RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015
BAB III-
15
Tahun PDRB-ADHB
PDRB-ADHK Nilai Rp.000
Laju Perkembangan
Nilai Rp.000 Laju
Perkembangan
2011 8,243,052
9.92 3,495,029
5.26 2012
9,060,400 8.68
3,594,405 3.51
2013 9,846,518
12.00 3,732,867
4.42 2014
11,028,549 10.08
3,905,679 5.05
2015 12,140,053
9.60 4,062,483
4.52 2016
14,660,171 10.19
4,192,125 3.82
Sumber : BPS – PDRB Kabupaten batang 2011
Katerangan: Tahun 2008 – 2011 adalah data BPS, Tahun 2012 – 2016 adalah data Proyeksi
Data yang ada menunjukkan bahwa PDRB-ADHB dan ADHK mengalami pertumbuhan. PDRB ADHB diperkirakan akan mengalami pertumbuhan rata-rata
10,12, sedangkan PDRB-ADHK akan mengalami pertumbuhan sebesar 5.15 per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan dalam bidang SDM dan
penyerapan lapangan kerja baik melalui sector formal industrri pengolahan; jasa-jasa, dan bangunan merupakan kebijakan yang layak diambil. Kebijakan
untuk membuka lapangan kerja dan juga perpindahan transportasi angkutan untuk bekerja merupakan kebijakan yang akan diambil. Dalam hal ini kelancaran
lalu-lintas dan prasarana lainnya akan diprioritaskan.
3.1.2 Inflasi
Menurut catatan BPS Kabupaten Batang – inflasi tahun 2013 adalah
sebesar 8,37. Tingginya inflasi ini terkait dengan tingginya inflasi nasional karena perkembangan nilai yang yang meningkat dari kurang lebih Rp.9.250,-
menjadi Rp. 12.250,- berakibat mendorong peningkatan harga-harga.
RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015
BAB III-
16
3.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
Arah kebijakan keuangan daerah Kabupaten Batang adalah melanjutkan kebijakan dan rencana yang sudah dicanangkan pada periode sebelumnya.
Kebijakan itu ialah mampu meningkatkan kemampuannya dalam kemandirian keuangan daerah, utamanya dalam memenuhi pembiayaan pembangunan
daerah.
3.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah
Kebijakan yang diambil secara garis besar diletakkan pada usaha intensifikasi pendapatan asli daerah dengan mengoptimalkan potensi
sumberdaya yang ada yang dan dikelola secara lebih efiensi dan efektif. Selanjutnya, langkah lainnya adalah melalui ekstensifikasi pendapatan asli
daerah dengan mengoptimalkan potensi melalui pembukaan peluang-peluang pendapatan baru yang mempunyai potensi besar.
Tabel 3.10
Target Pendapatan Dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2015
Pendapatan Dan Penerimaan Pembiayaan Daerah
Target Tahun Anggaran Berkenaan
Proporsi Pendapatan Asli Daerah
92,488,905,179 8.65
a. Pajak Daerah 30,412,500,000
2.84 b. Retribusi Daerah
16,096,102,250 1.51
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan
4,897,833,438 0.46
d. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 41,082,469,491
3.84
Dana Perimbangan 724,152,242,105
67.71 a. Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil
Bukan Pajak 32,696,172,105
3.06 b. Dana Alokasi Umum
641,663,630,000 60.00
c. Dana Alokasi Khusus 49,792,440,000
4.66
Lain-lain Pendapatan Yang Sah 191,500,956,487
17.91 a. Dana Bagi Hasil Pajak dari
Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
40,624,111,115 3.80
b. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
0.00 c. Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus 127,083,949,372
11.88