Metode Penyusunan Produk Domestik
3.2 Metode Penyusunan Produk Domestik
Ada 3 pendekatan
Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Kreatif
untuk menghitung
Tahun 2011-2016
PDRB, yaitu PDRB
3.2.1 Konsep Dasar PDRB
produksi, PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
pendapatan
merupakan nilai tambah bruto seluruh barang
dan PDRB
dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah
pengeluaran
domestik yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu, tanpa memperhatikan apakah faktor produksi dimiliki oleh residen atau non-residen.
40 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Ada 3 pendekatan untuk menghitung PDRB, yaitu sebagai berikut:
1. PDRB produksi adalah jumlah nilai tambah seluruh aktivitas ekonomi, dimana nilai tambah diperoleh dari output dikurangi konsumsi antara.
2. PDRB pendapatan adalah jumlah seluruh balas jasa faktor produksi berupa Kompesasi Tenaga Kerja, Surplus Usaha, Penyusutan dan Pajak Produksi & Impor.
3. PDRB pengeluaran adalah jumlah seluruh permintaan akhir, yaitu konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal dan perubahan inventori, ekspor, dikurangi impor (C + G + I + X – M).
a. Output (Nilai Produksi)
Output adalah nilai barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, dan dinilai atas dasar harga dasar ( basic price).
Jenis output ada 2 (dua) macam yaitu:
i. Output utama (output utama produksi),
ii. Output sekunder
b. Konsumsi Antara
Konsumsi Antara adalah nilai barang dan jasa yang dikonsumsi sebagai input dalam proses produksi atau nilai barang dan jasa tidak tahan lama yang digunakan/ habis dalam proses produksi. Konsumsi antara ini dinilai atas harga pembeli.
c. Nilai Tambah
c.1 Nilai Tambah Bruto (NTB)
Nilai Tambah Bruto adalah selisih antara output dan konsumsi antara, yang merupakan produk dari proses produksi.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Produk ini terdiri atas :
a. Pendapatan faktor yang terdiri dari : - Kompensasi tenaga kerja - Sewa tanah sebagai balas jasa
tanah - Bunga sebagai jasa modal, dan - Keuntungan sebagai balas jasa ke
wiraswasta
b. Konsumsi barang modal tetap yang dipakai untuk produksi
c. Pajak lainnya atas produksi dikuran- gi subsidi lainnya atas produksi
PDRB dapat dinyatakan sebagai :
a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB adhb)
Nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga berlaku pada setiap tahun.
b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB adhk)
Nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai dasar penghitungan.
Pendekatan Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) ada 3 yaitu: Produksi, Pendapatan dan Pengeluaran.
1. Menurut Pendekatan Produksi.
Menghitung nilai tambah seluruh kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan konsumsi antara dari masing-masing total nilai produksi/pendapatan (output) tiap-tiap lapangan usaha.
42 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Dimana : Output b,t = Output/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t
NTBb, t = Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke-t
Produksi t = Kuantum produksi tahun ke-t Harga t
= Harga produksi tahun ke-t
2. Menurut Pendekatan Pendapatan
PDRB merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi.
PDRB = Kompensasi Tenaga Kerja + Surplus Usaha Neto + Konsumsi Barang Modal Tetap + Pajak atas Produksi dan Impor.
3. Menurut Pendekatan Pengeluaran
PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir.
PDRB = Konsumsi rumahtangga + Konsumsi Pemerintah + PMTB + Perubahan stok + (Ekspor - Impor).
Pendekatan Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) ada 3 yaitu: Revaluasi, Ekstrapolasi dan Deflasi.
1. Revaluasi yaitu perkalian kuantum produksi tahun yang berjalan dengan harga tahun dasar. Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :
2. Ekstrapolasi yaitu dengan cara mengalikan nilai tahun dasar dengan suatu indeks kuantum dibagi 100.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :
3. Deflasi yaitu dengan cara membagi nilai pada tahun berjalan dengan suatu indeks harga dibagi 100. Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :
3.2.2 Metode Estimasi PDRB Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2016
Tahapan metode estimasi PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut:
1. PDRB Ekraf tahun 2010 diturunkan dari hasil Matriks Supply Ekraf tahun 2010.
2. Pengidentiikasian dan pengumpulan data produksi/indikator produksi dan harga/indikator harga dari masing-masing subsektor ekraf tahun 2011-2016.
