Surat Pernyataan 2. Pemberitahuan Ekspor Barang PEB Shipping Instruction 4. Bill of Lading BL Surat Keterangan Asal SKA 6. Nota Pelayanan Ekspor NPE Certificate of Fumigation 8. Gas Clearence Certificate Quarantine Declaration For Containers 10. Packi

commit to user xiii DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan 2. Pemberitahuan Ekspor Barang PEB

3. Shipping Instruction 4. Bill of Lading BL

5. Surat Keterangan Asal SKA 6. Nota Pelayanan Ekspor NPE

7. Certificate of Fumigation 8. Gas Clearence Certificate

9. Quarantine Declaration For Containers 10. Packing List

11. Invoice 12. Detail Payment

13. Faktur Pajak 14. Foto Kegiatan Stuffing

15. Katalog Produk CV. Aryasena Art Furniture

commit to user ii ABSTRAKSI Proses Stuffing Produk Furniture pada CV. Aryasena Art Furniture di Sukoharjo Nadhiva Kurnia Sari F3108062 Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memperoleh gambaran lebih mendalam dan pemahaman mengenai Proses Stuffing pada CV. Aryasena Art Furniture sebagai perusahaan ekspor yang bergerak di bidang furniture. Stuffing bertujuan untuk mengoptimalkan pemuatan barang dalam sebuah kontainer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, karena mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah yaitu tentang proses stuffing pada CV. Aryasena Art Furniture. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung pada bagian ekspor dan karyawan CV. Aryasena Art Furniture. Sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian, seperti buku-buku penunjang teori ekspor dan stuffing serta melalui media internet. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain, langkah pada waktu proses stuffing adalah melakukan pemeriksaan kontainer, melakukan penutupan rongga udara dalam kontainer, pengeringan kontainer jika perlu dan memulai penataan barang dalam kontainer. Kemudian kegiatan penyemprotan fumigasi dan sealing. Perusahaan melakukan pemaksimalan pemuatan barang ke kontainer dengan beberapa langkah yaitu menghitung perbandingan antara volume kontainer dengan volume barang dan menentukan pengaturan posisi barang di dalam kontainer dengan mempertimbangkan persyaratan stuffing yang baik. Dalam penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa menghitung perbandingan antara volume kontainer dengan volume barang dan menentukan pengaturan posisi barang di dalam kontainer dengan mempertimbangkan persyaratan stuffing yang baik merupakan hal penting dalam mengambil keputusan metode stuffing di perusahaan. Maka saran yang dapat diajukan hendaknya CV. Aryasena membentuk tim khusus dalam kegiatan stuffing yang sesuai dengan persyaratan dan kriteria dalam kegiatan stuffing untuk memperoleh hasil yang efektif dan efisien. Kata Kunci : Stuffing commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan globalisasi di segala bidang kehidupan seperti dengan adanya kemajuan teknologi dan pertumbuhan industri yang semakin berkembang pesat membuat arus perdagangan luar negeri semakin mudah, hal ini membuat para pengusaha lokal tertarik untuk mengembangkan wilayah pemasaran perdagangannya sampai ke negara-negara tetangga. Dengan adanya pengembangan wilayah pemasaran maka keuntungan yang diperoleh pengusaha juga akan meningkat. Kegiatan perdagangan lintas negara ini sering disebut dengan kegiatan ekspor impor, didalam perdagangan ekspor impor pihak-pihak yang bertransaksi mempunyai latar belakang yang berbeda- beda baik itu dari segi kebudayaan, agama, bahasa, dan masih banyak lagi sehingga rasa saling percaya mempunyai peranan yang paling penting dalam kelancaran transaksi perdagangan. Perdagangan Internasional akan membawa bangsa-bangsa untuk memperoleh suatu tingkat kehidupan yang lebih tinggi dengan melalui spesialisasi dalam barang-barang dikarenakan masing-masing memiliki keunggulan komparatif. Manfaat lain yang dapat diperoleh dengan adanya perdagangan internasional bagi suatu negara adalah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara. Demikian pula dengan Indonesia, dengan adanya transaksi ekspor maka dapat menambah cadangan commit to user 2 devisa negara. Perdagangan Internasional merupakan perdagangan barang- barang dari suatu negeri ke negeri di luar batas negara Amir M.S, 1973: 2. Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku Roselyne Hutabarat, 1996:306. Ekspor berperan sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan dan dapat membantu pemerintah dalam pembangunan ekonomi di suatu negara. Ekspor juga mempunyai tendensi mengurangi dampak penurunan penjualan dalam negeri yang disebabkan daur hidup komoditas di pasar ekspor berjalan lebih lambat dibanding pasar dalam negeri Amir M.S, 2002: 2. Kegiatan ekspor bertujuan untuk berusaha mendapatkan keuntungan yang maksimal dan meminimalkan biaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka salah satu cara yang tepat adalah dengan cara optimasi. Penerapan optimasi dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan pengisian atau pemuatan dalam sebuah container. Untuk mengetahui optimal atau tidaknya pengisian barang tersebut, dapat dilakukan dengan melihat dari banyaknya volume barang yang dapat masuk ke dalam container atau dapat juga dilihat dari sisa ruang yang ada di dalam container. Oleh karena itu, dapat diperhatikan dalam proses pemuatannya atau yang sering disebut dengan stuffing. Stuffing merupakan kegiatan memasukkan barang ekspor yang telah di packing ke dalam container Suyono, 2003:198. Tujuan stuffing sendiri adalah untuk mengoptimalkan pemuatan barang dalam sebuah container. Stuffing sangat berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Oleh commit to user 3 karena itu, perusahaan-perusahaan khususnya yang bergerak di bidang ekspor impor harus mempunyai cara stuffing tersendiri dan yang sesuai dengan komoditi ekspornya. Berdasarkan uraian-uraian diatas, penulis ingin mengangkat permasalahan tersebut menjadi pokok permasalahan dalam penelitian yang berjudul ”Proses Stuffing Produk Furniture pada CV. Aryasena Art Furniture di Sukoharjo”

