INSTRUMEN MUSIK GAMOLAN SEBAGAI MEDIUM KOMUNIKASI TRADISIONAL (Studi Pada Desa Sukabumi Kembahang Kenali Kabupaten Lampung Barat)

(1)

ABSTRAK

INSTRUMEN MUSIKGAMOLANSEBAGAI MEDIUM KOMUNIKASI TRADISIONAL

(Studi Pada Desa Sukabumi Kembahang Kenali Kabupaten Lampung Barat)

Oleh Zilfint Rinata

Latar Belakang penelitian ini adalah bahwa musik tradisionalgamolandari Lampung Barat sekarang sudah banyak ditinggalkan, sehingga kurang dikenal masyarakat khususnya kaum muda Lampung Barat. Peneliti ingin mengetahui fungsi instrumen musikgamolanbagi masyarakat Lampung Barat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa fungsi Instrument MusikGamolan sebagai medium komunikasi tradisional dan bagaimana pemahaman kaum muda Lampung Barat terhadapgamolansebagai medium komunikasi tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi instrument musikgamolan sebagai medium komunikasi tradisional dan untuk mengetahui pemahaman kaum muda Lampung Barat terhadap fungsi instrument musikgamolansebagai medium komunikasi tradisional.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif . Peneliti mengambil lokasi penelitian di desa Sukabumi Kembahang dan Kenali kabupaten Lampung Barat. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metodepuposive sampling. Informan penelitian ini adalah tokoh adat desa Sukabumi, Kembahang, Kenali, dan kaum muda desa Sukabumi, dan penelitigamolansebelumnya. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Instrumen musikgamolansebagai

medium komunikasi tradisional dipakai dalam acara pernikahan adat Lampung saibatinyaitunayyuh,digunakan dalam acara bujang gadisnyambaiyaitu dalam tari-tarian dan berbalas pantun.Sedangkan dalam acara tari-tarian,gamolan berfungsi dalam tari Batin dan Tari Sembah. Dalam acara keagamaan,gamolan jarang digunakan, karena alat musikgamolantidak cocok dalam acara

keagamaan. Masyarakat Lampung Barat menggunakan alat musikrebanadalam keagamaan. Lalu dalam vokal Instrumen Musikgamolandigunakan dalam pantun segatadanpepacukh.


(2)

Terdapat perbedaan pemahaman kaum muda Lampung Barat, antara desa Sukabumi, Kembahang dan Kenali. Kaum muda di Desa Sukabumi dan

Kembahang menyukaigamolanmeskipun sebagian kaum muda sudah merantau, dan mereka juga bisa menabuh, menari, dan membuatgamolandengan nada yang tepat. Kaum muda di desa Kenali kecamatan Belalau tidak dapat memainkan Gamolandan tidak paham fungsi dan makna dari tabuh yang dimainkan. Peneliti memberi saran sebagai berikut. Instrument musik tradisionalGamolan Lampung Barat harus dilestarikan. Pemerintah provinsi Lampung bersama dengan masyarakat Lampung Barat harus peduli dan melestarikan musik tradisional gamolansebagai identitas budaya daerah Lampung Barat. Eksistensi musik daerah harus tetap dikembangkan, agar generasi penerus dapat mengenal musik daerah dan mencintai musik asli daerah Lampung.


(3)

ABSTRACT

THEGAMOLANMUSIC INSTRUMENT

AS A TRADITIONAL COMMUNICATION MEDIUM By

Zilfint Rinata

The background of this research is thatgamolantraditional music instrument from Lampung Barat is less known by the society especially the youth of Lampung barat. The researcher wants to know the function of gamolanfor Lampung Barat society. The problem statements in this research are: “what are functions of

gamolan traditional music instruments as a traditional communication medium, and how does the understanding of Lampung Barat youth to gamolan as a traditional communication medium.

The research objectives are to find out the function of gamolan as a traditional communication medium and to find out the understanding of Lampung Barat youth to the function ofgamolanas a traditional communication medium.

This is a descriptive qualitative research. The location was in Sukabumi, Kembahang, and Kenali villages in Lampung Barat regency. Informants are selected using purposive sampling. They are traditional public figures from Sukabumi, Kembahang, and Kenali villages, the youth of Sukabumi village, and a previousgamolanresearcher. Data are collected using interview, observation, and documentation.

The results are as follows. Gamolan instrument music as a traditional communication medium is used in Saibatin Lampung traditional marriage called nayyuh, and in bachelor and maid event called nyambai: an event of dancing and mutual response nursery rhyme. In dances, gamolan functions as accompanying music in Batin and Sembah dances. In religious events, gamolan is seldom used because it is not suitable for such events. In religious events, LAmpung Barat society uses rebana music instruments. In vocal instruments, gamolan is used to accompanysegataandpepacukhrhyme.

There are differences in understanding amongst Lampung Barat youth. The youth in Sukabumi and Kembahang loves gamolan; even though some of the youth has traveling outside for making life. They are also able to play and make gamolan music instrument with the proper tone. The youth in Kenali village of Belalau


(4)

district cannot playgamolanand they do not understand the function and menaing ofgamolan.

The researchger suggests that gamolan should be conserved. Lampung province government together with Lampung Barat society should concern and conserve gamolantraditional music instrument as the regional culture identity of Lampung barat, the regional traditional music existence should be continually developed, so that the next generation will recognize and love their traditional music.


(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu alat Musik Tradisional Masyarakat Lampung adalahGamolan. Gamolan termasuk dalam alat musik perkusi, Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Gamolandiperkirakan berasal dari katabegamol, katabegamoldalam bahasa Lampung sama dengan katabegumuldalam bahasa melayu yang artinya “berkumpul”.

Maksudnya bahwaGamolandulunya digunakan untuk mengumpulkan orang. Apabila terdengar suaraGamolan,atau ada yang memainkanGamolandengan sendirinya masyarakat berkumpul mencari sumber suaraGamolantersebut. Pada saat ituGamolan sudah menjadi Alat Komunikasi.

Dalam sejarah kehidupan manusia, musik merupakan bagian yang hidup dan

berkembang sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri. Musik oleh manusia dijadikan sebagai media untuk menuturkan sesuatu dari dalam jiwanya yang tidak mampu dibahasakan melalui bahasa konvensional (Depdikbud Provinsi Lampung).

Daerah Lampung Barat merupakan tempat asal mulaGamolan, daerah ini terdiri dari pegunungan, dataran tinggi dan dataran rendah yang berawa-rawa. Kondisi geografis Lampung Barat umumnya masih banyak hutan, tanah dan air masih asli dan belum tersentuh oleh industri, bahkan akses masuk untuk menuju ke ibukota kabupaten hanya


(6)

2

menggunakan satu-satunya jalan propinsi yang di kiri kanannya terdapat jurang-jurang yang dalam (Hasyimkan : 2011).

Saat ini ada sebagian masyarakat Lampung menyebutGamolandenganGamolan Pekhing. Katapekhingsama denganperingdalam bahasa Jawa yang berarti bambu. Dalam istilah Lampung,pekhingmenunjukkan seluruh jenis bambu baik yang ukurannya besar seperti bambu besar (pekhing balak), maupun yang ukurannya kecil disebutpekhingjuga. Tapi ada juga yang menyebut bambu (pekhing) dengan sebutan buluh.

Sebagian orang Lampung saat ini juga menyebut instrumen ini dengan sebutan Kulintang.Oleh karena instrumen ini terbuat dari bilahan bambu yang kalau dipukul keluar suaratangatautung, atau juga nangataunung. Di samping itu juga masyarakat Lampung di beberapa daerah lain selain Lampung Barat, tertutama Lampung Utara belum tahu macam-macam jenis instrumen Lampung. Dalam pandangan mereka setiap alat musik yang bisa memainkan musik Lampung dinamakanKulintang. Tapi menurut Safril Yamin, penyebutan alat ini denganKulintang kurang tepat. Ia mengatakan bahwa nama yang sebenarnya adalahGamolan. Penyebutan musikKulintangadalah berupa intrumenTalo Balag,kalau di Lampung BaratGamolan Balaq.

InstrumenTalo Balaqtersebut adalah terbuat dari perunggu, tabuhan atau lagu yang dipakai mengadaptasi dariGamolan(tesis Hasyimkan : 2011). Instrumen perunggu ini juga dipakai oleh setiap suku Lampung yang telah mendapat pengaruh dari musik perunggu Jawa. Hanya saja sebutan terhadap instrumen musik ini bagi setiap daerah berbeda-beda, seperti:Gamolan Balaqdi daerah Liwa, Belalau, Batu Brak, Kembahang dan Kota Agung.Kakhumungdi daerah Lampung Selatan, Kulintangdi daerah


(7)

3

Lampung Tengah, Way Kanan, dan Lampung Utara bagian timur. (Sukadana, Gunung Sugih, Labuan Meringgai, Kotabumi dan Menggala).

