TA : Rancang Bangun Aplikasi Dashboard Untuk Visualisasi Kinerja Mesin Harbour Mobile Crane (Hmc) Di PT. Bjti.
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh :
MUHAMMAD MIFTAHOL HADI 10.41010.0139
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
x
Halaman
ABSTRAK... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Perumusan Masalah ... 4
1.3Pembatasan Masalah ... 4
1.4Tujuan Penelitian ... 5
1.5Manfaat Penelitian ... 5
1.6Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1Harbour Mobile Crane ... 8
2.2Mesin dan Kinerja Mesin ... 8
2.3Hour Meter Reading (HRM) ... 10
2.4Ketersediaan (availability) ... 10
2.5Kehandalan (reliability) ... 11
2.6Penggunaan (utilization) ... 11
2.7Key Performance Indicator... 12
2.8Dashboard... 13
(3)
xi
2.8.4Komponen Dashboard ... 19
2.9System Development Life Cycle ... 20
2.9.1Metode Prototyping ... 21
2.10Unified Modeling Language (UML) ... 23
2.11Database ... 25
2.12Oracle ... 25
2.13Hypertext Preprocessor ... 26
2.14Java Script ... 27
2.15Highcharts... 27
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 28
3.1Analisis Sistem... 28
3.1.1 Identifikasi Permasalahan ... 28
3.1.2 Identifikasi Penggguna ... 29
3.1.3 Identifikasi Parameter Indikator ... 58
3.2 Perancangan Sistem ... 58
3.2.1 Domain Model ... 59
3.2.2 Use Case Diagram ... 60
3.2.3 Robustness Diagram ... 77
3.2.4 Sequence Diagram ... 85
3.2.5Class Diagram ... 94
3.2.6Entity Relationship Diagram (ERD) ... 95
(4)
xii
4.1Implementasi Sistem (Konstruksi Sistem) ... 102
4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 102
4.1.2 Hasil Implementasi Sistem ... 103
4.2 Uji Coba Sistem ... 143
4.2.1 Uji Coba Halaman Menu Jenis Alat ... 143
4.2.2Uji Coba Halaman Menu Alat ... 144
4.2.3Uji Coba Halaman Menu BBM ... 145
4.2.4Uji Coba Halaman Menu Halaman Menu Kapal ... 146
4.2.5Uji Coba Halaman Menu Operator ... 148
4.2.6Uji Coba Halaman Menu Jenis Oli ... 149
4.2.7Uji Coba Halaman Menu Macam Oli ... 150
4.2.8Uji Coba Halaman Menu Keterangan Kondisi ... 151
4.2.9Uji Coba Halaman Menu Teknisi ... 152
4.2.10Uji Coba Halaman Menu Entry HRM ... 153
4.2.11Uji Coba Halaman Menu Kegiatan Alat ... 155
4.2.12Uji Coba Halaman Menu Penggantian Oli ... 159
4.2.13Uji Coba Halaman Menu Kerusakan Spare Part ... 163
4.2.14Uji Coba Halaman Menu Kalkulasi Kegiatan Per Hari ... 165
4.2.15Uji Coba Halaman Menu Ubah Status Kegiatan Alat ... 167
4.2.16Uji Coba Halaman Menu Ubah Status HRM ... 169
(5)
xiii
4.2.19 Uji Coba Menampilkan Detail Informasi Kinerja Salah Satu
Mesin HMC... 174
4.2.20Uji Coba Menampilkan Detail Hasil Perhitungan Kinerja Salah Satu Mesin HMC ... 175
4.2.21 Uji Coba Menampilkan Detail Kegiatan Salah Satu Mesin HMC... 176
4.2.22 Uji Coba Menampilkan Detail Kerusakan Spare Part Salah Satu Mesin HMC ... 176
4.2.23 Uji Coba Menampilkan Detail Inspeksi Harian Salah Satu Mesin HMC... 176
4.2.24 Uji Coba Menampilkan Detail Perawatan Rutin Salah Satu Mesin HMC... 177
4.2.25 Uji Coba Menampilkan Detail Penggantian Oli Salah Satu Mesin HMC... 177
4.3Evaluasi Sistem ... 178
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 180
5.1Kesimpulan ... 180
5.2Saran ... 180
DAFTAR PUSTAKA ... 181
(6)
1 1.1 Latar Belakang Masalah
PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT. BJTI) adalah perusahaan dengan bisnis utama di bidang jasa bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak. PT. BJTI merupakan anak perusahaan dari PT. Pelabuhan Indonesia III (PELINDO III). Perusahaan yang didirikan sejak tahun 2002 ini dipercaya oleh PT. PELINDO III untuk mengoperasikan dermaga Berlian yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dermaga Berlian merupakan salah satu dari lima dermaga yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dimana empat diantaranya adalah dermaga Jamrud, Nilam, Mirah, dan Kalimas. Salah satu layanan atau bidang usaha PT. BJTI adalah mengoperasikan dermaga Berlian untuk tempat tambat kapal baik internasional, domestik, maupun curah kering (barang yang berupa butiran padat atau berbentuk biji-bijian seperti; batu bara, biji besi, palawija, tepung, dan lain-lain).
Dalam kegiatan operasionalnya, PT. BJTI melayani bongkar muat petikemas internasional maupun domestik, RO-RO/Car Carrier Cargo (layanan bongkar muat mobil), penumpukan barang, dan petikemas serta depo petikemas. Untuk medukung berbagai kegiatan tersebut, PT. BJTI memiliki beberapa alat atau mesin antara lain: Harbour Mobile Crane (HMC), Rubber Tyred Gantry (RTG), Reach Staker, Top Loader, Forklift, Armada Trailer, Hoper, Grabe.
PT. BJTI dapat melayani bongkar muat antara 8 sampai 10 kapal setiap harinya menggunakan mesin HMC. Untuk mewujudkan layanan yang baik maka
(7)
kinerja mesin HMC yang digunakan harus bekerja baik dan tersedia saat dibutuhkan. Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi merupakan bagian yang menangani tingkat ketersediaan alat atau mesin yang digunakan untuk kegiatan operasional PT. BJTI. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Fanani, karyawan divisi Perencanaan Teknik & Administrasi PT. BJTI, kinerja alat atau mesin diukur berdasarkan ketersediaan (availability), kehandalan (reliability) dan penggunaan (utilization). Hal-hal yang mempengaruhi kinerja alat atau mesin antara lain: data kegiatan (Hour Meter Reading (HRM), pemakaian, perawatan secara rutin, kerusakan spare part, penggantian oli) dan data mesin. Sedangkan menurut Barringer (1993), faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan (availability) dan kehandalan (reliability) adalah desain sistem; kualitas manufaktur; lingkungan di mana sistem ini diangkut, ditangani, disimpan, dan dioperasikan; desain dan pengembangan sistem pendukung; tingkat pelatihan dan keterampilan orang-orang yang beroperasi dan memelihara sistem; ketersediaan material yang dibutuhkan untuk memperbaiki sistem; dan alat bantu diagnostik dan alat (peralatan) yang tersedia bagi mereka.
Kondisi yang ada saat ini, hanya ketersediaan (availability) dan kehandalan (reliability) yang memiliki KPI, yaitu sebesar 90% dan 95%. Apabila ketersediaan (availability) dan kehandalan (reliability) mesin HMC dibawah KPI, maka mesin HMC tersebut dikatakan tidak baik. Untuk penggunaan (utilization) masih belum memiliki KPI, tetapi menurut Chase, Jacobs, & Aquilano (2006), penggunaan (utilization) memiliki KPI sebesar 70%. Apabila penggunaan (utilization) mesin HMC sudah mencapai 70%, maka mesin HMC tersebut harus
(8)
berhenti (tidak boleh digunakan beroperasi). Hal ini didukung oleh contoh laporan kinerja mesin (lampiran 1).
Karena data yang dibutuhkan untuk mengetahui kinerja mesin HMC sangat banyak dan variatif serta memiliki kompleksitas yang tinggi, maka manajer mengalami kesulitan dalam membuat keputusan terkait kinerja mesin HMC. Untuk membantu manajer dalam membuat keputusan, diperlukan visualisasi informasi (Stuart K. Card, 1998). Hal ini merupakan permalahan bagi PT. BJTI, karena tidak terdapat fitur visualisasi informasi pada divisi Perencanaan Teknik & Administrasi. Menurut Darly (2005), salah satu bentuk visualisasi informasi adalah dashboard. Dashboard didefinisikan sebagai alat untuk memonitor kondisi organisasi dari hari ke hari. Informasi ditampilkan dalam sebuah antar muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance Indicator (KPI), yaitu informasi yang dapat digunakan untuk memberikan panduan secara aktif terhadap kinerja bisnis. Dashboard juga berfungsi seperti halnya internet eksekutif dimana semua situs informasi penting ditampilkan dalam kelompok-kelompok logik. Dashboard memberikan manajer tampilan yang lebih cepat dan memberikan kemudahan dalam memahami pelaporan status kemajuan organisasi sepanjang waktu dan dapat mengidentifikasi trend dan masalah yang benar didalam sebuah organisasi. Key Performance Indikator (KPI) merupakan suatu indikator yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh strategi yang telah dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan (Moeheriono, 2012).
Dari permasalahan diatas, diketahui bahwa perusahaan membutuhkan sebuah aplikasi dashboard yang mampu memberikan informasi tentang kinerja
(9)
mesin HMC yang dapat membantu pihak manajer dalam membuat keputusan serta dapat memonitoring kinerja mesin HMC dan membandingkan dengan KPI. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan dapat membantu memberikan informasi dan memonitoring kinerja mesin HMC dengan baik secara real time agar memberikan kewaspadaan terhadap hal-hal yang bersifat mendesak atau perlu direspon secara cepat sehingga dapat menjamin ketersedian mesin HMC ketika mesin tersebut digunakan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah dijelaskan, maka dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana memonitor kinerja mesin HMC.
2. Bagaimana memvisualkan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan bagi manajer divisi perencanaan teknik & administrasi terhadap kinerja mesin HMC.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis dashboard yang akan dibangun adalah operational dashboard. 2. Tidak membahas penjadwalan perawatan rutin.
