Potensi Keuangan (Anggaran)

B. Potensi Keuangan (Anggaran)

1. Analisis Tax-Effort

a. Tujuan Mengestimasi kemampuan daerah dalam menghasilkan pajak lokal.

b. Analisis Data Tax-effort dihitung dengan cara membagi PAD (Pendapatan Asli Daerah) terhadap

PDRB daerah. Sedangkan untuk melihat indeksnya maka nilai TE tersebut dibagi dengan rerata TE nasional dan dikali 100. Untuk Indonesia biasanya dibagi dalam dua kategori yaitu dengan memasukkan sektor migas dan tanpa memasukkan sektor migas.

Pada Tabel A.6 terlihat bahwa tax-effort propinsi Kaltim pada tahun 1996 masih rendah dibanding rata-rata nasional. TE kaltim hanya sekitar 13% untuk penjaringan pajak dengan migas dan 25% untuk yang tanpa migas dibandingkan rerata nasional.

c. Implikasi dalam Strategi Perencanaan Pembangunan • Pemerintah daerah diharapkan dapat memperbaiki kinerja administrasi pengumpulan pajak,

sehingga dapat meningkatkan sisi penerimaan pada RAPBD.

Tabel A.6. Hasil Perhitungan Tax Effort di Indonesia

Propinsi

Dengan migas

Tanpa migas

TE* Dista Aceh

12.01 23.61 21.27 39.87 Sumatera Utara

68.26 134.19 69.39 130.06 Sumatera Barat

27.7 54.46 27.7 51.92 Riau

17.77 34.93 43.62 81.76 Jambi

20.06 39.44 20.65 38.70 Sumatera Selatan

35.99 70.75 42.02 78.76 Bengkulu

12.54 24.65 12.54 23.50 Lampung

44.78 88.03 44.78 83.93 DKI Jakarta

201.47 396.07 201.47 377.61 Jawa Barat

243.69 479.07 253.22 474.61 Jawa Tengah

363.80 Dista Yogyakarta

24.37 47.91 24.37 45.68 Jawa Timur

222.17 436.77 222.31 416.67 Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah 4.76 9.36 4.76 8.92 Kalimantan Selatan 20.84 40.97 20.86 39.10

Kalimantan Timur 6.76 13.29 13.51 25.32

Sulawesi Utara 13.99 27.50 13.99 26.22 Sulawesi Tengah

13.02 25.60 13.02 24.40 Sulawesi Selatan

60.79 119.51 60.79 113.94 Sulawesi Tenggara 9.78 19.23 9.78 18.33 Bali

8.49 16.69 8.53 15.99 Irian Jaya

2. Analisis Faktor-Faktor Perubahan Penerimaan Asli Daerah (PAD) Tujuan: • Mengetahui posisi relatif komponen PAD daerah tersebut terhadap daerah lainnya di

Indonesia. • Memprediksi perubahan penerimaan akibat pemberlakuan peraturan baru (misalnya UU

no.22/1999 dan UU no.25/1999) Faktor-faktor yang mempengaruhi komponen dalam PAD adalah:

a. Pajak • Komponen yang dominan adalah pajak kendaraan bermotor

• Jumlah kendaraan bermotor yang ada menjadi faktor yang berpengaruh dalam PAD • Pajak yang berkaitan dengan sumber daya alam adalah pajak pengambilan dan

pengolahan bahan galian golongan C dan pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan.

b. Retribusi • Didefinisikan sebagai “user-charges” yaitu biaya yang dikenakan ke konsumen pengguna

jasa publik • Jumlah penduduk yang dilayani menjadi faktor yang berpengaruh

c. Laba perusahaan daerah • Didefisikan sebagai bagian keuntungan yang diberikan kepada pemerintah daerah • Tergantung pada profit perusahaan daerah; sedangkan profit tergantung pada penjualan

dan biaya produksi • Indikator penjualan (sales) adalah pertumbuhan ekonomi • Indikator biaya adalah jumlah tenaga kerja

Analisis dan Implikasi PAD terhadap strategi kebijakan pembangunan: Untuk ini perhatikan perhatikan Tabel A.8 dan A.9.

• Pada tahun anggaran 1996/1997 komposisi penerimaan pajak PAD propinsi Kaltim hanya 15.13% dari total anggaran penerimaan, sedangkan rata-rata propinsi di Indonesia adalah

27.02%. Pada tahun anggaran yang sama, penerimaan pajak PAD Kaltim hanya sekitar 1.3% dari total seluruh pajak PAD dari seluruh Indonesia.

• Pada tahun anggaran 1996/1997 komposisi penerimaan retribusi PAD propinsi Kaltim adalah 6.82% dari total anggaran penerimaan, sedangkan rata-rata propinsi di Indonesia adalah 5.27%. Sedangkan penerimaan retribusi PAD Kaltim hanya sekitar 3% dari total seluruh retribusi PAD seluruh Indonesia.

