Pertanyaaan yang sering muncul pada pembahasan teknik penarikan contoh ini adalah:

2.3.2 Systematic Random Sampling (Contoh Acak Sistematis)

Objek dalam populasi dibayangkan berada pada suatu barisan, kemudian setiap k buah objek diambil secara acak dan sistematik satu objek. Misalkan populasinya adalah pengunjung supermarket, Jelas tidak ada daftar yang memuat semua pengunjung supermarket tersebut. Kemudian

memutuskan untuk mengambil satu orang dari lima orang yang masuk. Dilakukan pengacakan dulu apakah orang ke 1, 2, 3, 4 atau

misalkan

peneliti

5 yang terambil. Misalkan orang yang ke empat yang terpilih, selnajutnya dipilih orang urutan masuk ke 9, 14,

19, 24, dst. yang dipilih sebagai contoh.

2.3.3 Stratified Random Sampling (Contoh Acak Berlapis)

Cara ini dilakuikan untuk menjamin setiap kelompok dalam populasi itu ada wakilnya. Misalnya akan dilakukan penelitian tentang dampak penyuluhan terhadap perilaku kesehatan masyarakat. Jika peneliti mengasumsikan dampak itu dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan

Pusbindiklat Peneliti - LIPI

Teknik Sampling

masyarakat, kalau kesejahteraaannya tinggi dampaknya juga besar. Oleh karena itu, peneliti harus dapat menangkap

berbagai tingkat kesejahteraaan, misalkan gunakan kompleks perumahan. Dari setiap kompleks perumahan diambil wakil secara acak. Contoh: Penelitian pendidikan untuk sekolah menengah atas. Masing-masing jumlah murid setiap kelas harus dibuat perbandingan. Jika diperoleh misalnya 40%, 30%, dan 30% untuk kelas 1, kelas 2, dan kelas 3, maka didapat perbandingan sampel yang mewakili adalah 4:3:3.

responden

dari

(Contoh Acak Bergerombol)

2.3.4 Cluster Random

Sampling

Metode ini digunakan ketika Anda menganggap bahwa populasi terletak dalam gerombol-gerombol tertentu dimana setiap gerombol berisi objek-objek yang sangat beragam. Dalam hal yang demikian, beberapa gerombol saja sudah cukup dijadikan contoh untuk menggambarkan populasi. Beberapa gerombol yang dijadikan contoh dipilih secara acak. Misalkan saja, untuk mengetahui pendapat remaja tentang tawuran antarsekolah tidak perlu bertanya ke semua remaja di semua kota/kabupaten di Indonesia saja. Cukup beberapa kota saja, karena dalam satu kota itu pun sudah terdiri atas berbagai tipe-tipe remaja yang mengggambarkan tipe-tipe remaja di seluruh Indonesia.

Misalnya, pada kluster atau area tertentu karena memiliki keragaman spesies atau batuan dapat dijadikan sebagai

42 Modul DJFP. Tingkat Pertama

Teknik dan Praktik Pengumpulan Data Lapangan

wilayah sampel terhadap wilayah yang memiliki keanekaragaman tertentu baik untuk IPA, IPT, dan IPS.

2.3.5 Purpossive Sampling (Contoh Bertujuan)

Tidak semua populasi dapat dideteksi dengan jelas dimana mereka berada. Jika populasi Anda adalah pengguna rokok tertentu, bagaimana Anda dapat menggunakan tiga cara yang termudah adalah datang ke suatu tempat, jika ketemu orang yang merokok merk yang Anda inginkan dia Anda jadikan responden. Contoh pemilihan sampel dengan beralasan banyak dilakukan karena secara substansi bahwa masalah yang diteliti sangat beralasan untuk menjelaskan bahwa sampel yang dipilaih sudah cukup untuk dijadikan contoh. Pendek kata bahwa sifat-sifat sampel sudah diketahui oleh peneliti untuk menjawab permasalahan yang ingin didalami.

Contoh ingin memahami masalah sejarah pendidikan misalnya bagaimana perkembangannya, maka sampel yang umum dipilih adalah daerah yang memiliki sejarah penyebaran pendidikan yang lama, misalnya pendidikan pertama kali dari Misi atau Zendeng maupun Pondok. Daerah-daerah seperti Sulawesi Utara, NTT, dan Jombang misalnya dapat menjadi pemilihan sampelnya.

2.3.6 Snowball Sampling

Teknik ini mengambil perumpamaaan sebuah bola salju kecil yang Anda gelindingkan dari atas sebuah puncak

Pusbindiklat Peneliti - LIPI

Teknik Sampling

gunung, semakin menuju ke bawah Anda akan memperoleh bola yang semakin besar. Teknik penarikan contoh ini bekerja dengan terlebih dahulu menentukan sedikit responden. Selanjutnya Anda menentukan sedikit responden berikutnya berdasarkan informasi dari responden yang telah Anda wawancarai. Cara ini efektif untuk kasus-kasus yang melibatkan sifat tabu dalam tema survei, atau karakteristik responden tidak terlihat secara langsung. Misalnya yang menjadi responden adalah para pengguna narkoba. Agak sulit Anda mendapatkan informasi siapa saja yang akan menjadi responden, tetapi dengan bantuan responden tertentu Anda dapat lebih mudah.

Pada prinsipnya masih banyak cara-cara yang lain. Akan tetapi dalam pelaksanaan nanti, metode penarikan contoh yang dipilih mungkin adalah kombinasi dari berbagai teknik dasar. Misalkan kalau populasinya adalah seluruh masyarakat Indonesia, mungkin tahapan pengambilan contohnya, Anda sekat dulu jadi propinsi (stratified), kemudian disekat lagi jadi kabupaten,

untuk mendapatkan individunya. Ide utama dari teknik mana yang dipilih adalah, dapat mewakili populasi dan diperoleh dengan cara yang paling murah dan mudah.

kemudian

purposive

44 Modul DJFP. Tingkat Pertama

Teknik dan Praktik Pengumpulan Data Lapangan

Latihan 2

A. Pasangkanlah pertanyaan di kolom A dengan pilihan jawaban di kolom B dengan cara menuliskan huruf di muka pilihan jawaban pada tempat yang telah disediakan.

1. Jumlah semua penduduk di suatu a. Acak sederhana merupakan wilayah.

teknik pengambilan sampel kepada masyarakat.

2. Dalam masyarakat yang homogen lebih

b. Tidak ada ketentuan jumlah sampelnya tidak terlalu rumit.

tetapi hendaknya dapat dipakai analisis statistik.

3. Sampel yang

baik

mempertimbangkan

dasar untuk proporsi.

kepada

c. Sebagai

menentukan sampel (sampling frame).

B. Jawablah uraian berikut dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan eligible responden?

2. Apakah yang dimaksud dengan populasi dan sampel?

3. Sebutkan instrumen penelitian yang dianggap penting?

4. Berikan penjelasan apa yang dimaksud dengan sampling frame itu?

Pusbindiklat Peneliti - LIPI

Teknik Sampling

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2