Teknik Pengukuran Besaran Proses
cxlii
C. Pengoperasian Pompa
Dalam pembahasan mengenai pump control ini, terdapat dua hal penting, yaitu penentuan controlled variable dan manipulated variable.
Untuk hal pertama, yang menjadi controlled variable bisa flowkapasitas, level atau pressure upstream atau downstream
bergantung kebutuhan prosesoperasi. Dari ketiga variable ini, yang paling banyak digunakan adalah flow. Jika yang digunakan adalah level
biasanya level inletoutlet vessel, maka output controller bisa langsung menggerakan control valve atau bisa juga melalui flow control konfigurasi
cascade. Hal
kedua yaitu
manipulated variable,
secara teoritis
terdapat empat opsi, yaitu suction flowpressure melalui suction throttling, discharge
flowpressure melalui discharge
throttling, recycle flow
melalui recycle throttling dan variable speed.
1. Suction throttling
Suction throttling, yaitu dengan menempatkan control valve di suctioninlet pompa. Secara teoritis ini akan mengubah performance
Teknik Pengukuran Besaran Proses
cxliii
curve, akan tetapi cara ini sangat fatal karena dapat memicu terjadinya kavitasi, sehingga cara ini tidak pernah digunakan.
2. Discharge throttling
Dengan discharge throttling berarti mengubah system curve, seperti diperlihatkan pada gambar 2.37 berikut. Misalnya pada suatu saat,
pompa beroperasi pata titik 1, yaitu pada flow Q1 dan pressure P1. Kemudian dikehendaki, flow berkurang menjadi Q2, sehingga titik
operasi digeser ke titik 2, yaitu pada flow Q2 dan pressure P2. Ini dilakukan dengan menutup sedikit discharge control valve menutup
control valve berarti menggesermemutar system curve ke kiri. Perhatikan gambar tersebut, P2 adalah pressure pada keluarandischarge pompa
sebelum control valve, sedangkan pressure sesudah control valve sebesar P3, sehingga pressure yang hilang drop di control valve sebesar
P2-P3.
Gambar 2.37 Skema pengontrolan Discharge throttling
Teknik Pengukuran Besaran Proses
cxliv
Gambar 2.38 Kurva sistem pengontrolan discharge throttling
3. Recycle control
Dalam konfigurasi kontrol ini, sebagian cairan di saluran keluar dikembalikan ke saluran masuk, seperti diperlihatkan pada gambar
berikut. Recycle control ini berguna untuk mencegah terjadinya kavitasi karena kekurangan flowpressure pada suction pompa.
Gambar 2.39 Skema pengontrolan Recycle control
Teknik Pengukuran Besaran Proses
cxlv
Sama dengan pada discharge throttling, prinsip dari recycle control adalah juga merubahmenggeser system curve. Seperti diperlihatkan pada
gambar 2.40 berikut, misalnya pada suatu saat, pompa beroperasi pada titik 1, yaitu pada flow Q1 dan pressure P1. Kemudian karena suatu dan
lain hal, level vessel turun sehingga flow yang masuk ke pompa suction flow juga turun di bawah setpoint FC. Sebagai reaksi dari penurunan
suction flow ini, FC akan membuka recycle control valve sehingga titik operasi pompa bergeser ke titik 2, yaitu pada flow Q2 dan pressure
P2. Perhatikan gambar tersebut, Q2 adalah discharge flow sebelum recycle tie, sedangkan flow sesudah recycle tie yang masuk ke system
adalah Q3, sedangkan recycle flow adalah sebesar Q2-Q3. Bagian bawah curve 2 yang agak berbeda menggambarkan flow yang melalui
recycle valve sebelum check valve membuka.
Gambar 2.40 Kurva sistem pengontrolan Recycle control
Teknik Pengukuran Besaran Proses
cxlvi
4. Speed control