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cepat dan tepat sesuai dengan prinsip suatu penelitian yang ilmiah. Dengan perumusan masalah diharapkan dapat mengetahui objek-objek yang diteliti, serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian uraiannya terbatas dan terarah pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti Wahyu Agung Setyo dan Hari Murti, 2004: 47. Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahaman tentang proses stuffing maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana proses stuffing pada CV. Aryasena Art Furniture? 2. Bagaimana cara memaksimalkan pemuatan, penataan barang dalam kontainer pada CV. Aryasena Art Furniture? commit to user 4

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui proses stuffing pada CV. Aryasena Art Furniture. 2. Mengetahui cara memaksimalkan pemuatan atau penataan barang dalam kontainer pada CV. Aryasena Art Furniture.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan akan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan dan Instansi Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat mengambil langkah kebijakan yang lebih baik dalam melakukan proses stuffing. 2. Bagi Penulis Merupakan penerang ilmu ekonomi di bidang ekspor impor khususnya tentang proses stuffing dan dapat dijadikan referensi tambahan untuk melakukan penelitian kegiatan yang sama. 3. Bagi Mahasiswa dan Pembaca lainnya Memberikan tambahan bacaan dan referensi khususnya bagi mahasiswa jurusan Manajemen Perdagangan yang tertarik untuk menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang sama. commit to user 5

