K A Y U

BAB IV. BETON

Beton merupakan bahan bangunan hasil pencampuran bahari perekat air dan portland cement dan bahan pengisi pasir dan kericak. Kelebihan beton sebagai bahan bangunan adalah: 1. Harganya relatif murah karena tidak memerlukan biaya perawatan 2. Tahan lama 3. Mudah dibentuk Beton merupakan bahan bangunan yang bersifat memiliki kuat tekan tinggi tetapi kuat tartknya rendah. Pada umumnya, susunan beton yang baik berat jenisnya 2300 — 2400 kgrn3 adalah: - 70 bahan pengisi dengan berat jenis sekitar 2600 kgm3. - 29 bahan perekat dengan berat jenis air 1.000 kgrn3 dan semen 3.150 kgm3 - sisanya adalah rongga udara. Perbandingan antara berat air dan berat semen pada beton disebut faktor air semen FAS yang nilainya berkisar antara 0,4 — 0,6. Contoh perhitunqanberatbahan penyusun 1 m3 beton Diketahui: Setiap 1 m3 beton terdiri dari :  0,7 m3 bahan pengisi pasir dan kricak  0,29 m3 bahan perekat air dan PC  FAS = 0,5   pengisi = 2600 kgm3   air = 1000 kgm3   pc =3.150 kgm3 Diminta: berat bahan penyusun I m3 beton carnpuran 1: 2: 3 Jawab: Cheking Jumlah berat 1 m3 beton campuran 1: 2: 3= 728 + 1092 + 355,95 + 177, 98 = 2353,93 kg merupakan campüran yang baik karena memiliki berat jenis 2300 - 2400 kgrn3. A. KEKUATAN BETON Pada umumnya, kuat tekan beton lebih besar dari pada kuat tariknya. Agar beton Iebih bersifat daktal, untuk menahan kuat tarikya digunakan tulangan dan baja. ingat baja memiliki kuat tarik yang tinggi yang sering disebut baja tulangan. Semakin besar kuat tekan beton semakin baik mutu beton tersebut. Beberapajenis beton menurut kuat tekannya adalah: Tabel 4.1 Jenis beton, penggunaan dan kuat tekannya Kuat tekan beton diuji dengan Uji Kuat Tekan Beton di laboratorium. Langkah-langkah pengujiannya adalah:  Beton dibentuk menjadi bentuk kubus 15 x 15 x 15 cm atau silinder 0 15 cm x 30cm  Benda uji tersebut diben takanan hingga pecah.  Nilai kuat tekan diperoleh beban tekan maximum yang mengakibatkan benda uji tersebut pecah dibagi dengan luas penampang yang ditekan. Kekuatan tekan beton tergantung pada:  Umur beton Kekuatan beton semakin bertambah sebanding dengan bertambahnya umur beton, tetapi kekuatan beton dakbertambah lagi mencapai 100 jika beton telah berusia 28 han.  Kepadataan Beton Kekuatan beton akan berkurang jika kepadatannya berkurang.  Faktor Air Semen FAS Adalah perbandingan antara berat air dengan berat semen PC dan campuran beton. Di lapangan, nilai FAS antara 0,4 — 0,6  Jumlah semen Jika dalam campuran beton jumlah semen terlalu sedit, maka bahan pengikat tidak akan mengisi dan mengikat bahan pengisi agregat dengan balk akibatnya kekuatan beton berkurang. Umumnya setiap I m3 beton digunakan 280 — 400 kg semen PC. PENGECORAN BETON Pengecoran merupakan bagian yang sangat penting untuk mendapatkan beton yang baik. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang baik khususnya dalam hal metode pengecoran, volume pengecoran, arah pengecoran, tempat pemberhentian. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengecoran: 1. Beton harus ditimbun sedekat mungkin dengan tempat yang akan dicor 2. Beton harus dicor dalam lapis horizontal dengan ketebalan antara 200 mm – 400 mm 3. Beton harus dikerjakan secara merata ke bagian-bagian sekitar tulangan PEMADATAN Selama proses pengecoran harus diikuti dengan pemadatan, pemadatan ini dimaksudkan untuk menghilangkan rongga-rongga udara dalam beton sehingga beton menjadi padat.Alat pemadatan yang biasa dipakai dalam pekerjaan beton antara lain: - Alat pemadat tangan - Alat pemadat mesin penggtar vibrator PERAWATAN BETON Untuk menjaga proses hidrasi dalam beton dapat berjalan dengan baik, maka suhu beton perlu dijaga. Perawatan beton biasanya dilakukan dengan membasahi permukaan dengan air secara terus menerus mimum selama 7 hari. SK SNI T-15-1990-03 PUSAT PENAKARAN INSTALASI PENAKARAN KERING DAN TRUK PENCAMPUR ALAT ANGKUT GEROBAK LORRIES ALAT ANGKUT BETON “BUCKET” PENGECORAN DG. POMPA BETON PEMADATAN BETON DG. VIBRATOR

