Pada tahun yang sama penulis di terima di Institut
Pertanian Bogor (IPB) pada Program Studi Agronomi Departemen Agronomi dan
Hortikultura Fakultas Pertanian melalui jalur USMI.
Penulis aktif mengikuti beberapa organisasi kemahasiswaan IPB. Pada
tahun 2004 penulis menjadi Sekretaris Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa
Tingkat Persiapan Bersama (DPM TPB). Pada tahun 2005 penulis menjadi
Sekretaris Lembaga Pengajaran Al Qur’an (LPQ) DKM Al Hurriyyah. Pada tahun
2006-2008 penulis menjadi Ketua Pengembangan Sumberdaya Manusia LDK Al
Hurriyyah.
Penulis juga berkesempatan menjadi asisten mata kuliah Pendidikan
Agama Islam dari tahun 2005-2007. Pada tahun ajaran 2007-2008 penulis menjadi
asisten Teknik Budidaya Tanaman. Selain itu penulis menjadi delegasi IPB pada
Mutsabaqoh Tilawatil Qur’an Mahasiswa tingkat Nasional cabang Fahmil Qur’an
pada tahun 2005.


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik
dan lancar dengan judul “ Pengaruh Aplikasi Berbagai Sumber Pupuk Organik
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo (Oryza sativa L.). Skripsi
merupakan tugas dalam menyelesaikan studi di Program Studi Agronomi,
Departeman Agronomi HortikulturaFakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak memperoleh dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Suwarto, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Dr. Ir. Hamim, M.Si
selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan dan saran kepada penulis.
2. Prof. Dr. Ir. Sudirman Yahya, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan motivasi dan dorongan.
3. Dr. Edi Santosa, SP. M.Si selaku dosen penguji
4. Bapak, ibu serta keluarga penulis yang telah memberikan kasih sayang,
doa dan motivasinya.
5. Teman-teman seperjuangan Hendro, Rangga, Helmi, M’Efal, Izal, Ihsan,
Gema, Fauzan, Desti, Wacih, Trisundari, Nurul R, B’Leny, Depu, Tya,
Madaniers, Marboters, TIRAN 41 dan BPKers yang senantiasa

mengingatkan dan memberikan dorongan kepada penulis.
6. Semua pihak yang telah memberikan saran dan kritiknya kepada penulis
dalam penulisan skripsi ini.

Bogor, Sepetmber 2009

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................


iv

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

v

PENDAHULUAN ........................................................................................

1

Latar Belakang ..................................................................................

1

Tujuan ...............................................................................................

2

Hipotesis............................................................................................


2

TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................

3

Padi Gogo ..........................................................................................

3

Pupuk ...............................................................................................

4

Bagan Warna Daun ...........................................................................

9

BAHAN DAN METODE ............................................................................


10

Waktu dan Tempat ............................................................................

10

Bahan dan Alat ..................................................................................

10

Metode Percobaan .............................................................................

10

Pelaksanaan Percobaan .....................................................................

11

Pengamatan .......................................................................................


13

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................

14

Hasil .................................................................................................

14

Pembahasan .......................................................................................

22

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................

28

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

29

LAMPIRAN ................................................................................................

32

DAFTAR TABEL

No

Halaman

1

Kandungan Hara Ekstrak Kompos ..........................................................

12

2

Perlakuan dan Dosis Pupuk untuk Padi Gogo ........................................

13

3

Kandungan Hara N, P dan K pada Setiap Perlakuan ..............................

15

4

Rekapitulasi F-Hitung, dan Koefisien Keragaman Pertumbuhan dan
Produksi Padi Gogo ................................................................................

16

5

Pertumbuhan Tinggi Tanaman Padi Gogo ..............................................

17

6

Jumlah Anakan ........................................................................................

18

7

Bagan Warna Daun .................................................................................

18

8

Jumlah Anakan Produktif ........................................................................

19

9

Panjang Malai dan Jumlah Gabah Per Malai ..........................................

20

10 Bobot Gabah dan Bobot Seribu Butir .....................................................

21

11 Persen Gabah Hampa dan Persen Butir Hijau Mengapur .......................

21

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

1

Bagan Warna Daun .................................................................................

9

2

Tanaman Padi Gogo di Rumah Kaca ......................................................

14

3

Tinggi Tanaman ......................................................................................

17

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1

Sidik Ragam Tinggi Tanaman ................................................................

33

2

Sidik Ragam Jumlah Anakan ..................................................................

33

3

Sidik Ragam Jumlah Anakan Produktif ..................................................

34

4

Sidik Ragam Panjang Malai ....................................................................

34

5

Sidik Ragam Jumlah Gabah Per Malai ...................................................

35

6

Sidik Ragam Bobot Gabah ......................................................................

35

7

Sidik Ragam Persen Gabah Hampa ........................................................

35

8

Sidik Ragam Bobot Seribu Butir ............................................................

35

9

Sidik Ragam Bagan Warna Daun ...........................................................

35

10 Sidik Ragam Persen Hijau Mengapur .....................................................

36

11 Hasil Analisis Tanah sebelum Tanam .....................................................

36

12 Deskripsi Padi Kultivar Situ Bagendit ....................................................

37

13 Alat Pembuat Kompos ............................................................................

38

14 Gulma Padi Gogo ....................................................................................

39

15 Kondisi Padi Gogo ..................................................................................

39

16 Kondisi Padi Gogo saat Panen ................................................................

39

PENGARUH APLIKASI BERBAGAI SUMBER PUPUK
ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
PADI GOGO (Oryza sativa L.)

