PENGARUH KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DENGAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SMK PAB 2 HELVETIA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016.

(1)

PENGARUH KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DENGAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR

KEWIRAUSAHAAN SMK PAB 2 HELVETIA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

BUDIATI SIREGAR NIM. 7123341019

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

iv

ABSTRAK

Budiati Siregar, Nim. 7123341019, Pengaruh Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran , Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI AP SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI AP SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 2 kelas. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas. Kelas XI AP 1 sebagai kelas eksperimen berjumlah 40 orang yang diajar dengan kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting dan kelas XI AP 2 sebagai kelas kontrol berjumlah 40 orang yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi dan tes yang berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal.

Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan sebesar 43 dan setelah diajarkan dengan model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terdapat peningkatan hasil belajar dan rata-rata sebesar 81,875. Sedangkan rata-rata pretes siswa kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan sebesar 43 dan setelah diberikan pembelajaran konvesional sebesar 72,625. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik atau uji t. Hasil perhitungan yang didapat menunjukkan bahwa thitung = 4,74 > ttabel = 1,994, maka dalam hal ini hipotesis yang menyatakan

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2015/2016 dapat diterima.

Kata Kunci : Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Siswa.


(6)

v

ABSTRACT

Budiati Siregar, Nim. 7123341019, Effect of Collaborative Learning Model Jigsaw With Learning Outcomes Against Probing Prompting Enterprise Class XI student of SMK PAB 2 Helvetia in the academic year 2015/2016. Thesis Department of Economic Education Study Program Office Administration, Faculty of Economics, University of Medan, 2016.

The problem in this study is whether the collaborative learning model by probing prompting jigsaw has a positive and significant effect on student learning outcomes in subjects entrepreneurial class XI student of SMK AP PAB 2 Helvetia Learning Year 2015/2016.

The population in this study were all students of class XI AP Vocational Education PAB 2 Helvetia Year 2015/2016 consisting of 2 classes. While the sample in this study consisted of two classes. Class XI AP 1 as an experimental class of 40 people who were taught with the collaboration learning model jigsaw with prompting and probing XI AP 2 as a control group of 40 people who were taught with conventional learning models. The tools used to collect data were observation and tests in the form of 20 multiple-choice questions.

From the analysis of the data shows that the average value of the experimental class before being given treatment equal to 43 and having taught learning model jigsaw with probing prompting learning outcomes and there is increased an average of 81.875. While the average pretest control class before being given treatment equal to 43 and after being given konvesioanal learning there is increased an average yield of 72.625 postes. Hypothesis testing is done by using a statistical test or t test. The calculation result obtained shows that t = 4.74> table = 1.994, then in this case the hypothesis that there is a positive and significant influence between collaborative learning model jigsaw with probing prompting the learning outcomes of students in the subjects of entrepreneurship class XI student of SMK PAB 2 Helvetia Year 2015/2016 Learning acceptable. Keywords: Collaborative Learning Model Jigsaw With Probing Prompting


(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan yang berjudul “Pengaruh Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.

Adapun penulisan skripsi dimaksud untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar S1 pada Program Studi Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, saya banyak menerima bantuan moril maupun materil yang tidak ternilai, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom , M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi Universitas Medan.

4. Ibu Dra. Sri Mutmainnah, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Medan.


(8)

ii

5. Bapak Drs. Sahat Sibarani, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan pengarahan demi selesainya skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf Pegawai Pendidikan Ekonomi

Khususnya Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah banyak mamberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Yayasan dan Kepala Sekolah SMK Swasta PAB 2 Helvetia.

9. Yang teristimewa untuk Ayahanda Tercinta Bustami Siregar dan Ibunda Tercinta Zamrah Siagian yang tidak ada lelahnya memberikan dukungan baik dari segi moril maupun materil, semangat dan doa kepada penulis.

10. Yang tercinta Abanganda Alfen Siregar yang ingin melihat penulis berhasil dan memperjuangkan semua keinginan penulis selama ini dan yang tercinta Abanganda Jatopat Siregar, Sabarruddin Siregar dan kakak tersayang Marlina Siregar, Sriganti Siregar, Dewi Sartika Siregar, Darmawati Siregar serta keponakan terkasih Khairul Kari Abdillah yang selalu mendukung penulis baik dari segi moril maupun materil.

