Kolerasi Pearson
Tabel 3 Kolerasi Pearson
Kesimpulan
Efektivitas Insektisida ekstrak Etanol daun kemangi
Ada
korelasi yang
dengan waktu
signifikan (sangat kuat) nyamuk
kontak
Efektivitas Insektisida
korelasi yang ekstrak Etanol daun kemangi 0,429
Ada
signifikan (sedang) dengan konsentrasi perlakuan
Berdasarkan analisis pada tabel
basilicum)
(r=429, P=0,000)
3 diatas dapat diketahui bahwa lama mempunyai hubungan (korelasi) yang waktu kontak nyamuk (r=1,000,
signifikan (p<0,05, Ho ditolak) dengan p=0,000) dan konsentrasi ekstrak
efektivitas insektisida daun kemangi etanol daun kemangi (Ocimum
(Ocimum basilicum), dengan arah korelasi positif.
Pembahasan
Sebelum dilakukan penelitian, Aedes aegypti yang mati setelah dilakukan terlebih dahulu penelitian
pengamatan 24 jam. sedangkan pendahuluan
kontrol positif (d- konsentrasi ekstrak etanol daun
dilakukan dengan kemangi (Ocimum basilicum) yang
alethrin /HIT)
dengan tujuan pembanding efektivitas efektif (larutan dengan konsentrasi
dengan konsentrasi ekstrak etanol daun minimum dengan
kemangi (Ocimum basilicum). maksimum) yaitu dengan cara
daya bunuh
D-alethrin saat ini masih menggunakan metode elektrik, dengan
banyak digunakan dalam Insektisida modifikasi gabus yang telah direndam
Pengendalian Hama Permukiman kedalam larutan dengan konsentrasi
(PHP), terutama pada insektisida 10%, 20%, 30%, dan 40%. Setelah
rumah tangga seperti lingkaran anti didapatkan konsentrasi ekstrak etanol
nyamuk, aerosol dan oil spray. D- daun kemangi (Ocimum basilicum)
alethrin merupakan zat yang tidak larut yang efektif, yaitu konsentrasi 30%
dalam air, tetapi larut dalam alkohol, kemudian dilakukan step down dari
hexane, xylene dan petroleum eter . Zat konsentrasi tersebut untuk kemudian
ini bersifat toksik untuk nyamuk, lalat, digunakan dalam penelitian sehingga
serangga lainnya. didapatkan konsentrasi 20%, 25%,
kecoak
dan
Mekanisme kerja dari d-alethrin yaitu 30%. Dalam penelitian ini dilakukan
bekerja sebagai stimulan susunan saraf pengamatan sampai jam ke-24 sesuai
pusat. Paparan yang berat pada sistem dengan standar WHO, yaitu mengenai
respirasi dapat menyebabkan kematian standar penelitian pada serangga.
pada nyamuk.
Berdasarkan hasil penelitian, (aquades) dilakukan dengan tujuan
diketahui semakin tinggi konsentrasi untuk membandingkan efektivitasnya
ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum dengan ekstrak etanol daun kemangi
basilicum) yang diberikan, maka (Ocimum basilicum) . Hasil yang
insektisida terhadap didapatkan adalah tidak ada nyamuk
efektivitas
nyamuk Aedes aegypti juga akan
Daun Kemangi (ocimum Basilicum) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti (Pendekatan Teori Florence Nightingale) (Heri Kristianto, Lingga Aris Sandy)
semakin meninggi karena jumlah
Berdasarkan hasil uji analisis
nyamuk Aedes aegypti yang mati
Post Hoc Test diketahui bahwa ekstrak
etanol daun kemangi (Ocimum
basilicum) pada konsentrasi 30% lebih
persentase kematian nyamuk Aedes
efektif daripada konsentrasi 25% dan
20%. Hal ini diduga karena adanya
pengulangan dengan konsentrasi yang
perbedaan konsentrasi tersebut yang
sama, kemungkinan disebabkan oleh
menyebabkan terjadinya perbedaan
daya sensitivitas dari masing masing
pada efek insektisida tiap konsentrasi
nyamuk coba Aedes aegypti yang
ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum
basilicum) yang diujikan terhadap
resistensi nyamuk Aedes aegypti
nyamuk Aedes aegypti. Post hoc test
dengan toksikan tertentu.