Oleh karena instrumen ini terbuat dari bambu, bukan dari perunggu, juga instrumen ini berasal dari Belalau, Batu Brak dan Kembahang, Lampung Barat maka instrumen ini lebih tepat di namaigamolan dari padakulintang. (Team Penyusun, “Instrumen Musik Tradisional Lampung; Koleksi Museum Negeri propinsi Lampung Ruwa Jurai”,

Depdikbud Kantor Wilayah Provinsi Lampung, 1995).

Selain di daerah Lampung Barat dengan namaGamolan,ternyata instrumen tersebut juga dikembangkan di Bandar Lampung pada tahun 1991 dengan namaCetik.

Perubahan nama ini sebenarnya hanya dilakukan oleh sekumpulan orang saja. Mereka memunculkan namaCetikdilandasi oleh ketidaktahuan tentang latar belakang sejarah instrumenGamolan. Dengan kata lain kalau mereka tahu namanyaGamolan,mereka tidak akan merubah nama instrumen ini.

Mereka memunculkanCetikpada tahun 1991 dengan menerbitkan bukukulintang pekhing/cetiktapi isinyaGamolan, oleh Dinas Pendidikan Propinsi Lampung. Mereka tidak tahu instrumen tersebut telah diteliti lebih dahulu oleh Margaret J Kartomi pada tahun 1985. Mulai saat itu hingga kini namaCetiklebih populer daripadaGamolan dengan alasan lebih mudah menyebutnya.Cetikadalah sebuah tarian muda-mudi yang ketika menari muda-mudi di pisahkan oleh sebatang bambu, kemudian jika sang pemuda melewati bambu tersebut maka akan dipukul oleh seorang pemudi dengan menggunakan pemukul dari sebuah rotan. Tarian cetik ini berasal dari masyarakat melinting Lampung Timur dan berkembang juga pada masyarakat Lampung Pubian. (Wawancara dengan Hasyimkan : 1 november 2011)


(8)

4

Pada zaman dahulu, lagu atau tabuhan instrumen tersebut merupakan cerminan dari masyarakat pendukungnya yang dihadirkan melalui kegiatan berkesenian. Masing-masing daerah biasanya memiliki ciri dan kekhasan antara satu daerah dengan daerah lainnya sebagai contoh :Tabuh Sekeliadalah lagu dari Masyarakat Belalau (Buay Belunguh) biasa digunakan dalamtari batinyaitu tarian pengiring pengantin atau tarian menyambut tamu;Tabuh Sambai Agungdari masyarakat Batu Brak (Buay Pernong) untuktari sembah;Tabuh Jakhangadalah lagu untuk taricakigh,tari setangan, tari kipas;Tabuh BabangatauLabung Angindigunakan untuk menidurkan anak bayi pada zaman dahulu.

PerkembanganGamolandi masyarakat bisa dibedakan dengan dua periode. Pertama periode ketika teknologi informasi dan transportasi belum masuk ke daerah Lampung Barat, diperkirakan sebelum tahun 1960-an. Digambarkan ketika itu belum ada radio apalagi televisi, anak-anak remaja belum sekolah ke daerah lain sehingga pemuda dan pemudinya masih banyak yang tinggal di kampung. Kondisi jalanpun masih jalan setapak sehingga masyarakat belum mendapatkan pengaruh hiburan dari luar daerah. Bahkan hiburan musik yang ada hanyaGamolan dan musik tradisi lainnya, sehingga pada masa ini instrumen tersebut sangat digemari. Di setiap pekon yang ada di tengah-tengah ladang diyakini memiliki instrumen Gamolan.

Periode kedua yaitu ditandai dengan masuknya akses teknologi informasi dan

transportasi ke daerah ini kira-kira setelah tahun 1960. Ketika itu pertama masuk radio, jalan mulai dibangun dan akhirnya televisi ditahun 1980 juga mulai ditayangkan, para pemuda dan pemudi di daerah ini mulai mengenal lagu-lagu pop dan seni-seni yang lain maka mulailah para remaja usia sekolah sedikit demi sedikit mulai meninggalkan Gamolankarena mereka telah mengenal hal yang baru.


(9)

5

Baru-baru ini Majelis Penyimbang Adat Lampung mengadakan Pagelaran dan Seminar GamolanLampung Barat dengan tujuan sebagai langkah penyelamatan aset daerah dalam kesenian Lampung; untuk lebih mencintai dan merasa memiliki kesenian

Lampung; agar seniGamolanLampung dapat dikenal diseluruh Bumi Nusantara. Juga Rekor MuriGamolanyang dimainkan selama 25 jam 25 group dan 25 pemain.

Instrument musik Gamolanberhasil mendapat Rekor Museum Indonesia bermain Gamolanterlama.

Didalam bukuMusical Instruments of Indonesia, oleh Margaret J Kartomi. Membicarakan tentangGamelanyang ada di Indonesia secara umum, antara lain: GamelanJawa, Bali, juga sekelumit tentanggamolanLampung. Dalam buku ini digambarkan bahwaGamelanadalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. IstilahGamelanmerujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Sedangkan merujuk ke nama sebuah alat musik zaman dahulu masyarakat Lampung disebut denganGamolan.

Masyarakat sekarang ini di Bandar Lampung mengetahui alat musik Gamolandengan namaKelettang pekhing(kulintang bambu)/Cetik. Akan tetapi masyarakat Lampung Barat menyebutnyaGamolan,berbeda daerah yang menyebabkan berbeda pula

penyebutannya misalnya didaerah Liwa, Gamolandisebut dengan Canang. Akan tetapi pada saat itu alat musik yang terbuat dari bambu yang pertama masuk bukan alat musik yang terbuat dari perunggu. Dan hanya daerah Kenali, Batu Brak, Kembahang yang memilikiGamolan.(wawancara dengan bapak Alhilal, Pembina Musik Tradisional Kecamatan Batu Brak. Selasa, 1 november 2011).


(10)

6

Masyarakat Lampung Barat mengenal Kulintang yaitu Kulintang Kemarau. Diperkirakan pada saat Gunung Pesagi meletus, terdengar suara dari alam lalu ditangkap oleh manusia dengan suara siul, kemudian suara siul tersebut dimainkan memakaiGamolanyang dinamakanTabuh Jarang/Kulintang Kemarau.(wawancara dengan bapak Alhilal, Pembina Musik Tradisional Kecamatan Batu Brak. Selasa, 1 november 2011).

Instrument musik Gamolanharus dilestarikan sebagai identitas suku bangsa khususnya masyarakat Lampung. Dengan alasan bahwaGamolanadalah warisan nenek moyang yang harus tetap ada dan dikenalkan kepada penerus bangsa, kaum muda harus ikut mencintai musik lokal. Ini merupakan tugas kita bersama, selain pemerintah yang menggalakkan masyarakatpun harus turut melestarikan kebudayaan lokal yang dimilikinya. Keberadaan Instrument MusikGamolanSebagai Media Komunikasi Tradisional sangat penting karena Sebagai Media Komunikasi, musikGamolandapat menyampaikan makna yang tidak bisa diungkapkan melalui bahasa konvensional. (Nurudin 2004 : 114).

Pada masa sekarang keberadaan Musik Tradisional Lampung kurang begitu dikenal oleh masyarakat luas, karena memang musik ini hanya dipentaskan pada acara-acara tertentu saja terutama acara adat sehingga terkesan musik ini baku dan kurang begitu diminati oleh generasi muda. Permasalahan ini timbul karena adanya era modernisasi dimana kaum muda lebih menyukai musik modern yang berasal dari Barat dan sebagainya. Selain itu kaum muda juga tidak mengetahui mengenai alat musik daerahnya karena kurang populernya musik daerah dibandingkan dengan musik modern. Kondisi ini merupakan faktor kendala perkembangan yang perlu mendapat perhatian secara khusus, baik oleh pemerintah setempat, masyarakat dan generasi muda penerus bangsa. (Joko Tri Prasetya 2004 : 37)


(11)

7

Adapun pemilihan desa Sukabumi Kembahang dan Kenali menjadi objek penelitian, karena menurut Hasyimkan yang merupakan peneliti Gamolansebelumnya, di tiga desa ini merupakan desa penyebaranGamolan.Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dianggap perlu di lakukan penelitian dan pengkajian secara mendalam mengenai Instrumen MusikGamolan,untuk mengetahui Fungsi Instrumen MusikGamolan sebagai Medium Komunikasi Tradisional dan pemahaman kaum muda Lampung barat terhadap fungsi Instrumen Musik Gamolan. Pemilihan kata medium lebih tepat dari pada media, karenaGamolanmerupakan sebuah alat musik, sedangkan media merupakan bentuk jamak atau seperangkat alat. Disamping itu, pemerintah provinsi menginginkan masyarakat dapat mengetahui mengenai Gamolansebagai alat musik Lampung. Serta mengembalikan pemahaman yang sama bahwa alat musik yang berasal dari Lampung Barat tersebut memiliki namaGamolan,bukanCetikyang dikenal sekarang ini.

B. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang peneliti jelaskan di atas, maka dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah :

1. Apa saja Fungsi Instrumen MusikGamolansebagai Medium Komunikasi Tradisional.

2. Bagaimanakah Pemahaman Kaum Muda Lampung Barat terhadap Fungsi Gamolan Sebagai Medium Komunikasi Tradisional.


(12)

8

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Fungsi Instrumen MusikGamolansebagai Medium Komunikasi Tradisional.

2. Untuk Mengetahui Bagaimanakah Pemahaman Kaum Muda Lampung Barat terhadap FungsiGamolanSebagai Medium Komunikasi Tradisional.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Secara Akademis

Dapat memberikan kontribusi baik sebagai literatur maupun referensi bagi mahasiswa lainnya dalam dunia ilmu pengetahuan terutama berkaitan dengan bidang Ilmu Komunikasi yang tertarik pada penelitian mengenai alat Musik Tradisional sebagai medium Komunikasi Tradisional.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat terhadap komunikasi tradisional yaitu alat musik Gamolansebagai media Komunikasi Tradisional,dan masukan/inputbagi pihak pemerintah daerah atau pihak-pihak terkait lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi kedepannya agar dapat mencintai musik tradisional sebagai upaya pelestarian budaya daerah sebagai identitas budaya lokal.


(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan diadakannya tinjauan pustaka adalah agar mengetahui informasi penelitian yang telah dilakukan pada masa lampau yang berhubungan dengan yang akan diteliti. Hal ini penting agar menghindari pengulangan yang tidak disengaja, juga memberikan arah yang jelas tentang apa yang perlu kita teliti selanjutnya.

Hingga saat ini baru ditemukan beberapa tulisan yang berhubungan dengangamolan, antara lain adalah sebagai berikut:

Musical Instruments of Indonesia, oleh Margaret J Kartomi. Buku ini membicarakan tentanggamelanyang ada di Indonesia secara umum, antara lain:GamelanJawa, Bali, juga sekelumit tentanggamolan Lampung. Buku ini sangat membantu karena terdapat keterangan tentang Sejarah, Bentuk Dan FungsiGamolan.

Titilaras Talo Balak dan Kelettang pekhing/Cetik, oleh Razi Arifin, Wirdati Ali, Hafizi Hasan, Azhari Kadir, Bagus S. Pribadi, Wazni, membicarakan tentang instrumen Talo BalakdanGamolan tapi dengan nama yang berbeda yaitu namaGamolanditulis denganKelettang pekhing/Cetik.

Notasi Musik Gamolan, Syafril Yamin, I Wayan Moco, A. Barden Moegni, Riki Ramli, Sutan Purnama, membicarakan sedikit tentang bahan baku Gamolanyang terbuat dari bambu dan beberapa notasi lagu.


(14)

10

Bila diamati tulisan-tulisan dari beberapa buku tersebut, baru hanya mengenai beberapa tentang instrumen dan penotasian secara umum, sedangkan dalam penulisan ini, penulis lebih banyak juga menerangkan tentang Fungsi InstrumenGamolanSebagai Media Komunikasi Tradisional secara lebih lengkap. Maka permasalahan yang telah ditulis dalam buku yang telah diterbitkan terdahulu masih penting untuk dikembangkan.

A. Perkembangan Musik Tradisional

Musik dalam sejarah kehidupan manusia adalah bagian yang hidup dan berkembang sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri. Sejak dahulu kala dan disetiap tempat manusia telah mengenal adanya musik dan menjadikan sebagai media untuk menuturkan sesuatu dari yang tak mampu dibahasakan dengan bahasa konvensional. (Depdikbud Lampung,Instrumen Musik Tradisional Lampung :2005)

Tumbuh berkembangnya suatu musik menurut salah seorang pakar musik Curt Sachs

melalui proses evolusi. Dalam bukunya “Geist un Werden de Musik Insrumente” 1929

ia mengatakan musik yang paling tua sekali adalah berbentuk tepukan-tepukan pada anggota badan manusia. Untuk membedakan warna bunyinya mereka menepukkan tangannya kebagian perut dengan mengembungkan dan mengecilkan perutnya.

Perkembangan selanjutnya manusia mulai menggunakan bahan-bahan kayu dan bambu sebagai alat musik.

Dilihat dari segi jenisnya musik itu dapat kita bedakan menjadi musik tradisional yaitu musik yang didasarkan kepada proses penciptaannya yang lahir berdasarkan proses situasi sosial yang mengandung unsur-unsur warisan cultural yang diwariskan dari generasi kegenerasi dan berkesinambungan.


(15)

11

Asal usul perkembangan musik tradisional Lampung tidak berdasarkan fakta yang jelas. Seni musik berkembang sebagai suatu faktor lisan yaitu sebagai kebudayaan kolektif yang tersebar dan diwariskan turun temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

1. Ragam Jenis Musik Tradisional

NKRI adalah sebuah negara yang meliputi ribuan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, dimana dari sekian banyaknya kepulauan beserta masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang berbagai budaya daerah. Seni tradisional yang merupakan jati diri, identitas dan media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.

Hampir seluruh wilayah NKRI mempunyai seni musik tradisional yang khusus dan khas. Dari keunikan tersebut bisa nampak terlihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Seni tradisonal itu sendiri mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi, sehingga dapat dikenali karakter dan ciri khas masyarakat Indonesia, yaitu yang terkenal ramah dan santun. (Timbul Haryono, 2008)

Untuk lebih mengenal lebih dekat musik tradisional dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok yaitu :

1. Instrumen Musik Perkusi.

Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah Gamelan, Kendang,


(16)

12

Kecapi, Arumba, Talempong, Sampek dan Kolintang, Rebana, Bedung, Jimbe dan lain sebagainya.

1. Gamelanadalah alat musik yang terbuat dari bahan logam, gamelan berasal dari daerah Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat disebut dengan Degung dan di Bali disebut Gamelan Bali. Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slentem, bonang, peking, gender dan beberapa instrumen lainnya. Disamping itu gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatoni.

2. Kendangadalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan (kambing). Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di daerah Jawa Barat kendang mempunyai peranan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi tarian, wayang dan ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. rebana dapat dijumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.

3. Kecapiadalah alat musik petik yang berasal dari daerh Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar

dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai kecapi adalah siter dari Jawa Tengah.

4. Arumba (alunan rumpun bambu)berasal dari daereah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bahan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pad awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.


(17)

13

5. Talempongadalah seni musik tradisi dari Minangkabau. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, si, do).

6. Sampek (sampe/sapek)adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah Kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang dipenuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan dari daerah Tapanuli, Jungga dari Sulawesi Selatan.

7. Kolintang atau kulintangberasal dari daerah Minahasa. Alat musik ini mempunyai tangga nada diatonis yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar dibuat dari kayu dan cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.

8. Sasandoadalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur, kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.

2. Instrumen Musik Gesek.

Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebab terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa. Rebab jenis ini dapat dijumpai di Bali, Jawa dan Kalimantan Selatan.


(18)

14

3. Instrumen Musik Tiup.

Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu hampir semua daerah di Indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di Sumatera Utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40–

100 cm dengan garis tengah 2 cm.

Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4–6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisional yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura dan Papua.

Dalam buku “Instrumen Musik Tradisional Lampung”Koleksi Museum Negeri

propinsi Lampung Ruwa Jurai, (Depdikbud Kantor Wilayah Propinsi Lampung, 1995). Seni Musik Tradisional Lampung secara garis besar terdiri dari Seni Musik Lampung Pepadun dan Seni Musik Lampung Pesisir/Saibatin. Perbedaan ini terletak pada

dominasi alat musik yang digunakan oleh masyarakat etnis. Terkadang keduanya dapat dimainkan bersama dalam suatu orchestra.

