Pemisahan Warna dengan Raster

7. Pemisahan Warna dengan Raster

Semua yang dikatakan sebelumnya tentang reproduksi warna, mempunyai hubungan dengan reproduksi pada bahan nada penuh, untuk cetak dalam itu adalah yang paling cocok, akan tetapi teknik-teknik cetak lain memerlukan pemisahan dengan raster. Pembuatannya dapat dilakukan dengan dua cara yang berlainan :

7.1. Metode langsung

Metode ini mencakup pembuatan negatif bagian nada lengkap langsung dari model berwarna dengan memakai raster garis silang atau raster kontak abu-abu dan dengan menggunakan filter. Cara Metode ini mencakup pembuatan negatif bagian nada lengkap langsung dari model berwarna dengan memakai raster garis silang atau raster kontak abu-abu dan dengan menggunakan filter. Cara

Gambar 4.35. Metode pemisahan warna

7.2. Metode tak langsung

Pada cara kerja ini mula-mula dibuat negatif nada penuh dari model berwarna. Pada negatif nada penuh itu dapat dilakukan koreksi nilai nada dan nilai warna dengan menerapkan metode masker yang modern. Untuk pembuatan klise, dari negatif nada penuh yang telah dikoreksi dibuat positif nada lengkap (positif RASTER), yang kemudian dikontak menjadi negatif nada lengkap. Cara kerja lain ialah bahwa mula-mula dari negatif nada penuh dibuat positif nada penuh dengan kontak, yang kemudian dijadikan negatif nada lengkap.

Untuk pelat kopi positif cetak ofset dari negatif nada penuh yang telah dikoreksi dapat dibuat positif nada lengkap, baik dalam kamera maupun dalam lemari kontak dengan menggunakan raster kontak. Pada positif nada lengkap itu juru lito-foto dapat dikoreksi. Untuk pelat kopi negatif cetak ofset masih diadakan satu langkah lagi, positif nada lengkap yang telah dikoreksi diubah menjadi negatif nada lengkap dengan kontak. Dalam pada itu jumlah kemungkinan untuk koreksi tambah satu lagi, sedangkan karena pengontakan positif nada lengkap, titik-titik raster dalam negatif menjadi tajam. Metode tak langsung kebanyakan lebih disukai daripada metode langsung, oleh karena pada negatif nada penuh dapat dilakukan koreksi dengan jalan foto mekanis, yang berarti penghematan waktu sangat besar.

7.3. Kedudukan Raster

Bila tidak diadakan prajaga khusus, cetak tumpang pelat bagian nada lengkap dapat menyebabkan yang disebut moare. Pada gejala ini, terjadi pola berulang pada jarak-jarak tertentu yang

terbentuk karena titik-titik raster bertumpangan secara khusus. Untuk mencegah timbulnya moare digunakan kedudukan raster yang terbentuk karena titik-titik raster bertumpangan secara khusus. Untuk mencegah timbulnya moare digunakan kedudukan raster yang

- 45° Warna terang - 15°

Untuk reproduksi tiga warna digunakan kedudukan raster sebagai berikut : Cyan - 45° Magenta

- 15° Yellow

Kedudukan magenta dan kuning dapat ditukar. Kedudukan 45° selalu dicadangkan untuk warna paling gelap, oleh karena titik raster yang dalam kedudukan ini dicetakkan pada kertas, dan paling sedikit memberikan efek yang mengganggu. Pada reproduksi empat warna digunakan kedudukan raster seperti di

bawah ini Black

Cyan

- 15° Magenta - 75° Yellow

- 0° Dalam pada itu kedudukan raster sian dan magenta dapat ditukar. Gejala moare yang timbul tidak disebabkan oleh

kedudukan 0° pelat kuning, oleh karena kuning merupakan warna yang paling tidak scanner

Gambar 4.37. Scanning head of color separation

menonjol, dan biasanya tidak mengganggu.

Apabila hitam hanya merupakan pelat kerangka, maka warna yang paling menyolok dapat ditempatkan dalam kedudukan 45°. Dalam penggunaan raster titik rantai, perlu diterapkan kedudukan raster yang lain.

Sebelumnya harus ditentukan arah titik rantai yang merupakan poros panjang titik. Kedudukan raster pelat magenta tidak boleh 75°, akan tetapi poros panjang titik untuk warna ini harus tegak lurus pada kedudukan 75°. Kedudukan manapun yang diambil untuk pelat magenta dibandingkan dengan titik rantainya harus selalu tegak lurus pada kedudukan yang dipakai pada raster biasa dengan titik-titik persegi.

Gambar 4.38. Proses produksi dari model sampai siap di film