dengan kontrol positif menunjukkan
bahwa konsentrasi 20%, 25%, dan
digunakan untuk menganalisis apakah
30% pada jam ke-1 sampai jam ke-5
pemberian ekstrak etanol daun
menunjukkan hasil yang berbeda
kemangi (Ocimum basilicum) dapat
signifikan, hal ini menunjukkan bahwa
ketiga konsentrasi tersebut tidak
nyamuk Aedes aegypti dengan melihat
menyerupai kontrol positif. Sedangkan
signifikansi yang diperoleh dengan
pada konsentrasi 25% pada jam ke-24
membandingkan jumlah kematian
menunjukkan hasil yang tidak berbeda
signfikan dan konsentrasi 30% pada
kelompok nyamuk Aedes aegpyti yang
jam ke-6 dan jam ke-24 juga
diberi d-alethrin (kontrol +) dan
menunjukkan angka yang tidak
kelompok nyamuk Aedes aegypti yang
berbeda signifikan pula. Sehingga
mendapat perlakuan dengan ekstrak
konsentrasi 25% pada jam ke-24 dan
etanol daun kemangi (Ocimum
konsentrasi 30% pada jam ke-6 dan
basilicum) masing masing konsentrasi.
jam ke-24 lebih menyerupai kontrol
Pada analisis uji oneway
positif.
ANOVA didapatkan nilai p=0,000
Oleh karena itu, ekstrak etanol
(signifikansi p<0,05) sehingga analisis
daun kemangi (Ocimum basilicum) ini
awal didapatkan bahwa rata rata
memiliki efek sebagai insektisida
karena efek sebagai insektisida ekstrak
terhadap nyamuk Aedes aegypti antar
etanol daun kemangi (Ocimum
dua kelompok atau lebih berbeda
basilicum) lebih menyerupai kontrol
secara signifikan. Nilai signifikansi
positif. Keefektifan konsentrasi 30%
diatas menunjukkan bahwa ada
yang sudah dapat membunuh semua
konsentrasi pada ekstrak etanol daun
nyamuk pada jam ke-6 menunjukkan
kemangi (Ocimum basilicum) yang
bahwa konsentrasi yang paling efektif
memiliki efek berbeda dengan kontrol
dalam membunuh nyamuk dengan
positif. Dengan menggunakan analisis
waktu yang singkat adalah konsentrasi
oneway ANOVA
hanya dapat
30%. Berdasarkan analisis diatas
menyimpulkan adanya perbedaan
penulis menyimpulkan bahwa ekstrak
etanol daun kemangi (Ocimum
terhadap nyamuk Aedes aegypti antar
basilicum) memiliki efek sebagai
dua kelompok atau lebih, tetapi tetap
insektisida terhadap nyamuk Aedes
tidak diketahui perlakuan mana yang
aegypti dan ramah lingkungan.
berbeda antar kelompok satu dengan
Lingkungan yang kondusif dapat
kelompok yang lain. Oleh karena itu
mempercepat proses penyembuhan
perlu dilakukan uji post hoc test.
pasien. Ekstrak etanol daun kemangi
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
(Ocimum basilicum) berfungsi untuk
(Ocimum basilicum) memodifikasi lingkungan fisik untuk
kemangi
P=0,000) mempunyai mengurangi jumlah populasi nyamuk
(r=0,429,
hubungan (korelasi) yang signifikan Aedes aegypti dan juga terhindar dari
(p<0,05, Ho ditolak) dengan efektivitas bahaya demam berdarah.
insektisida daun kemangi (Ocimum Dalam
basilicum), dengan arah korelasi dijelaskan bahwa daun kemangi
tinjauan
pustaka
positif. Artinya adanya peningkatan mempunyai beberapa kandungan aktif
konsentrasi ekstrak etanol daun yang diperkirakan memiliki aktivitas
kemangi (Ocimum basilicum) dan lama sebagai Insektisida. beberapa senyawa
waktu pengamatan akan meningkatkan dalam daun kemangi yaitu eugenol.