DIDIK CIPTADI
A34104011

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

RINGKASAN
DIDIK CIPTADI. Pengaruh Aplikasi Berbagai Sumber Pupuk Organik
terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo (Oryza sativa L.). (Di
bimbing oleh SUWARTO dan HAMIM)
Kegiatan ini dilaksanakan di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan,
IPB pada bulan Desember 2008 sampai Mei 2009. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi berbagai sumber pupuk organik
terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo. Sebelum penelitian ini berjalan
terdapat penelitian awal yaitu pembuatan ekstrak kompos yang merupakan salah
satu perlakuan dalam penelitian ini. Dari penelitian awal tersebut diambil dua
ekstrak kompos yaitu ekstrak kompos 1 yang mewakili tanpa perlakuan mikroba
dan ekstrak kompos 2 dengan perlakuan mikroba. Dalam penelitian ini terdapat
lima perlakuan yaitu kontrol (P0), pupuk kimia terdiri atas urea, SP-18 dan KCl
(P1), pupuk kompos (P2), ekstrak kompos 1 (P3) dan ekstrak kompos 2 (P4).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal
dengan tiga kali ulangan, sehingga terdapat 15 satuan percobaan. Tiap satuan
percobaan terdapat 10 tanaman yang diambil lima tanaman sebagai tanaman
contoh. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, bagan warna
daun (BWD), jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, panjang malai,
bobot gabah saat panen, persen hijau mengapur, persen gabah hampa dan
bobot 1000 butir.
Perlakuan pupuk berpengaruh nyata pada tinggi tanaman (4 dan 7 MST),
jumlah anakan (20 MST) dan jumlah gabah per malai, kemudian berpengaruh
sangat nyata pada tinggi tanaman (8 MST), panjang malai dan bobot gabah saat
panen. Pupuk kompos dan pupuk kimia merupakan pupuk yang memiliki
kandungan N, P dan K lebih tinggi dari pada ekstrak kompos 1 dan 2. Pada tiap
peubah pengamatan perlakuan pupuk kompos dan kimia menghasilkan yang lebih
tinggi. Ekstrak kompos 1 dan 2 dengan kandungan hara makro N, P dan K lebih
rendah menghasilkan pertumbuhan dan produksi padi lebih rendah dari pupuk
kompos dan kimia.

: PENGARUH APLIKASI BERBAGAI

JUDUL

SUMBER PUPUK ORGANIK TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI
GOGO (Oryza sativa L.)
NAMA

: DIDIK CIPTADI

NRP

: A34104011

PROGRAM STUDI

: AGRONOMI

Menyetujui ,
Dosen Pembimbing
Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Suwarto, M.Si
NIP. 19630212 1989 03 1 004

Dr. Ir. Hamim, M.Si
NIP. 19650322 1990 02 1 001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr
NIP: 19571222 1982 03 1 002

Tanggal Lulus :

PENGARUH APLIKASI BERBAGAI SUMBER PUPUK
ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
PADI GOGO (Oryza sativa L.)

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh:
Didik Ciptadi
A34104011

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada hari Rabu tanggal 11 Desember 1985 di Kuningan,
Jawa Barat yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Bapak Acip
Tasrip dan Ibu Rukini.
Penulis masuk pendidikan dasar di SDN Sindang Suka pada tahun 1992,
kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) tahun 1992 sampai
Madarasa Aliyah (MA) lulus tahun 2004 di Husnul Khotimah Islamic Boarding
School Kuningan Jawa Barat. Pada tahun yang sama penulis di terima di Institut
Pertanian Bogor (IPB) pada Program Studi Agronomi Departemen Agronomi dan
Hortikultura Fakultas Pertanian melalui jalur USMI.
Penulis aktif mengikuti beberapa organisasi kemahasiswaan IPB. Pada
tahun 2004 penulis menjadi Sekretaris Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa
Tingkat Persiapan Bersama (DPM TPB). Pada tahun 2005 penulis menjadi
Sekretaris Lembaga Pengajaran Al Qur’an (LPQ) DKM Al Hurriyyah. Pada tahun
2006-2008 penulis menjadi Ketua Pengembangan Sumberdaya Manusia LDK Al
Hurriyyah.
Penulis juga berkesempatan menjadi asisten mata kuliah Pendidikan
Agama Islam dari tahun 2005-2007. Pada tahun ajaran 2007-2008 penulis menjadi
asisten Teknik Budidaya Tanaman. Selain itu penulis menjadi delegasi IPB pada
Mutsabaqoh Tilawatil Qur’an Mahasiswa tingkat Nasional cabang Fahmil Qur’an
pada tahun 2005.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik
dan lancar dengan judul “ Pengaruh Aplikasi Berbagai Sumber Pupuk Organik
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo (Oryza sativa L.). Skripsi
merupakan tugas dalam menyelesaikan studi di Program Studi Agronomi,
Departeman Agronomi HortikulturaFakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak memperoleh dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Suwarto, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Dr. Ir. Hamim, M.Si
selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan dan saran kepada penulis.
2. Prof. Dr. Ir. Sudirman Yahya, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan motivasi dan dorongan.
3. Dr. Edi Santosa, SP. M.Si selaku dosen penguji
4. Bapak, ibu serta keluarga penulis yang telah memberikan kasih sayang,
doa dan motivasinya.
5. Teman-teman seperjuangan Hendro, Rangga, Helmi, M’Efal, Izal, Ihsan,
Gema, Fauzan, Desti, Wacih, Trisundari, Nurul R, B’Leny, Depu, Tya,
Madaniers, Marboters, TIRAN 41 dan BPKers yang senantiasa
mengingatkan dan memberikan dorongan kepada penulis.
6. Semua pihak yang telah memberikan saran dan kritiknya kepada penulis
dalam penulisan skripsi ini.

Bogor, Sepetmber 2009

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

v

PENDAHULUAN ........................................................................................

1

Latar Belakang ..................................................................................

1

Tujuan ...............................................................................................

2

Hipotesis............................................................................................

2

TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................

3

Padi Gogo ..........................................................................................

3

Pupuk ...............................................................................................

4

Bagan Warna Daun ...........................................................................

9

BAHAN DAN METODE ............................................................................

10

Waktu dan Tempat ............................................................................

