TA : Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Persediaan Bahan dan Pencatatan Alat Pertanian Pada PT Perkebunan Nusantara XII Surabaya.
RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN DAN PENCATATAN ALAT PERTANIAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII SURABAYA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
RAISA ALIFIANOOR 11.41010.0084
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKASTIKOM SURABAYA 2016
(2)
ix DAFTAR ISI
ABSTRAK... ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3Batasan Masalah ... 5
1.4Tujuan ... 6
1.5Manfaat ... 6
1.6Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Aplikasi... 9
2.2 Persediaan ... 9
2.3Monitoring ... 11
2.3.1 Evaluasi ... 11
2.3.2 Indikator Monitoring dan Evaluasi... 12
2.4 System Development Life Cycle (SDLC) ... 15
2.5 Tools ... 17
2.5.1CodeIgniter ... 17
(3)
x
2.5.3Power Designer ... 18
2.5.4Microsoft Visio ... 18
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 19
3.1Analisis Kebutuhan Sistem ... 19
3.1.1 Analisis Sistem ... 21
3.1.2 Model Pengembangan ... 46
3.2 Perancangan Sistem ... 51
3.2.1 Diagram Alur Sistem (System Flow Chart) ... 51
3.2.2 Diagram Jenjang ... 55
3.2.3 Context Diagram ... 56
3.2.4 Data Flow Diagram ... 58
3.2.5 Conceptual Data Model (CDM) ... 64
3.2.6 Physical Data Model (PDM) ... 66
3.2.7 Struktur Database ... 67
3.2.8 Design Interface (Desain I/O) ... 78
3.3 Test Case ... 98
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 122
4.1 Kebutuhan Sistem ... 122
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ... 122
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) ... 123
4.2 Implementasi Sistem ... 123
4.2.1 Tampilan Halaman Login User ... 124
4.2.2 Tampilan Halaman Master User ... …. 124
4.2.3 Tampilan Halaman Master Wilayah ... 126
(4)
xi
4.2.5 Tampilan Halaman Master Kategori ... 128
4.2.6 Tampilan Halaman Master Persediaan ... 129
4.2.7 Tampilan Halaman Master Tanaman ... 131
4.2.8 Tampilan Halaman Master Hama/Penyakit ... 132
4.2.9 Tampilan Halaman Master Indikator Pemupukan ... 133
4.2.10 Tampilan Halaman Master Indikator Pengendalian Hama/Penyakit ... 134
4.2.11 Tampilan Halaman Penjadwalan Pemupukan... 135
4.2.12 Tampilan Halaman Permintaan Pembelian ... 136
4.2.13 Tampilan Halaman Penerimaan Bahan dan Alat Pertanian ... 140
4.2.14 Tampilan Halaman Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 141
4.2.15 Tampilan Halaman Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 143
4.2.16 Tampilan Halaman Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 144
4.2.17 Tampilan Halaman Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 147
4.2.18 Tampilan Halaman Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 148
4.2.19 Tampilan Halaman Laporan Monitoring Penggunaan Bahan ... 149
4.2.20 Tampilan Halaman Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan ... 151
4.3Hasil Uji Coba ... 152
4.4Evaluasi ... 170
BAB V PENUTUP ... 171
5.1Kesimpulan ... 171
5.2Saran ... 171
(5)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 System Development Life Cycle model Waterfall ... 15
Gambar 3.1 Document Flow Monitoring Persediaan Bahan dan Pencatatan Alat Pertanian ... 22
Gambar 3.2 Input-Process-Output Diagram (IPO Diagram) ... 47
Gambar 3.3 System Flow Aplikasi Monitoring Persediaan Bahan dan Pencatatan Alat Pertanian ... 54
Gambar 3.4 Diagram Jenjang Aplikasi Monitoring Persediaan Bahan dan Pencatatan Alat Pertanian ... 55
Gambar 3.5 Context Diagram Aplikasi Monitoring Persediaan Bahan dan Pencatatan Alat Pertanian ... 57
Gambar 3.6 DFD Level 0 ... 59
Gambar 3.7 DFD Level 1 Maintenance Data Master ... 60
Gambar 3.8 DFD Level 2 Maintenance Data Indikator ... 61
Gambar 3.9 DFD Level 1 Transaksi Monitoring Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 62
Gambar 3.10 DFD Level 2 Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 63
Gambar 3.11 DFD Level 1 Pembuatan Laporan ... 64
Gambar 3.12 Conceptual Data Model (CDM) ... 65
Gambar 3.13 Physical Data Model (PDM) ... 66
Gambar 3.14 Form Login ... 79
Gambar 3.15 Form Log Activity Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 79
Gambar 3.16 Form Master User ... 80
Gambar 3.17 Form Master Wilayah-Lokasi ... 81
Gambar 3.18 Form Master Kebun ... 82
Gambar 3.19 Form Master Kategori ... 83
Gambar 3.20 Form Master Persediaan Kebun ... 83
(6)
xiii
Gambar 3.22 Form Master Hama/Penyakit... 85
Gambar 3.23 Form Master Indikator Pemupukan ... 86
Gambar 3.24 Form Master Indikator Pengendalian ... 86
Gambar 3.25 Form Penjadwalan Pemupukan ... 87
Gambar 3.26 Form Permintaan Pembelian ... 88
Gambar 3.27 Form Penerimaan Bahan ... 89
Gambar 3.28 Form Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 89
Gambar 3.29 Form Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 90
Gambar 3.30 Form Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 91
Gambar 3.31 Form Laporan Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 92
Gambar 3.32 Form Laporan Evaluasi Penggunaan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 93
Gambar 3.33 Form Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian Wilayah ... 94
Gambar 3.34 Form Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 94
Gambar 3.35 Form Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 95
Gambar 3.36 Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian... 95
Gambar 3.37 Laporan Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 96
Gambar 3.38 Laporan Evaluasi Penggunaan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 96
Gambar 3.39 Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian Tiap Wilayah ... 97
Gambar 3.40 Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 97
Gambar 3.41 Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 98
Gambar 4.1 Halaman Login User ... 124
Gambar 4.2 Peringatan Username dan Password Salah ... 124
(7)
xiv
Gambar 4.4 Tampilan Form Input User ... 125
Gambar 4.5 Tampilan Form Input Wilayah ... 126
Gambar 4.6 Tampilan Halaman Master Wilayah-Lokasi ... 127
Gambar 4.7 Tampilan Halaman Master Kebun ... 127
Gambar 4.8 Tampilan Form Input Kategori... 128
Gambar 4.9 Tampilan Halaman Master Kategori ... 129
Gambar 4.10 Tampilan Form Input Master Persediaan ... 129
Gambar 4.11 Tampilan Detail Persediaan ... 130
Gambar 4.12 Tampilan Halaman Master Persediaan ... 130
Gambar 4.13 Tampilan Form Detail Bahan ... 131
Gambar 4.14 Tampilan Form Input Tanaman ... 131
Gambar 4.15 Tampilan Halaman Master Tanaman ... 132
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Master Hama/Penyakit ... 133
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Master Indikator Pemupukan (Kopi) ... 133
Gambar 4.18 Tampilan Halaman Master Indikator Pemupukan (Kakao) ... 134
Gambar 4.19 Tampilan Halaman Master Indikator Pengendalian (Kopi) ... 134
Gambar 4.20 Tampilan Halaman Master Indikator Pengendalian (Kakao) ... 135
Gambar 4.21 Tampilan Form Input Penjadwalan Pemupukan ... 135
Gambar 4.22 Tampilan Halaman Penjadwalan Pemupukan ... 136
Gambar 4.23 Tampilan Form Input Permintaan Pembelian ... 137
Gambar 4.24 Tampilan Halaman Permintaan Pembelian ... 137
Gambar 4.25 Tampilan Form Ubah Status Pemrintaan Pembelian ... 138
Gambar 4.26 Tampilan Form Ubah Status Permintaan Mutasi ... 139
Gambar 4.27 Status Permintaan Diubah ... 139
Gambar 4.28 Tampilan Form Input Penerimaan Bahan dan Alat Pertanian ... 140
(8)
xv
Gambar 4.29 Tampilan Halaman Penerimaan Bahan dan Alat Pertanian... 140
Gambar 4.30 Expired Date Penerimaan Bahan ... 141
Gambar 4.31 Tampilan Form Input Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 142
Gambar 4.32 Tampilan Halaman Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 142
Gambar 4.33 Tampilan Form Input Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 143
Gambar 4.34 Tampilan Halaman Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 144
Gambar 4.35 Halaman Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 144
Gambar 4.36 Tampilan Tab Laporan Persediaan Bahan per Wilayah ... 145
Gambar 4.37 Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian... 145
Gambar 4.38 Tampilan Tab Rekap Laporan Persediaan ... 145
Gambar 4.39 Hasil Tampilan Rekap Laporan Persediaan... 146
Gambar 4.40 Tampilan Rekap Laporan Bahan dalam Bentuk Excel ... 146
Gambar 4.41 Halaman Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 147
Gambar 4.42 Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 147
Gambar 4.43 Halaman Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 148
Gambar 4.44 Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 148
Gambar 4.45 Tampilan Halaman Monitoring ... 149
Gambar 4.46 Tampilan Tabel Monitoring... 150
Gambar 4.47 Hasil Laporan Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 150
Gambar 4.48 Tampilan Evaluasi Perwilayah ... 151
Gambar 4.49 Laporan Evaluasi Penggunan Bahan per Wilayah ... 151
Gambar 4.50 Tampilan Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian Tiap Kebun ... 152
(9)
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Periode 10 Maret
2015 ... 2
Tabel 1.2 Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Periode 31 Maret 2015 ... 3
Tabel 2.1 Dosis Pupuk Tanaman Kopi ... 13
Tabel 2.2 Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kopi ... 13
Tabel 2.3 Dosis Pupuk Tanaman Kakao Belum Berproduksi ... 14
Tabel 2.4 Dosis Pupuk Tanaman Kakao Berproduksi ... 14
Tabel 2.5 Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kakao ... 14
Tabel 3.1 Tahapan Analisis dan Perancangan Sistem ... 19
Tabel 3.2 Proses-Masalah-Solusi ... 25
Tabel 3.3 Kebutuhan Pengguna (User Requirement) ... 27
Tabel 3.4 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement) ... 30
