2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini melihat bagaimana penyerapan tenaga kerja lanjut usia yang ada di Jawa Tengah dipengaruhi oleh tiga indikator yaitu pertumbuhan
ekonomi, upah minimum kabupatenkota UMK dan populasi penduduk lansia. Pertumbuhan ekonomi diukur dari peningkatan pendapatan domestik regional
bruto PDRB Jawa Tengah, sedangkan upah minimum diukur dari Upah Minimum kabupatenkota UMK Provinsi Jawa Tengah dan populasi penduduk
lansia diukur dari jumlah penduduk lanjut usia yang tinggal di wilayah Jateng serta membandingkan penyerapan tenaga kerja lanjut usia antar kabupatenkota
yaitu di 35 Kabupaten di Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan data panel yaitu gabungan antara data runtut waktu
time series
dan data silang
cross section
yang dianalisis menggunakan model analisis
Fixed Effect Method
FEM karena jumlah T
time series
lebih kecil daripada jumlah N
cross section
. Jumlah T yaitu 5 tahun yang dimulai dari tahun 2008 sampai tahun 2012,
sedangkan jumlah N yaitu 35 kabupatenkota yang ada di Jawa Tengah.
Gambar 2.10 Kerangka Pemikiran Penelitian
Penyerapan tenaga kerja lanjut usia
Pertumbuhan PDRB
Upah Minimum KabupatenKota
UMK
Populasi Penduduk Lanjut Usia
2.4 Hipotesis
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang
diperoleh dari tinjauan pustaka Hotopp, 2005 dan Burtless, 2013. Hipotesis pada dasarnya berfungsi untuk mengungkapkan masalah. Oleh karena itu, untuk
menjawab pertanyaan penelitian maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Jumlah pertumbuhan PDRB akan berpengaruh positif terhadap
jumlah serapan tenaga kerja lanjut usia di Jawa Tengah. 2. Jumlah UMK akan berpengaruh negatif terhadap jumlah serapan
tenaga kerja lanjut usia di Jawa Tengah. 3. Jumlah populasi penduduk lansia akan berpengaruh positifterhadap
jumlah serapan tenaga kerja lanjut usia di Jawa Tengah.
63
BAB III METODE PENELITIAN