HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG
YOLANDA FRANSISKA - 21020110120083 18
Desain yang dapat digunakan dan dipasarkan bagi semua orang yang termasuk orang dengan keterbatasan fisikpenyandang cacat.
2. Flexibility in Use
Produk desain mengakomodasi semua jenis pengguna dan tidak dibedakan berdasarkan kemampuannya.
3. Simple and Intuitive Use
Penggunaan desain mudah dimengerti ditinjau dari segi pengalaman dan kemampuan pengguna.
4. Perceptible Information
Produk desain dilengkapi informasi pendukung yang penting untuk pengguna dimana informasi yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan pengguna.
5. Tolerance for Error
Mampu mengurangi resiko bahaya, kerugian akibat kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan dari tindakan yang keliru.
6. Low Physical Effort
Produk desain dapat digunakan secara efisien dan aman dengan mengurangi resiko cedera.
7. Size and Space for Approach and Use
Penggunaan ukuran ruang dalam desain yaitu dengan melakukan pendekatan melalui postur, ukuran dan pergerakan pengguna.
2.5. Tinjauan Arsitektur Neo Vernakular
Di beberapa kota di Indonesia, bangunan dengan tradisi arsitektur vernakular ataumodel bangunantertentu dilestarikan sebagai monumen. Modernisasi arsitektur tradisionalseringkali
di- u ul -kan ketikabangunan-bangunan pemerintahan, gedung-gedung DPR, bangunan-
bangunan pendidikan, ibadah dan lain-lainnya sengaja dirancang denganmengadopsi dan menduplikasi bentuk fisik bangunan tradisional saja. Pembangunan gedung-gedung modern
vernakular di Indonesia seolah kehilangan roh, wujud fisik tanpa nilai-nilai,tanpa pemahaman makna. Hal ini ditandai dengan hilangnya makna simbolis, tradisiarsitektur vernakular, model
bangunan dan punahnya peran penting kultur masyarakat dalamkehidupan sosial budaya. Dalam proses eksplorasinya, ada empat model pendekatan yangharus diperhatikan terkait
dengan bentuk dan maknadalam merancang dan memodernisir bangunan tradisional dalam konteks ke-kini-an, yaitu kecenderungan terjadinya perubahan- perubahan dengan
paradigma, yaitu: abentuk dan maknanya tetap bbentuk tetap denganmakna baru c bentuk baru dengan makna tetap d bentuk dan maknanya baru.
2.5.1. Pengertian Vernakular
Vernakular artinya bahasa setempat. Dalam arsitektur, istilah ini untuk menyebut bentuk-bentuk yang menerapkan unsur-unsur budaya, lingkungan, dan
iklim setempat yang diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektur seperti: denah, struktur, detail, ornamen, dan lain-lain. Oleh sebab itu, arsitektur tradisional baik
dalam bentuk permukiman maupun dalam unit-unit bangunan didalamnya, dapat dikategorikan dalam vernacular murni karena terbentuk oleh tradisi turun-temurun
tanpa pengaruh dari luar.
HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG
YOLANDA FRANSISKA - 21020110120083 19
Tjahjo 1998:45 mengatakan: Arsitektur vernacular merupakan jenis arsitektur hasil pengembangan arsitektur rakyat. Pengembangan itu terjadi karena
kebutuhan, iklim, budaya, dan bahan. Dalam perkembangan arsitektur modern, ada bentuk arsitektural yang
mengacu pada ahasa sete pat de ga e ga
il ele e -elemen arsitektur lokal ke dala e tuk oder ya g dise ut Neo-Ver akular . De ga de ikia , alira
Neo-Vernakular adalah suatu aliran dalam arsitektur yang mengacu pada bentuk arsitektur lokal, atau dapat juga dikatakan bahwa arsitektur Neo-Vernakular adalah
perpaduan antara arsitektur modern dengan arsitektur tradisional. Arsitektur Neo-Vernakular kadang-kadang tidak hanya mengambil elemen-
elemen fisik arsitektur lokal yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen-elemen non fisik seperti: budaya, pola pikir, pandangan terhadap ruang, tata
letak yang mengacu pada makrokosmos, religi, atau kepercaayaan, dan lain-lain yang menjadi konsep dan kriteria perancangannya.
Ciri-ciri arsitektur vernacular dan Neo-Vernacular tersebut dari segi bentuk dapat dikatakan sebagai produk arsitektur yang ramah lingkungan, karena dalam
rancangan aristektur jenis ini, tidak berusaha menantang alam, tetapi justru menyatu dengan alam. Dan karena menyatu dengan alam, sehingga produk arsitektur seperti
ini juga dapat dikategorikan sebagai arsitektur yang berwawasan lingkungan, dan bahkan juga tidak salah kalau dikatakan sebagai produk arsitektur lingkungan. Tetapi
aspek yang lain, masih perlu dikaji lebih jauh termasuk dari segi analisis dampak lingkungan apakah tidak mencemari lingkungan, utamanya dari segi utilitas dan
pembuangan air limbah.
2.5.2. Pengertian Neo-Vernacular