Indikator Ketercapaian Konsep dan Karakteristik Sosial Ekonomi Rendah

b Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. c Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. d Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain danatau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi. Contoh struktur kurikulum SMPMTs setelah dimodifikasi: Komponen Kelas dan Alokasi Waktu VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 8. Seni Budaya 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 10. KeterampilanTeknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 B. Muatan Lokal 4 4 4 C. Pengembangan Diri 2 2 2 Jumlah 34 34 34 2 Ekuivalen 2 jam pembelajaran e. Kalender Pendidikan Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.

f. Indikator Ketercapaian

Indikator ketercapaian penerapan kurikulum layanan khusus bagi peserta didik dengan kondiri sosisal ekonomi rendah: 1 Meningkatnya prestasi belajar peserta didik dengan sosial ekonomi rendah 2 Tumbuhnya jiwa dan perilaku wirausaha 3 Berkembangnya unit usaha 4 Meningkatnya pendapatan peserta didik dengan satus sosial ekonomi rendah 5 Berkurangnya peserta didik putus sekolah 11 Model Kurikulum PLK Dikdas SMPMTs dengan Sosek Rendah , 2007 25

BAB III METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Langkah-langkah pengembangan Model Pendidikan Layanan Khusus SMPMTs yang Memiliki Peserta Didik dengan Sosial Ekonomi Rendah yang dilakukan: 1. Penyusunan Desain, dilakukan di Pusat Kurikulum, Jakarta pada Minggu I Maret 2007 dengan melibatkan koordinator kegiatan di Pusat Kurikulum. 2. Kajian Konsep, dilakukan di Hotel Mars, Cisarua pada Minggu III Maret 2007 dengan melibatkan Tim Pusat Kurikulm, NarasumberAhli, Direktorat Pembinaan SMP Mandikdasmen, Guru, dan Penyelenggara Homeschoolling. 3. Kajian Kebutuhan Lapangan, dilakukan di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang pada Minggu III Juli 2007 sampai dengan Minggu II Agustus 2007 dengan melibatkan Tim Pusat Kurikulum, NarasumberAhli, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Kepala SMP, Guru SMP, Komite SMP, Tokoh Masyarakat, Orang Tua, dan Peserta Didik. 4. Penyusunan Kerangka Model, dilakukan di Pusat Kurikulum, Jakarta pada Minggu III September 2007 dengan melibatkan Tim Pusat Kurikulum, NarasumberAhli, Direktorat Pembinaan SMP Mandikdasmen, Kepala SMP, Guru SMP. 5. Penyusunan Model, dilakukan di Hotel Griya Astoeti, Cisarua pada Minggu IV September 2007 dengan melibatkan Tim Pusat Kurikulum, NarasumberAhli, Guru SMP. 6. Uji Coba, dilakukan di Kota Kupang, NTT dan Kabupaten Boyolali, Jateng pada Minggu V Oktober 2007 sampai dengan Minggu I November 2007 dengan melibatkan Tim Pusat Kurikulum, NarasumberAhli, Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dinas Pendidikan Kabupaten Boyolali, Kepala SMP, dan Guru SMP. 7. Analisis Hasil Uji Coba, dilakukan di Hotel Cipayung Asri, Cisarua pada Minggu II November 2007 dengan melibatkan Tim Pusat Kurikulum, NarasumberAhli, dan Guru SMP. 8. Perbaikan Model, dilakukan di Hotel Griya Astoeti, Cisarua pada Minggu III November 2007 dengan melibatkan Tim Pusat Kurikulum, NarasumberAhli, dan Guru SMP. 9. Presentasi Model, dilakukan di Hotel Griya Astoeti, Cisarua pada Minggu IV November 2007 dengan melibatkan Tim Pusat Kurikulum, NarasumberAhli, DirektoratInstansi Terkait dan Guru SMP. 11 Model Kurikulum PLK Dikdas SMPMTs dengan Sosek Rendah , 2007 26