Pe ng a ruh De b t to Eq uity Ratio (DER) Te rha d a p Re turn Sa ha m
2.1.10 Pe ng a ruh De b t to Eq uity Ratio (DER) Te rha d a p Re turn Sa ha m
De b t to Eq uity Ra tio (DER) memberikan jaminan tentang seberapa besar hutang perusahaan yang dijamin dengan modal sendiri perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha (Ang, 1997). Tingkat De b t to Eq uity Ra tio (DER) yang tinggi menunjukkan komposisi total hutang (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) semakin besar apabila dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga hal ini akan berdampak pada semakin besar pula beban perusahaan terhadap pihak eksternal (para kreditur). Menurut Ho, Tjahjapranata dan Yap (2006) penggunaan dana dari pihak luar akan dapat menimbulkan 2 dampak, yaitu: dampak baik dengan meningkatkan kedisiplinan manajemen dalam pengelolaan dana serta dampak buruk, yaitu: munculnya biaya agensi dan masalah asimetri informasi. Peningkatan beban terhadap kreditur akan menunjukkan sumber modal perusahaan sangat tergantung dari pihak eksternal, sehingga mengurangi minat investor dalam menanamkan dananya di perusahaan yang bersangkutan. Penurunan minat investor dalam menanamkan dananya ini akan berdampak pada penurunan harga saham perusahaan, sehingga re turn perusahaan juga semakin menurun (Ang, 1997). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio De b t to Eq uity Ra tio (DER) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap re turn saham.
De b t Eq uity Ra tio (DER) akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi harga saham. De b t Eq uity Ra tio (DER) yang terlalu De b t Eq uity Ra tio (DER) akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi harga saham. De b t Eq uity Ra tio (DER) yang terlalu
Alasan utama untuk menggunakan hutang adalah karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak, sehingga menurunkan biaya utang yang sesungguhnya. Akan tetapi, jika sebagian besar dari pendapatan perusahaan telah terhindar dari pajak karena penyusutan yang dipercepat atau kompensasi kerugian, maka tarif pajaknya akan rendah (apabila pajak bersifat progresif) dan keuntungan akibat penggunaan hutang juga mengecil, sehingga semakin tinggi hutang (DER) cenderung menurunkan re turn saham (Sawir, 2000).
Beberapa bukti empiris tentang pengaruh De b t to Eq uity Ra tio (DER) terhadap re turn saham menunjukkan adalah penelitian yang dilakukan Santoso (1998) dan Liestyowati (2002) yang menunjukkan bahwa De b t to Eq uity Ra tio (DER) tidak berpengaruh secara signifikan, sedangkan Ratnasari (2003) memperlihatkan De b t to Eq uity Ra tio (DER) berpengaruh signifikan terhadap re turn saham.
2.1.11 Pe ng a ruh
C urre nt Ratio (C R) Te rha da p Re turn Sa ha m
C urre nt Ra tio yang rendah akan menyebabkan terjadi penurunan harga pasar dari harga saham yang bersangkutan. Sebaliknya C urre nt Ra tio C urre nt Ra tio yang rendah akan menyebabkan terjadi penurunan harga pasar dari harga saham yang bersangkutan. Sebaliknya C urre nt Ra tio
secara cepat untuk membayar hutang. Disisi lain perusahaan yang memiliki aktiva lancar yang tinggi akan lebih cenderung memiliki aset lainnya dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya (menjual efek). Perusahaan dengan posisi tersebut sering kali terganggu likuiditasnya, sehingga investor lebih menyukai untuk membeli saham-saham perusahaan dengan nilai aktiva lancar yang tinggi dibandingkan perusahaan yang mempunyai nilai aktiva lancar yang rendah (Ang, 1997).
Semakin besar c urre nt ra tio yang dimiliki menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting untuk menjaga p e rfo ma nc e kinerja perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi p e rfo rma nc e harga saham. Hal ini dapat memberikan keyakinan kepada investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut sehingga dapat meningkatkan re turn saham.