(10)
1.4 Tujuan Penelitian
Merancang dan membangun aplikasi dashboard di PT. BJTI yang mampu memonitor kinerja mesin HMC dan memvisualkan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan terhadap kinerja mesin HMC.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari rancang bangun aplikasi dashboard untuk perusahaan, yaitu:
1. Membantu manajer divisi perencanaan teknik & administrasi dalam memonitor kinerja mesin HMC.
2. Membantu manajer divisi perencanaan teknik & administrasi dalam pembuatan keputusan terhadap kinerja mesin HMC.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar segala aktifitas yang dilakukan dalam penelitian ini dapat terekam dalam bentuk laporan secara jelas dan sistematis. Penyajiannya dibagi berdasarkan beberapa bab.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah yang mendasari penulis dalam merancang dan membangun aplikasi dashboard. Bab ini juga mencakup perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan laporan penelitian.
(11)
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam penyelesaian penelitian, yaitu: harbour mobile crane, mesin dan kinerja mesin, ketersediaan (availability), kehandalan (reliability), penggunaan (utilization), key performance indicator, dashboard, dan system development life cycle, unified modeling language, database, oracle, hypertext preprocessor, javascript, highcharts.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini berisi tentang penjelasan dari analisis sistem dan desain sistem yang dilakukan oleh penulis. Pada bagian analisis sistem dijelaskan tentang identifikasi permasalahan, identifikasi pengguna dan identifkasi parameter indikator. Setelah melakukan analisis, dilakukan desain sistem yang menjelaskan bagaimana sistem ini dibuat. Desain sistem digambarkan menggunakan Domain Model, Use Case Diagram, Robustness Diagram, Sequence Diagram, Class diagram, dan Entity Relationship Diagram.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan. Bab ini menunjukkan tampilan dari aplikasi yang telah dibuat, serta analisis dari hasil uji coba aplikasi yang telah dilakukan.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil analisis dan perancangan aplikasi dashboard. Selain itu, pada bab ini berisi tentang
(12)
pembahasan permasalahan yang telah dilakukan dan saran bagi pengembangan aplikasi dashboard sehingga aplikasi dapat disesuaikan dengan seiring bertambahnya kebutuhan bisnis dari perusahaan.
(13)
8
2. BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan berpikir dalam melakukan pembahasan lebih lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.
2.1 Harbour Mobile Crane
Harbour mobile crane (HMC) adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri
dari kerangka bahu (boom) dilengkapi tali penarik (wayroof) dan digerakkan oleh
mesin di atas roda ban yang bisa berpindah-pindah di sekitar area pelabuhan. Alat berat ini memiliki kapasitas angkat lebih dari 115 ton dengan jangkauan sekitar
radius 40 meter dari ruangan kabin operator, ini untuk crane type standar seperti
LHM400. Mampu bekerja 24 jam tanpa berhenti dalam segala cuaca. Untuk
mengoperasikan crane raksasa ini diperlukan operator yang handal dan terlatih,
walaupun alat berat ini telah dilengkapi sistem keamanan (safety) yang tinggi
untuk operasi tugas berat (@Warkop Aremania, 2012).
2.2 MNsin dan KinNrja MNsin
Menurut (Assuri, 2004), mesin adalah suatu peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan atau tenaga yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau bagian produk-produk tertentu. Mesin dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
(14)
1. Mesin yang bersifat serbaguna (general purpose machines) merupakan mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai
jenis produk. Ciri-ciri dari general purpose machines adalah:
a. Mesin ini diproduksi dalam bentuk standar dan atas dasar pasar (ready
stoce).
b. Mesin ini memproduksi dalam volume yang besar, maka harganya relatif
murah sehingga investasi dalam mesin lebih murah.
c. Penggunaan mesin sangat fleksibel dan variasinya banyak.
d. Dipergunakan kegiatan pengawasan atau inspeksi atas apa yang dikerjakan
mesin tersebut.
e. Biaya operasi lebih mahal.
f. Biaya pemeliharaan lebih murah, karena bentuknya standar.
g. Mesin ini tidak mudah ketinggalan jaman.
2. Mesin yang bersifat khusus (special purpose machines) merupakan
mesin-mesin yang dibuat untuk mengerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang
sama. Ciri-ciri special purpose machines adalah:
a. Mesin ini diuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah kecil. Oleh karena itu
harganya lebih mahal, sehingga investasi menjadi lebih mahal.
b. Mesin ini biasanya otomatis, sehingga pekerjaan lebih cepat.
c. Biaya pemeliharaan dari mesin lebih mahal karena dibutuhkan ahli khusus.
d. Biaya produksi per unit relatif lebih rendah.
e. Mesin ini mudah ketinggalan jaman.
Menurut Siringoringo & Sudiyantoro (2004), semakin seringnya mesin bekerja untuk memenuhi target yang kadang melebihi kapasitas dapat
(15)
menurunkan kemampuan mesin, menurunkan umur mesin dan sering membutuhkan pergantian komponen yang rusak. Apabila mesin atau peralatan yang digunakan mengalami kerusakan maka tujuan dari sebuah organisasi akan terhambat. Menurut Lazim & Ramayah (2010), untuk beroperasi secara efisien dan efektif, perusahaan perlu memastikan bahwa tidak terdapat gangguan mesin yang disebabkan oleh kerusakan, pemberhentian dan kegagalan mesin. Pada umumnya penyebab gangguan mesin dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu faktor manusia, mesin dan lingkungan. Faktor terpenting dari kondisi tersebut
adalah kinerjamesin yang digunakan (Wahjudi, Tjitro, & Soeyono, 2009).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Fanani, karyawan divisi Perencanaan Teknik & Administrasi PT. BJTI, kinerja alat atau mesin diukur
berdasarkan ketersediaan (availability), kehandalan (reliability) dan penggunaan
(utilization). Sedangkan menurut Warren (2011), kinerja mesin itu sendiri dapat
diukur menggunakan Key Performance Indicators (KPI).
2.3 Hour Meter Reading (HRM)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Fanani, karyawan divisi
Perencanaan Teknik & Administrasi, hour meter reading (HRM) adalah piranti
untuk mengukur penggunaan alat atau mesin tersebut.
2.4 KNtNrsNdiaan (availability)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Fanani, karyawan divisi
Perencanaan Teknik & Administrasi, ketersediaan (availability) adalah rasio
tingkat kesiapan alat waktu akan dioperasi. Berikut ini adalah perhitungan
(16)
Dimana:
A = Availability (ketersediaan).
TH = Total Hours (waktu yang diberikan terhadap mesin HMC).
B = Breaedown (waktu kegagalan mesin HMC).
TM = Total Maintenance (total waktu perawatan rutin mesin HMC).
2.5 KNhandalan (reliability)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Fanani, karyawan divisi
Perencanaan Teknik & Administrasi, kehandalan (reliability) adalah rasio
terhadap tingkat ketahanan alat waktu beroperasi. Berikut ini adalah perhitungan
kehandalan (reliability):
Dimana:
R = Reliability (kehandalan).
TH = Total Hours (waktu yang diberikan terhadap mesin HMC).
B = Breaedown (waktu kegagalan mesin HMC).
2.6 PNnggunaan (utilization)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Fanani, karyawan divisi Perencanaan Teknik & Administrasi, rasio terhadap jam kerja (operasional) alat.
(17)
Dimana:
U = Utilization (penggunaan).
TH = Total Hours (waktu yang diberikan terhadap mesin HMC).
TO = Total Operation (waktu bekerja mesin HMC).
2.7 Key Performance Indicator
Key Performance Indicator (KPI) adalah pengukuran yang mengevaluasi
bagaimana sebuah perusahaan menjalankan visi strategis (Warren, 2011).
Dalam setiap proses pengukuran kinerja dibutuhkan suatu ukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau capaian dari kinerja perusahaan tersebut. Salah satu ukuran yang digunakan dalam proses pengukuran kinerja adalah
Indikator Kinerja Utama/Key Performance Indicator (KPI). Indikator Kinerja
Utama/Key Performance Indicator (KPI) merupakan suatu indikator yang
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh strategi yang telah dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan (Moeheriono, 2012).
Menurut Darly (2005), Key Performance Indicator (KPI) adalah
informasi yang dapat digunakan untuk memberikan panduan secara aktif terhadap kinerja bisnis yang dapat diakses oleh pengambil keputusan menggunakan
dashboard. Menurut Anna & Martina (2012), Key Performance Indicator (KPI)
juga dapat digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Fanani, untuk indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja mesin yang ada divisi perencanaan teknik & administrasi yang merupakan bagian yang menangani tingkat ketersediaan alat atau mesin yang digunakan untuk kegiatan operasional PT. BJTI akan dijelaskan pada Tabel 2.1 di bawah ini.
(18)
Tabel 2.1 Tabel Indikator Dashboard
No. Indikator PNngukuran Unit
1. Ketersediaan (availability) Persen (%)
2. Kehandalan (reliability) Persen (%)
3. Penggunaan (utilization) Persen (%)
4. Penggantian Oli Engine HRM
5. Penggantian Oli Gear Box HRM
6. Penggantian Oli Hydraulic HRM
7. Penggantian Oli Transmission HRM
8. Corrective Maintenance (Perawatan Rutin) Jam
Sumber: Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi PT. BJTI.
2.8 Dastboard
Dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan, digabungkan dan diatur pada sebuah layar, menjadi informasi yang dibutuhkan dan dapat dilihat secara sekilas.
Dashboard itu sebuah tampilan pada satu monitor komputer penuh yang berisi informasi yang bersifat kritis, agar kita dapat mengetahui hal-hal yang perlu diketahui. Biasanya kombinasi teks dan grafik, tetapi lebih ditekankan pada grafik (Few, 2006).
Menurut Darly (2005), dashboard didefinisikan sebagai alat untuk
memonitor organisasi dari hari ke hari. Informasi ditampilkan dalam sebuah antar
muka tunggal, sehingga pengambil keputusan dapat mengakses Key Performance
Indicator (KPI). Sebelum ditampilkan dalam sebuah antar muka tunggal, informasi diproses terlebih dahulu. Terdapat 5 tipe dalam proses informasi menurut Bocij, Chaffey, Greasly, & Hickie (2006), yaitu:
1. Klasifikasi : Ini melibatkan menempatkan data ke dalam kategori, misalnya,
(19)
2. Menata ulang/menyortir : Ini melibatkan pengorganisasian data sehingga item dikelompokkan bersama-sama atau ditempatkan dalam urutan tertentu. Data karyawan, misalnya, mungkin akan diurutkan menurut nama belakang atau nomor gaji.
