Mengerjakan scanning gambar atau mengolah gambar dari kamera digital

3.3. Mengerjakan scanning gambar atau mengolah gambar dari kamera digital

Elemen grafis yang berupa gambar dapat kita peroleh dengan cara memindai gambar yang sudah ada atau me-scanner dan dari kamera digital. Untuk menghasilkan kualitas cetakan yang baik, resolosi gambar yang cukup sangat dibutuhkan. Ada beberapa cara agar hasil scan yang kita hasilkan sesuai dengan harapan, yaitu :

1. Scan gambar dengan resolusi yang cukup, minimal 300 dpi.

2. Usahakan gambar yang discan melekat sempurna pada bidang kaca scanner.

3. Pada saat me-scan sebaiknya Menu Unsharp masking diaktifkan, meskipun nantinya akan dapat dibantu di menu Sharpness di Photoshop.

4. Setelah diperoleh hasil scan, lakukan pengeditan ulang di adobe photoshop, terutama dilakukan pada posisi dan croping terlebih dahulu, dan kemudian pada kualitas level; dengan mengatur levelnya, sehingga didapat hasil warna yang tajam.

5. Jangan lupa bersihkan permukaan scanner, sehingga didapat bersih dari noda-noda yang tidak diinginkan. Scanner yang mempunyai kemampuan menangkap gambar yang tinggi akan sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar yang kita peroleh.

3.3.1. Konsep warna RGB dan CMYK

1. Warna RGB tidak bisa dikonversi secara sempurna ke CMYK. Tetapi perlu diingat bahwa warna adalah tampil dalam konteksnya, sehingga pada kebanyakan problem sesungguhnya 1. Warna RGB tidak bisa dikonversi secara sempurna ke CMYK. Tetapi perlu diingat bahwa warna adalah tampil dalam konteksnya, sehingga pada kebanyakan problem sesungguhnya

2. Warna CMYK yang terdiri atas lebih dari 2 channel akan tampil kusam. Contoh magenta 100% yellow 100% akan tampil sebagai warna merah yang pekat, tetapi menggunakan magenta 100% yellow 100% dan cyan 10% akan memberikan kesan kusam. Untuk menghindari hal itu, caranya adalah setelah mengkonversi ke CMYK, tambahkan saturasi kira-kira 10-20 dengan menu Hue/Saturation di Photoshop.

Tabel 3.1. Campuran Warna Warna Campuran Campuran

Kuning R:255, G:255, C:0, M:0, Y:100, L:100, a:0, terang

b:120 Jingga

B:0

K:0

R:255, G:128, C:0, M:40, Y:80, L:80, a:60, cerah

b:85 Hijau

B:0

K:0

R:0, G:180, B:0 C:80, M:0, Y:100, L:60, a:120, emerald

b:120 Violet gelap R:100,

K:0

G:0, C:50, M:100, Y:0, L:30, a:60,

b:60 Coklat gelap R:120,

B:160

K:0

G:80, C:40, M:70, Y:80, L:40, a:20,

b:20 Abu-abu

B:60

K:15

R:128, G:128, C:45, M:40, Y:40, L:50, a:0, b:0 netral

B:128

K:10

Dalam upaya mengurangi perbedaan konversi dari RGB ke CMK, maka saat melakukan konversi RGB ke CMYK standar Photoshop, perhitungkan gamut dari perangkat output saat melakukan Mapping warna dari RGB ke CMYK. Semua warna RGB akan dicoba Mapping ke CMYK dan tidak ada warna yang cenderung flat karena di luar gamut. Kekurangannya jika gambar asli tidak dikoreksi dengan optimal hasilnya malah akan cenderung kusam.

3.3.2. Gambar Bitmap dan Vektor

3.3.2.1. Gambar Bitmap

Gambar bitmap juga sering disebut juga dengan istilah raster image. Gambar dibentuk oleh sekumpulan titik yang disebut dengan pixel (picture element) dalam suatu grid. Titik-titik persegi berkumpul seperti mosaic bergabung dan memiliki warna –warna tersendiri yang membentuk gambar seperti terlihat pada layar monitor. Pixel berjajar, baik vertikal maupun horizontal seperti yang terlihat pada gambar akan terlihat pada pembesaran tertentu. Gambar bitmap merupakan resolution dependent. Kualitas gambar bergantung pada banyak atau pixel yang membentuk gambar atau yang disebut dengan istilah resolusi. Ukuran yang dipakai dalam penentuan resolusi adalah dpi (dots per inch) atau ppi (pixel per inch). Resolusi gambar bitmap yang terlihat pada layar monitor menggunakan resolusi monitor 72 atau 96 ppi, meskipun gambar memiliki resolusi 300 ppi.

Penentuan gambar untuk pencetakan berawal dari sini. Kebutuhan gambar berkualitas tinggi diperoleh melalui proses input gambar dari meda lain seperti scanner. Umumnya resolusi yang dibutuhkan untuk menghasilkan detail gambar yang bagus 300 ppi. Meskipun demikian ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam menentukan resolusi gambar yang efektif dan efisien, yaitu berdasarkan jenis kertas yang dipakai pada hasil cetakan. Standarisasi raster atau yang lebih dikenal dengan istilah screen ruling untuk setiap jenis kertas berbeda- beda. Setelah screen ruling diketahui barulah kita menentukan resolusi gambar bitmapnya. Umumnya penentuan resolusi gambar adalah dua kali dari screen ruling. Ukuran yang digunakan adalah lpi (line per inch). Pada tabel berikut akan terlihat penentuan image resolution pada gambar bitmap.