Tabel 3.5 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement) Keseluruhan ... 33
Tabel 3.6 Fungsi Menampilkan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian... 34
Tabel 3.7 Fungsi Perhitungan Jumlah Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 34
Tabel 3.8 Fungsi Pencatatan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 35
Tabel 3.9 Fungsi Menampilkan Jadwal Pemeliharaan Tanaman ... 36
Tabel 3.10 Fungsi Penjadwalan Pemeliharaan Tanaman ... 36
Tabel 3.11 Fungsi Menampilkan Indikator Pemupukan ... 37
Tabel 3.12 Fungsi Menampilkan Indikator Pengendalian Hama ... 38
Tabel 3.13 Fungsi Pencatatan Permintaan Pembelian Bahan dan Alat Pertanian ... 38
(10)
xvii
Tabel 3.15 Fungsi Menampilkan Laporan Persediaan Bahan dan Alat
Pertanian ... 40
Tabel 3.16 Fungsi Pencatatan Penggunaan Persediaan Bahan dan Alat Persediaan ... 41
Tabel 3.17 Fungsi Menampilkan Log Activity Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 42
Tabel 3.18 Fungsi Menampilkan Masa Kadaluarsa Bahan (Expired Date) ... 42
Tabel 3.19 Fungsi Menampilkan Permintaan Pembelian Bahan dan Alat Pertanian ... 43
Tabel 3.20 Fungsi Pencatatan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 43
Tabel 3.21 Fungsi Menampilkan Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Berdasarkan Wilayah dan Periode ... 44
Tabel 3.22 Fungsi Menampilkan Laporan Penggunaan Bahan Berdasarkan Kebun ... 45
Tabel 3.23 Fungsi Menampilkan Laporan Evaluasi Penggunaan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 46
Tabel 3.24 Wilayah ... 67
Tabel 3.25 Lokasi ... 67
Tabel 3.26 Kategori ... 68
Tabel 3.27 Sub_Kategori ... 68
Tabel 3.28 Kebun ... 68
Tabel 3.29 Bahan ... 69
Tabel 3.30 Kebun_Bahan ... 69
Tabel 3.31 Detail_Bahan ... 70
Tabel 3.32 Tanaman ... 70
Tabel 3.33 Umur_Tanaman ... 70
Tabel 3.34 Jenis_Pohon ... 71
Tabel 3.35 Kebun Tanaman ... 71
(11)
xviii
Tabel 3.37 Tanaman_JenisPohon ... 72
Tabel 3.38 Hama/Penyakit ... 72
Tabel 3.39 Indikator_Pemupukan ... 73
Tabel 3.40 Indikator_Pengendalian ... 73
Tabel 3.41 Bahan_Pemupukan ... 74
Tabel 3.42 Bahan_Pengendalian ... 74
Tabel 3.43 Jadwal ... 74
Tabel 3.44 Jadwal_Kebun ... 75
Tabel 3.45 Penggunaan_Bahan ... 75
Tabel 3.46 Permintaan_Pembelian ... 76
Tabel 3.47 Mutasi ... 76
Tabel 3.48 Penerimaan_Bahan ... 77
Tabel 3.49 Monitoring ... 77
Tabel 3.50 Evaluasi ... 78
Tabel 3.51 Desain Data Test Case Master Wilayah-Lokasi ... 98
Tabel 3.52 Desain Test Case Master Wilayah-Lokasi ... 99
Tabel 3.53 Desain Data Test Case Master Kebun ... 99
Tabel 3.54 Desain Test Case Master Kebun ... 99
Tabel 3.55 Desain Data Test Case Master User ... 100
Tabel 3.56 Desain Test Case Master User ... 100
Tabel 3.57 Desain Data Test Case Master Kategori... 101
Tabel 3.58 Desain Test Case Master Kategori ... 101
Tabel 3.59 Desain Data Test Case Master Persediaan ... 102
Tabel 3.60 Desain Test Case Master Persediaan ... 102
Tabel 3.61 Desain Data Test Case Master Tanaman ... 103
(12)
xix
Tabel 3.63 Desain Data Test Case Master Hama/Penyakit ... 104
Tabel 3.64 Desain Test Case Master Hama/Penyakit ... 104
Tabel 3.65 Desain Data Test Case Master Indikator (Pemupukan) ... 105
Tabel 3.66 Desain Test Case Master Indikator (Pemupukan) ... 105
Tabel 3.67 Desain Data Test Case Master Indikator (Pengendalian) ... 106
Tabel 3.68 Desain Test Case Master Indikator (Pengendalian) ... 106
Tabel 3.69 Desain Data Test Case Penjadwalan Pemupukan ... 107
Tabel 3.70 Desain Test Case Penjadwalan Pemupukan ... 107
Tabel 3.71 Desain Data Test Case Permintaan Pembelian... 108
Tabel 3.72 Data Permintaan Pembelian ... 108
Tabel 3.73 Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian (Urea Prill) ... 108
Tabel 3.74 Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian (TSP)... 108
Tabel 3.75 Data Kebutuhan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 109
Tabel 3.76 Data Pemberian Keputusan Permintaan Pembelian Oleh Admin Tanaman ... 110
Tabel 3.77 Data Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 110
Tabel 3.78 Desain Test Case Permintaan Pembelian ... 110
Tabel 3.79 Desain Data Test Case Penerimaan Bahan dan Alat Pertanian ... 111
Tabel 3.80 Data Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 111
Tabel 3.81 Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Sebelum Penerimaan ... 111
Tabel 3.82 Data Penerimaan Bahan dan Alat Pertanian... 112
Tabel 3.83 Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Setelah Penerimaan ... 112
Tabel 3.84 Desain Test Case Penerimaan Bahan dan Alat Pertanian ... 112
Tabel 3.85 Desain Data Test Case Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 113
(13)
xx
Tabel 3.86 Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Sebelum
Digunakan ... 113
Tabel 3.87 Data Jadwal Untuk Pengecekan ... 113
Tabel 3.88 Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Setelah Digunakan ... 114
Tabel 3.89 Desain Test Case Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 114
Tabel 3.90 Desain Data Test Case Mutasi Bahan dan Alat Pertanian... 115
Tabel 3.91 Data Penerimaan Bahan dari Mutasi ... 115
Tabel 3.92 Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Sebelum Mutasi ... 115
Tabel 3.93 Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Setelah Mutasi ... 115
Tabel 3.94 Desain Test Case Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 115
Tabel 3.95 Desain Data Test Case Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 116
Tabel 3.96 Data Jadwal Untuk Pengecekan ... 117
Tabel 3.97 Desain Test Case Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 117
Tabel 3.98 Desain Data Test Case Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 117
Tabel 3.99 Data Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian Per Wilayah ... 118
Tabel 3.100 Desain Test Case Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 118
Tabel 3.101 Desain Data Test Case Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 119
Tabel 3.102 Desain Test Case Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian ... 119
Tabel 3.103 Desain Data Test Case Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 119
Tabel 3.104 Desain Test Case Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 119
Tabel 3.105 Desain Data Test Case Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 120
(14)
xxi
Tabel 3.106 Desain Test Case Laporan Mutasi Bahan dan Alat
Pertanian ... 120
Tabel 3.107 Desain Data Test Case Laporan Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 121
Tabel 3.108 Desain Test Case Laporan Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 121
Tabel 3.109 Desain Data Test Case Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 121
Tabel 3.110 Desain Test Case Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 121
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Master Wilayah Lokasi ... 152
Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Master Kebun ... 153
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Master User ... 154
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Master Kategori ... 155
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Master Persediaan... 155
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Master Tanaman ... 156
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Master Hama/Penyakit ... 157
Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Master Indikator (Pemupukan) ... 158
Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Master Indikator (Pengendalian) ... 159
Tabel 4.10 Hasil Uji Coba Penjadwalan Pemupukan ... 160
Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Permintaan Pembelian ... 161
Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Penerimaan Bahan dan Alat Pertanian ... 162
Tabel 4.13 Hasil Uji Coba Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 163
Tabel 4.14 Hasil Uji Coba Mutasi Bahan dan Alat Pertanian ... 164
Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 165
Tabel 4.16 Hasil Uji Coba Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian ... 166
(15)
xxii
Tabel 4.18 Hasil Uji Coba Laporan Penggunaan Bahan dan Alat
Pertanian ... 167 Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian... 168 Tabel 4.20 Hasil Uji Coba Laporan Monitoring Penggunaan Bahan dan
Alat Pertanian ... 168 Tabel 4.21 Hasil Uji Coba Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan dan
Alat Pertanian ... 169 Tabel 4.22 Hasil Uji Coba Aplikasi Monitoring Persediaan Bahan dan
(16)
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1………..173
Lampiran 2………..174
(17)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Perkebunan Nusantara XII atau yang selanjutnya disebut dengan PTPN XII merupakan Badan Usaha Milik Negara dengan status Perseroan Terbatas yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. PTPN XII ini adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang agro bisnis dan agro industri. PTPN XII mengelola area perkebunan seluas 80.000 ha dan tersebar diseluruh wilayah jawa timur yang terbagi dalam tiga wilayah dan 34 kebun. Setiap wilayah terdiri atas beberapa kabupaten. Untuk wilayah I terdiri atas Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember (Desa Sidomulyo), untuk wilayah II terdiri atas Kabupaten: Jember (Desa Kramat Sukoharjo, Desa Banjarsari Klatakan, Desa Mangaran, Desa Lengkong, Desa Curah Nongko, Desa Pondokrejo, Desa Curah Takir, Desa Mulyorejo, Desa Silo), Bondowoso, dan Situbondo, sedangkan untuk wilayah III terdiri atas Kabupaten: Ngawi, Kediri, Blitar, Malang, Lumajang, dan Jember (Desa Gelang). Komoditi yang dihasilkan dari ketiga wilayah tersebut adalah karet, kopi robusta, kopi arabika, kakao bulk, kakao edel, teh, dan aneka kayu.