3. Agregat : Ini melibatkan meringkas data, misalnya, dengan menghitung
rata-rata, total atau subtotal.
4. Melakukan perhitungan : Sebuah contoh mungkin menghitung gaji kotor
karyawan dengan mengalikan jumlah jam kerja dengan tarif per jam dari gaji.
5. Seleksi : Ini melibatkan memilih atau membuang item data atas dasar
seperangkat kriteria seleksi. Sebuah organisasi penjualan, misalnya, mungkin membuat daftar calon pelanggan dengan memilih orang-orang dengan pendapatan di atas tingkat tertentu.
2.8.1 Tujuan PNnggunaan Dastboard
Tujuan penggunaan dashboard menurut Eckerson (A) (2006), yaitu:
1. Mengkomunikasikan Strategi
Mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh eksekutif kepada semua pihak yang berkepentingan sesuai dengan peran dan levelnya dalam organisasi.
2. Memonitor dan Menyesuaikan Pelaksanaan Strategi
Memonitor pelaksanaan dari rencana dan strategi yang telah dibuat. Memungkinkan eksekutif untuk mengidentifikasi permasalahan kritis dan membuat stategi untuk mengatasinya.
(20)
3. Menyampaikan Wawasan dan Informasi ke Semua Pihak
Menyajikan informasi menggunakan grafik, simbol, bagan dan warna yang memudahkan pengguna dalam memahami dan mempersepsi informasi secara benar.
2.8.2 JNnis Dastboard
Dashboard bisa dikelompokkan seseuai dengan level manajemen yang didukungnya menurut Hariyanti (2008), yaitu:
1. Strategic Dashboard
a. Mendukung manajemen level strategis.
b. Informasi untuk membuat keputusan bisnis, memprediksi peluang, dan
memberikan arahan pencapaian tujuan strategis.
c. Fokus pada pengukuran kinerja high-level dan pencapaian tujuan strategis
organisasi.
d. Mengadopsi konsep Balance Score Card.
e. Informasi yang disajikan tidak terlalu detail.
f. Konten informasi tidak terlalu banyak dan disajikan secara ringkas.
g. Informasi disajikan dengan mekanisme yang sederhana, melalui tampilan
yang unidirectional.
h. Tidak di desain untuk berinteraksi dalam melakukan analisis yang lebih
detail.
i. Tidak memerlukan data real time.
2. Tactical Dashboard
(21)
b. Memberikan informasi yang diperlukan oleh analisis untuk mengetahui penyebab suatu kejadian.
c. Fokus pada analisis untuk menemukan penyebab dari suatu kondisi atau
kejadian tertentu.
d. Dengan fungsi drill down dan navigasi yang baik.
e. Memiliki konten informasi yang lebih banyak (Analisis perbandingan,
pola/tren, evaluasi kerja).
f. Menggunakan media penyajian yang “cerdas” yang memungkinkan
pengguna melakukan analisis terhadap data yang kompleks.
g. Didesain untuk berinteraksi dengan data.
h. Tidak memerlukan data real time.
3. Operational Dashboard
a. Mendukung manajemen level operasional.
b. Memberikan informasi tentang aktivitas yang sedang terjadi, beserta
perubahannya secara real time untuk memberikan kewaspadaan terhadap
hal-hal yang perlu direspon secara cepat.
c. Fokus pada monitoring aktifitas dan kejadian yang berubah secara konstan.
d. Informasi disajikan spesifik, tingkat kedetailan yang cukup dalam.
e. Media penyajian yang sederhana.
f. Alert disajikan dengan cara yang mudah dipahami dan mampu menarik perhatian pengguna.
(22)
h. Didesain untuk berinteraksi dengan data, untuk mendapatkan informasi
yang lebih detail, maupun informasi pada level lebih atas (Higher Level
Data).
2.8.3 KaraktNristik Dastboard
Karakteristik dashboard menurut Eckerson (A) (2006), yaitu:
1. Model pemrosesan berdasarkan kejadian yaitu menangkap kejadian setiap
saat dari beberapa sistem yang mencakup dan mempengaruhi proses bisnis.
2. Aturan bisnis yang kuat yaitu mengijinkan penggunanya membuat
peringatan, target, ambang untuk menilai kinerja individu.
3. Dashboard bisnis yang user friendly yaitu mempebarui nilai sebagai aliran
kejadian melalui sistem dan menempatkan nilai tersebut dalam hubungan dengan menghubungkan ke pencapaian bisnis.
4. Sebuah sistem aliran kerja yang bergabung dan bekerjasama yang
mengijinkan penggunanya untuk memulai proses secara formal dan informal, yang dengan proses itu pengguna dapat berkolaborasi mendiskusikan hasilnya.
Beberapa karakteristik dashboard menurut Hariyanti (2008), yaitu:
1. Sinergi
Ergonomis dan memiliki tampilan visual yang mudah dipahami oleh
pengguna. Dashboard mensinergikan informasi dari berbagai aspek yang
berbeda dalam satu layar.
2. Monitor
Menampilkan KPI yang diperlukan dalam pembuatan keputusan dalam
(23)
3. Akurat
Informasi yang disajikan harus akurat, dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari penggunanya.
4. Responsif
Merespon threshold yang telah didefinisikan, dengan memberikan alert
(seperti bunyi alarm, blineer, email) untuk mendapatkan perhatian pengguna
terhadap hal-hal yang kritis.
5. Timely
Menampilkan informasi terkini yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
6. Interaktif
Pengguna dapat melakukan drilldown dan mendapatkan informasi lebih
detail, analisis sebab akibat dan sebagainya.
7. More Data History
Melihat tren sejarah KPI contohnya perbandingan jumlah mahasiswa baru saat ini dengan beberapa tahun yang lalu, untuk mengetahui apakah kondisi sekarang lebih baik atau tidak.
8. Personalized
Penyajian informasi spesifik untuk setiap jenis pengguna sesuai domain tanggung jawab, hak akses dan batasan akses data.
9. Analitical
(24)
10. Collaborative
Fasilitas pertukaran catatan laporan antar pengguna mengenai hasil
pengamatan dashboard-nya masing-masing yaitu sarana komunikasi dalam
melakukan fungsi manajemen dan kontrol. 11. Traceability
Memungkinkan setiap pengguna untuk mengkustomisasi nilai yang akan dilacaknya.
2.8.4 KomponNn Dastboard
Untuk memahami perbedaan diantara ketiga jenis dashboard kinerja,
perlu untuk mengetahui masing-masing komponen aplikasi yang digunakan. Meskipun tidak ada aturan keras dan cepat tentang penggunaan komponen, lihat Gambar 2.1 yang memberikan beberapa pedoman umum (Eckerson (B), 2006).
Gambar 2.1 Komponen Dashboard Kinerja. (Eckerson (B), 2006)
1. Komponen Dashboard Operasional
Dashboard operasional menggunakan antarmuka dashboard untuk memantau
proses operasional. Dashboard memberikan peringatan yang
(25)
sedang mereka pantau sehingga mereka dapat bertindak cepat untuk memperbaiki masalah atau memanfaatkan peluang.
2. Komponen Dashboard Taktis
Dashboard taktis sering menampilkan hasil dalam business intelligence (BI) portal yang berisi grafik dan tabel serta dokumen lainnya pengguna perlu untuk memantau proyek atau proses yang mereka kelola. Portal ini dibangun ke sebagian besar alat BI dan biasanya mengintegrasikan dengan portal komersial yang banyak digunakan perusahaan untuk menjalankan intranet perusahaan mereka.
3. Komponen Dashboard Strategis
Dashboard Strategis menggunakan antarmuka scorecard untuk melacak kinerja terhadap tujuan strategis. Meskipun mereka mirip dengan antarmuka
dashboard, scorecard umumnya melacak kemajuan kelompok secara bulanan
daripada secara tepat waktu. Scorecard umumnya menampilkan lebih metrik
seluruh spektrum yang lebih luas dari organisasi daripada dashboard,
terutama di scorecard perusahaan. Informasi kinerja dalam antarmuka
scorecard biasanya lebih diringkas dari dalam antarmuka dashboard.
2.9 System Development Life Cycle
Siklus Hidup Pengembangan Sistem, nama lain dari System Development
Life Cycle (SDLC) ini merupakan suatu proses pengembangan atau perubahan suatu sistem perangkat lunak. Pengembangan atau perubahan tersebut dilakukan dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan oleh banyak orang, yang telah mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya.
(26)
dengan baik oleh banyak orang yang menggunakannya. SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan prosesnya. Beberapa model SDLC tersebut
antara lain yaitu Model Waterfall, Spiral, Rapid Application Development, Agile
dan Prototype. Masing-masing model memiliki kelemahan dan kelebihan,
sehingga hal yang terpenting adalah mengenali tipe pelanggan dan memilih menggunakan model SDLC yang sesuai dengan karakter pelanggan dan sesuai dengan karakter pengembang perangkat lunak (Kendall & Kendall, 2008).
2.9.1 MNtodN Prototyping
Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan (Howard, 1997).
Beberapa model prototype adalah sebagai berikut:
1. Reusable prototype : Prototype yang akan ditransformasikan menjadi produk
final.
2. Throwaway prototype : Prototype yang akan dibuang begitu selesai menjalankan maksudnya.
3. Input/output prototype : Prototype yang terbatas pada antar muka pengguna (user interface).
4. Processing prototype : Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan proses-proses transaksi.
5. System prototype : Prototype yang berupa model lengkap dari perangkat lunak.
(27)
Menurut Jalote (2008), metode prototyping digambarkan dalam model sebagai berikut:
Gambar 2.2 Metode Prototyping. (Jalote, 2008)
Metode prototyping biasanya dimulai ketika versi awal dari dokumen
persyaratan spesifikasi telah dikembangkan. Pada tahap ini, ada pemahaman yang wajar dari sistem dan kebutuhan serta yang masih belum jelas atau mungkin akan berubah. Setelah prototipe dikembangkan, pengguna akhir dan klien diberi kesempatan untuk menggunakan dan mengeksplorasi prototipe. Berdasarkan pengalaman mereka, mereka memberikan umpan balik kepada para pengembang mengenai prototipe: apa yang benar, apa yang perlu diubah, apa yang hilang, apa yang tidak dibutuhkan, dll. Berdasarkan umpan balik, prototipe dimodifikasi untuk menggabungkan beberapa perubahan yang disarankan agar dapat dilakukan dengan mudah, dan kemudian pengguna dan klien lagi diizinkan untuk menggunakan sistem. Siklus ini berulang sampai, menurut penilaian para pengembang prototipe dan analis, keuntungan dari mengubah sistem dan mendapatkan umpan balik sebanding dengan biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam membuat perubahan dan mendapatkan umpan balik. Berdasarkan umpan
(28)
balik, persyaratan awal yang dimodifikasi menghasilkan spesifikasi kebutuhan akhir, yang kemudian digunakan untuk mengembangkan sistem kualitas produksi.
