HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya. Sarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung.

Pelaksanaan sarana dan prasarana pada hakekatnya sangat terkait dengan kondisi dan ukuran sekolah yang bersangkutan. Bagi sekolah yang tergolong kecil maka sarana dan prasarana dapat langsung ditangani oleh kepala sekolah atau ditangani oleh guru yang diberi tugas dalam hal tersebut.

Untuk sekolah yang tergolong maju dan besar maka manajemen sarana dan prasarana harus ditangani oleh beberapa pegawai yang ahli dalam bidangnya agar dapat mengelola sarana dan prasarana yang menjadi tanggung jawabnya secara optimal sekaligus dapat menunjang kegiatan pendidikan secara efektif dan efisien.

Sarana dan prasarana pendidikan yang membutuhkan keahlian khusus, misalnya : pengelolaan sarana transportasi, komputer, internet, telepon, listrik, air, perpustakaan, UKM, laboratorium, koperasi, bagian konsumsi atau gizi dan lain sebagainya. Semakin besar dan maju lembaga

Dahlia, Wahyuddin Nur Nst

pendidikan tentunya semakin banyak sarana dan prasarana yang dibutuhkan sehingga membutuhkan manajemen memiliki tanggung jawab yang luas besar.

Jadi, dalam pelaksanaan manajemen sarana prasarana pendidikan harus sesuai dengan perencanaan awal. Namun semua itu tidak terlepas dari kondisi setiap sekolah. Karena lembaga pendidikan yang biasa tentunya berbeda dengan sekolah yang sudah maju sehingga dalam pelaksanaan sarana prasarananya juga berbeda. Bila dalam pelaksanaan sarana prasarana berjalan dengan baik, maka hasilnya dalam kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efesien.

1. Implementasi Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Sarana dan Prasarana di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan dari waktu ke waktu selalu ditingkatkan dan diperbaharui sesuai perkembangan zaman. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan di MAN 1 Medan agar lebih baik.

Adapun orang yang bertugas menangani sarana dan prasarana di MAN 1 Medan diserahkan kepada seseorang atau karyawan (pegawai sekolah). Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan dalam menangani sarana prasarana masih ada yang dilakukan oleh orang-orang yang belum ahli di bidangnya, seperti perpustakaan yang dikelola oleh staff yang tidak mengenyam pendidikan yang khusus jurusan perpustakaan sehingga pengelolaannya kurang efektif akan tetapi tetap dalam pengawasan Waka Sarana dan prasarana.

Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan dalam meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana juga mengutamakan terhadap kelengkapan sarana dan prasarana di laboratorium dan perpustakaan. Karena keduanya merupakan sarana dan prasarana yang penting bagi kelangsungan kegiatan belajar menagajar selain di dalam kelas. Meskipun masih ada sarana dan prasarana yang penting bagi kelangsungan kegiatan belajar mengajar selain di dalam kelas. Meskipun masih ada sarana dan prasarana yang masih belum terpenuhi diantaranya bel di masing-masing kelas agar semua kelas mendengar ketika bel berbunyi sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efesien.

2. Proses Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Keberadaan sarana dan prasrana pendidikan di sekolah/madrasah tidak langsung ada begitu saja. Sarana dan prasarana ada tentunya juga

Implementasi Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

di MAN 1 Medan

melalui beberapa proses yang panjang dan rumit. Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan dalam meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana juga melalui beberapa proses yang tidak mudah.

Berdasarkan hal di atas Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan dalam proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan dilakukan meliputi: perencanaan pengadaan, pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan.

Dalam perencanaan pengadaan Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan melakukan rapat kerja (raker) dengan kepala madrasah, guru dan staff madrasah tentang kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar hal itu dilakukan supaya lebih jelas dan rinci barang- barang apa yang dibutuhkan.

Dalam hal pengadaan dilakukan dengan upaya untuk merealisasikan rencana pengadaan yang telah dibuat. Pengadaan sarana dan prasarana di MAN 1 Medan dilakukan sesuai dengan rapat kerja pada perencanaan pengadaan yang telah dimusyawarahkan. Dan dananya diperoleh dari Pemerintah dan wali murid.

Pendistribusian sarana dan prasarana di MAN 1 Medan dilakukan dengan cara penyaluran barang kepada unit-unit yang membutuhkan guna melengkapi atau menyempurnakan kegiatan belajar mengajar.

Pemeliharaan sarana dan prasarana di MAN 1 Medan dilakukan secara rutin. Untuk memudahkan proses pemeliharaan maka masing- masing warga madrasah diberi tanggung jawab untuk memelihara fasilitas yang ada di madrasah.

Dalam hal inventarisasi, Inventarisasi dilakukan secara kontiniu untuk mengetahui keadaan setiap barang yang ada di madrasah secara keseluruhan. Di MAN 1 Medan inventarisasi dilakukan oleh Waka Sarpras dibantu oleh staff tata usaha, karena dalam inventarisasi membutuhkan ketelitian terhadap data yang ada.

Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan pada barang-barang yang kurang layak, seperti barang yang rusak atau barang yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Hasil Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Sarana Dan Prasarana

Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana dapat meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih baik. Pihak madrasah selalu mengupayakan dalam memenuhi

Dahlia, Wahyuddin Nur Nst

kebutuhan siswa dalam proses belajar menagajar serta mengembangkan potensi siswa di luar pendidikan akademik.

Dengan pembaharuan di bidang sarana dan prasarana, hasilnya pun sudah sesuai dengan yang diharapkan. Untuk siswa yang tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi sebelum lulus madrasah, mereka sudah diberi bekal dalam bentuk keterampilan seperti: menjahit, merias dll.

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (stad) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa kelas iv materi perubahan lingkungan di mis islamiyah Londut tahun pelajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera U

0 0 143

Aplikasi fee wakalah pada pt. bank bri syariah kcp Stabat - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 74

Pengabaian Orang Tua Terhadap Nafkah Pendidikan Kepada Anak Kandung Tinjauan Pada Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam (Study Kasus Di Desa Sopo Batu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)” - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 96

Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai (studi kasus di dinas penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu Sei Rampah) - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 81

Implementasi layanan konseling individual dalam mengentaskan masalah pribadi siswa di mts. negeri Lubuk Pakam - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 117

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGURANGI PERILAKU DISKRIMINATIF BERSOSIALISASI SISWA KELAS XI MAL UIN SU MEDAN

0 2 113

Education Orientation of Pesantren Muhammadiyah in North Sumatra - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 8

Cultural Relevance of Pesantren Musthafawiyah Purba Baru against the Regeneration of Clerics in Mandailing Natal Regency - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 10

Peran kepala desa dalam merealisasikan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri di desa laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

1 4 82

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika kelas vii mts laboratorium UIN-SU t.p 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 2 147