Untuk menjaga kualitas komoditi, dibutuhkan sebuah perawatan yang memerlukan bahan-bahan seperti pupuk, herbisida, bahan kimia (stimulan), fungisida, serta alat-alat pertanian lainnya yang digunakan untuk melakukan perawatan. Bahan dan alat pertanian tersebut harus terjaga ketersediaannya karena pemakaian bahan dan alat pertanian berpengaruh pada kualitas komoditi dan produksi. Penggunaan bahan dan alat pertanian pada PTPN XII saat ini telah
(18)
ditentukan pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015, namun penggunaan bahan saat berada di kebun masih belum diawasi secara langsung. Lokasi kebun yang terletak jauh dengan PTPN XII membuat pihak PTPN XII kesulitan untuk melakukan pengawasan secara langsung terhadap penggunaan persediaan bahan dan alat pertanian. Untuk mengetahui persediaan yang tersisa pada setiap kebun, karyawan yang ditugaskan di kebun bertanggung jawab untuk melaporkan sisa persediaan bahan dan alat pertanian yang digunakan. Pengawasan yang dilakukan oleh PTPN XII hanya melalui pelaporan oleh karyawan kebun dilakukan setiap 10 hari sekali. Informasi yang diberikan hanya melalui telepon dan mengirimkan file excel via email. Dari informasi yang diberikan oleh karyawan kebun, pihak PTPN XII masih belum mendapatkan informasi yang detail mengenai aktivitas penggunaan bahan dan alat pertanian pada kebun. Berikut adalah data persediaan bahan dan alat pertanian PTPN XII pada periode 10 Maret 2015 dan 31 Maret 2015 dari beberapa kebun pada wilayah I:
Tabel 1.1. Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Periode 10 Maret 2015
Wil I
Bahan Satuan
Kebun Gunung
Gumitir
Kendeng Lembu
Kalirejo Kalisepanjang Kaliselogiri Urea Prill Kg 3.276 6.288 10.721 262.785 1.000
ZA Kg 1.480 12.700 30.175 - 1.000
TSP Kg 377 31.500 7.273 37.308 5.421 KCL Kg 3.162 11.950 7.593 1.736 2.573
Kleserite Kg 546 5.341 2.493 - 326
Gandasil B
Kg - 1.920 241 178 -
Alat Pertanian Mangkok Plastik Hitam
Buah - - 29.000 - -
Karung HC
Lbr - 100 - 532 -
(19)
Tabel 1.2. Data Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Periode 31 Maret 2015
Wil I
Bahan Satuan
Kebun Gunung
Gumitir
Kendeng Lembu
Kalirejo Kalisepanjang Kaliselogiri
Urea Prill Kg 3.276 38 - - 5.421
ZA Kg 1.480 95.975 24.525 249.491 -
TSP Kg 377 28.950 2.359 32.465 -
KCL Kg 3.162 6.000 596 1.236 2.573
Kleserite Kg 546 4.441 - - 326
Gandasil B
Kg - 1.380 36 1.758 -
Alat Pertanian Mangkok Plastik Hitam
Buah - 3000 - - -
Karung HC
Lbr - 325 - 532 800
Sumber: PTPN XII Surabaya
Data pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 adalah data persediaan bahan dan alat pertanian untuk kebun yang menghasilkan komoditi kopi dan kakao. Kopi dan kakao menggunakan pupuk Urea Prill dalam perawatannya, namun kedua tanaman tersebut mempunyai standar pemupukan yang berbeda. Menurut Lingga dan Marsono(2008) penggunaan pupuk Urea Prill yang digunakan pada saat persemaian bibit kopi adalah 10 gr/m2. Salah satu kebun yang menghasilkan komoditi kopi adalah kebun Gunung Gumitir (Jember) dengan luas 904,54 Ha maka pupuk Urea Prill yang dibutuhkan adalah 90.454 kg. Sedangkan untuk standar pemupukan untuk tanaman kakao berbeda. Menurut Wahyudi (2008) penggunaan pupuk Urea Prill jika umur kakao mencapai dua bulan adalah sebanyak 15 kg/Ha. Salah satu kebun yang menghasilkan komoditi kakao adalah kebun Kalirejo (Banyuwangi) dengan luas 1.278 Ha pupuk Urea Prill yang dibutuhkan adalah 19.170 kg.
(20)
Jika dilihat dari data persediaan pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 di atas, jumlah pupuk Urea Prill yang tersedia masih kurang dari standar yang telah ditentukan. Dengan mengetahui standar pupuk, pihak PTPN XII seharusnya bisa mengetahui jumlah bahan minimum yang dibutuhkan untuk setiap kebun. Kemudian jika dilihat pada Tabel 1.1 dan 1.2 pada kebun Kendeng Lembu persediaan untuk pupuk ZA mengalami peningkatan. Kebun Kendeng Lembu adalah salah satu kebun yang menghasilkan komoditi kayu, untuk perawatan kayu membutuhkan pupuk ZA. Dosis pupuk ZA yang dibutuhkan oleh tiap pohon adalah 200 gr, dengan jadwal pemberian pupuk pada bulan Maret/April (Lingga dan Marsono,2008). Jumlah tanaman kayu pada kebun Kendeng Lembu adalah 1.024 pohon. Jika ditotal, maka pupuk ZA yang dibutuhkan untuk kebun Kendeng Lembu adalah 204,8 Kg. Jika kebun Kendeng Lembu menggunakan persediaan tersebut pada bulan April, maka persediaan yang tersisa adalah 95.770 Kg dan akan digunakan kembali tahun depan. Sisa persediaan yang disimpan tersebut akan menimbulkan kerugian bagi PTPN XII karena jika persediaan bahan terus disimpan dan tidak digunakan maka bahan tersebut akan rusak serta akan menambah biaya penyimpanan. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pengawasan oleh pihak PTPN XII. Selain itu, penggunaan bahan dan alat pertanian juga harus dilakukan pengawasan dan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Dampaknya, jika penggunaan tidak sesuai dengan indikator yang ditentukan akan berpengaruh pada kualitas tanaman.
Berdasarkan data dan kondisi pada PTPN XII maka dibutuhkan sebuah sistem yang mampu memonitor persediaan bahan dan alat pertanian serta mencatat seluruh penggunaan bahan secara real time yang disesuaikan dengan
(21)
standar atau indikator yang digunakan. Indikator yang digunakan dicantumkan dalam landasan teori. Dengan adanya sistem ini diharapkan mampu membantu pihak PTPN XII untuk melihat sisa persediaan yang ada pada kebun serta dapat mengurangi risiko bahan yang rusak akibat penumpukan. Selain itu, sistem dapat melakukan record mutasi bahan dan alat pertanian yang menumpuk pada satu kebun ke kebun lain yang persediaannya telah habis. Dengan mencatat mutasi persediaan bahan dan alat pertanian, juga akan meminimalkan risiko penumpukan bahan pada satu kebun. Aplikasi yang akan dibangun berbasis web. Setiap kebun memiliki sebuah pos yang terletak pada daerah sekitar kebun dan dapat mengakses internet. Operator kebun yang bertugas pada setiap pos akan menginputkan data yang nantinya akan dikirim ke kantor wilayah yang terletak di kota Jember (Wilayah 1 dan 2) dan kota Malang (Wilayah 3). Dengan menggunakan web, kantor wilayah dapat melihat data persediaan pada wilayah lain dan dapat melakukan mutasi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebuah permasalahan yaitu bagaimana merancang bangun aplikasi monitoring persediaan bahan dan pencatatan alat pertanian pada PT Perkebunan Nusantara XII Surabaya. 1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
(22)
2. Indikator yang digunakan adalah penggunaan bahan. Untuk penggunaan bahan kimiawi disesuaikan dengan tanaman yang terjangkit hama, penyakit, dan gulma yang paling sering muncul.
3. Pada penelitian ini diasumsikan tidak ada proses penyulaman tanaman. 1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penyusunan tugas akhir ini adalah menghasilkan sebuah Aplikasi Monitoring Persediaan Bahan dan Pencatatan Alat Pertanian pada PT Perkebunan Nusantara XII Surabaya.
1.5 Manfaat
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan memiliki beberapa nilai manfaat antara lain :
1. Membantu pihak PTPN XII untuk mengetahui penggunaan bahan dan alat pertanian secara real time di kebun.
2. Mengurangi risiko bahan rusak akibat menumpuk dan mengurangi biaya penyimpanan.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini secara sistematis dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai PTPN XII dalam mengelola 34 kebun yang tersebar dalam 3 wilayah. PTPN XII harus menjaga ketersediaan bahan dan komposisi penggunaan bahan yang akan digunakan sebagai perawatan guna menjaga kualitas dari komoditi yang dihasilkan. Untuk
(23)
menunjang kegiatan tersebut, maka dibutuhkan sebuah aplikasi monitoring persediaan bahan dan pencatatan pertanian. Pada bab ini juga menjelaskan mengenai rumusan masalah, batasan masalah agar tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan, tujuan pembuatan aplikasi, manfaat, dan dilanjutkan dengan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan mengenai teori-teori pendukung yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dan proses pembuatan aplikasi yang meliputi teori aplikasi, persediaan, monitoring, System Development Life Cycle (SDLC), dan beberapa teori mengenai tools yang digunakan dalam
pembuatan aplikasi.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan mengenai analisis masalah mulai dari kegiatan observasi untuk pengamatan secara langsung dan menelaah permasalahan pada proses bisnis, wawancara kepada kepala bagian tanaman dan admin bidang tanaman terkait dengan proses bisnis, dan studi pustaka terhadap teori-teori yang digunakan dalam pembuatan aplikasi yaitu teori monitoring dan persediaan. Dari hasil ketiga kegiatan tersebut akan digunakan untuk analisis kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan pengguna (User Requirement) dan kebutuhan fungsional (Functional Requirement).