3. Penghitungan output dan NTB atas dasar harga berlaku dengan metode pendekatan produksi dari masing-masing subsektor ekraf tahun2011-2016.
4. Penghitungan output dan NTB atas dasar harga konstan dengan metode ektrapolasi/ deflasi dari masing-masing subsektor ekraf tahun 2011-2016.
5. Proses rekonsiliasi, uji kelayakan dan kewajaran.
Berikut metode penghitungan PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2010=100 menurut subsektor ekonomi kreatif tahun 2011 sampai tahun 2016.
44 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 44 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Industri: Jasa Perusahaan
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku subsektor Arsitektur tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator dari PDRB atas dasar harga berlaku konstruksi.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 subsektor Arsitektur tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator dari PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 konstruksi.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat
2. PDRB Provinsi Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat.
b. Subsektor Desain Interior Industri: Jasa Perusahaan
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator dari PDRB atas dasar harga berlaku real estate.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator dari PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 real estate.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat
2. PDRB Provinsi Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat
Industri: Pendidikan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Data Kursus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
c. Subsektor Desain Komunikasi Visual
Industri: Jasa Perusahaan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB subsektor periklanan.
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan
46 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 46 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. PDRB subsektor Periklanan
Industri: Pendidikan
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
d. Subsektor Desain Produk
Industri: Jasa Perusahaan
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB atas dasar harga berlaku industri kemasan.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 industri kemasan.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. PDRB Provinsi Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Pendidikan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Data Kursus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
e. Subsektor Film, Animasi, dan Video Industri: Industri Pengolahan •
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.
PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 khusus
48 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2016.
Data IBS diidentiikasi kedalam Output dan Konsumsi Antara untuk masing- masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Industri Kreatif atas dasar harga konstan untuk kategori Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Deflasi.
PDRB
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan men-deflate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, BPS;
4. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat Ekonomi Kreatif 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Informasi dan Komunikasi •
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku Tahun 2011-2016 di estimasi menggunakan indikator PDRB atas dasar harga berlaku kategori informasi dan komunikasi.
• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Nilai output konstan diperoleh menggunakan metode deflasi, yaitu dengan membagi output konstan dengan indikator harga Indeks Harga Konsumen (IHK). Untuk nilai NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat Tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat
Industri: Pendidikan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
50 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Data Kursus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
f. Subsektor Fotograi
Industri: Jasa Perusahaan •
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku di estimasi menggunakan hasil SKEK 2016 dan SKNP-EK 2017.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-deflate PDRB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. SKEK 2016, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. SKNP-EK 2017, BPS Provinsi Jawa Barat.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Industri: Pendidikan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Data Kursus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Industri: Jasa Lainnya •
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
Output atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.
• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Output atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan metode deflasi , yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan deflator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh
52 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 52 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat.
g. Subsektor Kriya Industri: Industri Pengolahan
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.
PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2016.
Data IBS diidentiikasi kedalam Output dan Konsumsi Antara untuk masing- masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan untuk kategori Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Deflasi.
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan men-deflate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, BPS;
4. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektor kriya. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk
54 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 54 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
h. Subsektor Kuliner
Industri: Industri Pengolahan
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.
PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2016.
Data IBS diidentiikasi kedalam Output dan Konsumsi Antara untuk masing- masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan untuk kategori Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Deflasi.
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan men-deflate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, BPS;
4. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda motor
Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/ commodity flow yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektor kuliner. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri
56 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 56 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi
Jawa Barat,
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat
3. SKSJ, BPS Provinsi Jawa Barat
4. SPPJ, BPS Provinsi Jawa Barat
Industri: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Output subkategori penyediaan makan minum diperoleh dengan pendekatan pengeluaran. Output merupakan penjumlahan dari pengeluaran penduduk terhadap produk penyediaan makan minum ditambah dengan konsumsi wisatawan mancanegara di Indonesia (ekspor wisatawan mancanegara dikurangi pengeluaran wisatawan nasional/ impor restoran). Penghitungan tersebut menghasilkan output utama. Sedangkan output sekunder didapatkan dari rasio Matriks Supply Ekraf 2010. Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode deflasi dengan IHP penyediaan makan minum sebagai deflator-nya. Sedangkan nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Susenas, BPS Provinsi Jawa Barat
2. Publikasi Proyeksi Penduduk Provinsi Jawa Barat 2010-2035, BPS Provinsi Jawa Barat
3. Passenger Exit Survey (Publikasi Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara, BPS
Provinsi Jawa Barat
i. Subsektor Musik Industri: Industri Pengolahan •
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.
Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektor kuliner. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya. Rasio marjin perdagangan yang digunakan mengikuti rasio marjin perdagangan nasional.
58 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Output subkategori penyediaan makan minum diperoleh dengan pendekatan pengeluaran. Output merupakan penjumlahan dari pengeluaran penduduk terhadap produk penyediaan makan minum ditambah dengan konsumsi wisatawan mancanegara di Indonesia (ekspor wisatawan mancanegara dikurangi pengeluaran wisatawan nasional/impor restoran). Penghitungan tersebut menghasilkan output utama. Sedangkan output sekunder didapatkan dari rasio Matriks Supply Ekraf 2010. Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode deflasi dengan IHP penyediaan makan minum sebagai deflator- nya. Sedangkan nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.
Sumber data:
1. Susenas, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Publikasi Proyeksi Penduduk Provinsi Jawa Barat 2010-2035, BPS Provinsi Jawa Barat.
i. Subsektor Musik
Industri: Industri Pengolahan
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil Matriks
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Supply Industri Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.
PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2016.
Data IBS diidentiikasi kedalam Output dan Konsumsi Antara untuk masing- masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.
• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan untuk kategori Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Deflasi.
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan men-deflate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.
60 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, BPS;
4. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda motor
Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan musik dan aktivitas penerbitan musik dan buku musik. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya. Rasio marjin perdagangan yang digunakan mengikuti rasio marjin perdagangan nasional.
Sumber data:
1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Industri: Informasi dan Komunikasi •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
Nilai output berlaku diperoleh menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan menyesuaikan pertumbuhan subsektor musik dan subsektor ilm, animasi, dan video. Hal ini dikarenakan subsektor musik merupakan bagian kecil dari industri produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan (yang merupakan industri Matriks Supply dari Film, Animasi, dan Video). Kemudian nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Nilai output konstan diperoleh menggunakan metode deflasi, yaitu dengan membagi output konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Jasa Perusahaan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB subsektor Musik.
62 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB subsektor Musik.
Sumber data:
1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. PDRB subsektor Musik, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Jasa Pendidikan
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Data Kursus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Industri: Jasa Lainnya •
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
Output atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode deflasi, yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan deflator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan dan rasio NTB.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006 Provinsi Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat.
j. Subsektor Feysen Industri: Industri Pengolahan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.
PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2016.
64 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Data IBS diidentiikasi kedalam Output dan Konsumsi Antara untuk masing- masing lima digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam dua digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Industri Kreatif atas dasar harga konstan untuk kategori Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Deflasi.
PDRB
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan men-deflate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, BPS;
4. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda motor
Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/ commodity flow yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang- barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektor fesyen. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya. Rasio marjin perdagangan yang digunakan mengikuti rasio marjin perdagangan nasional.
Sumber data:
1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Pendidikan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
66 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Data Kursus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
k. Subsektor Aplikasi dan Game Developer Industri: Informasi dan Komunikasi
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
Nilai output berlaku diperoleh menggunakan pertumbuhan pendapatan dalam laporan keuangan perusahaan go public. Kemudian nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
konstan diperoleh menggunakan metode deflasi, yaitu dengan membagi output konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010.
Nilai
output
Sumber data:
1. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Jasa Perusahaan
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator subsektor Aplikasi dan Game Developer.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan
subsektor Aplikasi dan Game Developer.
indikator
Sumber data: 1.Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010,
BPS Provinsi Jawa Barat; 2.PDRB subsektor Aplikasi dan Game Developer, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Jasa Lainnya •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
Output atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output berlaku dan rasio NTB.