10

Bahan dan Alat ..................................................................................

10

Metode Percobaan .............................................................................

10

Pelaksanaan Percobaan .....................................................................

11

Pengamatan .......................................................................................

13

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................

14

Hasil .................................................................................................

14

Pembahasan .......................................................................................

22

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................

28

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

29

LAMPIRAN ................................................................................................

32

DAFTAR TABEL

No

Halaman

1

Kandungan Hara Ekstrak Kompos ..........................................................

12

2

Perlakuan dan Dosis Pupuk untuk Padi Gogo ........................................

13

3

Kandungan Hara N, P dan K pada Setiap Perlakuan ..............................

15

4

Rekapitulasi F-Hitung, dan Koefisien Keragaman Pertumbuhan dan
Produksi Padi Gogo ................................................................................

16

5

Pertumbuhan Tinggi Tanaman Padi Gogo ..............................................

17

6

Jumlah Anakan ........................................................................................

18

7

Bagan Warna Daun .................................................................................

18

8

Jumlah Anakan Produktif ........................................................................

19

9

Panjang Malai dan Jumlah Gabah Per Malai ..........................................

20

10 Bobot Gabah dan Bobot Seribu Butir .....................................................

21

11 Persen Gabah Hampa dan Persen Butir Hijau Mengapur .......................

21

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

1

Bagan Warna Daun .................................................................................

9

2

Tanaman Padi Gogo di Rumah Kaca ......................................................

14

3

Tinggi Tanaman ......................................................................................

17

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1

Sidik Ragam Tinggi Tanaman ................................................................

33

2

Sidik Ragam Jumlah Anakan ..................................................................

33

3

Sidik Ragam Jumlah Anakan Produktif ..................................................

34

4

Sidik Ragam Panjang Malai ....................................................................

34

5

Sidik Ragam Jumlah Gabah Per Malai ...................................................

35

6

Sidik Ragam Bobot Gabah ......................................................................

35

7

Sidik Ragam Persen Gabah Hampa ........................................................

35

8

Sidik Ragam Bobot Seribu Butir ............................................................

35

9

Sidik Ragam Bagan Warna Daun ...........................................................

35

10 Sidik Ragam Persen Hijau Mengapur .....................................................

36

11 Hasil Analisis Tanah sebelum Tanam .....................................................

36

12 Deskripsi Padi Kultivar Situ Bagendit ....................................................

37

13 Alat Pembuat Kompos ............................................................................

38

14 Gulma Padi Gogo ....................................................................................

39

15 Kondisi Padi Gogo ..................................................................................

39

16 Kondisi Padi Gogo saat Panen ................................................................

39

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beras merupakan makanan pokok sebagian besar bangsa Indonesia.
Permintaan beras semakin meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Produksi beras di Indonesia tahun 2006 dan
2007 (November) secara berurutan adalah 33.6 juta ton dan 34.0 juta ton,
sedangkan konsumsi beras pada tahun yang sama adalah 35.55 juta ton dan
36.15 juta ton (United State Department of Agriculture, 2007). Oleh sebab itu,
kesenjangan antara produksi dan konsumsi masih terjadi dan perlu diatasi melalui
peningkatan produksi beras dengan meningkatkan produktivitas padi termasuk
padi gogo.
Rendahnya tingkat produktivitas padi gogo salah satunya dipengaruhi oleh
kesuburan tanah yang rendah. Pemupukan yang tepat dan seimbang merupakan
salah satu cara untuk memperbaiki kesuburan tanah. Akan tetapi akhir-akhir ini
timbul permasalah karena dampak negatif dari pupuk khususnya pupuk anorganik.
Menurut Sahiri (2003), pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan akan
menambah tingkat polusi tanah yang akhirnya berpengaruh juga terhadap
kesehatan manusia. Sehingga berkembanglah alternatif dari permasalahan tersebut
dengan adanya pupuk organik yang sekarang sedang dikembangkan.
Pupuk organik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas tanah umumnya masih terfokus pada penggunaan pupuk kandang
dan kompos dengan dosis tinggi. Kendala utama yang menjadi keengganan petani
menggunakan pupuk kompos adalah masalah jumlahnya. Akan diperlukan jumlah
pupuk kandang yang cukup besar untuk mendapatkan nilai nutrisi yang
mencukupi suatu luasan lahan pertanian tertentu, yakni sekitar 10-20 ton/ha.
Selain sulit dalam pengadaannya juga memerlukan biaya tenaga kerja yang
menangani proses pemupukan, transportasi pupuk tersebut dari kandang (atau
tempat pengumpulan). Hal itu menyebabkan biaya pemupukan dengan kompos
menjadi mahal yang akhirnya akan meningkatkan biaya produksi pertanian.
Dengan kemajuan teknologi pertanian dan bioteknologi, sekarang sudah
bisa dibuat pupuk organik yang efisien. Dengan proses fermentasi dan pengayaan

unsur-unsur hara, efisiensi pupuk organik dapat ditingkatkan. Penggunaannya
tidak lagi harus dalam volume yang cukup besar dan waktu yang diperlukan lebih
singkat dibandingkan dengan proses secara alami yang memerlukan waktu lebih
lama. Pupuk tersebut dapat diaplikasikan dengan dosis yang setara dengan pupuk
kimia dengan kelebihan-kelebihan pupuk organik yang tidak dapat diperoleh
dengan aplikasi pupuk kimia.
Ekstrak kompos merupakan cairan hasil fermentasi bahan organik yang
mengandung berbagai macam asam amino, fitohormon, mikroba menguntungkan,
berbagai vitamin dan nutrisi esensial serta berperan dalam mengaktifkan dan
menstimulasi pertumbuhan mikroba di rizosfer dan filosfer tanaman. Adanya
pasokan substrat organik dan nutrisi dalam ekstrak organik akan memacu
pertumbuhan dan perkembangan mikroba menguntungkan (beneficial microbes)
yang secara alami banyak terdapat di dalam tanah. Selain itu, aplikasi ekstrak
organik dalam bentuk cair dapat meresap lebih cepat di rizosfer tanaman sehingga
dapat

memacu pertumbuhan dan perkembangan

mikroba dalam

tanah

(Darman, 2006).