Kemudian pada bab ini juga menjelaskan rancangan yang mengacu pada user requirement dan functional requirement meliputi System Flow, Context
Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Conceptual Data Model (CDM),
(24)
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab ini menjelaskan mengenai kebutuhan implementasi meliputi kebutuhan hardware dan software. Kemudian juga menjelaskan implementasi penggunaan aplikasi yang telah dibuat. Penjelasan aplikasi meliputi tampilan aplikasi serta fungsi kontrol dalam aplikasi. Pada bagian evaluasi akan dilakukan pengujian menggunakan Black Box Testing untuk membuktikan bahwa aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan tujuan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan setelah aplikasi selesai diimplementasikan dan di uji coba serta saran untuk pengembangan agar aplikasi menjadi lebih baik untuk kedepannya.
(25)
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Aplikasi
Aplikasi adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi yang memberitahu perangkat keras untuk melakukan tugas sesuai perintah (Supriyanto, 2008). Aplikasi merupakan sebuah program komputer yang secara rinci dibuat dalam bentuk instruksi tertulis dalam bahasa komputer (Amsyah, 2005).
2.2 Persediaan
Menurut Herjanto (2008) persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, maupun suku cadang. Beberapa fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
b. Untuk menyimpan bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan tersebut tidak tersedia dipasaran.
Persediaan dapat dikelompokkan kedalam empat jenis fungsi, yaitu:
1. Fluctuation Stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk
menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.
(26)
10
2. Anticipation Stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan
yang dapat diramalkan, misalnya pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.
3. Lot-size Inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah
yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah besar, atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengangkutan per unit yang lebih rendah. Biaya pembelian menjadi faktor penting ketika harga barang yang dibeli tergantung pada ukuran pembelian. Walaupun jumlah persediaan yang dibeli dalam jumlah besar, persediaan tersebut harus dalam jumlah yang efisien karena juga harus mempertimbangkan kebutuhan dan memperhatikan jadwal penggunaan. Permasalahan mengenai persediaan (kelebihan atau kekurangan) menyebabkan perusahaan harus menentukan kebijakan persediaan yang optimal. Keoptimalan dalam sebuah persediaan didasarkan pada penentuan ukuran pemesanan agar biaya total minimal. Hal ini juga menyangkut pengambilan keputusan mengenai seberapa banyak order yang dipesan untuk memenuhi kebutuhan.
4. Pipeline Inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman
dari tempat asal ke tempat dimana barang itu akan digunakan. Misalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.
(27)
11
2.3 Monitoring
Menurut Undang-Undang Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006, dijelaskan bahwa monitoring adalah sebuah kegiatan mengamati dengan seksama pada sebuah kondisi atau keadaan, serta terhadap sikap dan kegiatan tertentu dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan selanjutnya. Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Monitoring bertujuan untuk mengetahui proses dan perkembangan, mengidentifikasi sebuah masalah beserta solusinya.
Monitoring dilakukan dalam rangka pengendalian diberi pengartian juga
sebagai suatu proses pemantauan dan penilaian rencana atas pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, untuk kemudian diambil tindakan korektif bagi penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut. Kegiatan monitoring sangat erat kaitannya dengan proses evaluasi. Proses evaluasi digunakan untuk memberikan nilai secara obyektif terhadap hasil monitoring (Nurcholis, 2009).
2.3.1 Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif atas pencapaian hasil-hasil pelaksanaan (program) yang telah direncanakan sebelumnya dan dilakukan secara sistematis dan obyektif dengan menggunakan metode yang relevan. Evaluasi dapat dilakukan dengan tiga jenis pilihan sesuai waktunya, diantaranya (Nurcholis,2009):
1. Evaluasi yang dilakukan sebelum suatu kegiatan dilaksanakan. 2. Evaluasi yang dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.
(28)
12
3. Evaluasi yang dilakukan sesudah kegiatan dilaksanakan. 2.3.2 Indikator Monitoring dan Evaluasi
Dalam melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi, diperlukan sebuah indikator kinerja yang dapat digunakan sebagai pembanding atau referensi dari kinerja aktualnya. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan suatu kegiatan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Indikator kinerja digunakan sebagai alat kegiatan monitoring dan evaluasi, baik kinerja input, process, output, outcomes, benefits, maupun impact sesuai dengan sasaran rencana kegiatan (Nurcholis,
2009).
Indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada dokumen Pedoman Budidaya Tanaman Perkebunan dan Kehutanan Kementerian Dalam Negeri. Selain itu, indikator yang digunakan juga mengacu dalam buku Petunjuk Penggunaan Pupuk (Lingga dan Marsono,2008) dan buku Panduan Lengkap Kakao (Wahyudi,2008). Berikut adalah indikator penggunaan bahan untuk setiap komoditi:
a. Kopi
1. Pemupukan
Dosis pemberian pupuk untuk tanaman kopi menurut dokumen Pedoman Budidaya Tanaman Perkebunan dan Kehutanan Kementerian Dalam Negeri yaitu pupuk diberikan dua kali dalam setahun yaitu awal dan akhir musim hujan, yaitu pada bulan Maret-April dan Oktober-November dengan masing-masing setengah dosis. Dosis yang direkomendasikan telah dijelaskan dalam Tabel 2.1.
(29)
13
Tabel 2.1. Dosis Pupuk Tanaman Kopi (Kementerian Dalam Negeri, 2013) No. Umur
Tanaman
Dosis Pupuk (gram/pohon/tahun)
Kompos Urea TSP KCL
1 3 Bulan 500 - - -
2 1 tahun - 50 40 40
3 2 tahun - 100 80 80
4 3 tahun - 150 100 100
5 4 tahun - 200 100 100
6 5-10 tahun - 300 150 240
7 >10 tahun - 500 200 320
2. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kopi
Tabel 2.2 Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kopi (Kementerian Dalam Negeri, 2013)
No. Hama/Penyakit Bahan Kimia Dosis
1 Penggerek Buah Kopi (PBKo)
Beauvaria Bassiana 0.25 Kg/pohon
2 Penyakit Akar Hitam dan Akar Coklat
Tepung belerang atau jamur Thricoderma
200 gram/pohon
b. Kakao
1. Pemupukan
Dosis pemberian pupuk untuk tanaman kakao menurut Lingga dan Marsono (2008) yaitu dilakukan pada saat tanaman berumur dua bulan. Kemudian pemupukan susulan setiap empat bulan sekali selama tanaman belum berproduksi. Sesudah tanaman berproduksi, pemupukan dilakukan setiap bulan. Dosis pemberian pupuk akan dijelaskan pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.
(30)
14
Tabel 2.3 Dosis Pupuk Tanaman Kakao Belum Berproduksi (Lingga dan Marsono,2008)
No. Umur Tanaman Pupuk
(gram/pohon)
Urea TSP KCL Kieserit
1 2 bulan 20 20 10 10
2 6 bulan 20 20 10 10
3 10 bulan 30 30 15 15
4 14 bulan 40 40 20 20
5 18 bulan 40 40 60 20
6 22 dst 40 40 60 20
Tabel 2.4 Dosis Pupuk Tanaman Kakao Berproduksi (Lingga dan Marsono,2008)
No. Umur Tanaman Pupuk
(gram/pohon)
Urea TSP KCL Kieserit
1 6 bulan 200 300 250 75
2 7 bulan 200 250 250 75
3 8 bulan 175 300 250 100
4 9 bulan 175 250 250 100
2. Pengendalian Hama dan PenyakitTanaman Kakao
Tabel 2.5. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kakao (Wahyudi,2008)
No. Hama/Penyakit Bahan Kimia Dosis
1 Penggerek Buah Kakao (PBK)
Deltametrin, Sipemetrin, Alfasipermetrin, Sihalotrin, Fipronil, Esfenfalerat, dan Betasiflutrin
250 cc/pohon atau 250 liter/ha
2
Antraknose Colletotricium
- Sportak dengan konsentrasi
0,1%
- Derosal dengan konsentrasi
0,2%
500 cc/pohon atau 500 liter/ha
3 Alang-alang (L. Cylindria)
- Asulam
0.018 Kg/pohon
- Dalapon
4 Sembung Rambat (M. Micrantha)
Herbisida D Amine 0.02 Liter/Pohon 5 Rumput Teki
(Cyperus Spp)
(31)
15
2.4 System Development Life Cycle (SDLC)
Menurut Pressman (2007) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan pendekatan bagi pengembangan sebuah sistem. SDLC Waterfall seringkali disebut sebagai SDLC tradisional. Berikut adalah tahapan dengan SDLC model waterfall.
Gambar 2.1 System Development Life Cycle model Waterfall (Pressman, 2007) Penjelasan mengenai tahap-tahap SDLC Model Waterfalladalah sebagai berikut (Pressman, 2007):
a. Requirements (Analisis Kebutuhan Sistem)
Analisis kebutuhan sistem merupakan tahap awal yang digunakan untuk menggali informasi secara mendalam terkait dengan kebutuhan. Dalam hal ini analisa dilakukan untuk mengetahui kebutuhan. Kebutuhan itu sendiri terbagi menjadi tiga jenis yaitu kebutuhan mengenai teknologi, kebutuhan informasi, dan kebutuhan user. Dari proses analisa ini, proses analisa mengenai biaya dan risiko juga perlu diperhitungkan.
Requirements
(Analisis Kebutuhan Sistem)
Design
(Perancangan)
Coding
(Implementasi)
Testing
(Pengujian)
Maintenance
(32)
16
b. Design (Perancangan)
Hasil dari proses analisa kebutuhan sistem tersebut selanjutnya akan dibuat sebuah design database, DFD, ERD, antarmuka pengguna atau Graphical User Interface (GUI), dan jaringan yang diperlukan untuk
sistem.
c. Coding (Implementasi/pengkodean)
Rancangan yang telah dibuat ditahap sebelumnya kemudian akan dituangkan kedalam suatu bentuk atau bahasa dan dapat diterjemahkan oleh komputer. Tahap ini juga dapat disebut sebagai tahap implementasi yaitu tahap dimana mengkonversi hasil rancangan menjadi bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh komputer dan diolah.
d. Testing (Pengujian)
Pengujian program dilakukan untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini pengujian dibagi menjadi dua metode yaitu black-box dan white-box. Pengujian black-box lebih menekankan kepada pengujian fungsionalitas dari sistem. Sedangkan pengujian white-box yaitu lebih menekankan pada pengujian internal dan struktur sistem dengan menggunakan algoritma.
e. Maintenance (Perawatan)
Tahap maintenance merupakan tahap akhir dari SDLC. Tahap ini digunakan jika perangkat lunak telah digunakan oleh pengguna. Setelah beberapa periode penggunaan perangkat lunak pasti terdapat perubahan
(33)
17
atau penyesuaian terhadap keadaan tertentu, sehingga perangkat lunak juga harus menyesuaikan dengan keadaan tersebut.
