Pertanyaaan yang sering muncul pada pembahasan teknik penarikan contoh ini adalah:
Pertanyaaan yang sering muncul pada pembahasan teknik penarikan contoh ini adalah:
Berapa banyak yang harus dijadikan contoh? Bagaimana cara mengambil contoh tersebut?
Kedua-duanya akan dibahas satu per satu.
Pusbindiklat Peneliti - LIPI
Teknik Sampling
Andaikan Anda memiliki sepiring sambel buatan ibu Anda. Berapa banyak yang Anda ambil untuk mengetahui rasa sambel tersebut? Sebagian besar orang akan berpendapat bahwa seujung jari sudah cukup untuk mengetahui rasa sambel tersebut. Tidak akan ada seorangpun yang menjawab bahwa Anda harus merasakan setengah piring untuk menyatakan rasa sambel buatan Ibu.
Bandingkan jika seorang konsumen ingin merasakan salad di restoran, sebelum menceritakan rasanya ke teman, makannya dia akan mencoba berbagai macam sayuran dan buah yang ada di salad tersebut.
Pengambilan contoh dari sebuah populasi dapat dianalogkan dengan mencicipi masakan seperti di atas. Jika data masing-masing objek bermacam-macam, dengan kata lain karakteristik objeknya berbeda-beda, maka perlu diambil contoh yang banyak untuk mewakili setiap karakteristik. Akan tetapi jika karakteristik objek pada populasi itu seragam, hampir sama, maka contoh yang sedikit sudah cukup. Misalnya, jika seorang peneliti ingin mengungkap berapa uang saku mahasiswa di sebuah perguruan tinggi, maka mungkin contoh yang di ambil harus besar karena ada mahasiswa yang uang sakunya sangat besar tetapi juga ada yang sangat kecil. Contoh besar dimaksudkan agar jangan sampai hanya sebagian kelompok saja yang terambil. Sementara itu, jika dari perguruan tinggi yang sama seorang peneliti ingin mengungkap berapa jam waktu dalam seminggu yang mahasiswa habiskan di perpustakaaan,
38 Modul DJFP. Tingkat Pertama
Teknik dan Praktik Pengumpulan Data Lapangan
sedikit responden saja sudah cukup, karena setiap orang akan memberikan jawaban yang hampir sama.
Dengan demikian pertimbangan yang harus peneliti lakukan adalah keragaman populasi. Semakin beragam, maka semakin besar contoh yang dia perlukan. Pertimbangan lain yang tidak kalah penting adalah biaya pengambilan data. Ini berhubungan dengan sumber daya yang dimiliki oleh peneliti. Semakin murah biaya pengambilan data, maka semakin banyak contoh yang dapat dikumpulkan.
Sebelum Anda bicarakan cara pengambilan contohnya, perhatikan ilustarsi berikut.
Seorang Ibu rumah tangga melewati jalan Pajajaran di Bogor dan dilihatnya banyak penjual duku Palembang di sepanjang
jalan tersebut. Pada saat ingin membeli, penjual menawarkan untuk mencicipi terlebih dahulu. Puas dengan rasanya, ibu tersebut membeli dua kilogram. Sesampai di rumah, ternyata rasa duku yang dia beli tidak manis seperti yang dia rasakan di tempat penjualan tadi. BPS mengadakan survei ekonomi dan menyebar beberapa petugas survei ke beberapa perumahan di Bogor. Hasil yang diperoleh cukup mengagetkan karena tingkat pendapatan masyarakat di Bogor Baru (salah satu perumahan kelas A di Bogor) memiliki rata-rata yang tidak setinggi perkiraan. Setelah diselidiki ternyata, petugas di perumahan tersebut adalah petugas yang pobia terhadap anjing sehingga rumah
Pusbindiklat Peneliti - LIPI
Teknik Sampling
yang dia datangi adalah rumah-rumah yang tidak memelihara anjing dan rumah yang dilengkapi anjing umumnya lebih kaya daripada yang tidak.
Dua ilustrasi di atas adalah ilustrasi teknik pengambilan sampel yang salah, hasilnya akan berbias. Inilah risiko pengambilan kesimpulan dari data contoh. Jika cara pengambilannya tidak tepat, maka hanya satu kelompok saja yang didapatkan dan kesimpulan yang diambil tidak dapat berlaku umum.