efektivitas insektisida dari daun
kemangi (Ocimum basilicum) terhadap beberapa senyawa seperti : saponin
Dalam eugenol sendiri terdapat
nyamuk Aedes aegypti. Demikian pula dan flavonoid (SF ITB, 2007).
sebaliknya semakin rendah konsentrasi Senyawa Saponin dapat merusak
ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum kutikula nyamuk dan mengganggu
basilicum) dan cepatnya waktu sistem pernafasan pada nyamuk,
akan menurunkan sedangkan flavonoid menyebabkan
pengamatan
insektisida terhadap permeabilitas rongga badan pada
efektivitas
nyamuk Aedes aegypti. Efektivitas nyamuk Aedes aegypti menjadi rusak
dengan konsentrasi dan hemolimfe tidak dapat didistribusi
insektisida
insektisida memiliki korelasi yang secara sempurna (Hendrawati, 2009).
signifikan (sangat kuat) hal ini terlihat Menurut teori keperawatan
dari nilai r=1,000 dengan kriteria Florence Nightingale, lingkungan
sangat kuat yaitu antara 0,800 sampai merupakan aspek penting dalam
dengan 1,000. Sedangkan pada penyembuhan pasien. Perawat harus
efektivitas insektisida dengan waktu lebih
pengamatan memiliki korelasi yang lingkungan baik dari lingkungan fisik,
memperhatikan
kondisi
signifikan (sedang) dapat dilihat nilai lingkungan sosial, maupun lingkungan
r=0,429 yaitu tergolong dalam korelasi psikososial pasien (Hidayat, 2009).
sedang yaitu antara rentang 0,400 Oleh karena itu lingkungan fisik perlu
sampai dengan 0,599. dimodifikasi dengan menggunakan insektisida ekstrak etanol daun
Berdasarkan penelitian yang kemangi (Ocimum basilicum) dengan
telah dilakukan terdapat perbedaan metode elektrik agar lingkungan
sifat insektisida antara kontrol positif adaptif bagi pasien dan terhindar dari
dengan bahan yang digunakan. Maka bahaya Demam Dengue. Demam
pada kelompok kontrol positif (d- Dengue dapat menyebabkan masalah
alethrin ) terlihat efektif dalam keperawatan seperti : resiko infeksi,
membunuh 100% nyamuk Aedes hipertermi , kekurangan volume cairan,
aegypti dengan cepat. Berdasarkan diare, dan resiko syok. Dengan adanya
hasil data diatas, terdapat beberapa insektisida ekstrak etanol daun
keterbatasan penelitian yang perlu kemangi ini diharapkan Deman
lagi apabila akan Dengue dapat dicegah melalui
diperhatikan
dilakukan penelitian yang sejenis. pencegahan primer dan masalah
Keterbatasan tersebut dipengaruhi oleh keperawatan tersebut dapat dihindari.
kondisi nyamuk yang berbeda-beda Berdasarkan
saat dilakukan penelitian dan juga Pearson dapat diketahui bahwa lama
uji
korelasi
beberapa faktor eksternal lain yang waktu pengamatan (r=1,000, p=0,000)
tidak dapat dikontrol seperti suhu, dan konsentrasi ekstrak etanol daun
kelembaban udara, dan intensitas
Daun Kemangi (ocimum Basilicum) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti (Pendekatan Teori Florence Nightingale) (Heri Kristianto, Lingga Aris Sandy)
cahaya. Akan tetapi penelitian pada basilicum) terhadap nyamuk tiap pengulangan dibuat pada kondisi
Aedes aegypti. yang relatif sama. Penelitian Uji efektifitas ekstrak etanol daun kemangi
Saran
(Ocimum basilicum) terhadap nyamuk
1. Mempertimbangkan kondisi Aedes aegypti ini dilakukan untuk
memberikan alternatif pemakaian nyamuk yang digunakan dalam pemakaian insektisida alami untuk
penelitian seperti mengetahui umur
nyamuk agar hasil mengendalikan Aedes aegypti yang
penelitian lebih akurat. berperan sebagai vektor penyebab
2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk Dengue Hemoragic Fever (DHF) dan
penyakit lain. Walaupun terdapat mengetahui dosis minimal yang keterbatasan dalam penelitian ini,
dapat membunuh semua nyamuk dalam waktu satu jam.
diharapkan data hasil penelitian dapat
3. Uji toksisitas ekstrak etanol daun digunakan sebagai
acuan bagi
(Ocimum penelitian sejenis dalam bidang
kemangi
kesehatan. basilicum) pada hewan coba untuk mengetahui kadar yang berbahaya
Simpulan
dalam
penggunaannya pada
manusia.