2.5 Tools 2.5.1 CodeIgniter
CodeIgniter adalah sebauah framework open source yang berkembang
dengan pesat untuk aplikasi web dan digunakan dalam membangun web dinamis dengan PHP. CodeIgniter bertujuan untuk mengembangkan pengerjaan proyek lebih cepat daripada memulai penulisan kode dari awal. CodeIgniter menyediakan sebuah library serta antarmuka yang sederhana dan struktur yang logis dalam akses library. CodeIgniter pertama kali rilis pada Februari 2006.
Menggunakan framework CodeIgniter terdapat beberapa keuntungan. Keuntungan yang pertama, CodeIgniter adalah framework yang paling mudah dikuasai oleh pemula. Keuntungan kedua yaitu framework ini gratis sehingga tidak ada biaya dalam penggunaannya. Ketiga, penggunanya cukup banyak, sehingga kita juga bisa memperoleh informasi dari pengguna yang lebih lama menggunakan framework ini. Keempat, codeIgniter bisa dioperasikan dalam PHP 4.3.2 maupun 5 sehingga jika kita membuat aplikasi website pada sebuah server yang masih belum support PHP 5 maka tidak akan menjadi masalah (Wardana,2010 ).
2.5.2 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
atau yang dikenal sebagai DBMS (Database Management System), database ini multithread, multi-user. MySQL adalah Relational Database Management System
(34)
18
Lisence (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya, namun tidak
boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial (Huda, 2010).
2.5.3 Power Designer
Power Designer adalah sebuah aplikasi untuk membantu membuat planning
code yang dibentuk dalam sebuah model informasi. Power Designer juga
dimaksudkan untuk pembuatan arsitektur informasi dan arsitektur interprise (Shepard,2014).
2.5.4 Microsoft Visio
Microsoft Visio merupakan suatu aplikasi yang didesain khusus untuk
membantu dalam membuat diagram seperti Flowchart, Gant Chart, Data Flow, jaringan, denah bangunan, dan juga pembuatan gambar teknik, gambar elektronik, serta desain lainnya (Sugianto,2007). Microsoft Visio mulai terintegrasi dengan Microsoft office sejak Office 2007. Sejumlah fitur baru ditambahkan, terutama
diintegrasi antara data dan diagram, serta otomasi dalam pembuatan diagram (Pascal,2007).
(35)
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Kebutuhan Sistem
Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan aplikasi monitoring persediaan bahan dan pencatatan alat pertanian pada PTPN XII Surabaya, dibutuhkan perangkat keras (hardrware) dan perangkat lunak (software). Terdapat spesifikasi minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan agar aplikasi dapat berjalan dengan baik.
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Untuk dapat menjalankan aplikasi ini membutuhkan perangkat lunak minimum sebagai berikut:
a. Kebutuhan Minimum Server
Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk komputer server sebagai berikut:
1. Operating System: Windows XP Professional Service Pack 2
2. Database: MySQL
3. Sublime Text 2
4. XAMPP version 3.2.1
5. Browser: Google Chrome
b. Kebutuhan Minimum Client
Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk komputer client sebagai berikut:
1. Operating System: Windows XP Professional Service Pack 2
2. Browser: Google Chrome atau Mozilla Firefox
(36)
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Untuk dapat menjalankan aplikasi ini membutuhkan perangkat keras dengan spesifikasi minimum sebagai berikut:
a. Kebutuhan Minimum Server
Untuk dapat menjalankan aplikasi sebagai server, maka dibutuhkan sebuah komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut:
1. Processor Intel Core 2 Duo atau lebih
2. Memory dengan RAM 2 Gb atau lebih
3. Hard Disk 80 Gb
4. Graphic Card Super VGA 1024 X 768
5. Network Interface Card (NIC) kecepatan 10/100 Mbps
6. CD-ROM atau DVD-ROM
7. Keyboard, Mouse, Monitor
b. Kebutuhan Minimum Client
Untuk dapat menjalankan aplikasi sebagai client, maka dibutuhkan sebuah komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut:
1. Processor Pentium IV 1 Ghz
2. Memory dengan RAM 1 Gb
3. Hard Disk 20 Gb atau lebih
4. VGA Card 8 Mb, Monitor, Keyboard, Mouse
4.2 Implementasi Sistem
Pada bagian implementasi sistem akan menjelaskan mengenai tampilan aplikasi yang telah dirancang pada tahap sebelumnya namun telah diimplementasikan dengan kode program. Pada tahap implementasi sistem ini
(37)
juga akan dijelaskan mengenai cara penggunan aplikasi pada setiap menu yang tersedia.
4.2.1 Tampilan Halaman Login User
Halaman login pada Gambar 4.1 ini adalah halaman awal sebelum pengguna dapat mengakses aplikasi monitoring persediaan bahan dan pencatatan alat pertanian. Pengguna harus mengisi username dan password pada kolom yang tersedia.
Gambar 4.1 Halaman Login User
Jika pengguna memasukkan username dan password yang tidak sesuai, maka akan muncul peringatan seperti pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Peringatan Username dan Password 4.2.2 Tampilan Halaman Master User
Halaman master user ini adalah tampilan yang digunakan untuk memasukkan data pengguna beserta hak akses pada aplikasi. Untuk dapat
(38)
menampilkan halaman master user, dapat dilakukan dengan cara memilih menu master, kemudian pilih menu user. Tampilan halaman master user dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:
Gambar 4.3 Tampilan Halaman Master User
Pada halaman master user terdapat menu input user. Jika pengguna memilih menu input user maka akan muncul form untuk memasukkan data user beserta hak aksesnya. Setelah pengguna mengisi data master user, kemudian tekan tombol simpan untuk menyimpan data ke dalam database. Tampilan form input user dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:
(39)
4.2.3 Tampilan Halaman Master Wilayah
Pada tampilan halaman master wilayah ini berfungsi untuk menyimpan data wilayah dan lokasi. Pengguna dapat menampilkan halaman ini dengan cara memilih menu master, kemudian pilih menu wilayah. Dalam halaman master wilayah terdapat menu input wilayah. Jika pengguna memilih menu input wilayah maka akan muncul form untuk mengisi data wilayah. Form input wilayah dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut:
Gambar 4.5 Tampilan Form Input Wilayah
Setelah data wilayah tersimpan, maka selanjutnya adalah memasukkan data lokasi pada setiap wilayah. Setiap wilayah dapat memiliki banyak lokasi. Untuk dapat mengisi data lokasi tersebut, pengguna dapat langsung mengisi lewat tabel yang tersedia pada halaman master wilayah. Langkah awal yang dilakukan adalah pengguna harus memilih nama wilayah pada combo box, kemudian mengisi nama lokasinya. Untuk menyimpan data, pengguna cukup menekan tombol enter pada keyboard. Pada halaman ini juga terdapat tombol kebun pada wilayah dan lokasi
(40)
kebun pada wilayah dan lokasi yang dipilih. Tampilan master wilayah dan lokasi dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut:
Gambar 4.6 Tampilan Halaman Master Wilayah-Lokasi 4.2.4 Tampilan Halaman Master Kebun
Gambar 4.7 Tampilan Halaman Master Kebun
Pada halaman master kebun ini berfungsi untuk memasukkan data kebun pada setiap wilayah dan lokasi. Untuk dapat menampilkan halaman ini, pengguna dapat memilih tombol kebun pada halaman master wilayah. Setelah data wilayah dan lokasi tersimpan, pengguna dapat memilih tombol kebun untuk mengisi data kebun sesuai dengan data wilayah dan lokasi yang dipilih. Pada halaman ini
(41)
terdapat sebuah tabel dengan kolom nama kebun alamat kebun. Untuk menyimpan data kebunnya, pengguna cukup dengan menekan tombol enter pada keyboard. Tampilan halaman master kebun dapat dilihat pada Gambar 4.7.
4.2.5 Tampilan Halaman Master Kategori
Pada halaman master kategori ini berfungsi untuk menyimpan data kategori dan sub kategori. Untuk dapat menampilkan halaman ini, pengguna harus memilih menu master, kemudian pilih menu kategori. Pada halaman master kategori terdapat menu input kategori. Tampilan form input kategori dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut:
Gambar 4.8 Tampilan Form Input Kategori
Setelah data kategori tersimpan, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data sub kategori. Untuk memasukkan data sub kategori, penggguna dapat mengisi lewat tabel secara langsung. Pengguna dapat memilih kategori terlebih dahulu, kemudian mengisi nama sub kategori pada kolom yang tersedia. Tampilan halaman kategor dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut:
(42)
Gambar 4.9 Tampilan Halaman Master Kategori 4.2.6 Tampilan Halaman Master Persediaan
Pada tampilan halaman master persediaan ini berfungsi untuk menyimpan data persediaan. Pengguna dapat menampilkan halaman master persediaan dengan memilih menu master, kemudian pilih menu persediaan. Pada halaman master persediaan terdapat menu input persediaan yang berfungsi untuk menyimpan data persediaan baru. Tampilan form input master persediaan dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut:
Gambar 4.10 Tampilan Form Input Master Persediaan
Selain tampilan untuk input master persediaan, pada halaman ini juga terdapat tampilan untuk input detail persediaan seperti pada Gambar 4.11.