• Pada tahun anggaran 1996/1997 komposisi penerimaan laba BUMD pada PAD propinsi Kaltim adalah 0.62% dari total anggaran penerimaan, sedangkan rata-rata propinsi di Indonesia adalah 0.63%. Pada tahun anggaran yang sama, penerimaan laba BUMD PAD Kaltim hanya sekitar 2.28% dari total seluruh laba BUMD PAD dari seluruh Indonesia.

• Pada tahun anggaran 1996/1997 komposisi penerimaan dari PAD Kaltim adalah 24.79%

dari total penerimaan anggaran atau sekitar 1.67% dari total PAD seluruh Indonesia. • Dari kondisi diatas, terlihat bahwa komposisi PAD Kaltim masih sangat rendah secara

nasional. Untuk penerapan otonomi daerah setidaknya komposisi ini harus lebih tinggi, karena bagaimanapun otonomi daerah berkaitan dengan kemampuan daerah membiayai dirinya sendiri.

3. Analisis Faktor-Faktor Perubahan Penerimaan Bagi-Hasil Daerah (PBHD) Tujuan:

• Mengetahui posisi relatif komponen PBHD daerah tersebut terhadap daerah lainnya di Indonesia. • Memprediksi perubahan penerimaan akibat pemberlakuan peraturan baru (misalnya UU no.22/1999 dan UU no.25/1999)

Sesuai dengan peraturan yang ada, pajak dibagi dalam beberapa jenis dengan tanggung jawab dan bagi hasil yang bervariasi (lihat Tabel A.7).

Analisis dan Implikasi Bagi Hasil (Pajak dan non-pajak) terhadap strategi kebijakan pembangunan:

• Pada tahun anggaran 1996/1997 komposisi PBHD dari pajak propinsi Kaltim adalah 12.11% dari total penerimaan anggaran, sedangkan rata-rata propinsi di Indonesia adalah

5.84%. Sedangkan PBHD dari pajak Kaltim adalah sekitar 4.8% dari total seluruh PBHD dari pajak dari seluruh Indonesia.

• Pada tahun anggaran 1996/1997 komposisi PBHD bukan pajak propinsi Kaltim adalah

22.45% dari total penerimaan anggaran, sedangkan rata-rata propinsi di Indonesia adalah 3.64%. Sedangkan PBHD bukan pajak Kaltim adalah sekitar 14.29% dari total seluruh PBHD bukan pajak dari seluruh Indonesia.

• Pada tahun anggaran 1996/1997 komposisi PBHD (pajak dan bukan pajak) propinsi

Kaltim adalah 34.56% dari total penerimaan anggaran, sedangkan rata-rata propinsi di Indonesia adalah 9.45%. Sedangkan PBHD (pajak dan bukan pajak) Kaltim adalah sekitar 8.46% dari total seluruh PBHD (pajak dan bukan pajak) dari seluruh Indonesia.

• Dari kondisi diatas, terlihat bahwa PBHD pada propinsi Kaltim diatas rata-rata nasional,

terutama pada PBHD bukan pajak. Hal ini disebabkan PBHD bukan pajak tersebut didominasi oleh pos-pos yang berbasis sumber daya alam, terutama kehutanan dan pertambangan.

• Perubahan yang akan terjadi pada komposisi persentase bagi hasil pusat-daerah (UU

no.22/1999 dan UU no.25/1999) diprediksi akan menyebabkan kenaikan penerimaan pada pos ini.

A.7. Pendapatan, Bagi Hasil dan Tanggung Jawabnya

Pendapatan

Disposisi Penerimaan Basis Tarif Adm. Pusat Dati 1 Dati 2 Penerimaan migas

Tanggung jawab

CCC 100.0 0.0 0.0 Pajak penghasilan

CCC 100.0 0.0 0.0 PPN

CCC 100.0 0.0 0.0 Bea masuk

CCC 100.0 0.0 0.0 Cukai

CCC 100.0 0.0 0.0 Pajak ekspor

CCC 100.0 0.0 0.0 PBB

CCC 100.0 0.0 0.0 Royalti kehutanan

C C C 55.0 30.0 15.0 Kontrak kehutanan

C C C 30.0 56.0 14.0 Sewa tanah pertambangan

C C C 65.0 19.0 16.0 Royalti pertambangan

C C C 30.0 56.0 14.0 Pajak ganti nama tanah

C C C 20.0 16.0 64.0 Registrasi kendaraan bermotor & pajak

C C,P P 0.0 100 0.0 ganti nama Pajak BBM

0.0 10.0 90.0 Pajak hotel dan restoran

C C,P,M

P,M

0.0 0.0 100 Pajak hiburan

C C,M

0.0 0.0 100 Pajak penerangan jalan raya

C C,M

0.0 0.0 100 Pajak reklame

C C,M

0.0 0.0 100 Pajak registrasi bus

C C,M

C C,M

Pajak mineral

0.0 0.0 100 Pajak penggunaan air tanah

C C,M

0.0 0.0 100 Pajak daerah/lokal lainnya

C C,M

0.0 0.0 100 Keterangan: C = Pemerintah pusat

C C,M

P = Pemerintah propinsi (Dati I) M = Pemerintah Kabupaten (Dati II) Sumber: Departemen Keuangan