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi berbagai
sumber pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo.

Hipotesis
Terdapat sumber pupuk organik yang mampu meningkatkan pertumbuhan
dan produksi padi gogo.

TINJAUAN PUSTAKA

Padi Gogo
Tanaman padi (Oryza sativa L.) termasuk divisi Angiospermae, kelas
monokotil, famili Graminae dan subfamili Oryzae. Berdasarkan morfologinya,
padi dapat digolongkan menjadi tiga subspecies yaitu Indica, Japonica dan
Javanica. Sedangkan berdasarkan tingginya padi dapat digolongkan menjadi dua
yaitu padi tinggi (tinggi 1.7 m) dan padi pendek (tinggi 1 m) (Katayama, 1993).
Hasil analisis plasma nutfah IRRI menunjukan bahwa tanaman padi gogo
di Asia Tenggara memiliki morfologi dan sifat-sifat agronomi sebagai berikut :
tanaman tinggi; akar tebal, dalam dan bercabang; jumlah anakan sedikit; daun
hijau pucat, panjang, lebar dan terkulai; indeks luas daun rendah; daun
menggulung saat transpirasi tinggi; tidak cepat pulih seperti semula setelah
mengalami cekaman air; umur panen 95-140 hari; gabah besar, lebar dan tebal;
kandungan amilose rendah sampai sedang (18-25%); tahan terhadap penyakit
blast dan peka tehadap wereng coklat; toleran terhadap kekurangan P, keracunan
Al dan Mn; kurang tanggap terhadap pemupukan N; hasilnya rendah; indeks
panen rendah (Basyir et al., 1995)
Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau
lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun
sekitar 1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C.
Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0-1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan
diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada
tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18-22 cm dengan pH antara 4-7
(AAK, 1990).
Menurut Basyir et al., (1995) padi memilki 3 stadia pertumbuhan utama
yaitu 1) stadia vegetatif, dimulai saat biji berkecambah sampai saat primordia
bunga (55 hari), 2) stadia reproduktif, dimulai saat primordia bunga sampai
berbunga penuh (35 hari) 3) stadia pemasakan, dimulai sejak pengisian biji

sampai masak (30 hari). Lama stadia reproduktif dan stadia pemasakan pada
semua varietas padi sama, tetapi lama stadia vegetatif berbeda pada setiap
varietas.

Pupuk
Untuk pertumbuhannya, padi memerlukan hara, air dan energi. Hara adalah
unsur pelengkap dari asam nukleat, hormon, dan enzim yang berfungsi sebagai
katalis dalam merombak fotosintat atau respirasi menjadi senyawa yang sederhana
dan energi. Hara dan air diperoleh tanaman padi dari tanah, sedangkan fotosintat
diperoleh dari daun melalui fotosintesis.
Sehingga unsur hara sengat penting dalam pertumbuhan dan produksi
tanaman (Ismunadji dan Roechan,1988 ). Ada 17 unsur esensial makro dan mikro
yang dibutuhkan tanaman. Unsur makro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak adalah C, H, O, N, P, K, Ca, Mg dan S sedangkan unsur mikro
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit adalah Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl, dan Co
(Hardjowigeno, 2003)
Unsur hara berupa senyawa yang diberikan pada tanaman disebut pupuk.
Pengelompokan pupuk dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : 1) pupuk alam
dan pupuk buatan seperti pupuk kandang, pupuk hijauan dan kompos termasuk
pupuk alam sedangkan urea, ZA, amonium, nitrat termasuk pupuk buatan. 2)
pupuk menurut unsur yang dikandungnya, disebut pupuk nitrogen seperti urea dan
ZA, pupuk fosfor seperti DS dan TS. 3) pupuk organik dan anorganik, pupuk alam
termasuk pupuk organik sedangkan pupuk buatan termasuk pupuk anorganik
(Jumin, 2008)
Berbagai sumber pupuk organik yang ada dengan tiga perlakuan yaitu
berupa pupuk organik padat berupa kompos, kedua pupuk cair hasil olahan cairan
dari penimbunan kotoran sapi dan jerami, yang ketiga pupuk cair hasil olahan
yang sama dengan yang kedua akan tetapi dalam penimbunannya diberikan
mikroba penambat N ( Azotobacter sp dan Azospirillium sp.) dan mikroba pelarut
fosfat (Pseudomonas sp. dan Bacillus sp.), merupakan perbandingan atas dasar
efisiensi dan pemenuhan unsur hara dalam tanah.