(43)
Gambar 4.11 Tampilan Detail Persediaan
Setelah data persediaan dimasukkan, maka data tersebut akan tampil dalam sebuah tabel. Tampilan tabel pada halaman master persediaan dapat dilihat pada Gambar 4.12 berikut:
Gambar 4.12 Tampilan Halaman Master Persediaan
Pada tabel persediaan, terdapat sebuah tombol detail bahan. Tombol detail bahan berfungsi untuk menampilkan form untuk mengisi expired date beserta jumlahnya. Tampilan form detail bahan dapat dilihat pada Gambar 4.13.
(44)
Gambar 4.13 Tampilan Form Detail Bahan 4.2.7 Tampilan Halaman Master Tanaman
Pada tampilan halaman master tanaman ini berfungsi untuk menampilkan dan mengisi data tanaman. Untuk dapat menampilkan data tanaman, pengguna harus memilih menu master, kemudian pilih menu tanaman. Pada halaman master tanaman terdapat sebuah menu input tanaman. Jika pengguna memilih menu tersebut, maka akan muncul form input tanaman seperti pada Gambar 4.14 berikut:
Gambar 4.14 Tampilan Form Input Tanaman
Setelah data tanaman selesai dimasukkan, langkah selanjutnya adalah mengisi data detail tanaman. Untuk dapat mengisi data detail tanaman,
(45)
pengguna dapat memilih kebun dan tanaman terlebih dahulu, lalu mengisi detail langsung pada kolom yang disediakan dalam tabel. Tampilan halaman tanaman dapat dilihat pada Gambar 4.15 berikut:
Gambar 4.15 Tampilan Halaman Master Tanaman 4.2.8 Tampilan Halaman Master Hama/Penyakit
Pada tampilan halaman master hama/penyakit ini berfungsi untuk mengisi dan menampilkan data hama/penyakit. Untuk dapat menampilkan halaman ini, pengguna dapat memilih menu master, kemudian pilih menu hama/penyakit. Pada halaman ini, pengguna dapat memasukkan data hama/penyakit langsung dari tabel. Langkah awal yang harus dilakukan adalah pengguna memilih jenis tanaman terlebih dahulu, kemudian dapat langsung mengisi nama hama/penyakit pada kolom yang tersedia pada tabel. Untuk menyimpan data, pengguna hanya perlu menekan tombol enter pada keyboard. Tampilan master hama/penyakit dapat dilihat pada Gambar 4.16.
(46)
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Master Hama/Penyakit 4.2.9 Tampilan Halaman Master Indikator Pemupukan
Pada halaman master indikator pemupukan ini berfungsi untuk menampilkan dan mengisi data indikator pemupukan (dosis) untuk tanaman tertentu. Untuk dapat menampilkan halaman ini, pengguna dapat memilih menu master, kemudian menu indikator pemupukan. Pada menu indikator pemupukan, terdapat menu drop down untuk memilih jenis tanaman. Jika pengguna memilih menu indikator untuk
tanaman kopi, maka tampilan halaman dapat dilihat pada Gambar 4.17 berikut:
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Master Indikator Pemupukan (Kopi) Sedangkan jika pengguna memilih tanaman kakao, maka tampilan halaman master indikator pemupukan dapat dilihat pada Gambar 4.18.
(47)
Gambar 4.18 Tampilan Halaman Master Indikator Pemupukan (Kakao) 4.2.10 Tampilan Halaman Master Indikator Pengendalian Hama/Penyakit
Pada halaman master indikator pengendalian hama/penyakit berfungsi untuk menyimpan dan menampilkan data indikator pengendalian hama/penyakit pada tanaman tertentu. Untuk dapat menampilkan halaman ini, pengguna dapat memilih menu master dan memilih menu indikator pengendalian, kemudian muncul menu drop down untuk memilih tanamannya. Jika pengguna memilih tanaman kopi, maka tampilan halaman dapat dilihat pada Gambar 4.19 berikut:
(48)
Sedangkan jika pengguna memilih tanaman kakao, maka tampilan master indikator pengendalian hama/penyakit dapat dilihat pada Gambar 4.20 berikut:
Gambar 4.20 Tampilan Halaman Master Indikator Pengendalian (Kakao) 4.2.11 Tampilan Halaman Penjadwalan Pemupukan
Pada tampilan halaman penjadwalan pemupukan ini berfungsi untuk mengisi dan menampilkan penjadwalan untuk pemupukan tanaman. Untuk dapat menampilkan halaman ini, pengguna harus memilih menu transaksi, kemudian pilih menu penjadwalan pemupukan. Pada halaman penjadwalan pemupukan terdapat menu input penjadwalan pemupukan. Jika pengguna memilih menu tersebut, maka akan muncu form seperti Gambar 4.21 berikut:
(49)
Setelah data jadwal dimasukkan, maka data tersebut akan tampil pada tabel di halaman penjadwalan pemupukan seperti pada Gambar 4.22. Penjadwalan akan otomatis bertambah untuk beberapa bulan kedepan sesuai dengan tanggal awal dimasukkan.
Gambar 4.22 Tampilan Halaman Penjadwalan Pemupukan 4.2.12 Tampilan Halaman Permintaan Pembelian
Pada halaman permintaan pembelian ini berfungsi untuk menampilkan data permintaan bahan. Untuk dapat menampilkan halaman ini, pengguna memilih menu transaksi, kemudian memilih menu permintaan pembelian. Pada halaman permintaan pembelian terdapat menu input permintaan pembelian bahan. Tampilan input permintaan pembelian dapat dilihat pada Gambar 4.23.
(50)
Gambar 4.23 Tampilan Form Input Permintaan Pembelian
Setelah data permintaan dimasukkan, maka data tersebut akan tampil pada tabel di halaman permintaan pembelian seperti Gambar 4.24 berikut:
Gambar 4.24 Tampilan Halaman Permintaan Pembelian
Pada tabel permintaan pembelian terdapat tombol cek kebutuhan dan status. Tombol cek kebutuhan akan menampilkan kebutuhan penggunaan setiap kebun. Hal ini dibutuhkan oleh admin tanaman selaku penentu keputusan untuk melakukan pembelian atau dilakukan mutasi saja. Sedangkan untuk tombol status, berfungsi untuk mengubah status permintaan, apakah perlu dilakukan
(51)
pembelian atau mutasi. Tampilan form status dapat dilihat pada Gambar 4.25 dan Gambar 4.25 berikut:
(52)
Gambar 4.26 Tampilan Form Ubah Status Permintaan Mutasi
Kemudian setelah mengubah status permintaan pembelian, maka tombol akan berubah menjadi disabled tanda bahwa status sudah tidak bisa diubah kembali. Pada Gambar 4.27 adalah contoh jika status permintaan diubah menjadi mutasi.
(53)
4.2.13 Tampilan Halaman Penerimaan Bahan dan Alat Pertanian
Pada halaman penerimaan bahan dan alat pertanian ini berfungsi untuk mencatat dan menampilkan data penerimaan bahan dan alat pertanian. Pada halaman penerimaan bahan dan alat pertanian terdapat menu input penerimaan bahan dan alat pertanian. Jika pengguna memilih menu tersebut, maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.28 berikut:
Gambar 4.28 Tampilan Form Input Penerimaan Bahan dan Alat Pertanian Setelah data selesai dimasukkan, maka data tersebut akan ditampilkan pada tabel seperti pada Gambar 4.29 berikut:
(54)
Setelah data penerimaan berhasil tersimpan, langkah selanjutnya adalah mengisi detail bahan yang diterima. Pada tabel penerimaan bahan terdapat tombol expired date yang berfungsi untuk mengisi expired date dari bahan yang diterima. Jika pengguna menekan tombol tersebut, maka akan muncul kolom seperti pada Gambar 4.30 berikut:
Gambar 4.30 Expired Date Penerimaan Bahan 4.2.14 Tampilan Halaman Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian
Pada halaman penggunaan bahan dan alat pertanian ini berfungsi untuk mencatat dan menampilkan data penggunaan bahan. Untuk dapat mencatat data penggunaan bahan, pengguna harus memilih menu input penggunaan bahan dan alat pertanian, kemudian akan muncul form seperti pada Gambar 4.31. Pada form input penggunaan data ini bisa digunakan untuk menncatat penggunaan
pemupukan maupun untuk pengendalian hama/penyakit. Jika pengguna memilih event pemupukan, maka kolom hama/penyakit akan menjadi disabled, dan jika
(55)
pengguna memilih event pengendalian, maka pengguna akan dapat memilih jenis penyakit yang akan dikendalikan.
Gambar 4.31 Tampilan Form Input Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian Setelah data penggunaan telah tersimpan, maka data tersebut akan tampil pada sebuah tabel seperti pada Gambar 4.32 berikut:
(56)
4.2.15 Tampilan Halaman Mutasi Bahan dan Alat Pertanian
Pada halaman mutasi bahan dan alat pertanian ini berfungsi untuk mencatat dan menampilkan data mutasi bahan dan alat pertanian. Untuk dapat mengisi data mutasi, pengguna harus memilih menu input mutasi bahan dan alat pertanian yang terdapat pada halaman tersebut. Jika pengguna memilih menu tersebut, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 4.33 berikut:
Gambar 4.33 Tampilan Form Input Mutasi Bahan dan Alat Pertanian Setelah data mutasi bahan dan alat pertanian tersimpan, maka data tersebut akan tampil pada tabel seperti Gambar 4.34.
(57)
Gambar 4.34 Tampilan Halaman Mutasi Bahan dan Alat Pertanian 4.2.16 Tampilan Halaman Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian
Pada Gambar 4.35 berikut ini adalah tampilan untuk halaman laporan persediaan bahan dan alat pertanian. Untuk dapat menampilkan laporan ini, pengguna memilih menu laporan terlebih dahulu dan memilih sub menu laporan persediaan bahan dan alat pertanian. Kemudian pada halaman ini tersedia dua tab, yaitu laporan persediaan bahan per wilayah dan rekap laporan persediaan. Tampilan untuk tab laporan persediaan bahan per wilayah dapat dilihat pada Gambar 4.35.