2.10 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language atau biasa disingkat UML merupakan suatu
standar yang digunakan untuk memodelkan sistem yang akan digunakan untuk melakukan rancang bangun suatu aplikasi. Penggunaan UML diperlukan untuk memberikan gambaran ddalam bentuk diagram tentang bagaimana bentuk dan dokumentasi dari sistem yang akan dibangun (Stephens & Rosenberg, 2007). Komponen-komponen dari UML terdiri dari beberapa diagram, antara lain sebagai berikut:
1. Domain Model
Domain model merupakan teknik pengidentifikasian object-object pada kata
benda yang terdapat pada daftar requirement yang diklasifikasikan pada area
(domain) permasalahan yang sama untuk dijadikan candidate class pada class diagram. Analisis yang harus pertama kali dilakukan adalah analisis domain model daripada analisis use case diagram bersifat abstract dan ambigu untuk
dianalisa dan pada akhirnya use case diagram harus dibuat secara konkrit
pada konteks model object. Bentuk domain model merupakan fondasi dari
bagian statis dari sebuah model sistem, sedangkan use case merupakan
bagian dinamis dari sebuah model sistem. Domain model mendeskripsikan
struktur arsitektur dari sebuah sistem yang statis, sedangkan use case diagram
mendeskripsikan fungsi atau tingkah laku dari sebuah sistem. Titik awal
(29)
dari user/client. Pengumpulan daftar kebutuhan requirement yang baik akan
menghasilkan domain model yang baik pula.
2. Use Case Diagram
Diagram ini menggambarkan cara pengguna interaksi dengan sistem dan bagaimana sistem akan merespon. Diagram ini menunjukkan interaksi antara
user dengan sistem atau antara external parties dengan sistem. Diagram use
case meperlihatkan user dari sebuah sistem dan proses-proses yang dapat
mereka lakukan untuk berinteraksi dengan sistem tersebut.
3. Robustness Diagram
Robustness diagram merupakan representasi bergambar dari perilaku
(behavior) yang dideskripsikan oleh use case. Diagram robustness
menunjukkan perilaku dari kelas kelas dan perilaku dari perangkat lunak. Pada diagram ini tidak digambarkan kelas mana yang bertanggung jawab
terhadap perilaku tertentu. Walaupun demikian, diagram robustness dapat
dibaca seperti diagram aktivitas (activity diagram) atau sebagai sebuah
flowchart dalam arti suatu objek “berbicara” dengan objek lainnya.
Simbol-simbol yang terlibat dalam diagram robustness Boundary object adalah
antarmuka antara sistem dengan segala sesuatu di luar sistem. Contohnya
adalah layar atau halaman web. Entity object merupakan kelas-kelas dari
domain model. Controller adalah penghubung antara boundary dan entity
object.
4. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk meng-explore desain dari sistem secara
(30)
dilakukan detailing pada desain sistem. Use case harus sudah selesai dengan benar, detail dan jelas untuk digunakan sebagai acuan untuk membuat desain yang lebih detail.
5. Class Diagaram
Class diagram merupakan penggambaran dari seluruh method class pada pemrograman berbasis obyek yang digunakan untuk membangun sebuah
aplikasi. Class diagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu
sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
2.11 Database
Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data
operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang
diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi
masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai (multiple user), masalah keamanan(security), masalah kesatuan(integration), dan
masalah kebebasan data(dataindependence).
2.12 Oracle
Oracle merupakan software database yang banyak dipakai di
perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia saat ini. Software ini juga banyak
diminati oleh para konsultan pembuat aplikasi yang berkaitan dengan database.
(31)
dalam dunia database lebih memilih Oracle sebagai perangkat untuk menunjang
kegiatan bisnis mereka. Bukan hanya masalah security-nya saja yang handal,
Oracle juga merupakan software database yang bisa menampung serta mengeola data dengan kapasitas yang sangat besar serta dapat mengaksesnya dengan sangat cepat pula. Sintak SQL-nya yang hampir seluruhnya telah memenuhi standar ANSI-92 lebih memudahkan para programer dalam membangun aplikasi baik dari
sisi bace-end maupun dari sisi front-end. Demikian pula bagi seorang
administrator yang berkecimpung dalam menangani administrasi database serta
bertanggung jawab terhadap keamanan database akan merasa diuntungkan serta
dimudahkan dengan software Oracle yang lebih establish ini (Heryanto &
Raharjo, 2006).
2.13 Hypertext Preprocessor
Menurut Firdaus (2007), PHP merupakan singkatan dari Hypertext
Preprocessor, adalah sebuah bahasa scripting berbasis server side scripting yang
terpasang pada HTML dan berada di server dieksekusi di server dan digunakan
untuk membuat halaman web yang dinamis. Sebagian besar sintaksnya mirip
dengan bahasa C atau java, ditambah dengan beberapa fungsi PHP yang spesifik.
Tujuan utama bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis
halaman web dinamis dengan cepat.
Halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan
dalam sebuah file berekstensi .html. File HTML ini dikirimkan oleh server (atau
file) ke browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga
menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program PHP,
(32)
html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini dapat berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode HTML sehingga dapat langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode HTML tersebut. Program php dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda <? dan ?>. Tanda-tanda tersebut biasanya digunakan untuk memisahkan kode php dari kode HTML.
File HTML yang telah dibubuhi program php harus diganti ekstensi-nya menjadi
.php atau .php3.
2.14 Java Script
Menurut Hakim (2010), java script merupakan bahasa scripting yang
dapat bekerja di sebagian besar web browser. Java script dapat disisipkan di
dalam web menggunakan tag script. Java script dapat digunakan untuk banyak
tujuan, misalnya untuk membuat efek roolover baik gambar maupun text, dan
untuk membuat AJAX Java script adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX.
Kode java script juga dapat diletakkan di file tersendiri yang berekstensi java
script (.js). Script tersebut akan dieksekusi ketika dipanggil berdasarkan trigger
pada event tertentu.
2.15 Higtctarts
Highcharts adalah library pembuatan chart yang ditulis dalam
JavaScript murni, menawarkan cara mudah untuk menambahkan grafik interaktif
ke situs web atau aplikasi web. Highcharts saat ini mendukung line, spline, area,
area spline, column, bar, pie, scatter, angular gauges, area range, area spline range, column range, bubble, box plot, error bars, funnel, waterfall dan polar chart types (Highcharts, 2016).
(33)
28
3. BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, identifikasi pengguna, identifkasi parameter indikator, dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Dashboard Untuk Visualisasi Kinerja Mesin Harbour Mobile Crane (HMC) di PT. BJTI.
3.1Analisis Sistem
Pada tahap analisis dilakukan beberapa proses yang berhubungan dengan tahapan awal metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah Systeu Developuent LiMe Cycle (SDLC) model prototyping. Pada model prototyping terdapat beberapa tahapan yang meliputi analisis sistem, desain sistem, koding dan testing. Pada tahap analisis sistem membahas identifikasi permasalahan, identifikasi pengguna dan identifkasi parameter indikator.
3.1.1 Identifikasi Permasalahan
Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi merupakan bagian yang menangani tingkat ketersediaan alat atau mesin yang digunakan untuk kegiatan operasional PT. BJTI. Kinerja alat atau mesin diukur berdasarkan ketersediaan (availability), kehandalan (reliability) dan penggunaan (utilization). Proses bisnis yang terjadi saat ini, kegiatan HMC dicatat oleh operator yang mengoperasikannya. Setelah itu, operator HMC memberikan catatan kegiatan HMC kepada karyawan Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi setiap harinya. Lalu catatan tersebut diisi oleh karyawan Divisi Perencanaan Teknik &
(34)
Administrasi ke dalam aplikasi. Aplikasi akan mengolah data yang di-input-kan oleh karyawan. Setelah 1 bulan, karyawan akan mencetak laporan kinerja setiap mesin HMC yang sudah diolah oleh aplikasi dan memberikan laporan tersebut kepada manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi. Dari hasil laporan tersebut, manajer akan mengambil keputusan terkait kinerja setiap mesin HMC. Apabila ketersediaan (availability) dan kehandalan (reliability) mesin HMC dibawah KPI, yaitu sebesar 90% dan 95%, maka mesin HMC tersebut dikatakan tidak baik. Dan untuk penggunaan (utilization) masih belum mempunyai KPI. Berdasarkan proses bisnis yang terjadi saat ini, manajer mengalami kesulitan dalam membuat keputusan terkait kinerja mesin HMC dikarenakan data yang ada sangat banyak dan variatif serta memiliki kompleksitas yang tinggi. Untuk membantu manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi dalam membuat keputusan diperlukan adanya aplikasi dashboard.
3.1.2 Identifikasi Penggguna
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan, maka dapat dibuat kebutuhan pengguna untuk mengetahui kebutuhan dari masing-masing pengguna yang berhubungan langsung dengan aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Dalam tahapan ini dibagi menjadi 2 sub, yaitu:
A. Iterasi Pertama
Iterasi pertama merupakan langkah awal dalam identifikasi kebutuhan pengguna. Pada iterasi pertama ini dibagi menjadi 4, yaitu:
(35)
1. Identifikasi Pengguna
Berdasarkan hasil wawancara, maka dapat dibuat kebutuhan pengguna yang akan dianalisis untuk mengetahui kebutuhan dari masing-masing pengguna yang berhubungan langsung dengan aplikasi yang dibangun agar dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Pengguna yang memiliki peran dalam mengoperasikan aplikasi yang dibangun adalah manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi yang mempunyai tanggung jawab dalam mengoperasikan dashboard dan karyawan Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi yang mempunyai tanggung jawab dalam mengelola keseluruhan data untuk dashboard.
2. Input, Proses, dan Output
Input, proses, dan output dari sistem dashboard kinerja ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini yang menggambarkan mengenai apa saja data yang dibutuhkan sebagai input, kemudian alur pemrosesan data dan output yang dihasilkan dari data yang diproses sebelumnya.