Efisiensi disini adalah perbandingan antara pupuk organik padat berupa
kompos dengan pupuk cair. Menurut Sutanto (2002) salah satu kendala atau
kelemahan dari pupuk organik padat adalah diperlukan dalam jumlah banyak
dengan demikian pupuk organik cair adalah salah satu solusi dari kendala
tersebut. Sedangkan pemenuhan unsur hara lebih kepada perlakuan pada pupuk
cair dengan diberkannya mikroba dan tanpa mikroba, karena dengan diberikan
mikroba menurut Nasih (2006) akan meningkatkan unsur hara untuk memenuhi
kebutuhan tanaman.
Jerami padi memiliki kandungan hara unsur nitrogen 0.8 %, fosfor 0.2 %
dan kandungan kotoran sapi unsur nitrogen 0.5-1.6 %, fosfor 2.4-2.9 % dan
kalium 0.4 % (Laboratorium Ilmu Tanah UGM dalam Sutanto, 2002). Menurut
Marsono dan Sigit (2002) kandungan nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan
magnesium kompos relatif sedikit yaitu dibawah 2 %, hal tersebut tergantung
bahan, cara pengomposan dan cara penyimpanannya. Dengan kandungan jerami
padi dan kotoran sapi seperti itu maka kandungan kompos jerami padi dan kotoran
sapi tidak jauh dari hasil uji tersebut walaupun pada percobaan ini tidak ada uji
analisis kompos tersebut.
Menurut Marsono dan Sigit (2002) kunci keberhasilan dalam pemupukan
ditentukan oleh tiga komponen kunci yaitu pupuk, tanah dan tanaman. Untuk
pupuk hal yang mempengaruhi adalah kandungan hara dari pupuk tersebut, dosis,
dan cara aplikasi. Komponen tanah yang berpengruh terhadap penggunaan pupuk
adalah struktur tanah, derajat keasaman (pH), dan kandungan hara tanah.
Sedangkan untuk tanaman itu sendiri faktor yang berpengaruh terhadap
pemupukan yaitu karakter tanaman yang berkaitan dengan penyerapan unsur hara.
Pada kondisi pertumbuhan tanaman yang tidak dibatasi oleh suplai air,
masalah gulma, serta infestasi hama dan penyakit, produksi biomassa padi sangat
ditentukan oleh suplai unsur hara. Kebutuhan hara makro lainnya (P dan K) sangat
bergantung pada suplai unsur hara N. Pupuk N telah diteliti dan nyata
meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, dan produksi gabah.
Berdasarkan hasil penelitian walaupun penambahan bahan organik pada tanah
belum terlihat menambah akumulasi C dan N dalam tanah, namun dapat
meningkatkan ketersediaan secara bertahap ( Sugiyanta, 2007).

Menurut Dobermann dan Fairhurst dalam Sugiyanta (2007) unsur N pada
tanaman merupakan unsur penyusun asam amino, asam nukleat, dan klorofil yang
bagi tanaman padi sawah mempercepat pertumbuhan (pertumbuhan tinggi dan
jumlah daun) dan meningkatkan ukuran daun, jumlah gabah per malai, persentase
gabah isi dan kandungan protein gabah.
Selain unsur N menurut Syamsiyah (2008) bahwa peningkatan hara P
meningkatkan pertumbuhan vegetatif diantaranya tinggi tanaman, jumlah anakan,
jumlah daun dan indeks luas daun (ILD). Pertumbuhan vegetatif yang baik pada
umumnya akan diikuti oleh pertumbuhan generatif yang baik dan peningkatan
komponen hasil. Dengan demikian pertumbuhan vegetatif tanaman padi
dipengaruhi oleh hara makro

N, P dan K, pertumbuhan generatif dan hasil

dipengaruhi oleh pertumbuhan vegetatif
Penambahan bahan organik pada tanah sawah mempunyai pengaruh pada
beberapa sifat kimia tanah yang selanjutnya berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan produksi padi.

Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang asal bahannya berasal dari makhluk
hidup, sebagian besar pupuk organik berbentuk padatan seperti pupuk kandang
dan kompos. Dengan bantuan teknologi pupuk organik dapat dibuat dalam bentuk
cair.

Seiring

dengan

meningkatnya

kesadaran

akan

lingkungan

maka

perkembangan terakhir menunjukkan bahwa produksi dan permintaan pupuk
organik kian meningkat (Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi, 2008).
Bahan organik dan pupuk kandang adalah bahan-bahan yang berasal dari
limbah tumbuhan atau hewan atau produk sampingan seperti pupuk kandang
ternak atau unggas, jerami padi yang dikompos atau residu tanaman lainnya,
kotoran pada saluran air, bungkil, pupuk hijau, dan potongan leguminosa
(Bawolye, 2006).

Sisa tanaman hasil pertanian
Limbah sisa hasil pertanian cukup banyak terutama terdiri dari daun-daun,
kulit biji (kopi, coklat, sabut kelapa) dari perkebunan, jerami padi jagung, daun

dari halaman/pekarangan dan sebagainya. Bahan organik yang baru dikumpulkan
umumnya masih segar dan mempunyai kisaran nisbah C/N sedang (± 35) untuk
legum dan sangat tinggi (> 60) untuk kayu dan non legum. Sebelum digunakan
bahan-bahan ini harus dikomposkan lebih dulu agar nisbah C/N turun menjadi ±
15 (Nasih, 2006).

Pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk yang penting di Indonesia. Selain
jumlah ternak lebih tinggi sehingga volume bahan ini besar, secara kualitatif
relatif lebih kaya hara dan mikroba dibandingkan limbah pertanian. Pupuk
kandang adalah campuran kotoran hewan atau ternak dan urin (Nasih, 2006).
Pupuk kandang dibagi menjadi dua macam: a) pupuk padat dan b) pupuk
cair. Susunan hara pupuk kandang sangat bervariasi tergantung macamnya dan
jenis hewan ternaknya. Nilai pupuk kandang dipengaruhi oleh: 1) makanan hewan
yang bersangkutan, 2) fungsi hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan atau
dibutuhkan dagingnya saja, 3) jenis atau macam hewan, dan 4) jumlah dan jenis
bahan yang digunakan sebagai alas kandang (Nasih, 2006).

Pupuk hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari sisa tanaman legum.
Karena kemampuan tanaman legum mengikat N udara dengan bantuan bakteri
penambat N menyebabkan kadar N dalam tanaman relatif tinggi. Akibatnya pupuk
hijau dapat diberikan dekat waktu penanaman tanpa harus mengalami proses
pengomposan lebih dulu sebagaimana sisa-sisa tanaman pada umumnya.
Beberapa contoh pupuk hijau, antara lain, yaitu : Crotalaria juncea, Crotalaria
anagyroides, Crotalaria usaramensis, Tephrosia vogelii, Thephrosia candida,
Sesbania sesban, Sesbania esculatta, Phaseolus tunatus, Glycine soya, Vigna
sisnensis, kacang tunggak, kacang dadapan, Mimosa invisa, Centrosoma
pubescens, Calopogonium mucunoides, dan Pueraria thumbergiana (Nasih,
2006).