11. Terima Kasih kepada sahabat-sahabat terbaik Humaira Nasution, Irma Rambe, Jojor Dyanti, Jannah Siregar, Nurmaini Hasibuan, Vita S. Ompusunggu, Susan Wulandari dan semua mahasiswa ADP terutama kelas


(9)

iii

Ekstensi, lawakan seru, gila bersama, canda tawa serta keseriusan selama perkuliahan takkan pernah terlupakan selamanya.

12. Sahabat Seperjuanganku sekaligus orang terdekat Budi Prayetno, Subriani Purba, Dwi Sugeh,Yesni Riana yang selalu memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini dan selalu ada disaat kubutuhkan semoga kita tetap menjadi orang terdekat selamanya yang saling mendukung.

13. Temanku Tersayang Annisa Ramadani, Suci Rahmawati, dan Adik kos tersayang Nur Amaliya Rahayu yang selalu mendukung dan membantu terselesaikannya skripsi ini.

14. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Atas segala bantuan dan jasa mereka peneliti tidak dapat membalasnya selain doa semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan RidhoNya buat kita semua.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.

Medan, Juni 2016 Penulis,

Budiati Siregar NIM. 7123341019


(10)

vi

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Model Pembelajaran Cooperatif Learning ... 9


(11)

vii

2.1.2.1 Langkah-Langkah Dalam Penerapan Teknik Jigsaw 21

2.1.2.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 24

2.1.2.3 Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw ... 24

2.1.2.4 Kelemahan Model Pembelajaran Jigsaw ... 25

2.1.3 Pembelajaran Kooperateif Tipe Probing Prompting ... 26

2.1.3.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Probing Prompting 28 2.1.4 Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Pembelajaran Probing Prompting ... 29

2.1.5 Keunggulan Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Model Pembelajaran Probing Prompting ... 33

2.1.6 Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Konvensional ... 34

2.1.7 Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa ... 39

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 42

2.3 Kerangka Berfikir ... 45

2.4 Hipotesis ... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 48

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 48

3.1.1 Lokasi Penelitian ... 48

3.1.2 Waktu Penelitian ... 48

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 48

3.2.1 Populasi Penelitian ... 48

3.2.2 Sampel Penelitian ... 49

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. ... 49


(12)

viii

3.3.2 Definisi Operasional ... 50

3.4 Rancangan Penelitian ... 51

3.5 Prosedur Penelitian ... 54

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.6.1 Pre Test ... 55

3.6.2 Pos Test ... 55

3.7 Uji Instrumen Penelitian ... 56

3.7.1 Validitas Tes ... 57

3.7.2 Reabilitas Tes ... 58

3.7.3 Tingkat Kesukaran Tes ... 59

3.7.4 Uji Daya Beda ... 59

3.8 Prosedur Penelitian ... 60

3.9 Teknik Analisa Data ... 61

3.9.1 Menghitung Skor Mentah ... 62

3.9.2 Menghitung Mean dan Simpangan Baku... 62

3.9.3 Uji Normalitas ... 63

3.9.4 Uji Homogenitas... 64

3.9.5 Uji Hipotesis ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67


(13)

ix

4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian Tentang Kolaborasi Model

Pembelajar Jigsaw Dengan Probing Prompting ... 68

4.1.2 Deskripsi Frekuensi Jawaban Atas Postes Kolaborasi Model Pembelajar Jigsaw Dengan Probing Prompting ... 69

4.2 Hasil Penelitian ... 74

4.3 Uji Instrumen Penelitian ... 75

4.3.1 Uji Validitas Tes ... 75

4.3.2 Uji Realibilitas Tes ... 76

4.3.3 Tingkat Kesukaran Tes ... 77

4.3.4 Daya Pembeda Soal ... 77

4.4 Analisis Data Penelitian ... 77

4.4.1 Uji Normalitas Data ... 77

4.4.2 Uji Homogenitas... 78

4.4.3 Uji Hipotesis ... 79

4.5 Pembahasan Hasil penelitian ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Hubungan Kelompok Asal Dengan Kelompok Ahli ... 21 Gambar 2.2 Sketsa Pembentukan Kelompok Jigsaw ... 22 Gambar 3.4 Rancangan Penelitian ... 53


(15)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel Nilai Ketuntasan ... 4

Tabel 3.2.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 48

Tabel 3.4 Rancangan Penelitian ... 51

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Hasil Belajar Kewirausahaan ... 56

Tabel 4.1.2 Interval Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan probing Prompting (X)... 69

Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar Siswa Kewirausahaan ... 75