Demikianlah beberapa contoh saja bagaimana analisis ekonomi dapat menjadi alat bantu dalam penyusunan strategi pembangunan.

Tabel A .8. Komposisi Pendapatan Utama Daerah M enurut Sumber Penerimaannya (% ) tahun 1996/1997

Peneri- Total Propinsi Pajak Retribusi Laba Lain-lain Jumlah Pajak

Penerimaan Daerah Sendiri

Penerimaan Bagi Hasil

Bantuan & Sumbangan Pusat

Non-

Jumlah Rutin Pem-

Jumlah maan Pendapatan

Dista Aceh 11.18% 4.50% 0.17% 1.85% 17.70% 8.05% 2.33% 10.38% 43.47% 18.50% 61.97% 9.95% 100% Sumatera Utara

22.00% 2.58% 0.46% 0.48% 25.52% 3.62% 2.68% 6.29% 55.86% 7.19% 63.05% 5.14% 100% Sumatera Barat

26.09% 7.04% 1.01% 1.98% 36.12% 3.92% 4.46% 8.38% 17.08% 27.06% 44.14% 11.36% 100% Riau

25.00% 7.31% 0.78% 1.54% 34.63% 17.87% 6.19% 24.06% 8.12% 16.70% 24.81% 16.50% 100% Jambi

20.50% 3.85% 0.27% 0.91% 25.54% 6.16% 5.15% 11.31% 12.69% 37.32% 50.02% 13.14% 100% Sumatera Selatan

23.51% 5.62% 0.51% 2.68% 32.32% 8.34% 11.02% 19.36% 13.27% 22.83% 36.10% 12.22% 100% Bengkulu

10.67% 5.94% 1.01% 2.89% 20.50% 2.12% 3.29% 5.41% 17.92% 47.25% 65.17% 8.92% 100% Lampung

28.95% 6.75% 0.17% 1.05% 36.93% 3.59% 1.56% 5.15% 17.27% 32.43% 49.69% 8.23% 100% DKI Jakarta

46.77% 9.38% 1.39% 2.59% 60.13% 11.39% 1.65% 13.04% 10.06% 2.87% 12.93% 13.90% 100% Jaw a Barat

28.47% 3.78% 0.32% 0.37% 32.94% 2.88% 0.69% 3.57% 55.09% 3.45% 58.54% 4.95% 100% Jaw a Tengah

17.94% 2.90% 0.26% 0.82% 21.93% 1.64% 0.51% 2.15% 67.81% 3.82% 71.63% 4.29% 100% Dista Yogyakarta

21.83% 1.51% 0.91% 0.82% 25.07% 1.61% 0.75% 2.36% 53.24% 13.67% 66.91% 5.66% 100% Jaw a Timur

25.34% 3.32% 0.02% 1.04% 29.72% 2.14% 0.65% 2.79% 56.65% 3.11% 59.76% 7.73% 100% Kalimantan Barat

15.94% 4.64% 0.31% 0.60% 21.49% 5.50% 8.73% 14.23% 11.47% 39.60% 51.07% 13.21% 100% Kalimantan Tengah

3.72% 1.00% 0.19% 0.49% 5.38% 5.12% 14.02% 19.14% 32.30% 21.83% 54.13% 21.35% 100% Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulaw esi Utara 13.83% 4.95% 1.08% 1.10% 20.96% 2.86% 7.95% 10.81% 19.85% 46.22% 66.08% 2.16% 100% Sulaw esi Tengah

5.85% 2.98% 0.25% 0.41% 9.50% 1.25% 3.43% 4.68% 53.93% 29.73% 83.65% 2.17% 100% Sulaw esi Selatan

29.44% 9.43% 0.52% 1.53% 40.92% 7.18% 6.64% 13.82% 15.88% 23.51% 39.39% 5.88% 100% Sulaw esi Tenggara

6.11% 3.99% 0.00% 1.62% 11.72% 5.25% 9.21% 14.46% 14.79% 48.09% 62.88% 10.95% 100% Irian Jaya

3.90% 1.23% 0.09% 0.70% 5.92% 5.38% 20.26% 25.64% 12.31% 21.09% 33.40% 35.03% 100% Timor Timur