Pupuk hayati
Pupuk hayati adalah mikroba ke dalam tanah untuk meningkatkan
pengambilan hara oleh tanaman dari dalam tanah atau udara. Umumnya
digunakan mikroba yang mampu hidup bersama (simbiosis) dengan tanaman
inangnya. Keuntungan diperoleh oleh kedua pihak, tanaman inang mendapatkan
tambahan unsur hara yang diperlukan, sedangkan mikroba mendapatkan bahan
organik untuk aktivitas dan pertumbuhannya. Mikroba yang digunakan sebagai
pupuk hayati (biofertilizer) dapat diberikan langsung ke dalam tanah, disertakan
dalam pupuk organik atau disalurkan pada benih yang akan ditanam. Penggunaan
yang menonjol dewasa ini adalah mikroba penambat N dan mikroba untuk
meningkatkan ketersedian P dalam tanah. (Nasih, 2006)
Bakteri penambat N2 di daerah perakaran dan bagian dalam jaringan
tanaman padi yaitu Pseudumonas spp, Enterobacteriaceae, Bacillus, Azotobacter,
Azospirillum dan Herbaspirillum telah terbukti mamapu meningkatkan secara
nyata penambatan N2 (James dan Olivares dalam Simanungkalit dan Suriadikarta,
2006). Mikroorganisme yang termasuk dalam kelompok bakteri pelarut fosfat
antara lain Pseudomonas striata, P. diminuta, P. fluorescens, P. cerevisia, P.
aeruginosa, P. putida, P. denitrificans, P. rathonis, Bacillus polymyxa, B.
leavolacticus, B. megatherium, Thiobacillus sp., Mycobacterium, Micrococcus,
Flavobacterium, Escherichia freundii, Cunninghamella, Brevibacterium spp.,
Serratia spp., Alicaligenes sp., Achromobacter spp., dan Thiobacillus sp.
Kelompok bakteria pelarut fosfat yang banyak terdapat pada lahan pertanian di
Indonesia berasal dari genus Enterobacter dan Mycobacterium (Gunarto dan
Nurhayati dalam Simanungkalit dan Suriadikarta, 2006)
Faktor lingkungan pertumbuhan mikroorganisme terdiri dari faktor fisik,
kimia dan biologi. Faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme, yaitu pengaruh temperatur, kelembaban dan pengaruh kebasahan
serta kekeringan, pengaruh perubahan nilai osmotik, kadar ion Hidrogen (pH),
tegangan muka, tekanan, hidrostatik, pengaruh sinar. Faktor lingkungan kimia
yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, yaitu Fenol dan senyawasenyawa lain yang sejenis, Formaldehida (CH2O), alcohol, yodium, Klor dan
senyawa Klor, zat warna, obat pencuci (Detergen), Sulfonamida, antibiotik,

garam-garam logam. Faktor lingkungan biologi yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme, yaitu netralisme, komensalisme, sinergisme, mutualisme
(simbiosis),

kompetisi,

Amensalisme

(antagonisme),

parasitisme,

predasi

(Dwijoseputro. 1995).

Bagan Warna Daun
Warna daun adalah suatu indikator yang berguna bagi kebutuhan pupuk N
tanaman padi. Daun yang bewarna pucat atau hijau kekuningan menunjukkan
bahwa tanaman kekurangan N. Skala warna, yang tersusun dari suatu seri warna
hijau, dari hijau kekuningan sampai hijau tua, sesuai dengan warna-warna daun di
lapang, dapat digunakan untuk mengukur warna daun. Bila suatu nilai warna daun
lebih rendah dari batas kritis tertentu, maka tanaman memerlukan pupuk N
tambahan. Bagan warna daun (BWD) yang didistribusikan oleh CREMNET-IRRI
untuk tanaman padi adalah suatu alat yang sederhana, mudah digunakan dan tidak
mahal, untuk menentukan waktu pemupukan N pada tanaman padi (Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi)

Gambar 1. Bagan Warna Daun

BWD terdiri dari empat warna hijau, dari hijau kekuningan (No. 2 pada kartu)
sampai hijau tua (No. 5 pada kartu). BWD tidak dapat menunjukkan perbedaan
warna hijau daun yang terlalu kecil sebagaimana pada klorofil meter (SPAD).
Namun BWD bisa dibandingkan dengan SPAD untuk menentukan ketepatan
relatifnya dalam menentukan status N tanaman padi.

BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di rumah kaca kebun percobaan IPB Cikabayan,
Dramaga – Bogor. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 250 m di atas
permukaan laut. Penelitian dimulai dari bulan Desember 2008 sampai dengan
bulan Mei 2009.

Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah Padi gogo varietas Situ Bagendit. Bahan
lain yang digunakan yaitu furadan, pupuk urea, SP-18, KCl, kompos, ekstrak
kompos 1 dan ekstrak kompos 2. Alat-alat yang digunakan polybag, gembor,
cangkul, penggaris, timbangan dan lainnya.

Metode Percobaan
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
faktor tunggal. Terdapat lima perlakuan dengan ulangan sebanyak tiga kali untuk
masing-masing perlakuan sehingga terdapat 15 satuan percobaan. Setiap satuan
percobaan terdapat 10 tanaman dan diambil lima tanaman sebagai tanaman
contoh.
Perlakuannya sebagai berikut :
1

P0 = Tanpa pupuk

2

P1= Pupuk kimia (urea, SP-18 dan KCl)

3

P2= Pupuk kompos (jerami + pupuk kandang)

4

P3= Ekstrak kompos 1 (jerami + pupuk kandang + air)

5

P4= Ekstrak kompos 2 (jerami + pupuk kandang + Azotobacter sp. +
Azospirillium sp + .Pseudomonas sp. +Bacillus sp.)