Tabel 4.3.1 Validitas Instrumen Soal ... 75

Tabel 4.4.1 Uji Normalitas Pretes Dan Postes... 70


(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran ... 88

Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen ... 92

Lampiran 3 : RPP Kelas Kontrol ... 109

Lampiran 4 : Materi Pembelajaran ... 117

Lampiran 5 : Lembar Soal Post Tes ... 129

Lampiran 6 : Kunci Jawaban ... 135

Lampiran 7 : Hasil Perhitungan Frekuensi Jawaban Atas Soal ... 136

Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas Tes ... 138

Lampiran 9 : Tabel Uji Validitas Tes... 141

Lampiran 10 : Hasil Uji Realibilitas Tes ... 143

Lampiran 11 : Tabel Uji Realibilitas Tes ... 145

Lampiran 12: Hasil Uji Daya Pembeda Tes... 147

Lampiran 13: Tabel Uji Daya Pembeda Tes ... 148

Lampiran 14: Hasil IndeksKesukaran Tes ... 150

Lampiran 15: Tabel IndeksKesukaran Tes ... 152

Lampiran 16: Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 154

Lampiran 17 : Nilai Hasil Belajar Kelas kontrol ... 156

Lampiran 18 : Rata-Rata,Standard Deviasi & Varians Tes ... 158


(17)

xiii

Lampiran 20 : Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Kontrol ... 165

Lampiran 21: Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Eksperimen ... 167

Lampiran 22 : Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Kontrol ... 169

Lampiran 23 :Uji Homogenitas ... 171

Lampiran 24: Uji Hipotesis ... 173

Lampiran 25 : Dokumentasi Penelitian ... 178


(18)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel Nilai Ketuntasan ... 4

Tabel 3.2.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 48

Tabel 3.4 Rancangan Penelitian ... 51

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Hasil Belajar Kewirausahaan ... 56

Tabel 4.1.2 Interval Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan probing Prompting (X)... 69

Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar Siswa Kewirausahaan ... 75

Tabel 4.3.1 Validitas Instrumen Soal ... 75

Tabel 4.4.1 Uji Normalitas Pretes Dan Postes... 70


(19)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Hubungan Kelompok Asal Dengan Kelompok Ahli ... 21 Gambar 2.2 Sketsa Pembentukan Kelompok Jigsaw ... 22 Gambar 3.4 Rancangan Penelitian ... 53


(20)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran ... 88

Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen ... 92

Lampiran 3 : RPP Kelas Kontrol ... 109

Lampiran 4 : Materi Pembelajaran ... 117

Lampiran 5 : Lembar Soal Post Tes ... 129

Lampiran 6 : Kunci Jawaban ... 135

Lampiran 7 : Hasil Perhitungan Frekuensi Jawaban Atas Soal ... 136

Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas Tes ... 138

Lampiran 9 : Tabel Uji Validitas Tes... 141

Lampiran 10 : Hasil Uji Realibilitas Tes ... 143

Lampiran 11 : Tabel Uji Realibilitas Tes ... 145

Lampiran 12: Hasil Uji Daya Pembeda Tes... 147

Lampiran 13: Tabel Uji Daya Pembeda Tes ... 148

Lampiran 14: Hasil IndeksKesukaran Tes ... 150

Lampiran 15: Tabel IndeksKesukaran Tes ... 152

Lampiran 16: Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 154

Lampiran 17 : Nilai Hasil Belajar Kelas kontrol ... 156


(21)

xiii

Lampiran 19 : Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Eksperimen ... 163

Lampiran 20 : Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Kontrol ... 165

Lampiran 21: Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Eksperimen ... 167

Lampiran 22 : Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Kontrol ... 169

Lampiran 23 :Uji Homogenitas ... 171

Lampiran 24: Uji Hipotesis ... 173

Lampiran 25 : Dokumentasi Penelitian ... 178


(22)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.

Kurikulum secara berkala disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan agar sesuai kemajuan zaman dan kebutuhan masyarakat semangkin maju. Namun, masalah pendidikan bersifat kompleks dan multi dimensi. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan khususnya di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran.

Fenomena ini senada dengan pendapat Senjaya (2006:1) bahwa :’ salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses

pembelajaran’. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berfikir. Selanjutnya Senjaya menerangkan bahwa proses pembelajaran dikelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari.


(23)

2

Menurut Trianto (2007:1) :

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cendrung pada pencapaian target meteri kurikulum, lebih mementingkan pada penghandalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan belajar mengajar di kelas yang selalu didominasi oleh guru ( teacher centered ) sehingga siswa menjadi pasif.