BAB V. K A P U R

Kapur merupakan bahan bangunan yang sudah lama digunakan di Indonesia sebagai bahan perkat dalam pembuatan dinding, pilar dan lain-lain.

A. SIFAT-SIFAT DAN PENGGUNAAN KAPUR

Sifat-sifat kapur sebagai bahan bangunan adalah : 1. Mempunyai sifat plastis yang baik tidak getas 2. Sebagai campuran adukan dapat menambah kekuatan pada dinding 3. Mudah dan cepat mengeras 4. Mudah dikerjakan 5. memiliki daya rekat tinggi dengan batu bata atau batu Penggunaan kapur anatara lain untuk : 1. Sebagai bahan perekat pada adukan pasangan sehingga mengurangi kuantitas semen PC 2. Sebagi batuan jika berwujud batu kapur 3. Sebagai bahan pemutih

B. PROSES PEMBUATAN KAPUR

Kapur bersal dari batu kapur yang langsung diambil dari alam dan mengandung kalsium karbonat CaCO 3 . Kapur diolah dengan dipanaskan sampai 980 C sehingga karbon dioksidanya CO 2 keluar dan menyiskan kapurkalsium oksida saja CaO yang disebut kapur tohor atau quicklime. Jika ditambahkan air pada kapur tohor atau quicklime akan mengembang, retak dan mengeluarkan panas. Kapur jenis ini disebut sebagai kapur padam atau kalsium hidroksida CaOH 3 atau slakedlime atau hydratedlime. Apabila kalsium hidroksida CaOH 2 ini dicampur dengan air akan diperoleh mortar bahan campuran kapur yang akan menyerap karbon dioksida CO 2 di udara dan dengan proses kimia menghasilkan CaCO 3 yang mudah mengeras dan tidak larut dalam air.

C. JENIS-JENIS KAPUR

Jenis-jenis kapur antara lain : 1. Kapur tohor CaO 2. Kapur padam CaOH 2 3. Kapur udara kapur yang akan menyerap karbon dioksida CO 2 di udara 4. Kapur hidrolis kapur yang mudah mengeras dan tidak larut dalam air

