PENUTUP: KESIMPULAN DAN SARAN

E. PENUTUP: KESIMPULAN DAN SARAN

Nilai IKPP

Keterangan

1. Kesimpulan

0 ≤ IKPP ≤ 20 Kinerja Pelayanan Publik Sangat Kurang Baik

Kajian ini telah berhasil merumuskan

20 ≤ IKPP ≤ 40 Kinerja Pelayanan Publik Kurang

instrumen pengukuran kinerja pelayanan

Baik

publik untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

40 ≤ IKPP ≤ 60 Kinerja Pelayanan Publik Sedang

secara ringkas ada beberapa hal penting yang

60 ≤ IKPP ≤ 80 Kinerja Pelayanan Publik Baik

dapat disimpulkan, yaitu:

80 ≤ IKPP ≤ 100 Kinerja Pelayanan Publik Sangat Baik

1) Kajian literatur dan dukungan fakta empirik memperlihatkan bahwa banyak

Pengukuran kinerja pelayanan publik indikator yang dapat digunakan untuk secara kuantitatif di atas, dalam upaya

menilai atau mengukur kinerja pelayanan mendapatkan data dan informasi yang lebih

publik untuk institusi penyelenggara valid dan obyektif, khususnya terkait dengan

pelayanan publik di lingkungan proses pemberian penghargaan pada akhir

pemerintahan, namun pada penelitian penilaian ini, maka dalam proses pengumpulan

disampaikan bahwa berdasarkan pada data dan informasi, disamping dilakukan

tiga aspek pertimbangan yang penting, dengan survei, juga dilakukan dengan berbagai

yaitu: universalitas, kepatutan/taat azas, tools lainnya. Dalam pengukuran kinerja

dan spesifik, maka diputuskan bahwa pelayanan publik di lingkungan Pemerintah

dalam pengukuran kinerja pelayanan Provinsi Jawa Barat, berbagai dimensi kinerja

publik di lingkungan Pemerintah Provinsi pelayanan publik yang menjadi instrumen

Jawa Barat digunakan 8 dimensi kinerja pengukuran juga dilakukan penilaian melalui

pelayanan publik yang diukur melalui 71 metode wawancara, observasi, ghostshoping, dan

indikator yang dituangkan dalam bentuk desk evaluation untuk mendapatkan hasil yang

kuesioner.

obyektif sebagai instrumen pendukung.

2) Rancangan model alternatif evaluasi kinerja pelayanan publik di lingkungan Pemerintah

Tahapan Evaluasi dan Pelaporan

Provinsi Jawa Barat meliputi aspek-aspek: Tahapan terakhir dalam survei pengukuran

pertama, perancangan sistem pengukuran kinerja pelayanan publik di lingkungan

yang meliputi: penetapan alat pengukuran, Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah

pengembangan standar penilaian, dan evaluasi dan pelaporan. Dalam tahapan ini, tim

perumusan instrumen pengendalian dan pelaksana pengukuran kinerja pelayanan publik

tindak lanjut penilaian. Kedua, aspek penyusunan pedoman pe laksanaan

melakukan evaluasi terhadap keseluruhan pengukuran kinerja pelayanan publik, yang tahapan pelaksanaan pengukuran mulai meliputi: tahapan persiapan, pelaksanaan dari persiapan sampai pelaporan itu sendiri. pengukuran dan evaluasi dan pelaporan.

Jurnal

Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Volume XII | Nomor 3 | Desember 2015

3) Metode pengukuran kinerja pelayanan publik yang mungkin akan dihadapi pada saat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

pengumpulan data. Karena model yang akan dilakukan, baik dengan survei dalam

digunakan adalah model pengukuran pendekatan kuantitatif dan didukung dengan

persepsi dengan melalui metode survei. beberapa teknik pengumpulan data baik itu

2) Untuk mengetahui dapat tidaknya formulasi melalui wawancara, observasi dan ghost

penilaian pengukuran kinerja pelayanan shoping dengan maksud untuk mendapat

publik oleh penyelenggara layanan yang validitas dan obyektivitas pe nilaian terhadap

sudah disusun dalam model ini, maka perlu kinerja penyelenggara pelayanan publik di

dilakukan simulasi perhitungan. Simulasi lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

penggunaan formula penilaia Indeks Kinerja

4) Penilaian terhadap kinerja pelayanan Pelayanan Publik (IKPP) didasarkan pada publik di lingkungan Pemerintah

data yang sudah dikumpulkan. Provinsi Jawa Barat didasarkan pada

3) Untuk memberikan panduan bagi persepsi responden terpilih, baik dari

penerapan evaluasi kinerja pelayanan lingkungan penyelenggara pelayanan

publik di lingkungan Pemerintah Provinsi publik di Kabupaten/Kota yang ada di

Jawa Barat perlu kiranya disusun pedoman Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga dari

pengukuran atau evaluasi kinerja pelayanan masyarakat pengguna layanan. Dengan

publik di lingkungan Pemerintah Provinsi demikian pengukuran ini pada akhirnya

Jawa Barat. Pedoman ini memuat informasi dapat menghasilkan suatu Indeks Kinerja

yang lebih jelas dan detil tentang mekanisme Pelayanan Publik (IKPP) tentang penilaian

pengukuran mulai dari tahapan persiapan, kinerja pelayanan publik di lingkungan

pelaksanaan sampai evaluasi pengukuran Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

kinerja pelayanan publik.