4. Memperhatikan kondisi dalam penelitian ini dapat ditarik
Berdasarkan hasil pembahasan
lingkungan seperti pengaruh kesimpulan sebagai berikut :
suhu, kelembaban, dan intensitas Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum
cahaya terhadap efektivitasnya basilicum) yang diberikan melalui
sebagai insektisida. metode elektrik mempunyai efek
5. Penelitian ini perlu diaplikasikan insektisida terhadap nyamuk Aedes
bidang keperawatan aegypti dimana :
dalam
sebagai upaya preventif untuk
penularan yang daun
1. Konsentrasi 25% ekstrak etanol
mencegah
diperantarai oleh nyamuk Aedes basilicum)
kemangi
(Ocimum
merupakan dosis aegypti dengan menggunakan minimum yang memiliki daya
etanol daun bunuh
ekstrak
kemangi(Ocimum basilicum) nyamuk Aedes aegyptipada jam
maksimum
terhadap
dengan metode elektrik. ke-6 membunuh 92% dan pada jam ke-24 membunuh 100%
DAFTAR PUSTAKA
nyamuk. Hamdani, 2004. Insektisida Alami
2. Semakin tinggi
konsentrasi
Lingkungan : (Ocimum
ekstrak etanol daun kemangi
Ramah
basilicum) maka
Prospek,
Peranan, dan Pemanfaatannya dalam PHT,
semakin tinggi
efektivitas
(Online),
insektisida terhadap nyamuk ( http://www.lampungpost.co
Aedes aegypti.
3. Semakin lama waktu kontak m/berita.php?id=2004071201 nyamuk dengan ekstrak etanol
362273, diakses tanggal 18 Maret 2012)
daun kemangi
(Ocimum
basilicum) maka semakin tinggi Hidayat, AA, 2009. Pengantar Dasar
efektivitas ekstrak etanoldaun
Keperawatan, kemangi
Konsep
(Ocimum
Salemba Medika, Jakarta.
Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014
Ikawati, S. 2005. Efek Larvasida Purnel, 2001. Terapi Komplementer, Ekstrak Ethanol Kulit Jeruk
(Online),
Lemon
(http://nccam.nih.gov/health/c Terhadap Larva Aedes sp.
(Citrus
limon )
amcancer/, diakses tanggal 27 Tugas
November 2012) diterbitkan,
Robinson, T. 1995. Kandungan Brawijaya, Malang.
Universitass
Organik Tumbuhan Tinggi. Terjemahan oleh Kosasih
Kardinan, A. 2004.Tanaman Pengusir Padmawinata. 1995. Bandung dan pembasmi Nyamuk . Agro
:Penerbit ITB. Hal.191-192. Media Pustaka, Jakarta, Hal.
1. Salmah, L. 2005. Uji Efek Larvasida Ekstrak Daun Pandan Wangi
Kompas, 2007. Indonesia dan Nyamuk, (Pandanusamaryllifolius) (Online),
Terhadap Larva Aedes sp. (http://www.kompas.com/ko
Akhir. Tidak mpas-
Tugas
diterbitkan, Fakultas cetak/0207/281iptek/anca22.h
Kedokteran Universitass tm, diakses tanggal 25 Brawijaya, Malang. desember 2007).
WHO. 1970. Insecticide Resistance Nirmala, 2003. Pergantian Musim,
Vector Control. Awas Demam Berdarah,
And
Seventeenth Report Of The (Online),
WHO Expert Committee On (http://www.cybermed.cbn.ne
Insecticides. Geneva : WHO, t.id/detil.asp?kategori=health
Hal.
&news, diakses tanggal 24 juli 2003)