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, perlu guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian dengan menggunaan model pembelajaran yang dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi yang optimal.

Kebanyakan siswa tidak mampu membuat kaitan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dimanfaatkan. Untuk mengatasi hal itu sangat diperlukan suatu strategi pembelajaran yang lebih handal salah satunya dengan pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang sesuai.

Menurut Trianto (2010 : 51) Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Model pembelajaran lebih diaktifkan dalam Problem Based Learning yang dapat membangun siswa dalam proses belajar mengajar sebagai alternatif kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran yang efektif tersebut harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam menguasai model pembelajaran dan materi yang akan diajarkan.


(24)

3

Kebanyakan metode yang dipakai guru mengajar cenderung menggunakan metode konvensional. Keadaan ini membuat ruang gerak siswa menjadi terbatas, siswa hanya terbiasa mendengarkan, mencatat kemudian menghapal tanpa ada keinginan untuk memahami yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam belajar.

Sistem pembelajaran yang demikian sepertinya sudah ‘mendarah daging’ sejak dahulu, sehingga untuk mengadakan perubahan menjadi agak sulit. Kegiatan yang tidak menciptakan interaksi yang baik dan dinamis antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa tentu saja hal ini dapat mengakibatkan situasi kelas menjadi pasif. Kekurangan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran membuat suasana belajar tampak menoton dan kurang menarik. Keadaan demikian dapat mengundang rasa jenuh siswa dalam belajar dan akibatnya menjadikan siswa sulit dalam memahami pelajaran yang diberikan. Kondisi ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dan diduga aktifitas siswa yang rendah menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan penulis di SMK PAB 2 Helvetia diperoleh keterangan bahwa fenomena yang dilihat selama ini tidak berbeda jauh dengan keadaan sekolah yang ada di SMK PAB 2 Helvetia karena dari data yang diperoleh bahwa hasil belajar kewirausahaan siswa masih tergolong rendah.

Kewirausahaan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah menegah kejuruan dan menjadi tempat untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, sikap dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu


(25)

4

guru dituntut untuk dapat menyajikan materi pelajaran dengan baik dan menyenangkan. Untuk itu diperlukan penggunaan model pembelajaran yang baru agar dapat menarik perhatian siswa dan tercipta suasana yang lebih kondusif.

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa yaitu Jumlah siswa sebanyak 80 orang masih 26 siswa dinyatakan mencapai KKM dan sisa 54 orang siswa dinyatakan belum mencapai KKM. Adapun standar kriteria ketuntasan minimum ( KKM ) yang sudah ditetapkan sekolah yaitu 75.

Tabel 1.1 Nilai Ketuntasan

Kelas Jumlah Siswa Tuntas

≥ 75

Tidak Tuntas ≤ 75

Kelas XI AP-1 40 Siswa 15 Siswa 25 Siswa

Kelas XI AP-2 40 Siswa 11 Siswa 29 Siswa

Jumlah 80 Siswa 26 Siswa 54 Siswa

Sumber : SMK PAB 2 Helvetia

Perihal ini terjadi disebabkan oleh kurang kreatifnya siswa dalam belajar. Sudah banyak model pembelajaran yang efektif yang dapat diterapan oleh guru disekolah. Untuk lebih memaksimalkan hasil dalam penelitian dan untuk mengatasi masalah yang terjadi di SMK PAB 2 Helvetia ini maka peneliti memotret melaksanakan model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting.

Mengapa penulis ingin memakai model jigsaw dan probing prompting karena metode jigsaw ini dapat membuat siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar yang diharapkan dapat membuat siswa mampu lebih efektif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga lebih memahami materi yang diterima


(26)

5

dalam proses belajar. Pembelajaran tipe jigsaw merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif, dan dapat menjadi siswa berfikir kreatif, logis, dan kritis dalam proses pembelajaran, dengan berfokus pada penggunaan kelompok diskusi siswa untuk bekerja sama memecahan masalah dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya selain itu model pembelajaran jigsaw mudah diterapkan dan dipahami oleh peserta didik .

Merangsang kemampuan intelektual siswa dan pengalamannya dalam memecahkan berbagai masalah yang ada. Dalam hal ini semua siswa di tuntun aktif dengan cara membentuk kelompok, kemudian mereka saling tukar pendapat yang akan dibimbing oleh guru. Hal ini akan membantu siswa untuk dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya dan juga dengan guru. Model pembelajaran ini siswa akan semangkin memiliki pemahaman yang lebih mendalam melalui pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan guru yang pada akhirnya memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri, sehingga pengetahuan tidak sekedar diberikan oleh guru.