Seperti diketahui perkembangan seni musik bersamaan dengan muculnya sajak, syair, puisi rakyat dan nyanyian rakyat yang diiringi alat musik. Ternyata pada masyarakat Lampung pepadun dan Lampung saibatin, sebuah syair rakyat lebih diutamakan kemudian menyusul alat musiknya. Seni musik Lampung tidak terlepas dari pengaruh seni musik daerah lain. Seperti diketahui data asal usul munculnya Seni Musik

Lampung belum lengkap sehingga penafsiran tentang kontak budayanya dibidang seni musik belum memadai.


(19)

15

MusikGamolanmendominasi seni musik yang sering digunakan secara seremonial adat. Walaupun jenis Seni MusikGamolandimainkan dibeberapa daerah pesisir dengan nama yang berbeda, tetapi musik Gamolanbukan yang dominan.

Gamolanadalah alat musik Tradisional Lampung yang dipergunakan sebagai pengiring dalam tarian adat. Pada awalnya perkembangannya musik ini dibuat dari bahan bambu (Gamolan pekhing), kemudin di Lampung Barat mendapat pengaruh alat musik perunggu yang dikenal dengan sebutan Gamolan Balaq. MusikGamolandipakai oleh setiap suku Lampung. Hanya saja sebutan terhadap musik ini bagi setiap daerah berbeda. SepertiGamolandi daerah Lampung barat, Belalau dan Kota Agung.

Kukhumungdi daerah Lampung Selatan danKulintangdi daerah Lampung Tengah dan Lampung Utara bagian timur (Sukadana, Gunung Sugih, Labuhan Meringgai,

Kotabumi, Menggala). Walaupun namanya berbeda-beda, tetapi pada dasarnya sama. persamaan ini terletak pada instrument musik, lagu dan tema lagu serta fungsinya.

B. TinjauanGamolan

Instrument Musik Gamolanmasuk kedalam jenis alat musik tradisional Perkusi. Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik.Gamolanyang terbuat dari bambu secara keseluruhan kecuali pengikat yang menggunakan rotan atau nilon pada masa sekarang ini, teknik memainkannya dengan cara dipukul menggunakan pemukul(stick) dengan buah pinang diujungnya. (wawancara dengan Hasyimkan, 1 november 2011)

Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah Gamelan, Kendang, Kecapi, Arumba, Talempong, Sampek dan Kolintang, Rebana, Bedung, Jimbe dan lain sebagainya.


(20)

16

Gamolanberasal dari katabegamol, katabegamoldalam bahasa Lampung sama dengan katabegumuldalam bahasa melayu yang artinya “berkumpul”. Maksudnya

bahwagamolandulunya dipakai untuk mengumpulkan orang. Pada zaman dahulu, apabila terdengan adanya bunyigamolan, maka dengan sendirinya masyarakat

berkumpul menuju sumber bunyigamolantersebut. Alat musikGamolanini biasanya dipakai secara pribadi sebagai alat musik mengungkapkan perasaan dalam bentuk bunyi-bunyian dengan lagu-lagu.

Penduduk yang tinggal di kebun dan lereng-lereng gunung tersebut telah mempunyai sumber-sumber bunyi yang terbuat dari kayu atau bambu. Sumber bunyi tersebut pada awalnya hanya merupakan alat yang berfungsi untuk sebagai tanda. Antara lain: pemberitahuan bahwa ada rumah penduduk di kebun seberang;

pengumuman-pengumuman; memanggil tetangga; meminta pertolongan dsb. (Erlina Gustam dalam Tesis Khasyimkan : 2011)

Gamolanmasuk kedalam jenis instrument musik Idiophone adalah jenis alat musik pukul, bunyi musik dihasilkan dari ketukan atau pukulan pada badan alat musik. Instrument idiophone umumnya terbagi menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya yaitu :

1. Xylophone

Berarti bunyi kayu, instrument musiknya terbuat dari kayu. 2. Metalophone

Instrument musik tetalophone terbuat dari logam dan menghasilkan bunyi logam.


(21)

17

1. Bagian-bagian Instrumen MusikGamolan

Instrumen musikGamolan ini juga terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagianmatadan bagianlambakan,tali nilon, ganjal, juga ada alat untuk memukul yang terbuat dari bahan bambu juga.

1. Mata

Mataadalah bagian dari instrumen yang dapat mengeluarkan bunyi karena ditabuh(dipukul). Pada awalnya instrumengamolanterdiri dari 6bilahyaitu nada(1 2 3 5 6 7), lalu kemudian menjadi 8Mata yaitu nada (1 2 3 5 6 7 i 2), dan yang terakhir berkembang saat ini hanya 7Matasaja yaitu nada (1 2 3 5 6 7 i). Matayang terdapat pada melodigamolanini terbuat terbuat daripekhing balak, sementaraLambakanpadaGamolanterbuat daribambu petung.

2. Ganjal

Ganjalsama denganbridgedalam istilah musik barat berarti jembatan digunakan untuk menahan terutama senar padaLambakan. Ganjalyang dimaksudkan terbuat dari bambu yang ukuran besarnya sama dengan alat pemukulgamolan, hanya saja panjang ukurannya disesuaikan dengan panjangMata. Matabagian sebelah kiri yang bernada rendah lebih panjang darimatayang sebelah kanan yang bernada lebih tinggi, yang tentunyaganjal sebelah kiri juga lebih panjang dari yang sebelah kanan. Fungsiganjalini untuk menahan tali nilon yang dipasang diLambakanatau dudukanGamolan.

3. Lambakan

Lambakanadalah tempat dudukanMata. Sedangkan untukLambakanatau dudukanMatadipilihbambu betungyang utuh berdiameter kurang lebih 12 cm, kemudian diberi lubang antara 7-10 cm dan panjangnya 45 cm.Lambakanjuga dilubangi di bagian kiri dan kanan, lubang disesuaikan dengan ukuran besar tali


(22)

18

nilon untuk pancing no 300, tapi pada zaman dulu tali tersebut terbuat dari rotan. Tali nilon pancing tersebut untuk mengikatkanmata-matabambu yang diganjal juga dengan bambu yang dibuat sebesar-besar lidi yang ukuran panjangnya kira-kira 2 cm, kemudian tali nilon tersebut terhubungkan keLambakan.

4. Pemukul.

Pemukul(stick) adalah sepasang alatpemukulyang terbuat dari bahan baku bambu yang berfungsi untuk memukulbilah-bilah. Panjang ukuran daripemukul kurang lebih 20 cm, dan berdiameter 2 cm.

Gambar 1: Gr No 1 model pemukul yang lama menggunakan buah pinang pada ujungnya, Gr No 2 model pemukul yang baru hanya menggunakan

bambu (Sketsa: Hasyimkan, 2010)

Pada awalnya digunakan pemukul pada gambar 1 yang terbuat dari buah pinang pada salah satu ujungnya, namun saat ini digunakan pemukul pada gambar 2, yang

seluruhnya terbuat dari bahan baku bambu.

2. FungsiGamolansebagai media Komunikasi Tradisional

1. Fungsi musik pada Upacara Adat

Dalam penelitian ini yang akan diteliti fungsi gamolandalam Nayyuh pada saat acara resepsi pernikahan. Nayyuh terdiri dari ;


(23)

19

2. Apabila sudah ada kesepakatan keluarga besar, mengumpulkan ketua adat untuk mengesahkan pemberian adok/gelar adat kepada pengantin. Pada saat ini

Gamolandigunakan.

3. Seminggu sebelum acara nayyuh, adalah acara muda-mudi, yaitu :nyambai merupakan acara muda-mudi mencari daun cambai dan pinang untuk acara nayyuh;napaimembuat tapai guna untuk makanan dalam acara nayyuh; nyesala kaghumbumembuat bumbu untuk memasak makanan untuk nayyuh; pada malam harinya acara muda-mudi yang dikenal dengan istilah marokyaitu pendekatan diri antara bujang dan gadis atau saling mengenal antara bujan dan gadis, dalammarokada kegiatan diantaranya ada tari-tarian, pantun

bersahut/segata,dan acara memakan daun cambai dan pinang yaitunyambai. Dalam acara inigamolandigunakan untuk mengiringi tari dan pantun. 4. Sehari sebelum acara pernikahan dimulai, sang pengantin mengadakan acara

perpisahan dengan cara makan bersama. Yaitu antara pengantin dan teman-temannya disebut denganmengan pangan.

5. Lalu ada acarabetetahyang merupakan disahkannya gelar yang diberikan pada saat pemberian gelar/adok oleh tetuah adat, pada saat inibetetahada pula

pantun yang disebutpepacukhyaitu pantun untuk memuji/menyindir saiful hajat atau pengantin.

