Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia, sebagai contoh adalah seni tari. Di Yogyakarta terdapat sanggar tari Bali yang siswanya mayoritas berasal dari Yogyakarta, sementara di kota Yogyakarta sendiri banyak berdiri lembaga pendidikan baik formal maupun non formal yang menyelenggarakan pendidikan tari. Lembaga pendidikan formal ditingkat sekolah menengah terdapat SMKI Sekolah Menengah Kesenian Indonesia, pada jenjang pendidikan tinggi terdapat ISI Institut Seni Indonesia, dan UNY Universitas Negeri Yogyakarta, yang memiliki jurusan pendidikan seni tari yang mengajarkan mata kuliah tari Klasik Gaya Yogyakarta dan tari Kreasi Baru maupun Kontemporer. Dalam pendidikan non formal terdapat beberapa sanggar yang mengembangkan tari Klasik Gaya Yogyakarta seperti Yayasan Siswo Among Beksa, Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardhawa, Paguyuban Kesenian Surya Kencana, Irama Tjitra, sedangkan sanggar yang mengajarkan tari kreasi baru yaitu Kembang Sore, Natya Laksita, dan sanggar tari Bali Saraswati dan Siwa Nata Raja. Banyaknya lembaga pendidikan yang mengajarkan tari baik lembaga formal maupun lembaga non formal di Yogyakarta memberi kesempatan masyarakat untuk belajar tari. Disisi lain banyak terdapat sanggar tari yang mengajarkan tari Klasik Gaya Yogyakarta, akan tetapi ada juga masyarakat yang belajar tari Bali di salah satu sanggar yaitu Siwa Nata Raja, yang mayoritas masyarakatnya berlatar belakang budaya Jawa khususnya Yogyakarta. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti apa motivasi siswa memilih belajar tari Bali di Sanggar tari Bali Siwa Nata Raja.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apa motivasi siswa untuk memilih belajar tari Bali di sanggar Siwa Nata Raja Yogyakarta? ”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan motivasi siswa belajar tari Bali di Sanggar Tari Siwa Nata Raja Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca secara lengkap mengenai Motivasi Belajar Siswa Sanggar tari Bali Siwa Nata Raja di Yogyakarta. 2. Manfaat Praktis a. Bagi masyarakat sekitar diharapkan dapat menambah apresiasi keberadaan sanggar dan turu untuk melestarikannya. b. Bagi mahasiswa Pendidikan Seni Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, sebagai referensi penelitian lebih lanjut dengan kajian yang berbeda.

BAB II KAJIAN TEORIK

A. Deskripsi Teori

1. Motivasi

Motivasi merupakan kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut Sugiharto dkk, 2007:20. Motivasi adalah sesuatu dari dalam diri manusia yang mendorong manusia untuk berbuat mencapai tujuan. Maka motivasi adalah dorongan sebagai penggerak tingkah laku untuk mencapai kegiatan atau tujuan yang diinginkan Winkel, 1984:27. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang Sardiman, 2014:75. Dalam bukunya Pengantar Ilmu Antropologi, Kontjararaningrat 1990:110 menjelaskan, bahwa motivasi merupakan dorongan naluri yang merupakan landasan dari suatu unsur yang penting dalam kebudayaan manusia, yaitu kesenian, yang dapat dicapai melalui sebuah proses pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan nampak melalui kesungguhan untuk terlibat di dalam proses belajar, antara lain nampak melalui keaktifan bertanya, mengemukakan pendapat, menyimpulkan pelajaran, mencatat, membuat resume , mempraktekkan sesuatu, mengerjakan latihan-latihan dan evaluasi sesuai dengan tuntutan pembelajaran Aunurrahman, 2013:180. Motivasi terdiri atas dua faktor yakni internal dan eksternal. Faktor internal merupakan motivasi yang ada dalam diri seseorang dan faktor eksternal yang munculnya dari luar diri seseorang. Dorongan atau support dari pihak lain ataupun pemberian penghargaan atas prestasi yang dicapai seseorang merupakan motivasi faktor eksternal yang tidak kalah penting dari faktor internal Dimyati, 2013: 90. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa sesungguhnya motivasi merupakan kondisi psikologi seseorang dalam menyikapi serta merespon sesuatu dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan melalui suatu proses pembelajaran yang memerlukan suatu dorongan keinginan baik secara pribadi maupun dari pihak luar orang lain, sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi tidak hanya muncul dalam diri seseorang namun juga dapat diperoleh dari orang lain. Pada saat motivasi muncul dari diri seseorang namun tidak mendapat respon dari pihak lain, maka motivasi diri dapat berkurang. Hal ini berbeda ketika motivasi yang ada dalam diri seseorang mendapatkan respon positif dari pihak lain, maka hal inilah yang akan mempercepat proses pencapaian apa yang menjadi harapannya.

2. Belajar

Belajar sering diartikan sebagai aktivitas untuk memperoleh pengetahuan. Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap Aunurrahman, 2013:38. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan Slameto, 2010: 2. Belajar adalah key term istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan Muhibbin, 2013: 93. Belajar juga merupakan suatu proses yang komplek, dan hasil belajar berupa kapabilitas. Timbulnya kapabilitas disebabkan: 1 stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan 2 proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Gagne dalam Syaiful Sagala, 2011: 17. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat ditegaskan bahwa belajar merupakan suatu proses yang hasilnya tidak hanya ditentukan oleh faktor pribadi namun juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Seorang anak yang memiliki niat belajar sangat tinggi, akan lebih cepat memahami