E. Metode Penelitian

Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan lancar serta hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode penelitian Wahyu Agung Setyo dan Hari Murti, 2004: 48. Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode ini terdiri dari : 1. Ruang Lingkup Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah studi kasus, karena mengambil satu obyek tertentu yaitu tentang proses stuffing pada CV. Aryasena Art Furniture untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. 2. Jenis dan Alat Pengumpul Data a. Jenis Data 1 Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari penelitian ini. Data ini diperoleh dengan cara wawancara secara langsung pada bagian ekspor dan karyawan CV. Aryasena Art Furniture. Misalnya data Control List. 2 Data Sekunder Merupakan data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian, melalui studi pustaka yang berupa fakta, media internet, buku maupun sumber bacaan lain yang berkaitan dengan stuffing, yaitu seperti file hard copy pada commit to user 6 waktu perkuliahan, buku-buku penunjang teori ekspor dan stuffing, serta modul transportasi ekspor impor dan tatalaksana kepabeanan. b. Metode Pengumpulan Data 1 Wawancara Pengumpulan data dengan cara ini adalah dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada karyawan atau staff dari CV. Aryasena Art Furniture dengan berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun oleh penulis. Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses stuffing produk furniture yang dilakukan oleh CV. Aryasena Art Furniture. 2 Observasi Merupakan teknik pengumpulan dengan cara mengadakan pengamatan langsung mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Aryasena Art Furniture yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis melihat secara langsung kegiatan stuffing mulai dari langkah memeriksa container, melakukan stuffing dengan baik dengan memaksimumkan kapasitas container, memperhatikan peraturan-peraturan umum dalam pemuatan barang, seperti muatan yang berbahaya harus diperhatikan, barang yang berbobot ringan di atas dan yang berat di bawah, kemasan yang mudah pecah jangan tertekan di dinding, serta hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengurangi kondensasi, seperti mempergunakan silica gel, container harus kering, pengganjal dunnage harus kering, dan lain-lain. commit to user 7 3 Studi Pustaka Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti yaitu modul transportasi ekspor impor dan tata laksana kepabeanan, serta file hard copy yang diberikan pada waktu perkuliahan yang berguna sebagai referensi tambahanpelengkap informasi yang diperoleh dari data primer. commit to user 8

BAB II LANDASAN TEORI

1. Perdagangan Internasional

a. Pengertian

Perdagangan Internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar sukarela dan saling menguntungkan. Perdagangan Internasional adalah proses transaksi bisnis yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama, yang meliputi baik swastaperusahaan maupun pemerintah GudangMateri.com. Perdagangan Internasional didefinisikan terdiri dari kegiatan- kegiatan dari suatu negara asal yang melintasi perbatasan menuju suatu negara tujuan yang dilakukan oleh perusahaan multinasional untuk melakukan perpindahan barang dan jasa, perpindahan modal, perpindahan tenaga kerja, perpindahan teknologi, dan perpindahan merk dagang Waluyo, 2003: 3. Perdagangan Internasional adalah suatu proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela yang dilakukan antar negara yang satu dengan yang lain melalui ekspor impor Hand Out Teori Perdagangan Internasional. Perdagangan Internasional merupakan perdagangan barang-barang dari suatu negeri ke lain negeri di luar batas negara Amir M.S, 1973: 2. Dari definisi diatas, Perdagangan Internasional itu sendiri berkaitan dengan beberapa kegiatan yaitu: commit to user 9 1. Perdagangan Internasional melalui perpindahan barang, jasa dari suatu negara ke negara yang lainnya yang biasa disebut transfer of goods and service. 2. Perdagangan Internasional melalui perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri kedalam negeri atau yang disebut transfer of capital. 3. Perdagangan Internasional melalui perpindahan tenaga kerja yang berpengaruh terhadap pendapatan negara melalui devisa dan juga perlunya pengawasan mekanisme perpindahan tenaga kerja transfer of labour. 4. Perdagangan Internasional melalui perpindahan teknologi yaitu dengan cara mendirikan pabrik-pabrik di negara lain atau yang biasa disebut transfer of technology. 5. Perdagangan Internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar atau yang disebut transfer of data.

b. Pengertian Ekspor

Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean UU Kepabeanan No.10 th 1995. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dengan valuta asing Wahyu Agung S Ana Shohibul MA, 2007: 2. commit to user 10 Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku Roselyne Hutabarat, 1996:306. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean UU Kepabeanan No.17 th 2006. Dari beberapa definisi ekspor diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan ekspor adalah perdagangan atau penjualan barang dan jasa melewati daerah pabean kepada konsumen yang berada diluar negeri atau keluar batas negara dengan memenuhi ketentuan- ketentuan yang berlaku. Tujuan kegiatan ekspor dapat dilihat dari dua pengertian, yaitu secara makro ekonomi dan secara mikro ekonomi Wahyu Agung S Ana Shohibul MA, 2007: 2. Secara makro ekspor bertujuan untuk mendapatkan devisa. Sedangkan secara mikro, ekspor bertujuan : 1. Meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk memperoleh harga jual yang lebih tinggi optimalisasi laba. 2. Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar domestik membuka pasar ekspor. 3. Memanfaatkan kapasitas terpasang idle capacity. 4. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga terlatih dalam persaingan global yang ketat dan terhindar dari sebutan ”jago kandang” commit to user 11 5. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Tahapan - Tahapan Ekspor

