Analisis Faktor Resiko Hipertensi
3. Analisis Faktor Resiko Hipertensi
Dari delapan variabel yang diteliti, dipilih variabel dengan nilai p <
0.25 dalam analisis bivariat yang dijadikan variabel kandidat dalam analisis multivariat. Terdapat enam variabel yang memiliki nilai p < 0.25 yaitu umur, tipe daerah, tingkat pendapatan, IMT, aktivitas fisik dan kebiasaan merokok.
Berdasarkan hasil analisis multivariat terdapat empat variabel yang menunjukkan hasil yang signifikan yaitu umur, tingkat pendapatan, IMT dan rokok. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa umur, tingkat pendapatan, IMT dan rokok memiliki pengaruh yang kuat terhadap Berdasarkan hasil analisis multivariat terdapat empat variabel yang menunjukkan hasil yang signifikan yaitu umur, tingkat pendapatan, IMT dan rokok. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa umur, tingkat pendapatan, IMT dan rokok memiliki pengaruh yang kuat terhadap
2.147 kali dibandingkan mereka yang memiliki IMT < 23 kg/m 2 ( p= .000; OR: 2.147; 95% CI: 1.882-1.270 ). Untuk faktor umur, mereka yang
berusia ≥ 60 tahun memiliki resiko hipertensi 2.084 kali dibandingkan mereka yang berusia < 60 tahun ( p= .000; OR: 2.084; 95% CI: 1.859- 2.337 ). Untuk mereka yang memiliki tingkat pendapatan menengah ke atas (kuintil 3-5) memiliki resiko hipertensi 1.149 kali (p= .007; OR: 1.149; 95% CI: 1.039-1.270) Sedangkan untuk rokok, mereka yang merokok memiliki resiko hipertensi 1.176 kali dibandingakan mereka yang tidak merokok (p= .003; OR: 0.85; 95% CI: 1.056-1.310). Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang dengan kriteria overweight , umur 61 tahun, merokok , dan memiliki tingkat pendapatan menengah atas berisiko menderita hipertensi 89.16%. Sebaliknya seseorang yang tidak overweight , umur 50 tahun, merokok dan memiliki tingkat pendapatan menegah bawah memiliki resiko hipertensi yaitu 43%. Dari hal tersebut
diketahui bahwa orang yang 2 overweight (≥ 23 kg/m ), umur ≥ 60 tahun, merokok, dan memiliki tingkat pendapatan menegah atas beresiko
hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak overweight (< 23 kg/m 2 ), umur < 60 tahun, tidak merokok, dan tingkat pendatan
menegah bawah. Variabel umur, tingkat pendapatan, IMT dan rokok berpengaruh menegah bawah. Variabel umur, tingkat pendapatan, IMT dan rokok berpengaruh
(≥ 60 tahun) di Amerika menderita hipertensi dan 57% dari mereka tidak dalam pengobatan dan dalam kondisi tekanan darah tidak terkontrol (Ostchega, 2007). Chacon et al (2008) menyatakan dalam penelitiannya menyebutkan faktor utama yang terkait dengan hipertensi adalah: usia, overweight atau obesitas, dan riwayat keluarga hipertensi. Swedish obese study melaporkan bahwa angka kejadian hipertensi pada obesitas sekitar 13.6% (Sihombing, 2010), sedangkan Framingham study (1999) mendapatkan adanya peningkatan insiden hipertensi, diabetes mellitus dan angina pectoris pada kasus obesitas. banyak peneliti yang melaporkan IMT berkaitan dengan kejadian hipertensi dan diduga peningkatan berat badan berperan penting pada mekanisme timbulnya hipertensi pada penderita obes (Kapojos, 2009). Meningkatnya status ekonomi akan memegaruhi gaya hidup seseorang. Pergeseran gaya hidup akibat urbanisasi, globalisasi, dan industrialisasi menyeret sebagian besar masyarakat untuk cenderung menyukai makanan siap saji yang kandungan zat gizinya tidak seimbang. Pada umumya, makanan siap saji ini mengandung lemak dan garam tinggi (≥ 60 tahun) di Amerika menderita hipertensi dan 57% dari mereka tidak dalam pengobatan dan dalam kondisi tekanan darah tidak terkontrol (Ostchega, 2007). Chacon et al (2008) menyatakan dalam penelitiannya menyebutkan faktor utama yang terkait dengan hipertensi adalah: usia, overweight atau obesitas, dan riwayat keluarga hipertensi. Swedish obese study melaporkan bahwa angka kejadian hipertensi pada obesitas sekitar 13.6% (Sihombing, 2010), sedangkan Framingham study (1999) mendapatkan adanya peningkatan insiden hipertensi, diabetes mellitus dan angina pectoris pada kasus obesitas. banyak peneliti yang melaporkan IMT berkaitan dengan kejadian hipertensi dan diduga peningkatan berat badan berperan penting pada mekanisme timbulnya hipertensi pada penderita obes (Kapojos, 2009). Meningkatnya status ekonomi akan memegaruhi gaya hidup seseorang. Pergeseran gaya hidup akibat urbanisasi, globalisasi, dan industrialisasi menyeret sebagian besar masyarakat untuk cenderung menyukai makanan siap saji yang kandungan zat gizinya tidak seimbang. Pada umumya, makanan siap saji ini mengandung lemak dan garam tinggi