42
D. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian harus merupakan tempat dimana permasalahan atau fenomena sosial yang akan diteliti itu terjadi.
Lokasi penelitian adalah wilayah kerja di Kecamatan Batangan Kabupaten Pati .
E. Informan Penelitian
Setelah ditetapkan lokasi penelitian, berikutnya dipilih informan sebagai subyek penelitian. Menurut Lexy J Moleong pada penelitian kualitatif tidak ada
sampel asal, tetapi sampel tujuan purposive sampling. Penetapan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu peneliti menetapkan informan
berdasarkan anggapan bahwa informan dapat memberikan informasi yang diinginkan penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian. Dengan kata lain informan yang
dipilih adalah informan kunci key informan yang baik pengetahuan ataupun keterlibatan mereka dengan permasalahan yang akan diteliti tidak diragukan lagi.
Dengan memperhatikan karakter informan tersebut di atas, maka dalam penelitian kualitatif proporsi atau jumlah informan yang dibutuhkan dalam penelitian
tidak bisa ditetapkan sejak awal terutama dalam tahap pembuatan rancangan penelitian. Dengan demikian jumlah informan bisa jadi sedikit atau bahkan bisa juga
banyak tergantung pada proses perkembangan di lapangan. Dengan demikian jumlah informan yang akan diteliti sangat tergantung pada seberapa banyak informasi yang
diperlukan oleh peneliti.
43
Pihak yang menjadi informan utama dalam penelitian ini adalah pemilik perusahaan garam produsen garam, sedangkan pihak-pihak lain yang terkait dengan
implementasi pengadaan garam menjadi informan tambahan, antara lain : -
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pati, -
Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Tengah -
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah -
Produsen Garam -
MasyarakatPetani Garam Kesemua informan tersebut diwawancarai secara mendalam Indepth Interview
untuk mendapatkan informasi yang valid, relevan dan memadai..
F. Instrumen Penelitian
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Moleong yang menyatakan bahwa :
Hanya “manusia sebagai alat” sajalah yang dapat berhubungan dengan responden atau obyek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan
kenyataan-kenyataan di lapangan. Hanya “manusia sebagai instrumen” pulalah yang dapat menilai apakah kehadirannya menjadi faktor pengganggu sehingga apabila
terjadi hal yang demikian pasti menyadarinya serta dapat mengatasinya 2005 : 5. Sebagai alat Bantu dalam pengumpulan data, digunakan buku catatan dan pedoman
wawancara selama proses penelitian berlangsung.
44
G. Teknik Pengumpulan Data