Disamping itu penulis juga mengetahui model pembelajaran probing prompting supaya proses belajar mengajar lebih bervariasi dan menarik. Model probing prompting merupakan suatu teknik pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntut dan menggali, sehingga terjadi proses berfikir yang mengaitkan pengetahuan siswa dan pengalaman dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Model ini adalah menjadi jalan alternatif untuk mempermudah siswa melakukan akomodasi dan membangun pengetahuannya sendiri.


(27)

6

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka diharapkan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa, sebab pembelajaran ini memberikan kesempatan besar untuk siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran. Adapun judul penelitian yang diangkat oleh penulis berdasarkan uraian di atas adalah “ Pengaruh Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016” .

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi adanya beberapa masalah yang muncul selama proses KBM Kewirausahaan, masalah tersebut meliputi :

1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

2. Siswa kurang termotivasi mempelajari kewirausahaan, dianggap pelajaran yang kurang penting.

3. Rata-rata hasil belajar siswa masih rendah

4. Guru belum mengoptimalkan secara penuh model yang bervariasi dan kreatif sehingga siswa belum berkembang karena penyampaian strategi belajar mengajar belum tepat.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan idenfikasi masalah di atas maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw


(28)

7

Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016” .

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya untuk memudahkan pelaksanaan penelitian, rumusan masalah tersebut dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016 ?

2. Bagaimana pengaruh kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada terdapat pengaruh kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016 .

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016 .


(29)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakan penelitian ini maka diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman penulis tentang model-model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah. 2. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi Civitas Akademis Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri dan pihak lain dalam melakukan penelitian sejenis.

3. Sebagai sarana informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dan guru tantang model pembelajaran Jigsaw Dan Probing Prompting dalam rangka perbaikan pembelajaran dan dapat menjadi alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(30)

84 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Hasil belajar kewirausahaan siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan kolaborasi model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Dari perhitungan nilai rata-rata pos-test pada kelas eksperimen yang menggunakan kolaborasi model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting adalah sebesar 81,875. Sedangkan dari data data hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional diperoleh rata-rata nilai sebesar 72,625 Sehingga dari data-data hasil perhitungan yang didapat.

2. Pengaruh yang positif dan signifikan kolaborasi model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI-AP SMK PAB 2 Helvetia T.P 2015/2016. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan setelah adanya perlakuan maka dapat diperoleh data bahwa thitung > ttabel ( 4,74 > 1,994 ) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.


(31)

85

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada setiap siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.

2. Diharapkan kepada guru sebagai pendidik agar berkenan mencoba menerapkan model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan bisa lebih mengembangkan kemampuannya dalam menggunakan model pembelajaran untuk memberikan kondisi dan suasana baru yang dapat merangsang minat dan aktivitas belajar siswa dan meningkatkan wawasan dan keterampilan belajar.

3. Penelitian ini perlu lebih lanjut model pembelajaran ini pada sekolah yang lain dengan materi pokok yang sesuai dengan model pembelajaran agar dapat dijadikan studi banding guru.


(32)

86

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arini,Yusti ( Jurnal 2014 ) Model Pembelajaran kooperatif . http:// yusti-arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html. Diakses pada tanggal 20 Februari 2016

Eka, Swarjawa, (Jurnal 2013) Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Di SD Negeri Sebatu. http:// ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/825. Diakses pada tanggal 20 februari 2016

Etin Solihatin & Roharjo. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta : Bumi Aksara

Febriani, (Jurnal 2015) Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Dalam

Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Di SMA.

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jdpb/article/.../3200. Diakses pada tanggal 21 februari 2016.

Herdian, (Jurnal 2014) Model Pembelajaran Probing Prompting . http://herdy07.wordprees.com/2009/04/22/model- pembelajaran-probing-prompting/. Diakses pada tanggal 28 Maret 2016.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Isjoni. 2009. Pembelajaran kooperatif. Jogjakarta : Pustaka Pelajar

_____, 2009. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Maryam (Jurnal 2013) Implementasi Teknik Jigsaw Integrasi Jurnal Akademikdalam Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Konseling Karir. http://teknik jigsaw%jurnal+ akademik+maryam.org. Diakses pada tanggal 28 Maret 2016.