Gambar 4.35 Halaman Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian Setelah menekan tombol submit, aplikasi akan menampilkan persediaan bahan sesuai dengan wilayah yang dipilih seperti pada Gambar 4.36 berkut:
(58)
Gambar 4.36 Tampilan Tab Laporan Persediaan Bahan per Wilayah Kemudian pada sebelah tombol submit, terdapat tombol download yang berfungsi untuk menampilkan laporan dalam bentuk excel. Bentuk laporan setelah di download dapat dilihat pada Gambar 4.37.
Gambar 4.37 Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian
Sedangkan untuk tampilan tab rekap laporan dapat dilihat pada Gambar 4.38 berikut:
(59)
Pada tampilan ini terdapat dua tombol yaitu tombol lihat rekap persediaan dan download. Untuk tombol lihat rekap akan menampilkan total bahan dan alat pertanian pada tiap wilayah. Tampilan rekap dapat dilihat pada Gambar 4.39.
Gambar 4.39 Hasil Tampilan Rekap Laporan Persediaan
Kemudian terdapat tombol download yang berfungsi untuk menampilkan laporan ke dalam bentuk excel. Bentuk laporan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.40.
(60)
4.2.17 Tampilan Halaman Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian Pada Gambar 4.41 berikut ini adalah tampilan untuk halaman laporan penggunaan bahan dan alat pertanian. Untuk dapat menampilkan laporan ini, pengguna memilih menu laporan terlebih dahulu dan memilih sub menu laporan penggunaan bahan dan alat pertanian. Pada halaman ini tersedia pilihan wilayah, kebun, serta periode penggunaan. Setelah itu tekan tombol submit untuk menampilkan.
Gambar 4.41 Halaman Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian Setelah pengguna menekan tombol submit, maka laporan penggunaan bahan dan alat pertanian akan tampil sesuai dengan wilayah, kebun, dan periode yang dipilih. Tampilan laporan penggunaan bahan dan alat pertanian dapat dilihat pada Gambar 4.42 berikut:
(61)
4.2.18 Tampilan Halaman Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian
Pada Gambar 4.43 berikut ini adalah tampilan untuk halaman laporan mutasi bahan dan alat pertanian. Untuk dapat menampilkan laporan ini, pengguna memilih menu laporan terlebih dahulu dan memilih sub menu laporan mutasi bahan dan alat pertanian. Pada halaman ini tersedia pilihan wilayah, kebun, serta periode penggunaan. Setelah itu tekan tombol submit untuk menampilkan.
Gambar 4.43 Halaman Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian Setelah pengguna menekan tombol submit, maka laporan mutasi bahan dan alat pertanian akan tampil sesuai dengan wilayah, kebun, dan periode yang dipilih. Tampilan laporan mutase bahan dan alat pertanian dapat dilihat pada Gambar 4.44 berikut:
(62)
4.2.19 Tampilan Halaman Laporan Monitoring Penggunaan Bahan
Pada Gambar 4.45 berikut ini adalah tampilan untuk laporan monitoring bahan dan alat pertanian. Untuk dapat menampilkan laporan ini, pengguna memilih menu laporan terlebih dahulu dan memilih sub menu laporan monitoring penggunaan bahan dan alat pertanian. Pada halaman ini tersedia pilihan wilayah, kebun, serta periode penggunaan. Setelah itu tekan tombol submit untuk menampilkan. Pada halaman ini terdapat dua tabel yang ditampilkan, yaitu tabel jadwal dan tabel monitoring. Tabel jadwal ditampilkan berfungsi untuk membandingkan penggunaan dengan jadwal yang ada.
Gambar 4.45 Tampilan Halaman Monitoring
Kemudian untuk tabel monitoring dapat dilihat pada Gambar 4.46. pada tabel monitoring terdapat perbedaan warna yang disesuaikan dengan prosentase yang diperoleh tiap penggunaan.
(63)
Gambar 4.46 Tampilan Tabel Monitoring
Pada tabel monitoring terdapat tombol download yang berfungsi untuk menampilkan laporan dalam bentuk .pdf. Gambar untuk hasil laporan monitoring dapat dilihat pada Gambar 4.47
(64)
4.2.20 Tampilan Halaman Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan
Pada Gambar 4.48 merupakan tampilan untuk laporan evaluasi penggunaan bahan per kebun dan per wilayah. Pada tab evaluasi wilayah dapat dilihat pada Gambar 4.48.
Gambar 4.48 Tampilan Evaluasi Per Wilayah
Untuk evaluasi, terdapat sebuah chart yang menampilkan prosentase setiap wilayah. Gambar untuk chart tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.49.
(65)
Sedangkan pada Gambar 4.50 merupakan tampilan untuk laporan evaluasi untuk per kebun. Laporan yang akan ditampilkan pada halaman ini merupakan hasil total nilai capaian dari masing-masing kebun.
Gambar 4.50 Tampilan Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian Tiap Kebun
4.3 Hasil Uji Coba
Hasil uji coba merupakan hasil dari test case yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Pelaksanaan uji coba disesuaikan dengan desain data beserta skenario yang telah dibuat pada test case. Hasil uji coba didapat dari perhitungan (jumlah uji coba berhasil/jumlah pengujian) x 100%. Untuk detail dan bukti uji coba aplikasi dapat dilihat pada lampiran 2 hasil uji coba. Hasil pengujian pada tiap test case dapat dilihat sebagai berikut:
1. Hasil Uji Coba Master Wilayah Lokasi
Tabel 4.1 Hasil Uji coba Master Wilayah-Lokasi
Fungsi No. Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti Master 1 Mencatat data Data tersimpan 100% Lampiran 2,
(66)
Fungsi No. Tujuan Hasil yang diharapkan
Hasil Bukti Wilayah Lokasi wilayah dan lokasi ke dalam aplikasi dalam database wilayah dan lokasi dan menampilkan
message box “data
berhasil disimpan”
Master Wilayah Lokasi, no. 1
2 Melakukan pengecekan jika terdapat kolom yang tidak terisi saat memasukkan data
Data tidak berhasil tersimpan dalam database dan menampilkan peringatan semua kolom harus terisi
100% Lampiran 2, Master Wilayah Lokasi, no. 2
3 Mengubah data wilayah dan lokasi
Data wilayah dan lokasi pada database berhasil diubah dan menampilkan
message box “data
berhasil diubah”
100% Lampiran 2, Master Wilayah Lokasi, no. 3
4 Menghapus data wilayah dan lokasi
Data wilayah dan lokasi berhasil dihapus dari database dan menampilkan
message box “data
berhasil dihapus”
100% Lampiran 2, Master Wilayah Lokasi, no.4
2. Hasil Uji Coba Master Kebun
Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Master Kebun Fungsi No. Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti Master
Kebun
1 Mencatat data kebun ke dalam aplikasi Data tersimpan dalam database kebun dan menampilkan
message box “data
berhasil disimpan”
100% Lampiran 2, Master Kebun, no.1
2 Melakukan pengecekan jika terdapat kolom yang tidak terisi
Data tidak berhasil tersimpan dalam database dan menampilkan peringatan semua
100% Lampiran 2, Master Kebun, no.2
(67)
Fungsi No. Tujuan Hasil yang diharapkan
Hasil Bukti saat
memasukkan data
kolom harus terisi
3 Mengubah data kebun
Data kebun pada database berhasil diubah dan menampilkan
message box “data
berhasil diubah”
100% Lampiran 2, Master Kebun, no.3
4 Menghapus data kebun
Data kebun berhasil terhapus dari database dan menampilkan
message box “data
berhasil dihapus”
100% Lampiran 2, Master Kebun, no.4
3. Hasil Uji Coba Master User
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Master User
Fungsi No. Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti Master
User
1 Mencatat data user ke dalam aplikasi
Data tersimpan dalam database user dan
menampilkan
message box “data
berhasil disimpan”
100% Lampiran 2, Master User, no.1
2 Melakukan pengecekan jika terdapat kolom yang tidak terisi saat
memasukkan data
Data tidak berhasil tersimpan dalam database dan menampilkan peringatan semua kolom harus terisi
100% Lampiran 2, Master User, no.2
3 Mengubah data user
Data kebun pada database berhasil diubah dan menampilkan
message box “data
berhasil diubah”
100% Lampiran 2, Master User, no.3
4 Menghapus data user
Data user berhasil dihapus dan
menampilkan pesan
100% Lampiran 2, Master User, no.4
(68)
Fungsi No. Tujuan Hasil yang diharapkan
Hasil Bukti
“data berhasil dihapus”
4. Hasil Uji Coba Master Kategori
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Master Kategori
Fungsi No. Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti Master
Kategori
1 Mencatat data kategori ke dalam aplikasi Data tersimpan dalam database kategori dan menampilkan
message box “data
berhasil disimpan”
100% Lampiran 2, Master
Kategori, No.1
2 Melakukan pengecekan jika terdapat kolom yang tidak terisi saat memasukkan data
Data tidak berhasil tersimpan dalam database dan menampilkan peringatan semua kolom harus terisi
100% Lampiran 2, Master
Kategori, No.2
3 Mengubah data kategori
Data kategori pada database berhasil diubah dan menampilkan
message box “data
berhasil diubah”
100% Lampiran 2, Master
Kategori, No.3
4 Menghapus data kategori
Data kategori berhasil dihapus dari database dan menampilkan
message box “data
berhasil dihapus”
100% Lampiran 2, Master
Kategori, No.4
5. Hasil Uji Coba Master Persediaan
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Master Persediaan
Fungsi No. Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti Master
Persediaan
1 Mencatat data persediaan ke dalam aplikasi
Data tersimpan dalam database persediaan dan
100% Lampiran 2, Master Persediaan,
(69)
Fungsi No. Tujuan Hasil yang diharapkan
Hasil Bukti menampilkan
message box
“data berhasil disimpan”
No.1
2 Melakukan pengecekan jika terdapat kolom yang tidak terisi saat memasukkan data Data tidak berhasil tersimpan dalam database dan menampilkan peringatan semua kolom harus terisi
100% Lampiran 2, Master Persediaan, No.2
3 Mengubah data persediaan Data persediaan pada database berhasil diubah dan menampilkan message box “data berhasil diubah”
100% Lampiran 2, Master Persediaan, No.3
4 Menghapus data persediaan Data persediaan berhasil dihapus dan menampilkan message box “data berhasil dihapus”
100% Lampiran 2, Master Persediaan, No.4
5 Tidak dapat mengubah jumlah persediaan Pada saat pengguna memasukkan atau mengubah data persediaan, kolom jumlah pada master persediaan diatur menjadi
“disabled”
100% Lampiran 2, Master Persediaan, No.5
6. Hasil Uji Coba Master Tanaman
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Master Tanaman
Fungsi No. Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti Master
Tanaman
1 Mencatat data tanaman ke dalam aplikasi Data tersimpan dalam database tanaman dan menampilkan message box
100% Lampiran 2, Master
(70)
Fungsi No. Tujuan Hasil yang diharapkan
Hasil Bukti
“data berhasil
disimpan”
2 Melakukan pengecekan jika terdapat kolom yang tidak terisi saat memasukkan data Data tidak berhasil tersimpan dalam database dan menampilkan peringatan semua kolom harus terisi
100% Lampiran 2, Master
Tanaman, No.2
3 Membuat umur tanaman menjadi autogenarate menyesuaikan dengan tanggal tanam Menampilkan umur tanaman secara langsung tanpa harus mengisi kolom umur
100% Lampiran 2, Master
Tanaman, No.3
4 Mengubah data tanaman Data tanaman pada database berhasil diubah dan menampilkan message box “data berhasil diubah”
100% Lampiran 2, Master
Tanaman, No.4
5 Menghapus data tanaman Data tanaman berhasil dihapus dan menampilkan message bos “data berhasil dihapus”
100% Lampiran 2, Master
Tanaman, No.5
7. Hasil Uji Coba Master Hama/Penyakit
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Master Hama/Penyakit Fungsi No
.
Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti
Master Hama/ Penyakit
1 Mencatat data hama/penyakit ke dalam aplikasi Data tersimpan dalam database hama/penyakit dan menampilkan message box “data berhasil disimpan”
100% Lampiran 2, Master
Hama/Penyakit, No. 1
2 Melakukan pengecekan jika
Data tidak berhasil
100% Lampiran 2, Master
(1)
Fungsi No. Tujuan Hasil yang diharapkan
Hasil Bukti presentase dan
diagram
Pertanian, No.3
17. Hasil Uji Coba Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian
Tabel 4.17 Hasil Uji Coba Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian
Fungsi No. Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti Laporan
Persediaan Bahan dan Alat Pertanian
1 Menampilkan persediaan bahan dan alat pertanian berdasarkan wilayah yang dipilih Aplikasi menampilkan persediaan bahan dan alat pertanian sesuai dengan wilayah yang dipilih
100% Lampiran 2, Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian, No.1
2 Mencetak laporan persediaan bahan dan alat pertanian Aplikasi dapat melakukan convert laporan yang ditampilkan pada aplikasi dalam bentuk file excel
100% Lampiran 2, Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian, No.2
18. Hasil Uji Coba Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian
Tabel 4.18 Hasil Uji Coba Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian
Fungsi No. Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti Laporan
Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian
1 Menampilkan penggunaan bahan dan alat pertanian berdasarkan wilayah, kebun, dan periode yang dipilih Aplikasi menampilkan penggunaan bahan dan alat pertanian sesuai dengan periode dan wilayah, dan kebun yang dipilih
100% Lampiran 2, Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian, No.1
2 Mencetak laporan penggunaan bahan dan alat
Aplikasi dapat melakukan convert laporan yang ditampilkan
100% Lampiran 2, Laporan Penggunaan Bahan dan
(2)
Fungsi No. Tujuan Hasil yang diharapkan
Hasil Bukti pertanian pada aplikasi
dalam bentuk pdf
Alat Pertanian, No.2
19. Hasil Uji Coba Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian
Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian Fungsi No. Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti Laporan
Mutasi Bahan dan Alat Pertanian
1 Menampilkan mutasi bahan dan alat pertanian berdasarkan wilayah, kebun, dan periode yang dipilih Aplikasi menampilkan mutasi bahan dan alat pertanian sesuai dengan periode dan wilayah, dan kebun yang dipilih
100% Lampiran 2, Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian, No.1
2 Mencetak laporan mutasi bahan dan alat pertanian Aplikasi dapat melakukan convert laporan yang ditampilkan pada aplikasi dalam bentuk pdf
100% Lampiran 2, Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian, No.2
20. Hasil Uji Coba Laporan Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian Tabel 4.20 Hasil Uji Coba Laporan Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian
Fungsi No. Tujuan Hasil yang diharapkan
Hasil Bukti Laporan Monitoring Penggunan Bahan dan Alat Pertanian
1 Mencetak laporan monitoring penggunaan bahan dan alat pertanian Aplikasi dapat melakukan convert laporan yang ditampilkan pada aplikasi dalam bentuk file pdf
100% Lampiran 2, Laporan Monitoring Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian, No.1
(3)
21. Hasil Uji Coba Laporan Evaluasi
Tabel 4.21 Hasil Uji Coba Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian
Fungsi No. Tujuan Hasil yang
diharapkan
Hasil Bukti Laporan
Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat
Pertanian
1 Mencetak laporan evaluasi penggunaan bahan dan alat pertanian
Aplikasi dapat melakukan convert laporan yang
ditampilkan pada aplikasi dalam bentuk file pdf
100% Lampiran 2, Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian, No.1
Hasil uji coba aplikasi monitoring persediaan bahan dan pencatatan alat pertanian mendapat hasil 100% dan semua fungsi aplikasi dapat berjalan dengan baik.
Tabel 4.22 Hasil Uji Coba Aplikasi Monitoring Persediaan Bahan dan Pencatatan Alat Pertanian
No. Fungsi Hasil
1 Master Wilayah-Lokasi 100%
2 Master Kebun 100%
3 Master User 100%
4 Master Kategori 100%
5 Master Persediaan 100%
6 Master Tanaman 100%
7 Master Hama/Penyakit 100%
8 Master Indikator (Pemupukan) 100%
9 Master Indikator (Pengendalian) 100%
10 Penjadwalan Pemupukan 100%
11 Permintaan Pembelian 100%
12 Penerimaan Bahan dan Alat Pertanian 100% 13 Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian 100% 14 Mutasi Bahan dan Alat Pertanian 100%
15 Monitoring Penggunaan Bahan 100%
16 Evaluasi Penggunaan Bahan 100%
17 Laporan Persediaan Bahan dan Alat Pertanian 100% 18 Laporan Penggunaan Bahan dan Alat Pertanian 100% 19 Laporan Mutasi Bahan dan Alat Pertanian 100% 20 Laporan Monitoring Penggunaan Bahan 100%
(4)
No. Fungsi Hasil 21 Laporan Evaluasi Penggunaan Bahan 100%
Rata-rata 100%
4.4 Evaluasi
Aplikasi monitoring persediaan bahan dan pencatatan alat pertanian mendapatkan hasil 100% dalam uji coba aplikasi yang berarti semua fungsi telah dapat dipastikan berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, aplikasi monitoring persediaan bahan dan pencatatan alat pertanian ini dapat melakukan perhitungan dalam transaksi penggunaan dan penerimaan bahan dan alat pertanian, menghasilkan laporan persediaan bahan dan alat pertanian tiap wilayah, laporan penggunaan bahan dan alat pertanian, laporan mutasi bahan dan alat pertanian, melakukan perbandingan antara penggunaan bahan dengan indikator yang telah dilakukan, menghasilkan laporan monitoring penggunaan bahan, serta laporan evaluasi penggunaan bahan tiap kebun dan per wilayah.
(5)
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji coba dan evaluasi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penelitian ini menghasilkan Aplikasi Monitoring Persediaan Bahan dan Pencatatan Alat Pertanian pada PT Perkebunan Nusantara XII Surabaya. Aplikasi ini mampu melakukan monitoring dengan membandingkan antara penggunaan bahan dengan indikator yang telah ditetapkan, dan mampu melakukan perhitungan dalam transaksi penggunaan, penerimaan, dan mutasi bahan dan alat pertanian.
2. Aplikasi ini menghasilkan laporan persediaan bahan dan alat pertanian tiap wilayah, laporan penggunaan bahan dan alat pertanian, laporan mutasi bahan dan alat pertanian, laporan monitoring penggunaan bahan, serta laporan evaluasi penggunaan bahan tiap kebun dan per wilayah per bulan.
3. Dari hasil uji coba, aplikasi ini mendapat nilai 100% dan dapat dipastikan bahwa semua fungsi aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan pengembangan pada aplikasi monitoring persediaan bahan dan pencatatan alat pertanian adalah menambahkan indikator penggunaan bahan dan pengendalian untuk komoditi yang lain yaitu karet, teh, dan aneka kayu.
(6)
172
Amsyah, Zulkifli. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Huda, Miftahul. 2010. Membuat Aplikasi Database dengan Java, MySQL dan Netbeans. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah. 2013. Pedoman Budidaya Tanaman Perkebunan dan Kehutanan. Jakarta
Lingga, Pinus dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya
Nurcholis, Hanif. 2009. Perencanaan Partisipatif Pemerintah Daerah. Jakarta: Grasindo
Pascal, Steven Andy. 2007. Tip & Trik Microsoft Office 2007. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Pressman, Roger S. 2007. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi
Shepard, Leonard. 2014. Sybase 146 Success Secrets-146 Most Ask Question On Sybase-What You Need To Know. Emero Publishing
Sugianto, Mikael. 2007. Microsoft Visio 2007: Membuat Beragam Desain Diagram dan Flowchart. Jakarta: Salemba Infotek
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2006 tentang Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Wahyudi, T. 2008. Panduan Lengkap Kakao. Jakarta: Penebar Swadaya
Wardana. 2010. Menjadi Master PHP dengan Framework CodeIgniter. Jakarta: Elex Media Komputindo