Jumlah 26.48% 5.16% 0.62% 1.48% 33.73% 5.73% 3.56% 9.29% 34.82% 11.47% 46.29% 10.69% 100%

Tabel A .9.. Komposisi Pendapatan Nasional M enurut Daerah Penerimaannya (% ) tahun 1996/1997

Peneri- Total Propinsi Pajak Retribusi Laba Lain-lain Jumlah Pajak Non-pajak Jumlah Rutin Pembangu

Penerimaan Daerah Sendiri

Penerimaan Bagi Hasil

Bantuan & Sumbangan Pusat

Jumlah maan Pendapatan

Dista Aceh 0.84% 1.74% 0.56% 2.50% 1.05% 2.80% 1.30% 2.23% 2.49% 3.22% 2.67% 1.86% 1.99% Sumatera Utara

4.37% 2.63% 3.95% 1.69% 3.98% 3.32% 3.95% 3.56% 8.44% 3.30% 7.17% 2.53% 5.26% Sumatera Barat

1.29% 1.78% 2.15% 1.75% 1.40% 0.89% 1.63% 1.18% 0.64% 3.08% 1.24% 1.39% 1.31% Riau

2.26% 3.40% 3.05% 2.50% 2.46% 7.49% 4.17% 6.21% 0.56% 3.49% 1.29% 3.70% 2.40% Jambi

0.78% 0.76% 0.44% 0.63% 0.77% 1.09% 1.46% 1.23% 0.37% 3.29% 1.09% 1.24% 1.01% Sumatera Selatan

1.79% 2.19% 1.65% 3.66% 1.93% 2.94% 6.23% 4.20% 0.77% 4.01% 1.57% 2.30% 2.02% Bengkulu

0.30% 0.87% 1.23% 1.47% 0.46% 0.28% 0.69% 0.44% 0.39% 3.10% 1.06% 0.63% 0.75% Lampung

1.42% 1.70% 0.37% 0.93% 1.43% 0.82% 0.57% 0.72% 0.65% 3.68% 1.40% 1.00% 1.30% DKI Jakarta

5.81% 6.48% 30.19% 23.22% Jaw a Barat

41.01% 42.21% 52.38% 40.75% 41.39% 46.19% 10.75% 32.60% 6.71%

13.83% 9.42% 6.70% 3.19% 12.56% 6.46% 2.49% 4.94% 20.34% 3.87% 16.26% 5.96% 12.86% Jaw a Tengah

7.94% 6.59% 4.93% 6.51% 7.62% 3.36% 1.69% 2.72% 22.82% 3.90% 18.13% 4.71% 11.72% Dista Yogyakarta

1.37% 0.49% 2.47% 0.92% 1.24% 0.47% 0.35% 0.42% 2.55% 1.99% 2.41% 0.88% 1.67% Jaw a Timur

12.65% 8.50% 0.44% 9.35% 11.65% 4.95% 2.40% 3.97% 21.51% 3.59% 17.07% 9.55% 13.22% Kalimantan Barat

0.74% 1.10% 0.62% 0.49% 0.78% 1.17% 3.00% 1.87% 0.40% 4.23% 1.35% 1.51% 1.22% Kalimantan Tengah

0.31% 0.42% 0.66% 0.72% 0.35% 1.96% 8.62% 4.51% 2.03% 4.17% 2.56% 4.38% 2.19% Kalimantan Selatan

1.06% 1.44% 5.45% 0.74% 1.18% 2.04% 6.52% 3.76% 1.27% 3.02% 1.70% 3.70% 1.93%

Kalimantan Timur

Sulaw esi Utara 0.49% 0.90% 1.65% 0.70% 0.58% 0.47% 2.10% 1.09% 0.54% 3.79% 1.34% 0.19% 0.94% Sulaw esi Tengah

0.36% 0.95% 0.68% 0.46% 0.46% 0.36% 1.58% 0.83% 2.54% 4.25% 2.97% 0.33% 1.64% Sulaw esi Selatan

2.00% 3.28% 1.51% 1.86% 2.18% 2.25% 3.35% 2.67% 0.82% 3.68% 1.53% 0.99% 1.80% Sulaw esi Tenggara

0.22% 0.75% 0.00% 1.06% 0.34% 0.89% 2.51% 1.51% 0.41% 4.08% 1.32% 1.00% 0.97% Irian Jaya

0.42% 0.69% 0.42% 1.36% 0.51% 2.71% 16.36% 7.94% 1.02% 5.29% 2.08% 9.43% 2.88% Timor Timur

0.11% 0.13% 1.20% 0.83% 0.17% 0.27% 0.42% 0.33% 0.49% 3.19% 1.16% 0.24% 0.65%

Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

44