Tahapan - tahapan ekspor menurut Hamdani, 2003: 50 adalah sebagai berikut : 1. Korespondensi Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir luar negeri untuk menawarkan dan menegosiasikan komoditi yang akan dijualnya. Dalam surat penawaran kepada importir harus dicantumkan jenis barang, mutunya, harganya, syarat-syarat pengiriman, dan sebagainya. 2. Pembuatan kontrak dagang Apabila importir menyetujui penawaran yang diajukan oleh eksportir maka importir dan eksportir membuat dan menandatangani kontrak dagang. Dalam kontrak dagang dicantumkan hal-hal yang disepakati bersama. 3. Penerbitan Letter of Credit LC Setelah kontrak dagang ditanda tangani maka importir membuka LC melalui bank korespondensi di negaranya dan mengirim LC tersebut ke bank devisa di negara eksportir. Kemudian bank devisa yang ditunjuk memberitahukan diterimanya LC atas nama eksportir kepada eksportir. 4. Eksportir menyiapkan barang ekspor Dengan diterimanya LC tersebut eksportir mempersiapkan barang-barang yang dipesan importir. Keadaan barang-barang yang commit to user 12 dipersiapkan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak dagang dan LC. 5. Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang PEB Selanjutnya eksportir medaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang PEB ke bank devisa dengan melampirkan surat sanggup bayar apabila barang ekspornya terkena pajak. 6. Pemesanan ruang kapal Eksportir memesan ruang kapal dengan mengirim Shipping Instruction ke perusahaan pelayaran. Perusahaan pelayaran melakukan pengecekan kesediaan ruang kapal, kemudian memberikan Delivery Order DO untuk mengambil kontainer di depo kontainer yang di tunjuk. Sedangkan untuk Less Than Container Load LCL barang dikirimkan ke Container Freight Station CFS. 7. Pengiriman barang ke pelabuhan Eksportir sendiri dapat mengirim barang ke pelabuhan. Pengiriman dan pengurusan barang ke pelabuhan dan ke kapal dapat juga dilakukan oleh perusahaan jasa pengiriman barang freight forwardingEMKL. Dokumen-dokumen ekspor disertakan dalam pengiriman barang ke pelabuhan dan ke kapal. 8. Pemerikasaan Bea Cukai Dokumen ekspor diperiksa oleh pihak Bea Cukai. Apabila diperlukan barang-barang yang akan di ekspor diperiksa juga oleh Bea Cukai. Apabila barang dan dokumen telah sesuai dengan ketentuan commit to user 13 maka Bea Cukai menandatangani persyaratan persetujuan muat yang ada pada PEB Pemberitahuan Ekspor Barang. 9. Pemuatan barang ke kapal Setelah pihak Bea Cukai menandatangani PEB maka barang telah dapat dimuat ke atas kapal. Segera setelah barang dimuat dikapal, pihak pelayaran menerbitkan Bill of Lading BL yang kemudian diserahkan kepada eksportir. 10. Surat Keterangan Asal Barang SKA Eksportir sendiri atau freight forwarding atau EMKLEMKU memfiat pemuatan barangnya dan mengajukan permohonan ke Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan atau Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan untuk memperoleh SKA apabila diperlukan. 11. Pencairan Letter of Credit LC Setelah barang dikapalkan, maka eksportir dapat ke bank untuk mencairkan LC. Bila At Sight LC dokumen-dokumen yang diserahkan adalah Bill of Lading BL, Comercial Invoice, Packing List, PEB, dan lain-lain. 12. Pengiriman barang ke importir Barang dalam perjalanan denagn kapal dari negara eksportir ke pelabuhan di negara importir. commit to user 14

2. Stuffing