Beberapa teknik dasar pengambilan s ampel yang sering digunakan:
2.3.1 Simple Random
(Contoh Acak Sederhana)
Sampling
Ide dasar dari teknik ini adalah tidak ada unsur subjektivitas peneliti dalam menentukan siapa dan apa yang menjadi bagian dari contoh. Setiap objek dalam populasi yang ditentukan memiliki peluang yang sama untuk terambil. Daftar yang berisi semua anggota populasi (sampling frame) harus dimiliki oleh peneliti. Selain dalam penelitian IPS juga pada IPA dan IPT yang menggunakan lapangan sering digunakan. Contoh: Pada penelitian pertanian/perkebunan tanaman tebu yang memiliki luas sepuluh hektar dalam jenis tebu yang homogen. Untuk mengetahui rademen gulanya mengambil sampel tanaman secara acak. Demikian pula pada ilmu geologi jika ingin melihat jenis batuan dari suatu kawasan pegunungan dapat diambil batuan pada wilayah
40 Modul DJFP. Tingkat Pertama
Teknik dan Praktik Pengumpulan Data Lapangan
tersebut. Pada dunia kedokteran misalnya ingin mengetahui kandungan penyakit melalui pengambilan setetes darah dari seorang pasien. Dari darah tersebut dapat ditemukan virus seseorang bahwa yang menyebabkan seseorang sakit, sehingga disesuaikan untuk obatnya.
2.3.2 Systematic Random Sampling (Contoh Acak Sistematis)
Objek dalam populasi dibayangkan berada pada suatu barisan, kemudian setiap k buah objek diambil secara acak dan sistematik satu objek. Misalkan populasinya adalah pengunjung supermarket, Jelas tidak ada daftar yang memuat semua pengunjung supermarket tersebut. Kemudian
memutuskan untuk mengambil satu orang dari lima orang yang masuk. Dilakukan pengacakan dulu apakah orang ke 1, 2, 3, 4 atau
misalkan
peneliti
5 yang terambil. Misalkan orang yang ke empat yang terpilih, selnajutnya dipilih orang urutan masuk ke 9, 14,
19, 24, dst. yang dipilih sebagai contoh.
2.3.3 Stratified Random Sampling (Contoh Acak Berlapis)
Cara ini dilakuikan untuk menjamin setiap kelompok dalam populasi itu ada wakilnya. Misalnya akan dilakukan penelitian tentang dampak penyuluhan terhadap perilaku kesehatan masyarakat. Jika peneliti mengasumsikan dampak itu dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan
Pusbindiklat Peneliti - LIPI
Teknik Sampling
masyarakat, kalau kesejahteraaannya tinggi dampaknya juga besar. Oleh karena itu, peneliti harus dapat menangkap
berbagai tingkat kesejahteraaan, misalkan gunakan kompleks perumahan. Dari setiap kompleks perumahan diambil wakil secara acak. Contoh: Penelitian pendidikan untuk sekolah menengah atas. Masing-masing jumlah murid setiap kelas harus dibuat perbandingan. Jika diperoleh misalnya 40%, 30%, dan 30% untuk kelas 1, kelas 2, dan kelas 3, maka didapat perbandingan sampel yang mewakili adalah 4:3:3.
responden
dari
(Contoh Acak Bergerombol)
2.3.4 Cluster Random
Sampling
Metode ini digunakan ketika Anda menganggap bahwa populasi terletak dalam gerombol-gerombol tertentu dimana setiap gerombol berisi objek-objek yang sangat beragam. Dalam hal yang demikian, beberapa gerombol saja sudah cukup dijadikan contoh untuk menggambarkan populasi. Beberapa gerombol yang dijadikan contoh dipilih secara acak. Misalkan saja, untuk mengetahui pendapat remaja tentang tawuran antarsekolah tidak perlu bertanya ke semua remaja di semua kota/kabupaten di Indonesia saja. Cukup beberapa kota saja, karena dalam satu kota itu pun sudah terdiri atas berbagai tipe-tipe remaja yang mengggambarkan tipe-tipe remaja di seluruh Indonesia.