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode deflasi, yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan deflator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan dan rasio NTB.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006 Provinsi Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat.
68 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 68 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.
PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2016.
Data IBS diidentiikasi kedalam Output dan Konsumsi Antara untuk masing- masing 5 digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Industri Kreatif atas dasar harga konstan untuk kategori Industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan Deflasi.
PDRB
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan men-deflate Output atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, BPS;
4. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Nilai output baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari penerbitan dan aktivitas penerbitan di infokom. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya. Rasio marjin perdagangan yang digunakan mengikuti rasio marjin perdagangan nasional.
70 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Informasi dan Komunikasi
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
Nilai output berlaku menggunakan metode inflate, yaitu dengan cara mengalikan output konstan dengan indikator harga Indeks harga Produsen (IHP). Untuk nilai NTB berlaku, diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Nilai output konstan diperoleh menggunakan indikator pertumbuhan produksi Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman. Kemudian nilai NTB konstan diperoleh dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Jasa Perusahaan
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB subsektor Penerbitan.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB subsektor Penerbitan.
Sumber data:
1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. PDRB subsektor Penerbitan, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Jasa Lainnya •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
Output atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output berlaku dan rasio NTB.
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode deflasi, yaitu membagi output atas dasar harga berlaku yang telah diperoleh dengan deflator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan dan rasio NTB.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006 Provinsi Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat.
72 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 72 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Industri: Jasa Perusahaan
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB) PDRB atas dasar harga berlaku tahun
2011-2016 diestimasi menggunakan indikator pajak reklame.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-PDRB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.
Sumber data:
1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Data pajak reklame.
n. Subsektor Televisi dan Radio Industri: Informasi dan Komunikasi
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
Nilai output atas dasar harga berlaku diperoleh menggunakan pertumbuhan pendapatan dalam laporan keuangan perusahaan televisi dan radio go public. Selain itu juga menggunakan data belanja iklan. Kemudian nilai NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Nilai output atas dasar harga konstan diperoleh menggunakan metode deflasi, yaitu dengan membagi output atas dasar harga konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB atas dasar harga
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
o. Subsektor Seni Pertunjukan Industri: Jasa Perusahaan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator
PDRB subsektor seni pertunjukan.
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-deflate PDRB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.
Sumber data:
1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. PDRB subsektor Seni Pertunjukan, BPS Provinsi Jawa Barat,
Industri: Pendidikan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
74 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Data Kursus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Industri: Jasa Lainnya
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
Output atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output berlaku dan rasio NTB.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode deflasi, yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan deflator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan dan rasio NTB.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006 Provinsi Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat.
p. Subsektor Seni Rupa Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Output seni rupa diperoleh dengan pendekatan pengeluaran. Output merupakan penjumlahan dari pengeluaran penduduk untuk barang-barang pajangan. Penghitungan tersebut menghasilkan output utama. Sedangkan output sekunder didapatkan dari rasio Matriks Supply Ekraf 2010. Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode deflasi dengan IHK umum sebagai deflator- nya. Sedangkan nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya. Rasio marjin perdagangan yang digunakan mengikuti rasio marjin perdagangan nasional.
Sumber data:
1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Jasa Perusahaan •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB subsektor Seni Rupa.
76 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator subsektor Seni Rupa.
Sumber data:
1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. PDRB subsektor Seni Rupa, BPS Provinsi Jawa Barat.
Industri: Pendidikan
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Data Kursus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Industri: Jasa Lainnya •
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB)
Output atas dasar harga berlaku di- hitung menggunakan pendekatan pro - duksi, yaitu mengalikan indikator produk - si dan indikator harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh den- gan mengalikan output berlaku dan rasio NTB.
• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (ADHK)
Output atas dasar harga konstan di - peroleh dengan metode deflasi, yaitu membagi output berlaku yang telah di- peroleh dengan deflator berupa IHK. Se- dangkan, NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan dan rasio NTB.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006 Provinsi Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat;
2. Matriks Supply Provinsi Jawa Barat tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Barat;
3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Jawa Barat.
78 Laporan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2016
Halaman ini sengaja dikosongkan