Tabel 3.2. Penentuan Resolusi Gambar Jenis Kertas

Screen Ruling

Image Resolution

Kertas koran

65 - 86 lpi

170 dpi (2 x 85 lpi)

HVS

100 – 133 lpi

266 dpi (2 x 133 lpi)

Art paper

133 – 150 lpi

300 dpi (2 x 150 lpi)

Karena gambar bitmap sangat bergantung pada resolusi gambar (resolution dependent), sangatlah sulit bagi kita untuk melakukan pembesaran dan pengecilan pada gambar. Aktivitas tersebut akan berpengaruh pada kualitas gambar. Pada pembesaran, gambar akan membuat pixel baru dari pixel yang sudah ada sebelumnya atau yang disebut dengan istilah interpolasi. Gambar menjadi out of focus atau kabur. Sedangkan apabila kita melakukan pengecilan gambar, pixel-pixel yang membentuk gambar akan berkurang dengan sendirinya. Aplikasi- aplikasi grafis yang berbasis bitmap diantaranya Adobe Photoshop Corel Photo Paint, Jasc Paint Shop Pro, Micrografx Picture Publishier. Ulead Photolpact, dan Microsoft Paint. Umumnya format yang digunakan oleh gambar bitmap adalah BMP, GIF, JPEC/JPG, PNG, PICT (Macintosh), PCX, TIFF, dan PSD (Adobe Photoshop).

3.3.2.2. Gambar Vektor

Gambar vektor dibuat melalui garis, kurva dan bidang secara individual yang didefinisikan secara matematik. Setiap garis, kurva dan bidang memiliki atribut berupa stroke, fill dan color yang dapat diubah. Mengubah atribut tidak merusak atau mengurangi kualitas gambar vektor, demikian juga memodifikasi bentuk dengan tool yang ada pada Gambar vektor dibuat melalui garis, kurva dan bidang secara individual yang didefinisikan secara matematik. Setiap garis, kurva dan bidang memiliki atribut berupa stroke, fill dan color yang dapat diubah. Mengubah atribut tidak merusak atau mengurangi kualitas gambar vektor, demikian juga memodifikasi bentuk dengan tool yang ada pada

Kondisi gambar akan tetap tajam baik di layar monitor maupun kondisi gambar setelah dicetak. Keuntungan lain dari gambar vektor adalah tidak memiliki warna background saat diimpor dengan aplikasi lain. Terlihat pada gambar bintang di samping. Bintang memiliki bidang persegi berwarna putih (background) yang mengelilingi gambar bintang, sedangkan pada gambar vektor tidak. Dengan segudang keuntungannya, gambar vektor memiliki kelemahan dalam merepresentasikan gambar secara realistik seperti yang terdapat pada foto. Detail yang dihasilkan masih kalah jauh dibandingkan dengan gambar bitmap.

Gambar vektor akan terlihat bagus jika diperuntukkan untuk warna- warni solid atau gradasi bukan contonous tone seperti foto.untuk itu kebanyakan vektor image digunakan untuk membuat gambar-gambar kartun yang memiliki nuansa flat atau warna-warna solid. Sekarang setiap aplikasi yang berbasis vektor telah memiliki kemampuan untuk mengolah gambar bitmap seperti layaknya aplikasi berbasis bitmap dengan memanfaatkan berbagai texture filter, transparancy dan sebagainya seperti pada aplikasi vektor. Aplikasi vektor juga memiliki kemampuan mengubah gambar vektor menjadi gambar bitmap tanpa menggunakan aplikasi konversi, seperti yang dilakukan oleh aplikasi vektor sendiri dengan tracing tool dan beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi lain untuk konversi data, diantaranya Adobe Streamline (Win/Mac),ImpressionX (Windows), AlgoLab Photo Vektor (Win), ArtLine

(Mac), AutoTrace (Win/BeOS/*nix), Integraph, LogoSpruce (Win/Mac), dan RasterVect Software (Win).

Proses mengubah gambar vektor menjadi bitmap disebut dengan rasterizing tanpa mengurangi kualitas gambar saat pembesaran maupun pengecilan. Ada baiknya sebelum mengubah mengkonversi gambar tersebut, simpanlah gambar vektor terlebih dahulu di lain waktu. Konversi ini biasanya diperuntukkan untuk keperluan web design seperti yang dilakukan oleh aplikasi flash. Format yang digunakan untuk menyimpan gambar vektor, seperti ai (Adobe Illustrator), CDR (Corel Draw), CMX (Corel Exchange), CGM computer Graphics Metafile, DRW (Micrografix Draw), DXF AutoCAD, dan WMF Windows Metafile. Yang termasuk dalam aplikasi vektor diantaranya Adobe Illustrator, Freehand, CorelDRAW, Xara, serif DrawPlus, dan Harvard Draw.