Misalnya, pada kluster atau area tertentu karena memiliki keragaman spesies atau batuan dapat dijadikan sebagai
42 Modul DJFP. Tingkat Pertama
Teknik dan Praktik Pengumpulan Data Lapangan
wilayah sampel terhadap wilayah yang memiliki keanekaragaman tertentu baik untuk IPA, IPT, dan IPS.
2.3.5 Purpossive Sampling (Contoh Bertujuan)
Tidak semua populasi dapat dideteksi dengan jelas dimana mereka berada. Jika populasi Anda adalah pengguna rokok tertentu, bagaimana Anda dapat menggunakan tiga cara yang termudah adalah datang ke suatu tempat, jika ketemu orang yang merokok merk yang Anda inginkan dia Anda jadikan responden. Contoh pemilihan sampel dengan beralasan banyak dilakukan karena secara substansi bahwa masalah yang diteliti sangat beralasan untuk menjelaskan bahwa sampel yang dipilaih sudah cukup untuk dijadikan contoh. Pendek kata bahwa sifat-sifat sampel sudah diketahui oleh peneliti untuk menjawab permasalahan yang ingin didalami.
Contoh ingin memahami masalah sejarah pendidikan misalnya bagaimana perkembangannya, maka sampel yang umum dipilih adalah daerah yang memiliki sejarah penyebaran pendidikan yang lama, misalnya pendidikan pertama kali dari Misi atau Zendeng maupun Pondok. Daerah-daerah seperti Sulawesi Utara, NTT, dan Jombang misalnya dapat menjadi pemilihan sampelnya.
2.3.6 Snowball Sampling
Teknik ini mengambil perumpamaaan sebuah bola salju kecil yang Anda gelindingkan dari atas sebuah puncak
Pusbindiklat Peneliti - LIPI
Teknik Sampling
gunung, semakin menuju ke bawah Anda akan memperoleh bola yang semakin besar. Teknik penarikan contoh ini bekerja dengan terlebih dahulu menentukan sedikit responden. Selanjutnya Anda menentukan sedikit responden berikutnya berdasarkan informasi dari responden yang telah Anda wawancarai. Cara ini efektif untuk kasus-kasus yang melibatkan sifat tabu dalam tema survei, atau karakteristik responden tidak terlihat secara langsung. Misalnya yang menjadi responden adalah para pengguna narkoba. Agak sulit Anda mendapatkan informasi siapa saja yang akan menjadi responden, tetapi dengan bantuan responden tertentu Anda dapat lebih mudah.
Pada prinsipnya masih banyak cara-cara yang lain. Akan tetapi dalam pelaksanaan nanti, metode penarikan contoh yang dipilih mungkin adalah kombinasi dari berbagai teknik dasar. Misalkan kalau populasinya adalah seluruh masyarakat Indonesia, mungkin tahapan pengambilan contohnya, Anda sekat dulu jadi propinsi (stratified), kemudian disekat lagi jadi kabupaten,
untuk mendapatkan individunya. Ide utama dari teknik mana yang dipilih adalah, dapat mewakili populasi dan diperoleh dengan cara yang paling murah dan mudah.
kemudian
purposive
44 Modul DJFP. Tingkat Pertama
Teknik dan Praktik Pengumpulan Data Lapangan
Latihan 2
A. Pasangkanlah pertanyaan di kolom A dengan pilihan jawaban di kolom B dengan cara menuliskan huruf di muka pilihan jawaban pada tempat yang telah disediakan.
1. Jumlah semua penduduk di suatu a. Acak sederhana merupakan wilayah.
teknik pengambilan sampel kepada masyarakat.
2. Dalam masyarakat yang homogen lebih
b. Tidak ada ketentuan jumlah sampelnya tidak terlalu rumit.
tetapi hendaknya dapat dipakai analisis statistik.
3. Sampel yang
baik
mempertimbangkan
dasar untuk proporsi.
kepada
c. Sebagai
menentukan sampel (sampling frame).
B. Jawablah uraian berikut dengan tepat!
1. Apakah yang dimaksud dengan eligible responden?
2. Apakah yang dimaksud dengan populasi dan sampel?
3. Sebutkan instrumen penelitian yang dianggap penting?
4. Berikan penjelasan apa yang dimaksud dengan sampling frame itu?
Pusbindiklat Peneliti - LIPI
Teknik Sampling