(36)
DashboardVisualisasi Kinerja Proses
Input Output
Ph
as
e
Data Key PerMoruance
Indicator
Data Mesin HMC
Data Kegiatan
Data Penggantian Oli
Proses Perbandingan
Proses Klasifikasi, Sortir, Seleksi, Pengelompokkan
Informasi Kinerja
Informasi Kegiatan
Informasi Usia Informasi Kerusakan
Spare Part
Informasi Penggantian Oli
Data Kerusakan
Spare Part
Informasi Inspeksi Harian Informasi Perawatan
Rutin
Informasi HRM Data HRM
Data Kinerja
Gambar 3.1 Input, Proses, dan Output
Pada bagian input terdapat data-data yang diperlukan sebagai masukan dalam pembuatan dashboard. Berikut adalah rinciannya:
1. Data Key PerMoruance Indicator
(37)
2. Data Mesin HMC
Berisi seluruh data master mesin HMC. 3. Data Kinerja
Berisi seluruh data hasil perhitungan kinerja mesin HMC. 4. Data HRM
Berisi seluruh data HRM mesin HMC. 5. Data Kegiatan
Berisi seluruh data penggunaan mesin HMC. 6. Data Penggantian Oli
Berisi seluruh data penggatian oli pada mesin HMC. 7. Data Kerusakan Spare Part
Berisi seluruh data kerusakan spare part pada mesin HMC.
Pada bagian proses terdapat berbagai proses pengolahan data yang diperlukan dalam pembuatan dashboard. Berikut adalah rinciannya:
1. Perbandingan
Membandingkan antara kinerja alat atau mesin dengan key perMoruance indicator yang sudah ditentukan.
2. Klasifikasi, Sortir, Seleksi, dan Pengelompokkan
Mengklasifikan, menyortir, meyeleksi, dan mengelompokkan data yang untuk disesuaikan dengan informasi yang akan ditampilkan.
Pada bagian output dibuat sesuai dengan tujuan awal dibuatnya dashboard. Berikut adalah rinciannya:
(38)
1. Informasi Kinerja
Informasi kinerja yang akan ditampilkan pada dashboard adalah informasi keseluruhan kinerja mesin HMC selama satu bulan.
2. Informasi Kegiatan
Informasi kegiatan yang akan ditampilkan pada dashboard adalah informasi keseluruhan jumlah jam kegiatan masing-masing mesin HMC selama satu bulan.
3. Informasi Usia
Informasi usia yang akan ditampilkan pada dashboard adalah informasi usia pemakaian masing-masing mesin HMC sampai dengan tahun sekarang.
4. Informasi Kerusakan Spare Part
Informasi kerusakan spare part yang akan ditampilkan pada dashboard adalah informasi keseluruhan kerusakan spare part masing-masing mesin HMC selama satu bulan.
5. Informasi Penggantian Oli
Informasi penggantian oli yang akan ditampilkan pada dashboard adalah informasi keseluruhan jumlah penggantian oli masing-masing mesin HMC selama satu bulan.
6. Informasi Inspeksi Harian
Informasi inspeksi harian yang akan ditampilkan pada dashboard adalah informasi tentang status inspeksi harian sudah dilakukan atau belum.
(39)
7. Informasi Perawatan Rutin
Informasi perwatan rutin yang akan ditampilkan pada dashboard adalah informasi tentang kapan perawatan rutin terkahir dilakukan.
8. Informasi HRM
Informasi HRM yang akan ditampilkan pada dashboard adalah informasi HRM mesin HMC sekarang.
3. Desain I/O (I/O Prototipe)
Setelah dilakukan identifikasi pengguna dan identifikasi data terhadap divisi Perencanaan Teknik & Administrasi, maka selanjutnya mendesain I/O (I/O prototipe) sesuai dengan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut ini adalah desain I/O yang telah dibuat:
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Availability Utilization Reliability HMK 01 95 100 56
HMK 01
PILIH BULAN PILIH TAHUN
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Availability Utilization Reliability HMK 01 95 100 56
HMK 01 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Availability Utilization Reliability HMK 01 95 100 56
HMK 01 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Availability Utilization Reliability HMK 01 95 100 56
HMK 01 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Availability Utilization Reliability HMK 01 95 100 56
HMK 01 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Availability Utilization Reliability HMK 01 95 100 56
HMK 01 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Availability Utilization Reliability HMK 01 95 100 56
HMK 01 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Availability Utilization Reliability HMK 01 95 100 56
HMK 01
(40)
Tanggal Beli (12 September 2000)
HM
K
01
Tanggal Sekarang
(4 September 2015) (12 September 2020)Batas Waktu
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
Tyre G ear Sling
Jangka Waktu 3 0 1
Spa re Part Penggantian Spare Part
9700 13700 17700 21700 25700 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 30-Jul-15 04-Agu-1509-Agu-1514-Agu-1519-Agu-1524-Agu-1529-Agu-1503-Sep-15 EH RM Tanggal Penggantian Oli Gear Box
15000 20000 25000 30000 35000 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 30-Jul-15 04-Agu-1509-Agu-1514-Agu-1519-Agu-1524-Agu-1529-Agu-1503-Sep-15 EH RM Tanggal Penggantian Oli Tansmision
22000 28000 34000 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000
04-Agu-15 09-Agu-15 14-Agu-15 19-Agu-15 24-Agu-15 29-Agu-15
EHR
M
Tanggal Penggantian Oli Hydraulie 0 50 100 150 200 250 300
Operation Standby Breakdown Maintenanee Aeeident Repair Eteetera HMK 01 150 270 10 20 0 0
Kegiatan 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Availability Utilization Reliability
HMK 01 95 100 56
HMK 01
Gambar 3.2 Desain Prototipe 4. Verifikasi & Validasi
Desian I/O (I/O prototipe) yang sudah digambarkan sebelumnya sudah diverifikasi & divalidasi oleh Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi.
B. Iterasi Kedua
Berdasarkan hasil dari iterasi pertama, maka langkah selanjutnya adalah iterasi kedua. Pada iterasi kedua ini dibagi menjadi 2, yaitu:
1. User ReSuireuent
Berdasarkan hasil dari iterasi pertama, didapatkan user reSuireuent sebagai berikut:
(41)
a. Mengelola Data
Tabel 3.1 User ReSuireuent Mengelola Data
Deskripsi
Fungsi ini digunakan oleh karyawan divisi Perencanaan Teknik & Administrasi untuk mengelola data. Fungsi ini menggunakan data jenis alat, data alat, data BBM, data kapal, data operator, data jenis oli, data macam oli, data keterangan kondisi, data teknisi, data HRM, data kegiatan dan data penggantian oli, data kerusakan spare part.
Aktor Karyawan Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi
Input
1. Data Jenis Alat. 2. Data Alat. 3. Data BBM. 4. Data Kapal. 5. Data Operator. 6. Data Teknisi. 7. Data Jenis Oli. 8. Data Macam Oli.
9. Data Keterangan Kondisi. 10. Data Teknisi.
11. Data HRM. 12. Data Kegiatan.
13. Data Penggantian Oli. 14. Data Kerusakan Spare Part.
Proses
1. Pilih menu jenis alat. 1.1 Input data jenis alat. 2. Pilih menu alat.
2.1 Input data alat. 2.2 Rubah data alat. 3. Pilih menu BBM.
3.1 Input data BBM. 3.2 Rubah data BBM. 4. Pilih menu kapal.
4.1 Input data kapal. 4.2 Rubah data kapal. 5. Pilih menu operator.
5.1 Input data operator. 5.2 Rubah data operator. 6. Pilih menu teknisi.
6.1 Input data teknisi. 6.2 Rubah data teknisi. 7. Pilih menu jenis oli.
7.1 Input data jenis oli. 7.2 Rubah data jenis oli. 8. Pilih menu macam oli.
9.1 Input data macam oli. 9.2 Rubah data macam oli.
(42)
9. Pilih menu keterangan. 9.1 Input data keterangan. 9.2 Rubah data keterangan. 10. Pilih menu teknisi.
10.1 Input data teknisi. 10.2 Rubah data teknisi. 11. Pilih menu HRM.
11.1 Input data HRM. 11.2 Rubah data HRM. 12. Pilih menu kegiatan.
12.1 Input data kegiatan. 12.2 Rubah data kegiatan. 13. Pilih menu penggantian oli.
13.1 Input data penggantian oli. 13.2 Rubah data penggantian oli. 14. Pilih menu kerusakan spare part.
14.1 Input data kerusakan spare part. 14.2 Rubah data kerusakan spare part. 15. Pilih menu kalkulasi.
15.1 Pilih alat yang dikalkulasi. 16. Pilih menu ubah status kegiatan.
16.1 Pilih alat yang dirubah. 17. Pilih menu ubah status HRM.
17.1 Pilih alat yang dirubah.
Output
1. Data Jenis Alat. 2. Data Alat. 3. Data BBM. 4. Data Kapal. 5. Data Operator. 6. Data Teknisi. 7. Data Jenis Oli. 8. Data Macam Oli.
9. Data Keterangan Kondisi. 10. Data Teknisi.
11. Data HRM. 12. Data Kegiatan.
13. Data Penggantian Oli. 14. Data Kerusakan Spare Part. 15. Data Kinerja Mesin.
Peraturan
1. HRM sehari sebelumnya harus sudah ada, apabila tidak ada, maka tidak dapat meng-input-kan HRM.
2. HRM input harus lebih besar dari pada HRM sehari sebelumnya.
3. Data HRM yang bisa dirubah hanya data HRM hari ini. 4. Sebelum meng-input-kan data kegiatan dan data penggantian
oli, harus meng-input-kan data HRM terlebih dahulu.
5. Jika sudah meng-input-kan data kegiatan, maka data HRM tidak bisa dirubah.
(43)
6. Apabila ingin merubah data HRM tetapi sudah meng-input-kan data kegiatan, terdapat menu untuk merubah status HRM agar bisa dirubah.
7. Setelah meng-input-kan data kegiatan, maka harus melakukan kalkulasi perhitungan kinerja di menu kalkulasi kegiatan.
8. Apabila tidak melakukan kalkulasi kegiatan, maka data kinerja tidak ada.
9. Total waktu pada data kegiatan harus 24 jam.
10. Apabila total waktu di bawah 24 jam, maka tidak dapat melakukan kalkulasi kegiatan.
11. Setelah melakukan kalkulasi kegiatan, maka data kegiatan tidak dapat dirubah.
12. Apabila ingin merubah data kegiatan tetapi sudah melakukan kalkulasi, terdapat menu untuk merubah status kegiatan agar bisa dirubah.