Model linear aditif yang digunakan dalan percobaan ini adalah :
Yij = µ + αi + βj + e ij
Yij = hasil pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ = rataan umum

αi = pengaruh perlakuan ke-i
βj = pengaruh kelompok ke-j
e ij= pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
i

= 0, 1, 2, …, 9

j

= 1, 2, 3.

Untuk mengetahui pengaruh dari seluruh perlakuan dilakukan uji F pada
taraf 5% dan 1%. Apabila terdapat pengaruh nyata terhadap parameter yang
diamati maka setiap perlakuan dibandingkan dengan menggunakan uji Duncan
pada taraf 5%.

Pelaksanaan Percobaan
Penelitian

diawali

dengan

pembuatan

ekstrak

kompos

dengan

menggunakan dua drum bertingkat, setiap drum diisi oleh jerami yang sudah
dipotong-potong kecil dan kotoran sapi secara bertingkat. Kemudian disiram air
secukupnya ke dalam drum atas yang telah dibuat beberapa lubang pada bagian
bawah drum untuk mengalirkan air ke drum yang bawah. Bagi yang diberi
perlakuan pupuk hayati maka air siraman tersebut dicampur pupuk hayati. Pada
drum bawah dipasang kran untuk mengalirkan air ke ember. Setiap hari ketika
ember tersebut penuh dengan air tadi maka disiramkan kembali ke drum yang
atas. Hal tersebut diulang-ulang hingga 1 bulan (Lampiran 13). Kandungan unsur
ekstrak kompos 1 dan ekstrak kompos 2 tertera pada Tabel 1. Kemudian air hasil
ekstraksi tadi bisa diaplikasikan ke tanaman. Tanaman ditanam menggunakan
polybag berukuran 40 cm x 40 cm dengan menggunakan media tanam tanah 9 kg
setiap polybag.
Setelah media tanam di polybag disiapkan, benih padi gogo dimasukan ke
dalam lubang yang telah dibuat sebelumnya dengan 5 butir setiap polybag.
Perlakuan pupuk kimia (P1) diberikan pada umur tanaman 14 hari setelah tanam
(HST) yaitu 0.5 dosis urea (0.5 x 250 kg/ha) dicampur dengan seluruh dosis
SP-18 (100 kg/ha) dan KCL (50 kg/ha). Sisa Urea diberikan pada 40 HST. Pupuk
kompos (P2) berupa kompos diberikan pada saat tanam saja dengan dosis
10 ton/ha. Ekstrak kompos 1 (P3) dengan dosis 35 ml/tanaman diberikan empat
kali yaitu saat tanam dengan dosis 5 ml setiap tanaman dengan 10 kali

pengenceran, 2 minggu setelah tanam (MST), 6 MST dan 10 MST dengan dosis
ketiganya sama 10 ml per tanaman dengan 10 kali pengenceran. Ekstrak kompos 2
(P4) aplikasinya sama dengan P3 .

Tabel 1. Kandungan Hara Ekstrak Kompos
Unsur

Ekstrak Kompos 1

Ekstrak Kompos 2

Ppm

%

Ppm

%

C

-

2.4

-

1.6

N

129.43

0.01294

400.33

0.04003

P

69.6

0.00696

130.5

0.01305

K

1775

0.1775

2625

0.2625

S

12.96

0.0013

15.72

0.00157

Ca

24.74

0.00247

28.9

0.00289

Mg

38.3

0.00383

36.3

0.00363

Fe

3.71

0.00037

11.47

0.00115

Cu

0.05

0.000005

0.14

0.000014

Zn

0.24

0.000024

0.86

0.000086

Mn

13.6

0.00136

48.9

0.00489

Humic Acid

0.28

0.000028

3.88

0.00039

Sumber : Laboratorium Dept. Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, IPB, 2008

Pemeliharaan

yang

dilakukan

meliputi

penyulaman,

penyiraman,

penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit tanaman. Panen dilakukan
setelah 90 % populasi padi menunjukan gejala masak yaitu bagian-bagian atas
tanaman berwarna kuning dan bulir sulit dipecahkan bila ditekan dengan jari.
Untuk konversi dosis pupuk per hektar ke dalam polybag adalah sebagai
berikut:
Pupuk per polybag = Dosis pupuk per hektar x bobot tanah dalam polybag (kg)
Bobot tanah 1 hektar dengan kedalaman 20 cm (kg)
Hasil konversi pupuk disampaikan pada Tabel 2. Diketahui berat jenis tanah
1 g/cm3 .