BAB VI. SEMEN PORTLAND PC

Portland Cement atau PC sering disebut dengan semen saja. Pembagian semen : 1. Semen Non-Hidrolik adalah semen yang tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air. Contoh jenis semen ini adalah kapur. 2. Semen Hidrolik, Semen yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras di dalam air. Contoh semen jenis ini antara lain:kapur hidrolik, semen pozollan, dan semen portland 2.1.Kapur hidrolik. a. Bahan Kapur hidrolik sebagian besar 65-75 terbuat dari batu gamping yaitu kalsium karbonat beserta bahan pengkutnya:silika, alumunium, magnesia dan oksida besi. b. Cara pembuatannya Batu kapur yang mengandung silika dan lempung dibakar sampai menjadi klinker dan mengandung- cukup kapur dan silika untuk menghasilkan kapur hidrolik yang berbentuk kapur tohor setelah berhubungan dengan air. c. Sifat-Sifat Kapur Hidrolik Kapur hidrolik bersifat hidrolik, namun tidak cocok untuk bangunan- bangunan di dalam air,karena dalam proses pengerasannya membutuhkan udara. Sifat umum kapur hidrolik adalah: 1. Kekuatannya rendah 2. Berat jenis rata-rata 1000 kgm 3 3. Bersifat hidrolik 4. Dapat terbawa arus, dll. 2.2. Semen Pozollan Semen Pozollan adalah bahan ikat yang mengandung silika amorf, bila dicampur dengan kapur dan air akan membentuk benda padat dan keras. Bahan yang tergolong pozollan antara lain: teras, semen merah,abu terbang, dan bubukan terak tanur tinggi SK. SNI T-15-1990-03:2 2.3. Semen Portland Menurut ASTM C-150-1985, semen portland adalah semen hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya terdiri dari satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan utamanya. Semen portland yang digunakan di Indonesia harus memenuhi syarat SII.0013-81 atau Standar Uji Bahan Bangunan Indonesia 1986. Semen merupakan bahan ikat yang penting dan banyak digunakan dalam pembangunan fisik di sektor pekerjaan sipil. SIFAT DAN KARAKTERISTIK SEMEN PORTLAND Semen dapat dibedakan berdasarkan susunan kimianya dan kehalusan butirnya. Perbandingan bahan-bahan utama penyusun semen portaland adalah: kapur CaO sekitar 60-65, silika SiO 2 sekitar 20-25, dan oksida besi serta alumunium Fe 2 O 3 dan Al 2 O 3 sekitar 7-12. Sifat semen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. 1. Sifat Fisika Sifat-sifat fisika semen portland meliputi kehalusan butir, waktu pengikatan, kekuatan tekan, panas hidrasi dll. - Kehalusan Butir fineness Kehalusan butir semen akan berpengaruh pada proses hidrasi, waktu pengikatan setting time, makin halus butiran semen, maka proses hidrasinya semakin cepat, sehingga kekuatan awal tinggi tetapi kekuatan akhir akan berkurang. Kehalusan butir semen yang tinggi dapat mengurangi terjadinya Bleeding. - Kepadatan density Berat jenis semen yang disyaratkan oleh ASTM adalah 3.15 Mgm 3 =3,150.00 kgm 3 . Berat jenis semen berpengaruh pada proporsi semen dalam campuran beton. Pengujian berat jenis semen dapat dilakukan dengan alat “ Turbidimeter” dari Wagner. - Waktu Pengikatan setting time Waktu ikat adalah waktu yang diperlukan semen untuk mengeras, terhitung sejak berekasinya air dan menjadi pasta semen cukup kaku menahan tekan. - Panas Hidrasi Panas hidrasi adalah panas yang terjadi pada saat semen bereaksi dengan air. Dalam pelaksanaan, perkembangan panas ini dapat menimbulkan- retakan pada saat pendinginan.Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pendinginan melalui perawatan curing pada saat pelaksanaan. 2. Sifat Kimia. Komposisi kimia pada semen portland akan berpengruh pada sifatnya. Di Indonesia tipe semen portland dibedakan menjadi lima SK SNI T-15- 1990-03:2 sebagai berikut: - Tipe I, semen portland yang dalam penggunaannya tidak memerlukan persayatan khusus seperti jenis-jenis lainnya. - Tipe II, semen portland yang Tipe III, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan awal yang tinggi dalam fase permulaan setalah pengikatan terjadi. - Tipe III, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan awal yang tinggi dalam fase permulaan setalah pengikatan terjadi. - Tipe IV, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah - Tipe V, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat. Dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.