menghambat interpretasi atau bahkan menyebabkan kesimpulan diagnosa yang salah.
11
2.2.1 Nasal Septum
Nasal septum merupakan dinding medial yang membatasi rongga hidung kanan dan kiri. Nasal septum berfungsi sebagai penompang batang hidung dorsum
nasi. Nasal septum dibagi atas dua daerah anatomi antara lain bagian anterior, yang tersusun dari tulang rawan, bagian posterior yang tersusun dari lamina
perpendikularis os ethmoidalis dan vomer.
13
Pada radiografi panoramik dari nasal
septum adalah radiopak.
2.2.2 Sinus Maksilaris
Sinus maksilaris merupakan sinus paranasal yang terbesar. Sinus paranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit dideskripsikan karena
bentuknya sangat bervariasi pada tiap individu.
14
Secara anatomis, oral dan sinus adalah dua bagian terdekat namun terpisah satu dengan yang lain. Sinus berbentuk ruangan kosong yang terletak di bawah orbita
kiri dan kanan. Bagian medial dari sinus dibatasi oleh dinding lateral dari rongga hidung dan bagian dasar dibatasi oleh tulang alveolar rahang atas yaitu tempat
dimana gigi-gigi berada. Dari segi klinik yang perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksilaris adalah dasar sinus yang sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas,
yaitu; apeks premolar P
1
dan P
2
dan molar M
1
dan M
2
kanan dan kiri, sehingga terkadang dapat memberi kesan menonjol ke dalam sinus dan menyebabkan infeksi
gigi geligi mudah naik ke atas dan menyebabkan sinusitis. Batas antara dasar sinus maksilaris dan apeks gigi posterior rahang atas adalah lapisan tulang yang terdiri dari
mukosa ligamen periodontal. Beberapa fungsi sinus maksilaris antara lain:
14
1. Sebagai pengatur kondisi udara air conditioning. Sinus berfungsi sebagai ruang tambahan untuk memanaskan dan mengatur kelembaban udara inspirasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai penahan suhu thermal insulator. Sinus berfungsi sebagai penahan buffer panas, melindungi orbita dan fossa selebri dari suhu rongga hidung yang
berubah-ubah. 3. Membantu keseimbangan kepala karena mengurangi berat tulang muka.
4. Membantu resonansi kualitas suara. 5. Sebagai peredam perubahan tekanan udara yang besar dan mendadak, misalnya
pada waktu bersin. 6. Membantu produksi mukus yang efektif untuk membersihkan partikel yang turut
masuk dengan udara inspirasi. 7. Mengandung saraf olfaktori yang mempunyai reseptor penciuman.
Gambaran radiografi panoramik dari sinus maksilaris adalah radiolusen. Pada area apeks premolar dan molar rahang atas. Dasar sinus terdiri dari tulang kortikal
yang terlihat seperti garis yang radiopak. Perluasan dasar sinus maksilaris yang berukuran kecil biasanya meluas dari premolar dua sampai molar dua. Bila sinus
besar bisa terlihat dari kaninus atau premolar satu sampai lebih dari molar tiga rahang atas.
4,13,14
2.2.3 Tuberositas Maksila