Tabel 2. Perlakuan dan Dosisi Pupuk Padi Gogo dalam Penelitian
Perlakuan

Jenis

Dosis

Aplikasi per polybag

P0
P1

0
Urea
SP-18
KCl
Kompos
Ekstrak kompos 1
Ekstrak kompos 2

0
250 kg/ha
100 kg/ha
50 kg/ha
10 ton/ha
35 ml/tanaman
35 ml/tanaman

0
1.2 gr
0.5 gr
0.2 gr
45 gr
35 ml
35 ml

P2
P3
P4

Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada 5 tanaman contoh untuk satu satuan
percobaan. Peubah yang diamati adalah:
1. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai daun tertinggi yang
diukur setiap minggu mulai dari 4 MST hingga 8 MST.
2. Jumlah anakan dihitung mulai dari 4 MST hingga 8 MST, dan 20 MST.
3. Bagan warna daun diamati dari 6 MST hingga 8 MST dengan cara melihat
warna daun yang sudah membuka dan membandingkannya dengan warna
yang ada pada bagan warna daun (BWD).
4. Jumlah anakan produktif yaitu anakan yang menghasilkan malai dalam satu
rumpun, dihitung saat panen.
5. Panjang malai diukur dari pangkal malai hingga ujung malai pada saat panen
dengan mengukur lima malai setiap rumpun tanaman contoh.
6. Jumlah gabah per malai dihitung dari lima malai yang diambil dari tanaman
contoh saat panen.
7. Bobot gabah panen, persen butir hijau mengapur, bobot 1000 butir gabah,
persen gabah hampa.
Analisis Data
Data hasil pengamatan pada sifat kuantitatif diolah dengan uji F pada taraf
5% dan 1%. Jika hasil uji F tersebut berbeda nyata, maka dilakukan uji Duncan
taraf 5%. Analisis ragam pada tiap peubah menggunakan fasilitas SAS 6.12.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Kondisi Umum
Percobaan ini dilakukan di rumah kaca dengan polybag menggunakan
media tanam tanah seperti pada Gambar 2. Hasil analisis tanah sebelum penelitan
(lampiran 11) menunjukkan tanah tersebut tergolong tanah Latosol dan termasuk
tanah masam dengan pH 4.6 dan tergolong memiliki sifat kimia tanah rendah
(Hardjowigeno, 2003).
Hama yang ditemukan pada percobaan ini yaitu hama ganjur yang
disebabkan oleh Pachydiplosis oryzae, wereng padi hijau (Nephotettix apicalis),
wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocoriza acuta) dan
burung. Hama ganjur, wereng dan walang sangit hanya dilakuan pengendalian
manual. Untuk hama burung dilakukan pengendalian dengan memberi sungkup
pada setiap tanaman di polybag. Sedangkan gulma yang ada yaitu Poeraria
javanica, Axonopus compressus, Melastoma malabathricum dan Ageratum
conizoides (lampiran 14). Panen dilakukan pada bulan Mei 2009 dengan umur
panen 163 hari (23 MST) karena pertumbuhannya tidak seragam dengan
pertimbangan pada umur 110 dan 140 hari malai padi belum mencapai 90 %
menguning untuk menentukan umur panen (Prasetyo, 2001).

Gambar 2. Percobaan Tanaman Padi Gogo di Rumah Kaca

Pupuk
Sebelum penanaman pada bulan Desember 2008, dilakukan penelitian
pendahuluan untuk penyiapan ekstrak kompos sebagai salah satu komponen
perlakuan. Melalui proses yang sudah dijelaskan sebelumnya, selanjutnya di ambil
dua contoh pupuk ekstrak kompos yang mewakili ekstrak kompos tanpa mikroba
(ekstrak kompos 1) dan ekstrak kompos dengan menggunakan mikroba (ekstrak
kompos 2). Hasil analisis ekstrak kompos (Tabel 1) tanpa mikroba lebih tinggi
kandungan unsur C dibanding mengunakan mikroba, sedangkan pada unsur N, P
dan K, ekstrak kompos dengan mikroba lebih tinggi kandunganya dibanding
dengan tanpa mikroba (Lab. Dep. ITSL IPB, 2009). Menurut Taslim (2006),
kandungan unsur hara secara berturut-turut pada urea, SP-18 dan KCl adalah
46 % N, 18 % P2O5 dan 60 % K2O. Berdasarkan penilitian IRRI(2006) pupuk
kompos mengandung unsur 1.2 % N, 0.88 % P2O5 dan 0.8 %.
Hasil analisis pupuk ekstrak kompos 1 dan 2 serta hasil tinjauan pustaka
pada kompos dan pupuk kimia menunjukkan adanya perbedaan kandungan unsur
hara makro ( N, P dan K) pada masing-masing pupuk (Tabel 3). Secara berurutan
berdasarkan kandungan pupuk dari empat perlakuan dimulai dari yang paling
tinggi yaitu untuk N adalah pupuk kimia, kompos, ekstrak kompos 2, terakhir
ekstrak kompos 1. Sedangkan unsur P adalah kompos, pupuk kimia, ekstrak
kompos 2 kemudian ekstrak kompos 1. Untuk unsur K adalah sama dengan unsur
P urutannya.
Tabel 3. Kandungan Unsur N, P dan K pada Berbagai
Sumber Pupuk
Perlakuan
Kontrol
Pupuk Kimia
Kompos
Ekstrak Kompos 1
Ekstrak Kompos 2

Kandungan pupuk per polybag (g)
N
P (P2O5)
K (K2O)
0
0
0
0.552
0.090
0.120
0.540
0.396
0.360
0.005
0.002
0.063
0.015
0.005
0.098

(Sumber : Lab. Dep. Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, 2008 dan IRRI, 2008)

Perbedaan kandungan unsur makro (N, P dan K) pada empat perlakuan
pupuk diduga dapat berpengaruh terhadap beberapa peubah pertumbuhan dan

produksi padi gogo. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisis ragam pengaruh
aplikasi pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo adalah
seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Rekapitulasi F-Hitung, dan Koefisien Keragaman Pertumbuhan
dan Produksi Padi Gogo
Peubah
Tinggi Tanaman

Jumlah Anakan

Bagan Warna Daun

Jumlah Anakan Produktif
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
Persen Gabah Hampa
Bobot Gabah Saat Panen
Bobot 1000 Butir
Persen Hijau Mengapur

Waktu Pengamatan (MST)

F-Hitung

KK(%)

4
5
6
7
8
4
5
6
7
8
20
6
7
8
Saat panen
Saat panen
Saat panen
Saat panen
Saat panen
Saat panen
Saat panen

5.69*
3.64tn
2.42tn
4.75*
7.17**
0.54tn
0.29tn
0.25tn
0.19tn
0.27tn
4.34*
2.19tn
1.13tn
0.69tn
1.50tn
10.96**
5.95*
1.33tn
11.10**
0.44tn
1.05tn

3.24
4.67
7.68
8.94
8.06
16.45
14.97
14.78
14.37
15.95
16.14
6.22
5.73
7.96
12.62
4.45
9.78
31.09
15.46
6.53
15.58

Keterangan: * = berbeda nyata pada taraf 5%, **=berbeda sangat nyata pada taraf 1% tn = tidak
berbeda nyata

Tinggi Tanaman
Sumber pupuk berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 4
dan 7 MST, serta sangat nyata pada 8 MST (Tabel 3). Pup