Muijs Daniel, Reynolds David. 2008. Effective Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


(33)

87

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran, mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta Sanjaya, 2009. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung :

Alfabeta

______, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudarti, 2008. Teknik Belajar Aktif Dan Inovatif. Jakarta : Gaung Persada Pers Sudjanah, 2005. Metode Statiska. Bandung : Tarsito

______, Nana. 2009. Konsep Prestasi dan hasil belajar. Jakarta : Rineka

Sudrajat, Ahmad, Pengertian Pendekatan,Strategi,Metode, Teknik, Taktik, Dan ModelPembelajaran.http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pen dekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. Diakses pada tanggal 30 Maret 2016.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


(34)

(1)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakan penelitian ini maka diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman penulis tentang model-model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah. 2. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi Civitas Akademis Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri dan pihak lain dalam melakukan penelitian sejenis.

3. Sebagai sarana informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dan guru tantang model pembelajaran Jigsaw Dan Probing Prompting dalam rangka perbaikan pembelajaran dan dapat menjadi alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(2)

84

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Hasil belajar kewirausahaan siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan kolaborasi model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Dari perhitungan nilai rata-rata pos-test pada kelas eksperimen yang menggunakan kolaborasi model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting adalah sebesar 81,875. Sedangkan dari data data hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional diperoleh rata-rata nilai sebesar 72,625 Sehingga dari data-data hasil perhitungan yang didapat.

2. Pengaruh yang positif dan signifikan kolaborasi model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI-AP SMK PAB 2 Helvetia T.P 2015/2016. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan setelah adanya perlakuan maka dapat diperoleh data bahwa thitung > ttabel ( 4,74 > 1,994 ) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.


(3)

85

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada setiap siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.

2. Diharapkan kepada guru sebagai pendidik agar berkenan mencoba menerapkan model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan bisa lebih mengembangkan kemampuannya dalam menggunakan model pembelajaran untuk memberikan kondisi dan suasana baru yang dapat merangsang minat dan aktivitas belajar siswa dan meningkatkan wawasan dan keterampilan belajar.

3. Penelitian ini perlu lebih lanjut model pembelajaran ini pada sekolah yang lain dengan materi pokok yang sesuai dengan model pembelajaran agar dapat dijadikan studi banding guru.


(4)

86

Arini,Yusti ( Jurnal 2014 ) Model Pembelajaran kooperatif . http:// yusti-arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html. Diakses pada tanggal 20 Februari 2016

Eka, Swarjawa, (Jurnal 2013) Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Di SD Negeri Sebatu. http:// ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/825. Diakses pada tanggal 20 februari 2016

Etin Solihatin & Roharjo. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta : Bumi Aksara

Febriani, (Jurnal 2015) Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Dalam Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Di SMA. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jdpb/article/.../3200. Diakses pada tanggal 21 februari 2016.

Herdian, (Jurnal 2014) Model Pembelajaran Probing Prompting . http://herdy07.wordprees.com/2009/04/22/model- pembelajaran-probing-prompting/. Diakses pada tanggal 28 Maret 2016.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Isjoni. 2009. Pembelajaran kooperatif. Jogjakarta : Pustaka Pelajar

_____, 2009. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Maryam (Jurnal 2013) Implementasi Teknik Jigsaw Integrasi Jurnal Akademikdalam Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Konseling Karir. http://teknik jigsaw%jurnal+ akademik+maryam.org. Diakses pada tanggal 28 Maret 2016.

Muijs Daniel, Reynolds David. 2008. Effective Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


(5)

87

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran, mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta Sanjaya, 2009. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung :

Alfabeta

______, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudarti, 2008. Teknik Belajar Aktif Dan Inovatif. Jakarta : Gaung Persada Pers Sudjanah, 2005. Metode Statiska. Bandung : Tarsito

______, Nana. 2009. Konsep Prestasi dan hasil belajar. Jakarta : Rineka

Sudrajat, Ahmad, Pengertian Pendekatan,Strategi,Metode, Teknik, Taktik, Dan ModelPembelajaran.http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pen dekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. Diakses pada tanggal 30 Maret 2016.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


(6)

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS XI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DI SMK MA’ARIF 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 3 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 47

ANALISIS KOMPARATIF MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR

1 27 107

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI LISAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

5 41 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DI KELAS IV SDN 6 JATIMULYO KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

0 42 46

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 51

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

0 0 6

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PROBING PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 7

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK SWASTA PANCA BHAKTI

0 1 10

PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MAS PAB 2 HELVETIA TAHUN AJARAN 2018 SKRIPSI

0 1 120