56 memperhatikan makan anak saya. Dengan begitu saja
saya sudah merasa sangat terbantu. Saya sudah senang sekali.” RP1,177-180
“Ya kalau keluarga membantu dek. Karena setiap hari anak saya titipkan dirumah orang tua saya, karena saya
sudah keluarga sendiri. Masalah makan anak saya ya saya pasrahkan sama ibu saya, kalau gak mau makan
masakan rumah saya biasa memberikan uang kepada ibu saya untuk anak saya kalau pengen makan apa
yang lainnya.” RP2, 112-115 “Keluarga saya selalu mengingatkan saya untuk
menjaga anak saya, terutama makannya karena anak saya makannya susah, selalu mengingatkan saya untuk
menjaga kesehatan anak saya, mengingatkan untuk memberikan kasih sayang yang sepenuhnya karena
mengingat saya hanya sebdirian dan berperan dobel
tidak hanya ibu juga sebagai ayah, itu dek.” RP2, 123- 125
“ Kalau secara materi tidak ya mbak, hanya saja mereka memperhatikan saya..menyayangi anak saya itu saja
saya sudah merasa sangat terbantu kok mbak. Kan saya tinggal juga gak deket mbak dengan keluarga.
Memberi saya semangat, mendukung secara moril itu saja saya sudah sangat ter
bantu.” RP3, 106-110
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Ibu Single Parent
Terpenuhinya gizi seorang anak dengan baik sangat bergantung pada pola pemenuhan gizi yang diberikan oleh ibu.
Kesadaran ibu mengenai kebersihan dan kesehatan bahan makanan, cara pengolahan hingga cara penyajian sangat
diperlukan guna mendapatkan gizi yang baik. RP1, RP3, RP5, RP5,RP6, dan RP7 menyadari dan paham bahwa didalam
57 menjaga kualitas makanan yang akan disajikan sangat
dibutuhkan agar anak mendapatkan zat gizi yang baik pula untuk tubuhnya. Menurut Almatsier 2003 gizi akan didapatkan
dengan baik apabila kuantitas dan kualitas susunan makanan seseorang disajikan dengan baik. Pernyataan Almatsier sesuai
dengan apa yang diungkapkan oleh riset partisipan. Lebih lanjut Almatsier 2003, menuturkan bahwa susunan
makan memerlukan pengetahuan dan keterampilan didalam mengolah makanan. Pengetahuan yang dimaksud merupakan
pengetahuan tentang makanan dan zat gizi, sumber - sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi
sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang
serta bagaimana hidup sehat, hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmojo 2003.
Didalam penyajian hidangan makanan, gizi akan terpenuhi dengan baik jika semua kebutuhan zat gizi dalam tubuh dapat
tercukupi. Di dalam memberikan asupan gizi, semua riset partisipan selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizi
anaknya dengan lengkap. RP1, RP3, dan RP4 selalu memberikan hidangan lengkap setiap harinya, seperti sayur,
lauk-pauk, buah, susu dan juga telur. Sedangkan RP2 sedikit berbeda dengan riset partisipan yang lain karena RP2 lebih
58 banyak menuruti apa yang diinginkan oleh anaknya asalkan
anak mau makan. Dirjen BKM 2002, menjelaskan bahwa gizi baik adalah gizi yang seimbang. Gizi seimbang adalah makanan
yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup,
tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Upaya dari RP1 dan RP3 sesuai dengan penjelasan dari BKM.
Kebiasaan atau pola makan yang dilakukan oleh RP2 akan berpengaruh pada gizi anak RP2. Hal ini disebabkan RP2
senang menuruti
keinginan anak
tanpa menghiraukan
kandungan gizi dari makanan yang diinginkan oleh anak RP2. Pribawaningsih 2009, menyatakan bahwa pola asuh orang tua,
yaitu pengaturan pola makan anak tergantung pada ibu. Ibu harus mampu memilih bahan makanan, mengolah sampai
menyajikan makanan dengan menu seimbang. Menu disajikan sesuai kebutuhan energi dalam sehari pola makan yang baik
maka akan menghasilkan gizi yang baik pula dan tercukupinya kebutuhan gizi seseorang.
Selain pola makan yang baik, kreatifitas ibu dan keterlibatan anak didalam menyiapkan makanan ternyata juga berpengaruh
pada minat anak untuk makan makanan yang telah disiapkan. Penyajian makanan dalam bentuk makanan yang lain, seperti
dibuat menjadi makanan ringan juga berpengaruh dalam
59 terpenuhinya gizi agar anak tidak bosan didalam memakan suatu
makanan. Soetjiningsih, dkk, 2002 menyatakan, dalam pemenuhan gizi anak, ibu harus mampu dalam mengatur menu
seimbang untuk anak karena anak belum mampu mengurus dan melakukannya sendiri. Menu disajikan sesuai kebutuhan energi
dalam sehari, baik dalam bentuk makanan yang lengkap, makanan pengganti ataupun makanan kecil snack. Hal ini
sesuai dengan apa yang dilakukan oleh RP1 didalam menyiapkan makanan dan juga kreatifitas RP1 menyajikan
bentuk makanan, serta melibatkan anak didalam menyiapkan makanan sehingga anak lebih senang dan lebih tertarik.
Kemudian mengenai upaya yang dilakukan riset partisipan didalam menjaga gizi anak, setiap riset partisipan memiliki
jawaban yang relatif sama antara satu dengan yang lainnya. RP1, RP2, dan RP3 melakukan upaya yang relatif sama yaitu
dengan memberikan asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan secara lengkap seperti sayur, lauk
– pauk, buah, susu dan telur. Upaya tersebut sesuai dengan penjelasan BKM 2002
bahwa didalam sehari harus tersedia bahan makanan yang mengandung zat gizi lengkap sesuai dengan kebutuhan tubuh,
beragam, dengan jumlah yang cukup dan seimbang, tidak kurang dan tidak berlebihan.
60
4.4.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ibu Single