2. Fungsi Musik pada acara Keagamaan

Penulis ingin mengetahui FungsiGamolanDalam Acara Keagamaan. Dalam acara keagamaan biasanyaGamolandipakai dalam halal bihalal pada saat setelah hari lebaran. Akan tetapi acara halal bihalal ini hanya bersifat kontemporer, atau dengan


(24)

0

kata lain apabila adanya kesepakatan antara warga ingin mengadakan halal bihalal yang diiringinGamolan,maka acara halal bihalal ini diadakan.

3. Fungsi Musik pada tari-tarian

Dalam Tari Sembah dan Tari Batin yaitu tarian yang dilaksanakan hanya pada acara tertentu saja misalnya dalam acara nayyuh. Tarian ini digunakan pada saat

penerimaan tamu. Tarian ini menggunakanTabuh Jarangdalam tabuhGamolan. Tari Cakighatau tari cangkir dimainkan hanya untuk hiburan saja, tidak terbatas waktu dalam acara-acara tertentu saja,tari cangkir pada saat menari menggunakan 2 cangkir ditangan kanan dan sapu tangan dikanan kiri. 2 cangkir digunakan dengan tujuan agar pada saat menari cangkir tersebut mengeluarkan suara, sehingga menimbulkan irama sendiri dalam tarian;

Tari Setangan yaitu tari untuk hiburan atau lucu-lucuan, misalnya dua orang yang menari, ada empat tangan sehingga empat tangan dua penari tersebut dapat saling bertemu; Tari Kipas ini biasa dipertunjukkan, tarian ini menggunakan kipas yang dipegang oleh penarinya. Pada saat tari-tarian inigamolanyang menjadi musik pengiringnya.

4. Fungsi Musik pada Seni Vokal

Dalam masyarakat Saibatin mengenal pattun Lampung. Pattun adalah salah satu bentuk sastra lisan Lampung yang terdiri dari 4 bait, bersajAk abab. Dan pattun yang dikenal oleh masyarakat Lampung Barat ada empat, yaitu : hahiwan,. Muayak, pepacukh, segata.Perbedaan dari empat pattun ini hanya dalam cara


(25)

✁1

Pattunhahiwangmembicarakan kisah sedih;muayakseorang bujang yang mengunjungi gadis, sehingga pada saat melakukanmuayakgadis tersebut

mengetahui ada seorang bujang yang mengunjunginya. Pepacukhpattun memuji atau menyindir saiful hajat atau pengantin dalam acara nayyuh; segatapantun bersahut antara bujang dan gadis. Dan dari empat pattun tersebut hanyamuayakdan segatayang menggunakangamolan.

C. Tinjauan Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggriscommunication,menurut asal katanya, berasal dari bahasa latin communicaten. Perkataan ini bersumber dari katacommunis yang berarti sama. Sama disini, maksudnya adalah sama makna. Jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi maka komunikasi, akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim sepaham dari suatu pesan tertentu.

Pengertian komunikasi secara etimologis diatas adalah bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan

minimal, karena kegiatan komunikasi tidak hanya bersifat informatif, yakni agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan.

Menurut Carl. I. Hovland pengertian komunikasi bertujuan menciptakan perubahan perilaku. Ini berarti bahwa komunikasi bukan sekadar memberitahu, tetapi juga

berupaya mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang melakukan kegiatan atau tindakan yang diinginkan oleh komunikator. Tetapi, seseorang akan dapat mengubah


(26)

✂ ✂

sikap, pendapat, atau perilaku orang lain, apabila komunikasinya itu bersifat komunikatif, yakni pesan-pesan yang disampaikan tidak hanya di mengerti oleh komunikator, tetapi juga dimengerti oleh komunikan.

Komunikasi memiliki arti sebagai usaha atau kegiatan untuk menyampaikan idea tau suatu gagasan kepada orang lain. Menurut Onong Uchjana (Effendy (1992 : 48) Komunikasi adalah informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan bahasa, bilangan, grafik, bunyi dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaian itulah yang biasa dinamakan Komunikasi.

Menurut William Albig 1991 : 16 “communication is the process of transmitting meaningful symbol between individuals”(Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan lambang-lambang yang mengandung makna di antara individu-individu).

Menurut Everett M. Rogers, Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Sedangkan menurut Shannon & Weaver, 1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi (Cangara, 2005 : 62).

Koncaid & Schramn (2005:34) menyatakan Komunikasi sebagai sebuah proses, artinya Komunikasi merupakan proses berbagi/menggunakan sebuah informasi secara bersama dan pertalian antara para peserta dalam proses informasi tersebut dinamakan

komunikasi. Ciri adanya Proses Komunikasi menurutnya adalah : Harus ada 2 pihak atau lebih, dan ada proses berbagi informasi, sehingga harus selektif dalam memilih alat komunikasi dan memilih pola yang sesuai untuk menggambarkan pikiran. Lebih jauh ia menyatakan bahwa langkah-langkah dalam sebuah proses komunikasi adalah


(27)

✄ ☎

menciptakan informasi, menyampaikan informasi tersebut, memperdalam perhatian, menafsirkannya, memahaminya lalu melaksanakan, serta timbulnya pengertian bersama.

Berdasarkan pengertian diatas maka, dapat disimpulkan bahwa Komunikasi adalah proses penyampaian pesan informasi-informasi, pesan-pesan, gagasan-gagasan atau pengertian-pengertian, dengan menggunakan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun non verbal dari seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian dan/atau kesepakatan bersama. Lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun non verbal yang dimaksudkan mencakup bahasa lisan, bahasa tulisan, gerakan tubuh, gambar, warna, bunyi dan sebagainya.

2. Proses Komunikasi

Pada hakikatnya setiap proses komunikasi terdapat beberapa unsur yaitu sumber (source),pengirim pesan(communicator), media(channel),penerima pesan (communicant),dan efek(effect)(Berlo K 2004 : 2).

Proses komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Komunikasi Verbal

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa dapat juga dianggap sebagai suatu sistem kode verbal.


(28)

✆ ✝

2. Komunikasi non verbal

Secara sederhana pesan non verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsang verbal) dalam suatusettingkomunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang

mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. (Mulyana, 2000 : 237)

Lasswell menerangkan bahwa cara terbaik untuk menerangkan komunikasi ialah menjawab pertanyaan,“Who Says WhatIn Which Channel To Whom With What

Effect”(Effendy, 1993 : 253).

Dalam buku T May Rudy (2005 : 2) Proses Komunikasi adalah rangkaian

kejadian/pristiwa, perbuatan melakukan kontak, hubungan, interaksi satu sama lain berupa penyampaian dan penerimaan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. Proses komunikasi yang baik adalah interaksi/hubungan dalam rangka

penyampaian pesan yang dilakukan tertuju kepada penerima pesan tersebut, dan secara timbal balik, disampaikan melalui saluran-saluran (media) yang cocok/tepat/sesuai dan isi pesan disusun dengan sebaik-baiknya secara jelas serta dapat dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses hubungan penyampaian dan penerimaan pesan itu.

Dalam ilmu komunikasi, proses komunikasi menurut Edward Sapir dibagi menjadi komunikasi primer dan sekunder. Komunikasi primer bersifat langsung,face to face baik dengan menggunakan bahasa, gerakan yg diartikan secara khusus ataupun aba-aba. Komunikasi ini bisa berbentuk pertemuan (inter-personal), kelompok (kuliah) maupun massa (tabligh akbar). Betapapun besarnya, pengaruh komunikasi jenis ini tidak dapat melalui sebuah wilayah geografis yang sangat sempit dan terbatas. Sementara


(29)

✞ ✟

komunikasi sekunder adalah komunikasi yang menggunakan alat, media seperti menggunakan surat (inter personal), menonton pagelaran nasyid (kelompok), maupun media koran atau TV (massa), yang berfungsi untuk melipatgandakan penerima, sehingga dapat mengatasi hambatan geografis dan waktu.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan Poses Komunikasi terdiri dari dua, yaitu secara verbal atau menggunakan bahasa, dan non verbal menggunakan isyarat. Selain itu proses komunikasi lainnya yaitu proses secara primer dimana komunikasi berlangsung secara tatap muka atauface to facedan yang kedua proses komunikasi Secara Sekunder yaitu proses komunikasi menggunakan media. Sedangkan dalam buku T May Rudy, Proses Komunikasi adalah rangkaian kejadian/pristiwa, perbuatan

melakukan kontak, hubungan, interaksi satu sama lain berupa penyampaian dan penerimaan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna.

3. Tujuan Komunikasi

Untuk mencapai suatu komunikasi yang bersifat komunikatif, maka seorang komunikator harus mengetahui dahulu kerangka berfikir(frame of reference) dan pengalaman (field of experience) calon komunikan.

