pasal 32 ayat 2 yang berbunyi: ”Pendidikan layanan khusus ialah pendidikan bagi peserta didik di daerah
terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, danatau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi”
5. Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 49 yang berbunyi:
”Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan”
6. Undang-Undang No.25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional Propenas
7. Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah 8. Deklarasi Hak-Hak Anak tahun 1959 yang menyatakan: ”Anak harus mendapat
perlindungan khusus baik berdasarkan hukum maupun perangkat lain, yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, moral, spiritual, dan sosial
berlangsung dengan sehat dan normal”.
C. Tujuan
Pengembangan model kurikulum ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan proses pendidikan bagi satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama
atau Madrasah Tsanawiyah yang memiliki peserta didik dengan sosial ekonomi rendah.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penggunaan model ini adalah sekolah. Secara garis besar karakteristik sekolah berdasarkan kondisi sosial ekonomi peserta didik terbagi menjadi:
1. Sekolah yang memiliki sebagian kecilsedikit peserta didik dengan kondisi sosial
ekonomi rendah. Sekolah dikatakan memiliki sedikit peserta didik dengan kondisi sosial ekonomi
rendah jika jumlah peserta didik dengan kondisi sosial ekonomi rendah yang ada di sekolah tersebut kurang dari 50 dari jumlah peserta didik. Sekolah seperti ini dapat
menerapkan layanan khusus kepada peserta didik dengan sosial ekonomi rendah melalui pengembangan diri.
2. Sekolah yang memiliki sebagian besarbanyak peserta didik dengan sosial ekonomi rendah.
Sekolah dikatakan memiliki banyak peserta didik dengan kondisi sosial ekonomi rendah jika jumlah peserta didik dengan kondisi sosial ekonomi rendah yang ada di
sekolah tersebut sebesar 50 atau lebih dari jumlah peserta didik. Sekolah seperti ini dapat menerapkan layanan khusus kepada peserta didik dengan sosial ekonomi
rendah melalui pengembangkan muatan lokal yang mengarah ke keterampilan vokasional.
Berdasarkan karakteristik sekolah di atas, sekolah diharapkan dapat memberikan pelayanan yang tepat bagi peserta didik dengan kondisi sosial ekonomi rendah yang
tertuang dalam dokumen kurikulum sekolah KTSP. Materi yang diberikan kepada peserta didik dengan kondisi sosial ekonomi rendah berupa keterampilan vokasional,
dengan pengorganisasian materi yang berbeda. Karakteristik sekolah dengan sebagian kecil peserta didik dengan kondisi sosial ekonomi rendah, materi dikemas
dalam Pengembangan Diri pilihan bagi sebagian besar peserta didik lainnya, sedangkan sekolah dengan sebagian besar peserta didik dengan kondisi sosial
ekonomi rendah, materi dikemas dalam Muatan Lokal mata pelajaran wajib bagi seluruh peserta didik.
11 Model Kurikulum PLK Dikdas SMPMTs dengan Sosek Rendah , 2007
4
Model kurikulum ini mengarahkan sekolah untuk memiliki unit usaha yang diharapkan dapat mendatangkan penghasilan bagi peserta didik dengan kondisi
sosial ekonomi rendah. Unit usaha yang dimiliki sekolah merupakan suatu tempat yang dapat menampung hasil karya peserta didik. Unit usaha tersebut dapat berupa
koperasi sekolah atau semacam display room.
E. Manfaat