5) Responden pada model pengukuran ini

4) Apabila model pengukuran atau evaluasi dapat dipilih secara acak dengan mengadopsi

kinerja pelayanan publik ini sudah dapat kriteria yang dikembangkan oleh Court,

dievaluasi validitasnya, maka langkah Hayden dan Mease (2002), yaitu: a). Usia

selanjutnya adalah menerapkan model di atas 35 tahun yang memiliki kapasitas

pengukuran ini ke seluruh SKPD atau unit untuk memberikan penilaian secara obyektif.

pelayanan publik di seluruh Kabupaten/ b). Penyelenggara layanan dan pengguna

Kota yang ada di lingkungan Pemerintah layanan. Adapun jumlah respondennya

Provinsi Jawa Barat. Dalam hal ini, pada ditentukan secara acak dan sesuai dengan

langkah awal pengukuran dilaksanakan kebutuhan serta ketersediaan.

oleh STIA LAN Bandung sebagai inisiator pengembangan model alternatif penilaian

2. Saran

atau pengukuran kinerja pelayanan. Kajian atau penelitian model alternantif

Karena pelaksanaan survei untuk pengukuran kinerja pelayanan publik di

kepentingan pengukuran bersifat sangat Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini disadari

besar dan luas ruang lingkupnya, maka STIA LAN Bandung sbagai pelaksana

masih belum sempurna. Masih banyak hal yang pengukuran perlu melakukan koordinasi kiranya perlu dikaji kembali sebelum model dengan Biro Organisasi Sekda Pemerintah atau instrumen pengukuran ini digunakan. Oleh Provinsi Jawa Barat dan pemerintah karena itu ada beberapa saran penting yang kabupaten/kota serta pihak-pihak yang dapat peneliti kemukakan pada kesempatan ini,

terkait yang dapat membantu pelaksanaan yaitu:

survei ini, misalnya mahasiswa STIA LAN 1)

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas

Bandung.

instrumen pengukuran ini maka perlu kiranya dilakukan uji coba instrumen yang telah dirumuskan ini di beberapa

REFERENSI

SKPD penyelenggara layanan yang ada di Boyne. George A., et.all. 2006. Public Service Kabupaten/Kota di lingkungan Pemerintah

Performance: Perspective on Measurement Provinsi Jawa Barat. Disamping itu,

and Management. Cambridge University pengujian instrumen ini juga diperlukan

Press.

untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan

Jurnal

Volume XII | Nomor 3 | Desember 2015 Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi

Davis, Mark M. & Janelle Heineke. 2003. Managing Studi Kebijakan dan Kependudukan, Services, Using Technology to Create Value,

UGM.

McGraw-Hill/Irwin, New York. _________.2007,. Kinerja Tata Pemerintahan Daerah di Denhardt, J.V. and R.B.Denhardt. 2003. The New

Indonesia. Yogyakarta, Pusat Studi Kebijakan Public Service: Serving Not Steering. New

dan Kependudukan, UGM. York: M.E.Sharpe.

Mengembalikan Kepercayaan Denzin, Norman. K., & Yvonna S. Lincoln. 2005.

_________.2011.

Publik melalui Reformasi Birokrasi . Pusat Studi The Sage Handbook of Qualitative Research.

Kebijakan dan Kependudukan, UGM. Third Edition. London: Sage Publication.

Frederickson, H.G. 1997. The Spirit of Public DeVrey, Catherine. 1994. Good Service is Good

Administration . San Francisco: Jossey-Bass Business, 7 Simple Strategies for Success,

Publishers.

Competitive Edge Management Series, Nachmias, David and Nachmias Chava. 1987. AIM.

Research Methods in The Social Science Third Dwiyanto, Agus., dkk., 2002, Reformasi Birokrasi

Edition. New York: St. Martin’s Press. Publik di Indonesia, Yogyakarta, Pusat Studi

Purwanto & Suparman Atwi. 1999. Evaluasi Program Kebijakan dan Kependudukan, UGM.

Diklat. Jakarta: STIA LAN Press. _________., 2003. Teladan dan Pantangan dalam

Skelcher, C. 1992. Managing for Service Quality. Penyelenggaraan Pemerintahan dan Otonomi

London: Longman.

Daerah , Yogyakarta, Pusat Studi Kebijakan Trilestari. W. Endang. 2004. Keikutsertaan dan Kependudukan, UGM. Masyarakat dalam Membangun Kualitas

_________, 2006. “Mewujudkan Good Governance Pelayanan Publik. Jurnal Ilmu Administrasi.

dalam Pelayanan Publik., Yogyakarta, Pusat Vol.1. No.1. Bandung STIA LAN RI.

490

Jurnal

Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Volume XII | Nomor 3 | Desember 2015