Mengenai tujuan komunikasi R. Wayne Pace, Brent. D. Peterson dan M. Dallas Burnett

mengatakan, “Tujuan sentral dari komunikasimeliputi tiga hal utama, yakni:to secure understanding(memastikan pemahaman),to establish acceptance(membina

penerimaan),to motivate action(motivasi kegiatan). (Effendy, 1986; 63).

Jadi pertama-tama, haruslah diperhatikan bahwa komunikan itu memahami pesan-pesan komunikasi. Komunikan memahami, berarti adanya kesamaan makna antara


(30)

✠6

komunikator dengan komunikan, karena tidak mungkin memahami sesuatu tanpa terlebih dahulu adanya kesamaan makna (communis).

Jika komunikan memahami dapat diartikan menerima, maka penerimaannya itu perlu dibina selanjutnya komunikan dimotivasi untuk melakukan suatu kegiatan. Dari uraian tersebut jelas, bahwa pada hakikatnya komunikasi itu adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain, baik secara langsung melalui lisan maupun tidak langsung melalui media proses komunikasi.

Menurut Widjaja (2000 : 66), pada umumnya komunikasi mempunyai beberapa tujuan, yaitu :

1. Pesan dapat dimengerti :

Supaya pesan yang disampaikan komunikator dapat dimengerti, sebagai

komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang komunikator maksudkan.

2. Memahami orang lain :

Sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan.

3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain :

Komunikator harus berusaha agar gagasan komunikator diterima orang lain dengan pendekatan yang persuasif bukan memaksakan kehendak.


(31)

✡ ☛

4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu :

Menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan yang dimaksudkan disini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong dan memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang baik untuk melakukannya.

4. Komponen Komunikasi

Menurut Mitchell. N. Charnley (dalam Aredho, 1998:65) ada 5 komponen yang

berperan dalam proses komunikasi yang terjadi pada proses penyampaian pesan, yaitu :

1. Sumber(Source), yaitu adanya suatu idea tau peristiwa yangb akan disampaikan

2. Komunikator(Encoder)yaitu orang atau lembaga yang hendak menyampaikan pesan dari sumber pesan

3. Pesan(Message)yaitu pernyataan yang berisi lambang-lambang yang engandung arti dan makna

4. Komunikan(Decoder)yaitu sasaran dari pesan yang disampaikan komunikator

5. Tujuan(Destination), yaitu hal yang diinginkan dari pesan yang disampaikan berupa efek tertentu.

D. Tinjauan Media 1. Pengertian Media

Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”yang berasal


(32)

☞8 Sedangkan dalam bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara”

atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarahkan pada sesuatu yang

mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber pengirim pesan

(komunikator) dan penerima pesan (komunikan). Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk atau saluran yang dapat digunakan dalam proses penyajian informasi (AECT, 1977:162)

Disamping itu sebagai system penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.

Media adalah suatu perantara yang terletak diantara pengirim dan penerima pesan. Sebagai perantara, media yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu (Bertz 122 : 1986). Menurut Cangara, 2006. Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan komunikator kepada khalayak. Cangara (119 : 2006) media dapat menjad empat golongan yaitu : Media Antarpribadi, Media Kelompok, Media Publik dan Media Massa.

1. Media Antarpribadi

Untuk hubungan perorangan (antar pribadi) maka, media yang tepat digunakan adalah surat, telpon, kurir (utusan).

2. Media Kelompok

Dalam aktivitas komunikasi, yang melibatkan khalayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok misalnya : rapat, seminar dan konferensi.


(33)

✌9

3. Media Publik

Jika khalayak sudah lebih dari 200 orang, maka media kounikasi yang digunakan biasanya disebut media publik, misalnya rapat akbar, rapat raksasa, dan sebagainya.

4. Media Massa

Jika khalayak tersebar tanpa diketahui dimana kita berada, maka digunakan media massa. Media Massa adalah alat yng digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) yang menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,film, radio dan televisi.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang isi pesan, perasaan, perhatian dan kemauan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri. Instrument MusikGamolansebagai Medium Komunikasi dapat digolongkan dalam media Komunikasi Antarpribadi misalnya dalam acarapattunLampung dan juga Media Komunikasi Kelompok pada saat acaraNayyuh. pemilihan kata medium karena

Gamolanadalah sebuah alat musik tunggal, bukan seperangkat atau jamak.

2. Media dan Seni Tradisional

Namanya saja sudah media Tradisional, sehingga tidak sama dengan media Massa. Kalau Media Massa adalah media yang menggunakan alat Teknologi Komunikasi modern, sedangkan Media Tradisional adalah alat Komunikasi yang sudah lama digunakan disuatu tempat (desa) sebelum kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern dan sampai sekarang masih digunakan didaerah itu. Adapun isinya masih


(34)

✍0

berupa lisan, gerak isyarat atau alat pengingat dan alat bunyi-bunyian. (James Danandjaja, 1987)

Membicarakan media tradisional tidak bisa dipisahkan dari seni tradisional, yakni suatu bentuk kesenian yang digali dari cerita-cerita rakyat dengan menggunakan media tradisional. Media Komunikasi Tradisional sering disebut sebagai bentuk folklor. Bentuk-bentuk folklor tersebut antara lain : 1). cerita prosa rakyat (mite, legenda, dongeng); 2). Ungkapan rakyat (pribahasa, pantun, pepatah); 3). Puisi rakyat; 4). Nyanyian rakyat; 5). Teater rakyat; 6). Gerak isyarat (memincingkan mata tanda cinta); 7). Alat pengingat (mengirim sirih berarti memingang); 8). Alat bunyi-bunyian

(kentong, bedug, gong, dan lain-lain). (Nurudin 2004 : 114).

William R. Bascom mengemukakan fungsi-fungsi pokokfolklorsebagai media

tradisional adalah sebagai berikut: 1). Sebagai sistem proyeksi(projective system);2). Sebagai pengesahan atau penguaat adat; 3). Sebagai alat pendidikan(Pedagogical device);4). Sebagai alat paksaan dan pengendalian sosial agar norma-norma

masyarakat dipatuhi oleh anggota kolektifnya (Danandjaja, 1997). Beberapa kelebihan media Tradisional dan seni Tradisional dibanding media lain adalah :

1. Ia tumbuh dan berkembang dimasyarakat, sehingga dianggap sebagai bagian atau cerminan kehidupan mayarakat desa. Di samping apa yang disuguhkan lebih mengena dihati masyarakat, melalui media tradisional juga bisa diselipkan pesan pembangunan, misalnya dalam cerita teater rakyat, ketoprak atau wayang.

2. Media rakyat harus dinikmati dengan jenjang pengetahuan atau pendidikan tertentu (karena sifatnya tertulis maka masyarakat harus bisa membaca terlebih dahulu), sedangkan media tradisional bisa dinikmati semua lapisan masyarakat.


(35)

✎1

3. Seni tradisional sifatnya lebih menghibur sehingga lebih mudah mempengaruhi sikap masyarakat. Di samping itu, seni tradisional tidak perlu dinikmati dengan mengerutkan dahi. (Nurudin 2004 : 116).

Namun begitu, seni atau media tradisional terbentur hambatan dalam

pengembangannya.Pertama,sejalan dengan tingkat perkembangan masyarakat yang kian maju dan modern, ia akan terancam eksistensinya. Kita bisa ambil contoh banyak kalangan muda yang enggan memupuk dan mewarisi media atau seni tradisional tersebut.Kedua,peran serta pemerintah sangat kecil, padahal seni tradisional menjadi salah satu sumber devisa yang dapat diandalkan. Saat ini pentas Wayang Orang di Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedi, Solo sudah tidak ada lagi.Ketiga,media massa kurang tertarik mengekspos atau memberitakan seni tradisional tersebut. Padahal pemberitaan ini menjadi sara efektif menjaga kelangsungannya. (Nurudin 2004 : 117).

3. Sifat Media Tradisional

Ranganath (Jahi, 1999 : 103) misalnya, menuturkan bahwa media tradisional akrab dengan massa khalayak, kaya akan variasi dengan segera tersedia, dan biayanya rendah. Sedangkan menurut Eapen (Jahi 1999 : 103) menyatakan bahwa media ini secara komparatif murah tidak perlu ngimpor, karena ia merupakan milik komunitas.

Disamping itu, medianya tidak akan menimbulkan ancaman kolonialisme kebudayaan dan dominasi ideologi asing.

