Teknik Analisis

3.6 Teknik Analisis

Data penelitian akan dianalisis dengan menggunakan analisis yang meliputi :

3.6.1 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden. Gambaran tersebut meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, jabatan dan masa kerja di perusahaan. Ukuran tendensi sentral seperti: rata-rata, median, modus, kisaran standar deviasi diungkapkan untuk memperjelas deskripsi responden.

3.6.2 Uji Hipotesis

Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah Struktur Equation Model (SEM) dengan pendekatan dua tahap (two- step approach ). Teknik analisis ini bisa dilakukan jika data penelitian yang diperoleh tidak memadai dan hasil uji terhadap model penelitian adalah unidentified. Two Step Approach to SEM adalah teknik statistik yang diadopsi dari Model Gaski (1986) dan disempurnakan dalam penelitian Howell (1987) dalam Purwanto ( 2002). Pendekatan model dalam teknik ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama adalah pengukuran model (measurement model) dengan mengeliminasi indikator yang tidak fit melalui confirmatory factor analysis model (CFA). Kedua, pengukuran model fit secara keseluruhan (Overrall Measurement

Model Fit Full Model) dengan menggunakan score composite dari indikator variabel setiap konstruk model penelitian, sehingga masing-masing konstruk hanya terdiri dari single indicator.

Teknik analisis dengan menggunakan pendekatan dua tahap (two-step approach) tersebut telah digunakan dalam banyak penelitian berbasis SEM seperti Purwanto (2002), yang menggunakan score composite untuk setiap konstruk model dengan tujuan untuk mengurangi kesulitan dalam memproses data yang komplek dan jumlah sampel yang relatif kecil. Kelebihan penggunaan score composite adalah mampu mengurangi jumlah parameter estimasi sehingga diperoleh rasio atau perbandingan antara jumlah indikator variabel dengan kecukupan jumlah sampel yang dapat diterima.

3.6.2.1 Pengukuran dan Operasional Konstruk dengan Single Indicator

Model penelitian ini dibangun dengan 7 (tujuh) konstruk (usefulness, behavioral uncertainty, firm specifity, spread, personal controls, traditional controls dan non-traditional controls) dimana setiap konstruk diwakili oleh indikator tunggal (single multi-item indicators). Indikator tunggal variabel konstruk diperoleh dari hasil perkalian factor score weights (bobot) dengan score (nilai) dari jawaban responden untuk masing masing indikator kemudian dijumlah sehingga menghasilkan score composite indicator.

3.6.2.2 Penilaian Model Fit dengan Single Indicator

Pendekatan dua-tahap pada model persamaan struktural (a two-step approach to structural equition modeling) dilakukan melalui pengukuran model Pendekatan dua-tahap pada model persamaan struktural (a two-step approach to structural equition modeling) dilakukan melalui pengukuran model

3.6.2.2.1 Penilaian Reliabilitas

Pendekatan untuk penilai reliabilitas model fit dengan menggunakan composite reliability dan varience extracted untuk setiap konstruk. Reliabilitas merupakan ukuran internal consistency indikator dari setiap konstruk. Hasil reliabilitas yang tinggi akan memberikan keyakinan bahwa indikator individu semua konsisten dengan pengukurannya. Menurut Nunalli (1969) dikutip dari Iman Ghozali, (2002) bahwa suatu konstruk dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach alpha sebesar 0,60.

3.6.2.2.2 Pengukuran Validitas

Pengukuran validitas digunakan untuk menilai sah atau tidaknya suatu kuesioner. Confirmatory factor Analysis (CFA) digunakan untuk menilai validitas masing-masing konstruk yang merupakan manifestasi dari indikator. Semua loading dari konstruk latens menunjukkan hasil yang signifikan (t statistik > 2) (Remsey,1998; Challagall dan Shervani,1996; Sujan, Weitz dan Kumar, 1994 dalam Purwanto; 2003).

3.6.2.2.3 Measurement Error ( ε) dan lambda (λ).

Dalam penelitian ini, konstruk latens diukur dengan indikator tunggal, di mana setiap indikator terdiri dari beberapa skala. Meskipun digunakan indikator tunggal belum tentu diperoleh pengukuran konstruk yang sempurna, oleh karena Dalam penelitian ini, konstruk latens diukur dengan indikator tunggal, di mana setiap indikator terdiri dari beberapa skala. Meskipun digunakan indikator tunggal belum tentu diperoleh pengukuran konstruk yang sempurna, oleh karena

Untuk mengukur hubungan antara konstruk eksogen dan endogen terhadap indikatornya, di hitung dengan rumus sebagai berikut :