19
locusnya. Sebagaimana yang terlihat dalam trend yng diikuti oleh paradigma ini, maka fokus administrasi negara adalah teori organisasi, praktik dalam analisis
kebijakan publik dan teknik-teknik administrasi dan manajemen yang sudah maju. Adapun lokus normatif dari administrasi negara digambarkan oleh paradigma ini
adalah pada birokrasi pemerintahan dan pada persoalan-persoalan masyarakat public affairs.
B. Kebijakan Publik
Dalam studi kepustakaan, ada beberapa pakar yang mengemukakan konsep tentang kebijakan publik. Thomas R. Dye dalam Riant Nugroho, 2006: 3
mendefinisikan kebijakan publik sebagai “segala sesuatu yang dikerjakan pemerintah, mengapa mereka melakukan dan hasil apa yang membuat kehidupan bersama tampil
berbeda”. Sementara Harold Laswell mendefinisikan kebijakan publik “sebagai program yang diproyeksikan dengan tujuan-tujuan tertentu, nilai-nilai dan praktik-
praktik tertentu” dalam Riant Nugroho, 2006: 4. Menurut David Easton dalam Solikhin Abdul Wahab, 2001: 5 kebijakan
negara diartikan sebagai pengalokasian nilai secara paksa dan sayah kepada anggota masyarakat. Dari pendapat tersebut, ada ciri-ciri khusus yang melekat pada kebijakan
negara yang bersumber pada kenyataan bahwa kebijakan itu dirumuskan oleh orang- orang yang memiliki wewenang dalam sistem politik, yakni para ketua adat, ketua
suku, eksekutif, legislatif, hakim , administrator, dan sebagainya. Merekalah orang- orang yang dalam keseharianya terlibat dalam urusan-urusan politik dan sistem
20
politik dan dianggap oleh sebagian besar warga, sistem politik sebagai pihak yang bertanggung jawab atas urusan-urusan politik dan berhak mengambil tindakan
tertentu sepanjang masih dalam batas-batas peran dan kewenangan mereka. Dari pengertian kebijakan tersebut, membawa implikasi tertentu terhadap
konsep kebijakan negara Wahab, 2001: 6-7, yaitu: 1.
Kebijakan negara lebih merupakan tindakan yang mengarah pada tujan dari pada perilaku atau tindakan yang serba acak dan kebetulan
2. Kebijakan pada hakekatnya terdiri atas tindakan-tindakan yang saling terkait
dan berpola yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dan bukan merupakan keputusan yang berdiri sendiri.
3. Kebijakan bersangkut paut dengan apa yang senyatanya dilakukan pemerintah
dalam bidang tertentu. 4.
Kebijakan negara mungkin berbentuk positif, mungkin pula negatif Anderson dalam Wahab, 2001:3 merumuskan kebijakan sebagai “langkah
tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya masalah atau persoalan tertentu yang dihadapi”.
Mirip dengan pendapat Anderson, kebijakan publik menurut Mustopadidjaya merupakan “suatu keputusan yang dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan
tertentu, untuk melakukan kegiatan tertentu yang dilakukan oleh instansi yang berkewenangan dalam rangkla penyelenggaraaan tugas pemerintah negara dan
pembangunan” Wahab, 2001:4
21
Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kebijakan publik adalah keseluruhan aktivitas pemerintah baik dilakukan sendiri
maupun melalui berbagai badan yang lain, yang dimaksudkan untuk mempengaruhi kehidupan masyarakat, dengan kata lain kebijakan publik ditempatkan sebagai
“pengatur” dalam masyarakat.
C. Tahap-Tahap Kebijakan Publik