Sifat-sifat umum media tradisional antara lain mudah diterima, relevan dengan budaya yang ada, menghibur, menggunakan bahasa lokal, memiliki unsur legitimasi, fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengulangi pesan-pesan dibawahnya, komunikasi dua arah yang sebenarnya. Oleh karena sifat-sifat diatas, media ini berfungsi sebagai pembawa


(36)

✏ ✑

pesan yang lebih baik daripada media lainnya bagi kesejahteraan seluruh warga masyarakat dalam berbaagai aspek pembangunan sosial, ekonomi dan budaya. Kesejahteraan ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dipedesaan secara menyeluruh.

E. Tinjauan Komunikasi Tradisional

Komunikasi Tradisional adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain, dengan menggunakan media tradisional yang sudah lama digunakan di suatu tempat sebelum kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern. Pada zaman dahulu, komunikasi tradisional dilakukan oleh masyarakat primitif dengan cara yang sederhana. Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi tradisional mulai luntur dan jarang digunakan, namun masih ada sebagian orang yang masih tetap menggunakan komunikasi tradisional, misalnya masyarakat pedesaan di daerah Bali.

Komunikasi tradisional menurut Effendy (1989 : 375) adalah gaya atau cara merupakan komunikasi yang berlangsung secara turun temurun pada suatu masyarakat tertentu yang berbeda dari masyarakat lainnya disebabkan ciri-ciri khas sistem masyarakat bersangkutan beserta tata nilai kebudayaan.

1. Bentuk Komunikasi Tradisional

Menurut Arni Muhammad dalam Soehardiman Yoewono (1998 : 112) komunikasi tradisional adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang sifatnya masih tradisional misalnya bahasa daerah, budaya, dan lain-lainnya.


(37)

✒ ✒

1. Lambang Isyarat

Pada awalnya, orang menggunakan anggota badannya untuk berkomunikasi "bahasa badan" dan bahasa non-verbal.Contohnya dengan gerak muka, tangan, mimik.Ini merupakan bentuk komunikasi yang sangat sederhana.

2. Tanda

Tanda-tanda dalam Komunikasi Tradisional dapat dilihat pada pemukulan gong di Romawi dan pembakaran api yang mengepulkan asap di Cina, yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang.

3. Gerakan

Gerakan-gerakan dalam semaphore yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah pesan/informasi maupun gerakan-gerakan dalam tarian yang bertujuan

menyampaikan suatu kisah, merupakan bentuk-bentuk komunikasi tradisional yang menggunakan gerakan.

4. Bunyi-bunyian

Bentuk komunikasi tradisional dalam hal ini berupa tanda bahaya yang disampaikan dengan sirine atau kentongan.

Berdasarkan definisi diatas, bentuk komunikasi tradisional berupa bahasa daerah, budaya, adat istiadat, kesenian, dan juga dalam bentuk simbol, bunyi, gerakan dan isyarat.

2. Peranan dan Manfaat Komunikasi Tradisional

Pada zaman dahulu, komunikasi merupakan bagian dari tradisi, peraturan, upacara keagamaan, hal-hal tabu, dan lain sebagainya, yang berlaku pada masyarakat tertentu. Komunikasi sebagai bagian dari tradisi memiliki perbedaan antara kebudayaan yang satu dengan yang lain. Komunikasi tradisional sangat penting dalam suatu masyarakat


(38)

✓ ✔

karena dapat mempererat persahabatan dan kerja sama untuk mengimbangi tekanan yang datang dari luar.

Komunikasi tradisional mempunyai dimensi sosial, mendorong manusia untuk bekerja, menjaga keharmonisan hidup, memberikan rasa keterikatan, bersama-sama menantang kekuatan alam dan dipakai dalam mengambil keputusan bersama. Dengan demikian, komunikasi tradisional merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

3. Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Tradisional

Keberadaan komunikasi tradisional yang media-medianya biasa dipertukarkan dengan seni tradisional atau seni pertunjukan, menjadikan bentuk komunikasi ini lebih

menarik, sederhana, dan mudah dimengerti oleh komunitas sasarannya. Hal itulah yang membuat media komunikasi tradisional melekat erat dengan kehidupan masyarakat dan berdampak pada perkembangan proses sosial masyarakat seperti memupuk rasa

persaudaraan.

Pengalaman-pengalaman yang ada menunjukkan bahwa media kesenian tradisional masih tetap disenangi oleh masyarakat.Namun demikian media-media kesenian tersebut tetap harus dikemas dengan baik dan menarik. Buktinya, saat ini media modern seperti televisi seolah berlomba menampilkan pola pertunjukan tradisional dalam berbagai tayangan. Ini menunjukkan kelebihan/keistimewaan media tradisional yang tidak dimiliki oleh media modern.

Sedangkan kekurangan dari komunikasi tradisional ialah ketidakmampuannya


(39)

✕ ✖

komunikasi ini sering dianggap tidak efektif dan kalah bersaing dengan media komunikasi modern yang lebih canggih.

4. Media Tradisional dalam Media Modern

Diakui bahwa memadukan media modern dan media tradisional tidak selamanya mudah dilakukan. Katz dan Wedell (Jahi 1999 : 107) mengemukakan empat alasan mengapa kedua macam media tersebut sering tidak dapat dipadukan dengan baik, antara lain :

1. Kesenian rakyat itu sering telah pudar, karena laju modernisasi yang terjadi dalam masyarakat, sehingga media modern tidak berhasil menghidupkannya kembali

2. Variasi acara dalam media tradisional itu terbatas, sedangkan media modern karena kemampuan siarannya yang besar selalu menghendaki acara yang baru. Karena itu media tradisional akan dengan segera kehabisan acara.

3. Pentas pagelaran kesenian rakyat sering tidak sepadan dan sesuai dengan studi siaran.

4. Kesenian rakyat sering diselenggarakan sebagai bagian dari upacara-upacara tradisional, sehingga tidak dapat disiarkan sewaktu-waktu.

F. Tinjauan Kebudayaan

Musik adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari sebuah Kebudayaan. Sebagai bahasa hati dan ekspresi perasaan, musik merupakan cerminan nilai-nilai dan prinsip-prinsip umum yang mendasari dan menghidupkan Kebudayaan secara menyeluruh. Boleh dikata musik merupakan salah satu elemen kesenian yang dipengaruhi tradisi


(40)

✗6

budaya tertentu untuk menentukan patokan-patokan sosial dan patokan-patokan individu, mengenai apa yang disukai dan apa yang diakui oleh masyarakat dimana musik tersebut hidup (Asri,Selayang Pandang Musik Ghazal,2008)

Kebudayaan = cultuur(bahasa Belanda) =culture(bahasa Inggris) =tsaqafah(bahasa Arab), berasal dari perkataan Latin“Colere”yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi

arti ini berkembanglah arti culture sebagai “daya dan aktivitas untuk mengolah dan

mengubah alam”.

C. Kluckhohn dan W. H. Kelly mencoba merumuskan definisi tentang kebudayaan sebagai hasil Tanya jawab dengan ahli-ahli antropologi, ahli hukum, ahli psikologi, ahli sejarah, filsafat dan lain-lain. Rumusan itu berbunyi bahwa: kebudayaan adalah pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah, yangexplicit, implicit, rasional, irasional yang terdapat pada etiap waktu sebaga pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.

Definisi lain dikemukakan oleh R. Linton dalam buku : “the culture background of personality”, bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Kemudian Soerjono Soekanto (1990 : 154) berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.


(41)

✘ ✙

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kebudayaan adalah semua yang didapat atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat, yang mencakup sebuah pola perilaku yang normativ, yaitu mencakup pola berfikir, merasakan dan bertindak. Serta bagi ilmu sosial, arti kebudayaan adalah amat luas, yang meliputi kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkan dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan nmayarakat.

1. Wujud Kebudayaan dan Unsur-unsurnya

Didalam buku“Ilmu Budaya Dasar”(2004 - 32), dalam masyarakat ramai kebudayaan sering diartikan sebagaithe general body of the arts, yang meliputi seni satra, seni musik, seni pahat, seni rupa, pengetahuan filsafat atu bagian-bagian yang indah dari kehidupan manusia. Sepintas lalu definisi-definisi tersebut kelihatan berbeda, namun sebenarnya prinsipnya sama, yaitu sama-sama mengakui adanya ciptaan manusia. Dapatlah kiranya ini kita tarik kesimpulan bahwa : Kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.

Hasil buah budi (budaya) manusia dapat dibagi 2 macam :

1. Kebudayaan material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud kebendaan.

Misalnya : rumah, gedung, alat-alat senjata, mesin-mesin, pakaian dan sebagainya. 2. Kebudayaan immaterial (spiritual = batin), yaitu Kebudayaan yang berwujud adat

istiadat, bahasa, ilmu pengetahuan, kesenian dan sebagainya.