Fitur -
b. Mencetak Laporan Kinerja
Tabel 3.2 User ReSuireuent Mencetak Laporan Kinerja
Deskripsi Fungsi ini digunakan oleh karyawan divisi Perencanaan Teknik & Administrasi untuk mencetak laporan kinerja. Fungsi ini menggunakan data kinerja.
Aktor Karyawan Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi
Input 1. Data Kinerja
Proses 1. Pilih menu jenis alat. 1.1 Pilih data alat.
Output 1. Data Kinerja.
Peraturan -
Fitur -
c. Menampilkan Informasi Kinerja Mesin HMC Sesuai Bulan dan Tahun Tabel 3.3 User ReSuireuent Menampilkan Informasi Kinerja Mesin HMC Sesuai
Bulan dan Tahun
Deskripsi
Fungsi ini digunakan oleh manajer divisi Perencanaan Teknik & Administrasi untuk menampilkan informasi kinerja mesin HMC sesuai dengan bulan dan tahun yang dipilih. Fungsi ini menggunakan data kegiatan mesin HMC dan data Key PerMoruance Indicator.
Aktor Manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi
(44)
2. Data Key PerMoruance Indicator.
Proses
1. Memilih tahun. 2. Memilih bulan.
3. Menampilkan informasi kinerja mesin HMC sesuai dengan bulan dan tahun yang dipilih berdasarkan KPI.
Output Informasi kinerja mesin HMC sesuai dengan bulan dan tahun yang dipilih.
Peraturan 1.2. Availability memiliki KPI sebesar 90%. Reliability memiliki KPI sebesar 95%. 3. Utilization memiliki KPI sebesar 70%.
Fitur
1. Menampilkan informasi kinerja (Availability, Reliability dan Utilization) seluruh mesin HMC sesuai dengan bulan dan tahun yang dipilih.
2. Jika aktor tidak memilih bulan dan tahun, maka akan ditampilkan informasi kinerja mesin HMC bulan sekarang. 3. Menampilkan notifikasi apabila availability seluruh mesin
HMC kurang dari KPI.
4. Menampilkan notifikasi apabila reliability seluruh mesin HMC kurang dari KPI.
5. Menampilkan notifikasi apabila utilization seluruh mesin HMC melebihi KPI.
d. Menampilkan Detail Informasi Kinerja Salah Satu Mesin HMC
Tabel 3.4 User ReSuireuent Menampilkan Detail Informasi Kinerja Salah Satu Mesin HMC
Deskripsi
Fungsi ini digunakan oleh manajer divisi Perencanaan Teknik & Administrasi untuk menampilkan detail informasi kinerja salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya. Fungsi ini menggunakan data mesin HMC, data kinerja, data HRM, data kegiatan, data penggantian oli, data kerusakan spare part dan data Key PerMoruance Indicator.
Aktor Manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi
Input
1. Data mesin HMC. 2. Data kinerja. 3. Data HRM. 4. Data kegiatan. 5. Data penggantian oli. 6. Data kerusakan spare part. 7. Data Key PerMoruance Indicator.
Proses
1. Memilih salah satu mesin HMC.
2. Menampilkan detail informasi kinerja salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
(45)
Output Detail informasi kinerja salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
Peraturan 1.2. Availability memiliki KPI sebesar 90%. Reliability memiliki KPI sebesar 95%. 3. Utilization memiliki KPI sebesar 70%.
Fitur
1. Menampilkan informasi kinerja (Availability, Reliability dan Utilization) salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya. 2. Menampilkan informasi kegiatan salah satu mesin HMC
yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
3. Menampilkan informasi HRM salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan hari ini.
4. Menampilkan informasi usia dan batas waktu pemakaian salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
5. Menampilkan informasi kerusakan spare part salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
6. Menampilkan informasi inspeksi harian salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan hari ini.
7. Menampilkan informasi perawatan rutin salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan data paling akhir.
8. Menampilkan informasi penggantian oli salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
9. Menampilkan notifikasi apabila availability seluruh mesin HMC kurang dari KPI.
10. Menampilkan notifikasi apabila reliability seluruh mesin HMC kurang dari KPI.
11. Menampilkan notifikasi apabila utilization seluruh mesin HMC melebihi KPI.
12. Menampilkan notifikasi apabila sudah mendekati waktu perawatan rutin.
13. Menampilkan notifikasi apabila sudah mendekati waktu penggantian oli.
e. Menampilkan Detail Hasil Perhitungan Kinerja Salah Satu Mesin HMC Tabel 3.5 User ReSuireuent Menampilkan Detail Hasil Perhitungan Kinerja Salah
Satu Mesin HMC
Deskripsi
Fungsi ini digunakan oleh manajer divisi Perencanaan Teknik & Administrasi untuk menampilkan detail hasil perhitungan kinerja salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya. Fungsi ini menggunakan
(46)
data kegiatan mesin HMC.
Aktor Manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi
Input Data kinerja.
Proses
1. Memilih detail hasil perhitungan kinerja salah satu mesin HMC.
2. Menampilkan detail informasi hasil perhitungan kinerja salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
Output Detail hasil perhitungan kinerja salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
Peraturan -
Fitur
Menampilkan detail hasil perhitungan kinerja salah satu mesin HMC yang diurutkan mulai dari tanggal akhir sampai dengan tanggal akhir, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
f. Menampilkan Detail Kegiatan Salah Satu Mesin HMC
Tabel 3.6 User ReSuireuent Menampilkan Detail Kegiatan Salah Satu Mesin HMC
Deskripsi
Fungsi ini digunakan oleh manajer divisi Perencanaan Teknik & Administrasi untuk menampilkan salah satu detail kegiatan salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya. Fungsi ini menggunakan data kegiatan mesin HMC.
Aktor Manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi
Input Data kegiatan mesin HMC.
Proses
1. Memilih salah satu detail kegiatan salah satu mesin HMC. 2. Menampilkan salah satu detail kegiatan salah satu mesin
HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
Output Salah satu detail kegiatan salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya. Peraturan -
Fitur
1. Menampilkan salah satu detail kegiatan salah satu mesin HMC yang diurutkan mulai dari tanggal akhir sampai dengan tanggal akhir, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
2. Menampilkan histori salah satu detail kegiatan salah satu mesin HMC yang diurutkan mulai dari tanggal akhir sampai dengan tanggal akhir, sesuai dengan bulan dan tahun yang dipilih.
(47)
g. Menampilkan Detail Kerusakan Spare Part Salah Satu Mesin HMC Tabel 3.7 User ReSuireuent Menampilkan Detail Kerusakan Spare Part Salah
Satu Mesin HMC
Deskripsi
Fungsi ini digunakan oleh manajer divisi Perencanaan Teknik & Administrasi untuk menampilkan detail kerusakan spare part salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya. Fungsi ini menggunakan data kerusakan spare part.
Aktor Manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi
Input Data kerusakan spare part
Proses
1. Memilih detail kerusakan spare part salah satu mesin HMC. 2. Menampilkan detail kerusakan spare part salah satu mesin
HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
Output Detail kerusakan spare part salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya. Peraturan -
Fitur
1. Menampilkan detail kerusakan spare part salah satu mesin HMC dan diurutkan mulai dari tanggal akhir sampai dengan tanggal akhir, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
2. Menampilkan histori detail kerusakan spare part salah satu mesin HMC dan diurutkan mulai dari tanggal akhir sampai dengan tanggal akhir, sesuai dengan bulan dan tahun yang dipilih.
h. Menampilkan Detail Penggantian Oli Salah Satu Mesin HMC
Tabel 3.8 User ReSuireuent Menampilkan Detail Penggantian Oli Salah Satu Mesin HMC
Deskripsi
Fungsi ini digunakan oleh manajer divisi Perencanaan Teknik & Administrasi untuk menampilkan salah satu detail penggantian oli salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya. Fungsi ini menggunakan data kegiatan mesin.
Aktor Manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi
Input Data penggantian oli.
Proses
1. Memilih salah satu detail penggantian oli salah satu mesin HMC.
2. Menampilkan salah satu detail penggantian oli salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
(48)
Output Salah satu detail penggantian oli salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
Peraturan -
Fitur
1. Menampilkan salah satu detail penggantian oli salah satu mesin HMC yang diurutkan mulai dari tanggal akhir sampai dengan tanggal akhir, sesuai dengan bulan dan tahun yang telah dipilih sebelumnya.
2. Menampilkan histori salah satu detail penggantian oli salah satu mesin HMC yang diurutkan mulai dari tanggal akhir sampai dengan tanggal akhir, sesuai dengan bulan dan tahun yang dipilih.
i. Menampilkan Detail Inspeksi Harian Salah Satu Mesin HMC
Tabel 3.9 User ReSuireuent Menampilkan Detail Inspeksi Harian Salah Satu Mesin HMC
Deskripsi
Fungsi ini digunakan oleh manajer divisi Perencanaan Teknik & Administrasi untuk menampilkan detail isnpesi harian salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan hari ini. Fungsi ini menggunakan data kegiatan mesin.
Aktor Manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi
Input Data kegiatan.
Proses 1.2. Memilih detail inspeksi harian salah satu mesin HMC. Menampilkan detail informasi inspeksi harian salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan hari ini.
Output Detail informasi inspeksi harian salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan hari ini. Peraturan -
Fitur -
j. Menampilkan Detail Perawatan Rutin Salah Satu Mesin HMC
Tabel 3.10 User ReSuireuent Menampilkan Detail Perawatan Rutin Salah Satu Mesin HMC
Deskripsi
Fungsi ini digunakan oleh manajer divisi Perencanaan Teknik & Administrasi untuk menampilkan detail perawatan rutin salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan data paling akhir. Fungsi ini menggunakan data kegiatan mesin.
Aktor Manajer Divisi Perencanaan Teknik & Administrasi
Input Data kegiatan.
(49)
2. Menampilkan detail informasi perawatan rutin salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan data paling akhir.
