Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

5.1 Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dilakukan di semua tingkat pelayanan. Adapun pelaksana dan alat yang digunakan:

Tingkat

Alat yang Digunakan Pelayanan

Pelaksana

Keluarga,  Orang tua

 KMS

masyarakat  Kader kesehatan  Timbangan dacin  Petugas PADU, BKB TPA dan Guru TK Puskesmas  Dokter

 Tabel BB/TB  Bidan

 Grafik LK  Perawat

 Timbangan  Ahli gizi

 Alat ukur tinggi badan  Petugas lainnya

 Pita pengukur lingkar kepala

5.1.1 Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB)

1. Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menen-tukan status gizi anak, normal, kurus, kurus sekali atau gemuk.

2. Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan dengan jadwal deteksi dini tumbuh kembang balita. Pe-ngukuran dan penilaian BB/TB dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.

3. Pengukuran Berat Badan /BB :

a. Menggunakan Timbangan Bayi

1) Timbangan baui digunakan untuk menim-bang anak sampai 2 tahun atau selama anak masih bisa berbaring/duduk tenang.

2) Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak

mudah bergoyang.

3) Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke

angka 0

4) Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaus ka-ki,

sarung tangan.

5) Baringkan bayi dengan hati-hati di atas tim-bangan.

6) Lihat jarum timbangan sampai berhenti

7) Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum tim-bangan

atau agkat timbangan.

8) Bila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

b. Menggunakan Timbangan Injak

1) Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga

tidak mudah bergerak.

2) Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke

angka 0

3) Anak baiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak emmakai alas kaki, jaket, topi , jam tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu.

4) Anak berdiri di atas timbangan tanpa di-pegangi

5) Lihat jarum timbangan sampai berhenti.

6) Baca angka yang di tunjukkan oleh jarum tim-bangan

atau angka timbangan.

7) Bila anak terus menerus bergerak, perhtikan gerkan jarum, baca angka ditengah-tengah an-tara gerakan jarum ke kanan dan kekiri.

4. Pengukuran Panjnag Badan (PB) atau Tinggi Badan (TB)

a. Cara Mengukur Dengan Posisi Berbaring

1) Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang

2) Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar

3) Kepada bayi menempel pada pembatas angka 0

4) Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas ang-ka 0 (pembatas kepala )

5) Petugas 2: tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus, tangan janan menekan batas kaki ke telapak kaki.

6) Petugas 2: membaca angka di tepi di luar pengukur 6) Petugas 2: membaca angka di tepi di luar pengukur

1) Anak tidak memakai sandal atau sepatu

2) Berdiri tegak menghadap kedepan

3) Punggung, pantat dan tumit menempel pada alat

tiang pengukur

4) Turunkan batas atas pengukur sampai me-nempel di

ubun-ubun

5) Baca angka pada batas tersebut.

c. Penggunaan Tabel BB/TB

1) Ukur tinggi/panjang dan timbang berat aban anak,

sesuai cara diatas

2) Lihat kolom tinggi/panjang badan anak yang sesuai

dengan hasil pengukuran.

3) Pilih kolom berat badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan (kanan) sesuai jenis kelamin anak, cari angka berat badan yang terdekat dengan berat badan anak.

4) Dari angka berat badan tersebutm lihat bagian atas kolom untuk mengetahui angka Standar Deviasi (SD).

Tabel Berat Badan/Tinggi Badan (Direktorat Gizi Masyarakat

2002)

Interpretasi :

Normal

: -2 SD s/d 2 SD atau Gizi baik

Kuru

: <-2 SD s/d -3 SD atau Gizi kurang

Kurus sekali

: <-3 SD atau Gizi buruk

Gemuk

: >2 SD atau Gizi lebih

Intervensi :

Lihat Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

Contoh:

Seorang anak laki-laki dengan panjang badan 71 cm dan berat badan 6,8 k. Pada kolom panjang badan anak laki-laki 71 cm, apabila ditarik garis lurus ke kiri ternyata berat badan 6,8 kg terletak pada kolom 6,0 – 6,9 kg; kolom <-2 SD s/d -3 SD; Interpretasinya anak kurus.

5.1.2 Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)

Tujuan pengukuran lingkar kepala anak adalah untuk mengetahui lingkar kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal.

Jadwal disesuaikan dengan umur anak. Umur 0 —11 bulan, pengukuran dilakukan setiap tiga bulan. Pada anak yang lebih besar (umur 12 —72 bulan) pengukuran dilakukan setiap enam bulan. Pengukuran dan penilaian lingkar kepala anak dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.

1. Cara Mengukur Lingkar Kepala

a. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang.

b. Baca angka pada pertemuan dengan angka 0

c. Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung mur bayi/anak

d. Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkar kepala menurut umur dan jenis kelamin anak

e. Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukran sekarang

Grafik Lingkar Kepala Perempuan dan Laki-laki (Nelhaus, 1969)

(Grafik Lingkar Kepala Perempuan)

(Grafik Lingkar Kepala Laki-laki)