HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
1. Uji Deskripsi Data
a. Pendidikan dan Pelatihan
Berdasarkan hasil penelitian perolehan dari keseluruhan total skor angket variabel pendidikan dan pelatihan guru MTs Miftahussalam Medan diperoleh data skor pendidikan dan pelatihan (X) bahwa skor tertinggi adalah 89dan skor terendah adalah sebesar 69 Nilai rata-rata (M)76,9 standart deviasi (SD) =2,3modus (Mo) =74,65 dan median (Me) = 75,16 Perhitungan selengkapnya pada lampiran 5. Nilai tersebut memiliki arti bahwa semakin dekatnya nilai mean, median, modus dan standart deviasi maka data berdistribusi normal.
Dapat dikatakan bahwa jumlah responden yang berada pada kelas rata-rata data variabel (X ) (76,9) adalah berjumlah12 orang atau 40(%) jumlah responden yang berada diatas rata-rata adalah berjumlah 13 orang atau 43,3 (%) sedangkan responden yang berada pada nilai dibawah rata- rata berjumlah 5 orang atau 16,7(%).
b. Kinerja Guru
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data kinerja guru (Y) bahwa skor tertinggi adalah sebesar 116 dan skor terendah adalah sebesar 90. Nilai rata-rata (M) = 101,5, standar deviasi (SD) = 3,12, modus (Mo) = 100,6, dan median (Me) = 100,6. Nilai tersebut memiliki arti bahwa semakin dekatnya nilai mean,median,modus dan standar deviasi maka data berdistribusi normal.
Dan dikatakan bahwa jumlah responden yang berada pada kelas rata-rata data variabel (Y)( 101,5) adalah berjumlah 9 orang atau 30 % jumlah responden yang berada diatas rata-rata adalah berjumlah 8 orang atau 26,67 (%) sedangkan responden yang berada pada nilai dibawah rata-
Muhammad Sazali, Candra Wijaya
rata berjumlah 13 orang atau 25,37 (%).
2. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Normalitas data populasi perlu untuk memberikan keyakinan pemakaian tehnik analisis korelasi tepat digunakan dalam penelitian ini, karena salah satu persyaratan adalah bahwa data populasi harus berdistribusi normal apabila ℎ< . Pengujian normalitas data digunakan uji normalitas galat taksiran dengan menggunakan teknik liliefors
Dari perhitungan diatas dapat dikemukakan persamaan regresi linear sederhana dari kedua variabel adalah Ŷ = 28,47 + 0,944 X. Didapat harga Liliefors hitung sebesar 0,101, sedangkan harga Liliefors tabel pada taraf signifikan 5% dengan dk= 30 yaitu sebesar 0,161. Dengan demikian Lo < Lt yaitu -1392 < 0,161, hasil ini dapat disimpulkan bahwa skor galat taksiran Y atas X berasal dari populasi berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji Barlet. Data untuk setiap variabel penelitian dikatakan homogen apabila 2hitung< 2tabel pada taraf signifikan 5%. Berikut ini disajikan perhitungan homogenitas data untuk setiap variabel penelitian pada tabel.
Tabel
Hasil Perhitungan Homogenitas Setiap Variabel
Penelitian
No Variabel Penelitian
Dk
tabel
1 Variabel (Y) atas Variabel
(X)
Uji homogenitas data variabel kinerja guru (Y) berdasarkan variabel (X) Pendidikan dan pelatihan diperoleh hasil 2hitung = 21,8484 .
Dengan melihat daftar nilai kritik chi kuadrat untuk α = 0,05 dan dk(2) didapatkan 2tabel = 24,9958 Dengan membandingkn kedua nilai diperoleh 2hitung = 21,8484< 2tabel = 24,9958. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa varians data adalah homogen.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linear atau tidaknya
Hubungan Antara Intensitas Mengikuti Pendidikan Dan Pelatihan terhadap Kinerja Guru di MTs Miftahussalam Medan
hubungan antara kedua variabel tersebut yakni variabel X dan Y. Dari perhitungan sebelumnya dapat dikemukakan persamaan regesi linear sederhana dai kedua variabel adalah Ý = 28,47+ 0,944 X. Persamaan ini membuktikan bahwa setiap kenaikan variabel pendidikan dan pelatihan di MTs Miftahussalam Medan akan berhubungan dengan kenaikan terhadap kinerja guru.
Dari hasil perhitungan dapat dilihat Fh sebesar 0,50 sedangkan Ft sebesar 2,45dalam hal ini dilihat bahwa Fh lebih kecil dari Ft yakni 0,50 < 2,45. Maka dapat disimpulkan bahwa X mempunyai hubungan yang linier dan berarti pada taraf signifikan 0,05.