Output Detail informasi perawatan rutin salah satu mesin HMC yang dipilih, sesuai dengan data paling akhir. Peraturan -
Fitur -
2. SoMtware ReSuireuent
Berdasarkan user reSuireuent diatas, dibutuhkan soMtware reSuireuent yang dapat menunjang fungsi-fungsi diatas, antara lain:
a. Mengelola Data
Tabel 3.11 SoMtware ReSuireuent Mengelola Data
Deskripsi Fungsi ini dilakukan oleh karyawan divisi Perencanaan Teknik & Administrasi. Fungsi ini dilakukan untuk mengelola seluruh data untuk dashboard.
Pemicu Awal -
Pre-Conditions -
Alur
Komputerisasi (computerized-system-flow)
1. Aktor meng-klik menu jenis alat. 1.1 Aplikasi mengambil data jenis alat.
1.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data jenis alat. 1.3 Aktor meng-klik button tambah data.
1.3.1 Aktor meng-input-kan data jenis alat. 1.3.2 Aktor meng-klik button simpan. 1.3.3 Data tersimpan.
1.3.4 Kembali ke 1.2. 2. Aktor meng-klik menu alat.
2.1 Aplikasi mengambil data alat.
2.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data alat. 2.3 Aktor meng-klik button tambah data.
2.3.1 Aktor meng-input-kan data alat. 2.3.2 Aktor meng-klik button simpan. 2.3.3 Data tersimpan
2.3.4 Kembali ke 2.2.
2.4 Aktor meng-klik button rubah data. 2.4.1 Aktor merubah data alat.
2.4.2 Aktor meng-klik button simpan. 2.4.3 Data tersimpan.
2.4.4 Kembali ke 2.2. 3. Aktor meng-klik menu BBM.
3.1 Aplikasi mengambil data BBM.
3.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data BBM. 3.3 Aktor meng-klik button tambah data.
(50)
3.3.1 Aktor meng-input-kan data BBM. 3.3.2 Aktor meng-klik button simpan. 3.3.3 Data tersimpan.
3.3.4 Kembali ke 3.2.
3.4 Aktor meng-klik button rubah data. 3.4.1 Aktor merubah data BBM. 3.4.2 Aktor meng-klik button simpan. 3.4.3 Data tersimpan.
3.4.4 Kembali ke 3.2. 4. Aktor meng-klik menu kapal.
4.1 Aplikasi mengambil data kapal.
4.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data kapal. 4.3 Aktor meng-klik button tambah data.
4.3.1 Aktor meng-input-kan data kapal. 4.3.2 Aktor meng-klik button simpan. 4.3.3 Data tersimpan.
4.3.4 Kembali ke 4.2.
4.4 Aktor meng-klik button rubah data. 4.4.1 Aktor merubah data kapal. 4.4.2 Aktor meng-klik button simpan. 4.4.3 Data tersimpan.
4.4.4 Kembali ke 4.2. 5. Aktor meng-klik menu operator.
5.1 Aplikasi mengambil data operator.
5.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data operator. 5.3 Aktor meng-klik button tambah data.
5.3.1 Aktor meng-input-kan data operator. 5.3.2 Aktor meng-klik button simpan. 5.3.3 Data tersimpan.
5.3.4 Kembali ke 5.2.
5.4 Aktor meng-klik button rubah data. 5.4.1 Aktor merubah data operator. 5.4.2 Aktor meng-klik button simpan. 5.4.3 Data tersimpan.
5.4.4 Kembali ke 5.2. 6. Aktor meng-klik menu jenis oli.
6.1 Aplikasi mengambil data jenis oli.
6.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data jenis oli. 6.3 Aktor meng-klik button tambah data.
6.3.1 Aktor meng-input-kan data jenis oli. 6.3.2 Aktor meng-klik button simpan. 6.3.3 Data tersimpan.
6.3.4 Kembali ke 6.2.
6.4 Aktor meng-klik button rubah data. 6.4.1 Aktor merubah data jenis oli. 6.4.2 Aktor meng-klik button simpan. 6.4.3 Data tersimpan.
(51)
7. Aktor meng-klik menu macam oli. 7.1 Aplikasi mengambil data macam oli.
7.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data macam oli. 7.3 Aktor meng-klik button tambah data.
7.3.1 Aktor meng-input-kan data macam oli. 7.3.2 Aktor meng-klik button simpan. 7.3.3 Data tersimpan.
7.3.4 Kembali ke 7.2.
7.4 Aktor meng-klik button rubah data. 7.4.1 Aktor merubah data macam oli. 7.4.2 Aktor meng-klik button simpan. 7.4.3 Data tersimpan.
7.4.4 Kembali ke 7.2.
8. Aktor meng-klik menu keterangan.
8.1 Aplikasi mengambil data keterangan kondisi.
8.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data keterangan kondisi.
8.3 Aktor meng-klik button tambah data.
8.3.1 Aktor meng-input-kan data keterangan kondisi. 8.3.2 Aktor meng-klik button simpan.
8.3.3 Data tersmpan. 8.3.4 Kembali ke 8.2.
8.4 Aktor meng-klik button rubah data.
8.4.1 Aktor merubah data keterangan kondisi. 8.4.2 Aktor meng-klik button simpan.
8.4.3 Data tersmpan. 8.4.4 Kembali ke 8.2. 9. Aktor meng-klik menu teknisi.
9.1 Aplikasi mengambil data teknisi.
9.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data teknisi. 9.3 Aktor meng-klik button tambah data.
9.3.1 Aktor meng-input-kan data teknisi. 9.3.2 Aktor meng-klik button simpan. 9.3.3 Data tersimpan.
9.3.4 Kembali ke 9.2.
9.4 Aktor meng-klik button rubah data. 9.4.1 Aktor merubah data teknisi. 9.4.2 Aktor meng-klik button simpan. 9.4.3 Data tersimpan.
9.4.4 Kembali ke 9.2.
10.Aktor meng-klik menu entry HRM. 10.1 Aplikasi mengambil data HRM.
10.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data HRM. 10.3 Aktor meng-klik button tambah HRM.
10.3.1Aktor meng-input-kan data HRM. 10.3.2Aktor meng-klik button simpan.
10.3.3Aplikasi mengecek apakah tanggal input lebih dari tanggal beli alat atau tidak.
(52)
10.3.4Jika tidak, kembali ke 10.3.1.
10.3.5Jika lebih dari tanggal beli alat, apakah data pada tanggal yang sama ada atau tidak.
10.3.6Jika ada, kembali ke 10.3.1.
10.3.7Jika tidak ada, aplikasi mengecek apakah data sehari sebelumnya sudah ada atau tidak.
10.3.8Jika tidak ada, kembali ke 10.3.1.
10.3.9Jika ada, aplikasi mengecek apakah HRM yang di-input-kan lebih besar atau lebih kecil.
10.3.10 Jika lebih kecil dari hari sebelumnya, maka kembali ke 10.3.1.
10.3.11 Jika lebih besar,data tersimpan. 10.3.12 Kembali ke 10.2.
10.4 Aktor meng-klik button rubah data. 10.4.1Aktor merubah data HRM. 10.4.2Aktor meng-klik button simpan.
10.4.3Aplikasi mengecek apakah HRM yang di-input-kan lebih besar atau lebih kecil dari hari sebelumnya.
10.4.4Jika lebih kecil dari hari sebelumnya, kembali ke 10.4.1.
10.4.5Jika lebih besar, data tersimpan. 10.4.6Kembali ke 10.2.
11.Aktor meng-klik menu kegiatan.
11.1 Aplikasi mengambil data kegiatan.
11.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data kegiatan. 11.3 Aktor meng-klik button tambah kegiatan.
11.3.1Aktor meng-input-kan data kegiatan. 11.3.2Aktor meng-klik button cek.
11.3.3Aplikasi mengecek apakah tanggal input lebih dari tanggal beli alat atau tidak.
11.3.4Jika tidak, kembali ke 11.3.1.
11.3.5Jika lebih dari tanggal beli alat, aplikasi mengecek apakah data HRM untuk tanggal yang sama sudah ada atau tidak.
11.3.6Jika tidak ada, kembali ke 11.3.1.
11.3.7Jika ada, aplikasi mengecek apakah data yang sehari sebelumnya sudah ada atau tidak.
11.3.8Jika tidak ada, kembali ke 11.3.1.
11.3.9Jika ada, aplikasi mengecek apakah HRM yang di-input-kan lebih besar atau lebih kecil.
11.3.10 Jika lebih kecil dari data sebelumnya, kembali ke 11.3.1.
11.3.11 Jika lebih besar, aplikasi menampilkan Moru input kegiatan selanjutnya.
11.3.12 Aktor meng-klik button simpan. 11.3.13 Data tersimpan.
(53)
11.4 Aktor meng-klik button rubah data. 11.4.1Aktor merubah data kegiatan. 11.4.2Aktor meng-klik button simpan. 11.4.3Data tersimpan.
11.4.4Kembali ke 11.2.
12.Aktor meng-klik menu penggantian oli.
12.1 Aplikasi mengambil data penggantian oli.
12.2 Aplikasi menampilkan keseluruhan data penggantian oli.
12.3 Aktor meng-klik button tambah penggantian oli. 12.3.1Aktor meng-input-kan data penggantian oli. 12.3.2Aktor meng-klik button cek.
12.3.3Aplikasi mengecek apakah tanggal input lebih dari tanggal beli alat atau tidak.
12.3.4Jika tidak, kembali ke 12.2.1.
12.3.5Jika lebih dari tanggal beli alat, aplikasi mengecek apakah data HRM untuk tanggal yang sama sudah ada atau tidak.
12.3.6Jika tidak ada, kembali ke 12.2.1.
12.3.7Jika ada, aplikasi mengecek apakah HRM yang di-input-kan lebih besar atau lebih kecil pada tanggal sebelumnya.
12.3.8Jika lebih kecil, kembali ke 12.1.1.
12.3.9Jika lebih besar, aplikasi mengecek apakah HRM yang di-input-kan lebih besar atau lebih kecil pada tanggal sesudahnya.
12.3.10 Jika lebih besar, maka kembali ke 12.1.1. 12.3.11 Jika lebih kecil, aplikasi menampilkan
Moru input penggantian oli selanjutnya. 12.3.12 Aktor meng-klik button simpan. 12.3.13 Data tersimpan.
12.3.14 Kembali ke 12.2. 12.4 Aktor meng-klik button rubah data.
12.4.1Aktor merubah data penggantian olli. 12.4.2Aktor meng-klik button simpan.
12.4.3Aplikasi mengecek apakah HRM yang di-input-kan lebih besar atau lebih kecil pada tanggal sebelumnya.
