Perencanaan Generator Set Pemeriksaan Motor terhadap Beban Lebih Over Load

Jadi putaran motor listrik dalam perencanaan ini adalah n = 1500 rpm. Dari standarisasi motor listrik AC untuk putaran 1500 rpm dan daya minimal 15,5 hp diperoleh spesifikasi sebagai berikut : Daya Motor N = 20 hp Rated Speed n = 1460 rpm Diameter Poros Penghubung d = 42 mm Efisiensi η = 89,5 Faktor Daya cos φ = 0,8 Data lain dapat dilihat pada Lampiran 2

4.1.2. Perencanaan Generator Set

Generator set adalah sebagai sumber arus listrik pada saat aliran listrik PLN padam. Hal ini sangat penting supaya lift tetap dapat beroperasi dan hal – hal yang tidak diinginkan akibat pemadaman arus listrik secara tiba – tiba oleh PLN tidak terjadi. Generator set ini dirancang hanya untuk mengatasi beban listrik untuk kipas dan penerangan lift serta untuk kebutuhan sistem lift itu sendiri sebanyak 6 unit di Gedung Bank Sumut Medan. Generator set yang dipilih harus dapat melayani keseluruhan unit lift beserta peralatan pendukungnya berupa kipas dan penerangan. Maka KVA total yang harus dilayani oleh Generator set adalah : KVA total = KVA lift + KVA kipas dan penerangan dimana : Universitas Sumatera Utara KVA lift = KVA 86,7 8 , 6 x 0,746 x 15,5 KVA Cos Lift Jumlah x 0,746 x rencana motor Daya = = = ϕ KVA kipas dan penerangan diperoleh dari hasil survey sebesar 1 KVA Maka KVA total = 86,7 + 1 = 87,7 KVA Dari perhitungan di atas maka direncanakan generator set dengan daya keluaran sebesar 100 KVA, cos φ = 0,8 dan dihubungkan dengan jala –jala listrik PLN dengan sistem sinkronisasi.

4.1.3. Pemeriksaan Motor terhadap Beban Lebih Over Load

Momen gaya yang dihasilkan motor ketika terjadi percepatan momen gaya start motor = M mot adalah : M mot = M st + M dyn ……………………………………… Lit. 3 hal 296 dimana : M st = momen tahanan statis M st cm kg n N d = 71620 m kg 7,60 cm kg 760 1460 15,5 71620 = = = M dyn = momen gaya dinamik Universitas Sumatera Utara M dyn m kg η t . n V . G 0,975 375.t n . GD δ. s 2 s 2 + = ……. Lit. 3 hal 293 dimana : δ = koefisien transmisi = 1,1 . . 1,25 …………………….. Lit. 3 hal 293 = 1,2 dipilih GD 2 = momen girasi komponen pada poros rotor + kopling GD 2 = GD 2 rotor + GD 2 kopling GD 2 rotor = 0,078 kgm 2 GD 2 kopling = 1,4 g ; untuk D = 200 mm I = perkiraan momen inertia kopling = 0,0001 kg ms 2 ……… Lit. 3 hal 295 G = percepatan gravitasi = 9,81 ms 2 GD 2 = 0,078 + 0,004 kg m 2 = 0,082 kg m 2 n = putaran motor = 1460 rpm t s = waktu start 1,5 ÷ 5 detik …….. Lit. 3 hal 294 = 2 detik dipilih V = kecepatan angkat = 1,5 m s G’ = berat netto maksimum yang diangkat motor G’ = Q + Gs - Gcw kg = 1050 + 650 - 1175 = 525 kg η = efisiensi sistem transmisi = 89,5 Universitas Sumatera Utara Sehinggga : M dyn 895 , . 2 . 1460 5 , 1 . 525 . 975 , 2 . 375 1460 . 082 , . 2 , 1 2 = = 0,1916 . 0,4533 = 0,6449 kg m Maka momen gaya start motor M mot dapat dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut : M rated rated rated n N = 716,20 = 716,20 1460 5 , 15 = 7,60 kg m Pemeriksaan keamanan motor terhadap beban lebih over load didasarkan pada rasio beban – motor , yaitu perbandingan antara Momen Gaya Maksimum M max dengan Momen Gaya Ternilai M rated . Jika perbandingannya lebih kecil dari harga yang ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa motor aman terhadap beban lebih atau dapat dituliskan : Rasio beban – motor 75 , 1 max rated M M = ÷ 2 → 1,8 dipilih.. Lit. 3 hal 296 atau : Rasio beban – motorizin = 1,8 Sedangkan : Rasio beban – motor rated max M M = Universitas Sumatera Utara dimana : M max = Momen Gaya Maksimum = M mot …………………………… Lit. 3 hal 297 = 8,2449 kg m M rated = Momen Gaya Ternilai = 7,60 kg m Sehingga : Rasio beban – motor 60 , 7 2449 , 8 = = 1,085 Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan bahwa nilai perbandingan antara momen gaya maksimum dengan momen gaya ternilai Rasio beban-motor = 1,085. nilai ini masih berada dibawah nilai izin Rasio beban-motor izin = 1,85 sehingga dapat disimpulkan bahwa motor aman terhadap beban lebih over load.

4.2. PERENCANAAN RODA GIGI CACING