3. Pengujian Hipotesis
a. Koefisien Korelasi
Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan ini bertujuan untuk menghitung besar kecilnya korelasi antara variabel pendidikan dan pelatihan dengan variabel kinerja guru dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Person.
N = 30 ∑X² = 178662 ∑Y² = 308870 ∑X = 2310 ∑Y = 3036 ∑XY = 234520
Maka dapat dicari indeks korelasinya dengan rumus product moment yaitu :
Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan, maka hasil yang didapatkan diantara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru di MTs Miftahussalam Medan, diperoleh angka indeks korelasi “r” product moment sebesar 0,6589. Didapat nilai rhitung > nilai rtabel yakni 0,6589 > 0,361. Hal ini berarti terdapat hubungan variabel X dan variabel Y dan hubungan tersebut termasuk dalam kategori kuat pada rentang 0,60 s/d 0,779.
b. Signifikan Korelasi
Pengujian keberartian koefisien korelasi bertujuan untuk mencari
Muhammad Sazali, Candra Wijaya
keberartian korelasi antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru dengan menggunakan uji t pada taraf signifikan 5 % dk (n-2). Dan hipotesis (Ho) menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru dengan syarat Ho diterima jika r ≤ 0 dan ℎ
. Namun hipotesis alternatif (Ha) menyatakan terdapat korelasi yang berarti antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru dengan syarat Ha diterima Uji Determinasi
Selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi (rxy) product moment yang telah diperoleh dengan rumus : KD = r² x 100 %
= 0,6589805184² x 100 % = 0,4342553 x 100 % = 43,42 %
Dari perhitungan koefisien determinasinya sebesar 43,42 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X (pendidikan dan pelatihan ) mempengaruhi kontribusi terhadap variabel Y (Kinerja guru) sebesar 43,42 %. Adapun sisanya sebesar 56,58 % adalah dari faktor – faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.
, kesimpulan yang dapat ditarik adalah tinggi rendahnya kinerja guru dipengaruhi
Dari hasil nilai ℎ
yang lebih besar dari
oleh pendidikan dan pelatihan yang baik. Semakin baik guru mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diperoleh guru maka semakin meningkat kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai guru.
Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dikemukakan maka dapat terlihat bahwa pendidikan dan pelatihan mempunyai korelasi yang positif dengan kinerja guru. Ini dapat dibuktikan melalui penelitian ilmiah dan perhitungan statistika serta melalui berbagai pengujian statistika. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan cukup erat hubungannya dengan kinerja guru.
Dari proses perhitungan statistika menunjukkan bahwa korelasi yang terjadi antara dua variabel memiliki hubungan yang signifikan. Keeratan variabel antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja guru di MTs Miftahussalam Medan Cukup tinggi dan positif. Ini dibuktikan
Hubungan Antara Intensitas Mengikuti Pendidikan Dan Pelatihan terhadap Kinerja Guru di MTs Miftahussalam Medan
dengan tingkat korelasi sebesar 0,6589. Dengan demikian pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja guru dan memiliki hubungan yang positif antara kedua variabel. Adapun pengaruh pendidikan dan pelatihan sebesar 43,42 % terhadap kinerja guru yang didapat dari representasi para guru di MTs Miftahussalam. Sedangkan sisanya 56,58% ditentukan oleh faktor – faktor lain seperti keadaan lingkungan sekolah, pemberianpenghargaan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian milik Rusmana. Menurut hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa (1) Kepemimpinan kepala sekolah d SMP Negeri 1 Sukahening Tasikmalaya berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 32,6% dengan kategori sedang;(2) Diklat pembinaan profesi guru di SMP Nnegeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya berpengaruh terhadap knerja guru sebesar 16,7% dengan kategori sedang; dan (3) kepememimpinan kepala sekolah dan diklat pembinaan profeesi berpengaruh terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya sebesar 54,4% dengan kategori cukup kuat.(Rusmana,2012) .
Selain itu penelitian yang penelitian yang yang mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hasanah, menurut hasil penelitiannya dapat di ketahui pengaruh faktor pendidikan dan pelatihan kepemimpinan guru terhadap kinerja guru (X1 terhadap Y)sebesar 33%,sedangkan faktor iklim kerja terhadap kinerja guru (X2 terhadap Y) adalah sebesar 67%.Secara besamaan faktor pendidikan dan pelatihan kepemiminan guru terhadap kinerja guru dengan iklim kerja guru (X1 dan X2 terhadap Y) adalah sebesar 57%. Berdasarkan hal tersebut, maka terlihat bahwa pendidikan dan pelatihan mempengaruhi peningkatan kinerja guru, semakin baik pelaksanaan pendidikan dan pelatihan maka semakin meningkat pula kinerja guru