7
II. OBYEK PENGAWASAN
1. Produsen dan Pengedar Benih
1.1 Persyaratan produsen benih a. Memiliki akte pendirian danatau perubahannya badan
usaha atau badan hukum. b. Memiliki Kartu Tanda Penduduk perseorangan.
c. Memiliki keterangan domisili usaha yang dilengkapi dengan petadenah lokasi usaha.
d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. e. Mempunyai sumberdaya manusia.
f. Mempunyai akses terhadap penggunaan benih sumber.
g. Mempunyai fasilitas produksi benih. h. Memiliki fasilitas pengolahan benih.
i. Mempunyai fasilitas penyimpanan benih.
j. Memiliki sertifi kat kompetensi.
k. Memiliki izin usaha produksi benih atau tanda daftar produsen benih yang diterbitkan oleh bupati walikota.
1.2 Persyaratan pengedar benih: a. Memiliki akte pendirian danatau perubahannya badan
usaha atau badan hukum. b. Memiliki Kartu Tanda Penduduk perseorangan.
c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. d. Memiliki surat keterangan domisili usaha yang dilengkapi
dengan petadenah lokasi usaha. e. Mempunyai komoditas benih yang akan diedarkan.
f. Memiliki atau mempunyai hak menggunakan fasilitas usaha
seperti gudang atau tempat penyimpanan benih. g. Memiliki catatan tentang jenis, varietas dan volume benih
yang diterima dari pemasok dan yang telah diedarkan. h.
Memiliki sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan di bidang perbenihan.
i. Memiliki sertifi kat kompetensi sebagai pengedar benih.
j. Memiliki tanda daftar pengedar benih yang diterbitkan oleh
bupati walikota. 1.3 Kewajiban Produsen benih
a. Bertanggung jawab atas mutu benih hortikultura yang diproduksi.
8
b. Mendokumentasikan data benih yang diproduksi, dokumen data satu tahun bagi tanaman semusim dan 5 lima tahun
bagi tanaman tahunan. c. Melaporkan kegiatan produksi benih secara periodik setiap
tiga bulan kepada pemberi tanda daftar atau izin dengan tembusan kepada Instansi yang menyelenggarakan tugas
pokok dan fungsi pengawasan dan sertifi kasi benih. d. Tidak melakukan perubahan lokasi pengolahan benih atau
perubahan jenis tanaman yang diproduksi tanpa persetujuan pemberi tanda daftar atau izin.
e. Tidak melakukan perubahan pemegang tanda daftar atau izin tanpa persetujuan pemberi tanda daftar atau izin.
f. Bertanggung jawab terhadap pelabelan ulang.
g. Wajib memelihara kompetensi sumber daya manusia. h. Mentaati peraturan perundang-undangan di bidang
perbenihan hortikultura. 1.4 Kewajiban pengedar benih
a. Bertanggung jawab atas mutu benih yang diedarkan. b. Mendokumentasikan data benih yang diedarkan, dokumen
data satu tahun bagi tanaman semusim dan 5 lima tahun bagi tanaman tahunan.
c. Melaporkan jenis dan jumlah benih yang diedarkan kepada pemberi tanda daftar setiap 3 tiga bulan sekali.
d. Memberikan kesempatan kepada Pengawas Benih Tanaman untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan.
e. Mendaftar ulang setiap tahun. f. Melaporkan perubahan pemegang tanda daftar danatau
lokasi tempat usaha kepada pemberi tanda daftar. g. Bertanggung jawab terhadap pelabelan ulang.
h. Mengedarkan benih yang memenuhi persyaratan teknis minimal.
i. Tidak mengedarkan benih yang telah habis masa kadaluarsanya, tanda daftar varietas dicabut, tidak memenuhi
standar mutu atau persyaratan teknis minimal dan dokumen benih tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
j. Mematuhi peraturan perundang-undangan perbenihan yang berlaku.
9
1.5 Pencabutan tanda daftar atau izin usaha Tanda daftar produsen atau izin usaha produksi benih hortikultura
atau tanda daftar pengedar benih dicabut oleh pemberi tanda daftar atau pemberi izin apabila :
a. Pemegang tanda daftar atau izin usaha produksi tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam poin 1.3 atau menyerahkan kembali tanda daftar kepada pemberi
tanda daftar atau izin. b. Pemegang tanda daftar pengedar benih tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana dimaksud pada poin 1.4 atau menyerahkan kembali tanda daftar kepada Instansi pemberi
tanda daftar.
2. Benih yang Diedarkan