12.4.4Jika lebih kecil, kembali ke 12.2.1.
12.4.5Jika lebih besar, aplikasi mengecek apakah HRM yang di-input-kan lebih besar atau lebih kecil pada tanggal sesudahnya.
12.4.6Jika lebih besar, maka kembali ke 12.2.1. 12.4.7Jika lebih besar, data tersimpan.
12.4.8Kembali ke 12.2.
13.Aktor meng-klik menu kerusakan spare part.
13.1 Aplikasi mengambil data kerusakan spare part.
(54)
spare part.
13.3 Aktor meng-klik button tambah kerusakan spare part. 13.3.1Aktor meng-input-kan data kerusakan spare
part.
13.3.2Aktor meng-klik button simpan.
13.3.3Aplikasi mengecek apakah tanggal input lebih dari tanggal beli alat atau tidak.
13.3.4Jika tidak, kembali ke 13.3.1.
13.3.5Jika lebih dari tanggal beli alat, apakah tanggal selesai perbaikan lebih dari tanggal rusak atau tidak.
13.3.6Jika tidak, kembali ke 13.3.1.
13.3.7Jika lebih dari tanggal rusak, data tersimpan. 13.3.8Kembali ke 13.2.
13.4 Aktor meng-klik button rubah data.
13.4.1Aktor merubah data kerusakan spare part. 13.4.2Aktor meng-klik button simpan.
13.4.3Aplikasi mengecek apakah tanggal input lebih dari tanggal beli alat atau tidak.
13.4.4Jika tidak, kembali ke 13.4.1.
13.4.5Jika lebih dari tanggal beli alat, apakah tanggal selesai perbaikan lebih dari tanggal rusak atau tidak.
13.4.6Jika tidak, kembali ke 13.4.1.
13.4.7Jika lebih dari tanggal rusak, data tersimpan. 13.4.8Kembali ke 13.2.
14.Aktor meng-klik menu kalkulasi kegiatan. 14.1 Aktor memilih alat.
14.2 Aktor memilih tanggal.
14.3 Aktor meng-klik button simpan.
14.3.1Aplikasi mengecek apakah ada data atau tidak. 14.3.2Jika tidak ada, kembali ke 14.1.
14.3.3Jika ada, aplikasi mengecek apakah total waktu sudah 24 jam atau tidak.
14.3.4Jika tidak, kembali ke 14.1.
14.3.5Jika sudah, data tersimpan dan aplikasi akan merubah status kegiatan pada tanggal yang sama.
15.Aktor meng-klik menu ubah status kegiatan. 15.1 Aktor memilih alat.
15.2 Aktor memilih tanggal. 15.3 Aktor meng-klik button ubah.
15.3.1Aplikasi mengecek apakah ada data atau tidak. 15.3.2Jika tidak ada, kembali ke 14.1.
15.3.3Jika ada, aplikasi menghapus data kinerja pada tanggal yang sama dan merubah status kegiatan. 16.Aktor meng-klik menu ubah status HRM.
(1)
178
Tabel 4.25 Uji Coba Menampilkan Detail Penggantian Oli Salah Satu Mesin HMC
No. Tujuan Output yang diharapkan Hasil Bukti
1. Menampilkan halaman detail penggantian oli
Sistem menampilkan detail
penggantian oli Sukses Gambar 4.53
4.3 Evaluasi Sistem
Tahap evaluasi ini menampilkan hasil evaluasi aplikasi yang telah dibangun apakah sudah dapat menjawab rumusan masalah yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut ini adalah hasil evaluasi dari aplikasi yang dibangun.
Tabel 4.26 Hasil Evaluasi Sitem No Permasalahan Penyelesaian oleh
aplikasi Pada Fitur/ Halaman Hasil 1. Mengalami kesulitan
dalam melihat pencapaian kinerja mesin beserta KPI
Aplikasi menyediakan batas berupa garis pada masing-masing kinerja mesin HMC
Dashboard utama (Gambar 4.49) dan dashboard detail kinerja (Gambar 4.50) Terpenuhi
2. Mengalami kesulitan dalam kontrol terkait hal-hal yang mempengaruhi kinerja mesin Aplikasi menyediakan tampilan detail kinerja mesin Dashboard detail kinerja (Gambar 4.50) Terpenuhi
3. Mengalami kesulitan dalam mengetahui kondisi kinerja mesin saat ini Aplikasi menyediakan tampilan detail kinerja mesin Dashboard detail kinerja (Gambar 4.50) Terpenuhi
4. Mengalami kesulitan dalam hal pengambilan keputusan
Aplikasi menyediakan
notifikasi Notifikasi dashboard utama (Gambar 4.94) dan
(2)
179
No Permasalahan Penyelesaian oleh
aplikasi Pada Fitur/ Halaman Hasil notifikasi
dashboard detail kinerja (Gambar 4.95)
Dari penjelasan Tabel 4.26 dapat dilihat bahwa aplikasi yang dibangun dapat menangani masalah, antara lain:
1. Untuk menangani beberapa kesulitan dalam melihat pencapaian kinerja mesin beserta KPI, diselesaikan dengan fitur yang menampilkan batas berupa garis pada masing-masing kinerja mesin HMC.
2. Untuk menangani kesulitan dalam kontrol terkait hal-hal yang mempengaruhi kinerja mesin, diselesaikan dengan fitur yang menampilkan informasi detail kinerja mesin HMC.
3. Untuk menangani kesulitan dalam mengetahui kondisi kinerja mesin saat ini, diselesaikan dengan fitur yang menampilkan informasi detail kinerja mesin HMC yang terbaru.
4. Untuk menangani kesulitan dalam hal pengambilan keputusan, diselesaikan dengan fitur yang menampilkan notifikasi.
(3)
180 BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
5.1 KesimpulanB
1etelah melakukan rancang bangun aplikasi dashboard ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Aplikasi dapat menampilkan visualisasi informasi kondisi kinerja mesin HMC, sehingga dapat memonitor dan mengontrol kinerja mesin HMC saat ini.
2. Aplikasi dapat menampilkan notifikasi terhadap kondisi-kondisi tertentu, sehingga dapat memberikan peringatan terhadap hal-hal yang bersifat mendesak atau perlu direspon secara cepat.
5.2 BSaranB
Berikut adalah saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya: 1. Variasi informasi dan desain grafik yang ditampilkan dapat dibuat lebih banyak
lagi dan dapat dibuat lebih interaktif lagi.
2. Penambahan hardware khusus yang dipasang pada mesin HMC, yang dapat memberikan informasi status kondisi mesin HMC lebih real-time ke komputer server melalui wifi.
(4)
181
DAFTAR PUSTAKA
@Warkop Aremanoa. (2012, Oktober 9). Retrieved from Retrieved from Harbour Mobile Crane Terbesar Di Indonesia: http://malangnews.blogspot.co.id/ Anna, S., & Martina, J. (2012). RESEARCH PAPERS FACULTY OF MATERIALS
SCIENCE AND TECHNOLOGY IN TRNAVA. KEY PERFORMANCE INDICATORS FOR SUPPORTING DECISION-MAKING PROCESS IN MAKE-TO-ORDER MANUFACTURING.
Assuri, S. (2004). Manajemen dan Produkso Edoso Revoso. Jakarta: Lembaga Fasilitas Ekonomi UI.
Barringer, H. (1993). Reloaboloty Engoneerong Proncoples. Houston.
Bocij, Chaffey, Greasly, & Hickie. (2006). Busoness Informatoon Systems 3rd Edotoon. Pearson Education Limited.
Chase, R., Jacobs, F., & Aquilano, N. (2006). Busoness Informatoon Systems 3rd Edotoon. Pearson Education Limited.
Darly. (2005). Dashboard Implementatoon Methodology. DM Review Magazine. Eckerson (A), W. (2006). Deployong Dashboards and Scorecards. TDWI Best
Practices Report.
Eckerson (B), W. (2006). Performance Dashboards: Measurong, Monotorong, and Managong Your Busoness. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Few, S. (2006). Informatoon Dashboard Desogn. Italy: O'Reilly Media.
Firdaus. (2007). 7 Jam Belajar Interaktof PHP & MySQL dengan Dreamweaver. Palembang: Maxikom.
(5)
182 Hakim, L. (2010). Bokon Websote Super Keren dengan PHP & JQuery.
Yogyakarta: Loko Media.
Hariyanti, E. (2008). Metodologo Pembangunan Dashboard Sebagao Alat
Monotorong Konerja Organosaso Studo Kasus Instotut Teknologo Bandung. Bandung: Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung.
Heryanto, I., & Raharjo, B. (2006). Menguasao Oracle SQL dan PL/SQL. Bandung.
Hoghcharts. (2016, 8 10). Retrieved from What Is Highcharts?: http://www.highcharts.com/products/highcharts
Howard. (1997). Model Pengembangan Perangkat Lunak Prototypong.
Jalote, P. (2008). A Consoce Introductoon to Software Engoneerong. Delhi: Springer.
Kendall, K., & Kendall, J. (2008). System Analysos and Desogn, Seventh Edotoon. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Lazim, H., & Ramayah, T. (2010). Journal Qualoty on Maontenance Engoneerong. Maontenance strategy on Malaysoan manufacturong companoes: a total productove maontenance (TPM) approach, 11.
Marlinda, L. (2004). Sostem Basos Data. Yogyakarta: Andi Offset.
Moeheriono. (2012). Pengukuran Konerja Berbasos Konerja, Edoso Revoso. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Siringoringo, H., & Sudiyantoro. (2004). Jurnal Teknologo & Rekayasa: Analosos Pemeloharaan Produktof Total Pada PT. Wahana Eka Paramotra GKD Group, 9.
(6)
183 Stephens, M., & Rosenberg, D. (2007). Use Case Droven Object Modelong woth
UML Theory and Practoce. New York: Apress.
Stuart K. Card, J. (1998). Readongs on Informatoon Vosualozatoon: Usong Vosoon to Thonk. Morgan Kaufmann Publishers.
Wahjudi, D., Tjitro, S., & Soeyono, R. (2009). Paper presented at the Semonar Nasoonal Teknok Meson IV, Surabaya, Indonesoa. Studo Kasus Penongkatan Overall Equopment Effectoveness (OEE) Melaluo Implementaso Total Productove Maontenance (TPM).
Warren, J. (2011). Key Performance Indocators (KPI): Defonotoon And Actoon.