Pada dasarnya kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia


(42)

✚8

yang diperoleh dengan belajar. Menurut Prof Dr. Koentjaraningrat menguraikan tentang wujud Kebudayaan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.

2. Wujud Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia

Wujud pertama, adalah wujud ideal Kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan arsip kartu komputer, pita komputer dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak yang hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa kepada

masyarakat. Gagasan-gagasan tersebut tidak terlepas melainkan satu sama lain saling berkaitan menjadi suatu system, disebut system budaya ataucultural system,yang dalam bahasa Indonesia disebut adat istiadat.

Wujud kedua, adalah yang disebut system sosial atausocial system,yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri. System sosial ini terdiri dari aktifitas-aktifitas manusia yang berinteraksi satu dengan yang lainnya dari waktu ke waktu, yang selalu menurut pola tertentu. System sosial ini bersifat konkret sehingga dapat difoto dan didokumenter.

Wujud ketiga, adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil karya fisik manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkret berupa benda-benda yang bisa diraba, dilihat dan difoto. Ketiga wujud kebudayaan tersebut diatas dalam kehidupan masyarakat tidak terpisah satu dengan yang lainnya. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan mengarahkan tindakan manusia baik gagasan, tindakan dan karya


(43)

✛9

manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan secara fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup tertentu yang makin menjauhkan manusia dari lingkungan alamya, sehingga bisa mempengaruhi pola berpikir dan berbuatnya (Koentjaraningrat. 2002:301)

Adapun unsur Kebudayaan yang bersifat universal yang dapat disebut sebagai isi pokok tiap kebudayaan didunia ini, ialah :

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia sehari-hari misalnya : pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata dan sebagainya.

2. Sistem mata pencaharian dan system ekonomi. Misalnya : pertanian, peternakan, sistem produksi.

3. Sistem kemasyarakatan, misalnya : kekerabatan, System perkawinan, system warisan.

4. Bahasa sebagai media komunikasi, baik lisan maupun tulisan 5. Ilmu pengetahuan

6. Kesenian misalnya seni tari, seni musik, seni rupa dan sebagainya. 7. Sistem religi (Ibid 218-219)

Masing-masing unsur kebudayaan universal ini pasti menjelma dalam ketiga wujud budaya tersebut diatas, yaitu wujud system budaya, system sosial, dan unsur budaya fisik.

Instumen Musikgamolanmerupakan unsur dalam kebudayaan, karena musik

merupakan hasil karya kesenian manusia dalam kehidupannya. Sehingga erat kaitannya mengenai Instrumen Musikgamolansebagai kebudayaan yang merupakan wujud dari


(44)

✜0

kebudayaan fisik. Sifatnya sangat konkret karena bisa dilihat, didengar dan didokumentasikan.

G. Tinjauan Komunikasi sebagai Proses Budaya

Asumsi dasarnya adalah komunikasi merupakan suatu proses budaya. Artinya, komunikasi yang ditujukan kepada orang atau kelompok lain tak lain adalah sebuah pertukaran kebudayaan. Misalnya, Anda berkomunikasi dengan suku Aborigin

Australia, secara tidak langsung Anda sedang berkomunikasi berdasarkan kebudayaan tertentu milik Anda untuk menjalin kerja sama atau mempengaruhi kebudayaan lain. Dalam proses tersebut terkandung unsur-unsur kebudayaan, salah satunya adalah bahasa. Sedangkan bahasa adalah alat komunikasi. Dengan demikian, komunikasi juga disebut proses budaya. (Nurudin, 2004 : 49)

Guna melihat lebih jauh tentang komuniaksi sebagai proses budaya atau kebudayaan, agar mempunyai kerangka pemikiran dan konsep yang sama. sebab, definisi

kebudayaan(cultural)sangat banyak. AL Kroeber dan C. Klickhlon dalam bukunya Cultural, A Critical Review of Cocept and Definition(1952) pernah menghitung ada sekitar 179 definisi kebudayaan.

Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya (Koentjaraningrat, 1997). Dari definisi tersebut layak diamati bahwa dalam kebudayaan itu ada: gagasan, budi dan karya manusia gagasan dan karya menusia; gagasan dan karya manusia itu akan menjadi kebudayaan setelah sebelumnya dibiasakan belajar. Memandang kebudayaan hanya dari segi hasil karyanya adalah tidak tepat. Demikian juga melihat


(45)

✢1

sesuatu hanya dari gagasan manusia juga terlalu sempit. Dengan kata lain, kabudayaan menemukan bentuknya jika dipahami secar keeluruhan.

Kebudayaan tidak hanya sekedar konsep, kebudayaan mempunyai wujud sebagai berikut: 1). Wujud sebagai suatu kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia; 2). Wujud sebagai suatu kompleks aktivitas; 3). Wujud sebagai benda. Melihat wujud kebudayaan tentu secara operasional bisa dilihat dari isi kebudayaan, yang bisa disebut sebagaicultural universalmeliputi :

1. Peralatan daan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata, transport);

2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi);

3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum dan sistem perkawinan);

4. Bahasa (lisan maupun tulisan)

5. Kesenian (eni rupa, seni musik, seni tari dan sebagainya); 6. Sistem pengetahuan;

7. Religi (sistem kepercayaan) (Koentjaraningrat, 1994:53)

Semakin jelas kiranya kita memahami kebudayaan, baik itu dilihat sebagai wujud atau isinya. Lalu berposisi sebagai apa manusia dalam kebudayaan. Ada baiknya

direnungkan perkataan Clifford Geertz (1992) yang mengutip pendapat Max Weber:

“…manusia adalah hewan yang terpintal pada jaring-jaring nilai….. jaring -jaring tersebut adalah kebudayaan.”


(46)

✣ ✤

Jelas sudah bahwa kebudayaan adalah perangkai individu-individu. Manusia tidak akan bisa berbudaya jika tidak ada rangkaian dengan manusia lainnya. Dengan demikian, kebudayaan juga merupakan aktivitas komunal manusia. (Nurudin, 2004 : 51)

1. Hubungan Komunikasi dengan Kebudayaan

Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab, komunikasi hanya bisa terwujud setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran individu. Jika komunikasi itu dilakukan dalam suatu komunitas, maka menjadi sebuah kelompok aktivitas (kompleks aktivitas dalam lingkup komunitas tertentu). Pada akhirnya, komunikasi yang dilakukan tersebut tak jarang membuahkan suatu bentuk fisik, misalnya hasil karya seperti sebuah bangunan. Bukankah bangunan didirikan karena adanya konsep, gagasan kemudian didiskusikan dan berdirilah sebuah rumah. Maka komunikasi nyata menjadi sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain, komunikasi bisa disebut sebagai proses budaya yang ada dalam masyarakat. (Nurudin, 2004 : 52).

Jika ditinjau secara lebih konkret, hubungan antara komunikasi dengan isi kebudayaan akan semakin jelas :

1. Dalam mempraktikan komunikasi manusia membutuhkan perlatan tertentu. Secara minimal komunikasi membutuhkan sarana berbicara, seperti mulut, bibir dan hal yang berkaitan dengan bunyi. Ada kalanya dibutuhkan gerakan tangan dan anggota tubuh lain (komunikasi nonverbal) untuk mendukung komunikais lisan. Ditinjau secara luas dan penyebaran komunikasi secara luas pula maka digunakan peralatan komunikasi massa, seperti : radio, televisi, Koran dan sebagainya.


(47)

✥ ✦

2. Komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Komunikasi lewat media televisi, misalnya membutuhkan orang yang digaji untuk “megurusi”

televisi.

3. Sistem kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya sistem hukum Indonesia. Sebab, komunikasi akan efektif manakala diatur dalam sebuah regulasi agar tidak melanggar norma-norma masyarakat.

4. Komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih baik manakala

menggunakan bahasa sebagai alat penyampaian pesan kepada orang lain. Wujud banyaknya bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi menunjukkan bahwa bahasa sebagai isi atau wujud dari komunikasi. Bagaimana penggunaan bahasa yang efektif, memakai bahasa apa, siapa yang menjadi sasaran adalah menifestasi dari komunikasi sebagai proses budaya.

5. Sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan meupakan substansi yang tak lepas dari komunikasi. Ilmu pengetahuan juga termasuk ilmu tentang berbicara dan menyampaikan pendapat. Bukti bhwa masing-masing pribadi berbeda dalam penyampaian, gaya, pengetahuan yang dimiliki menunjukkan realitas tersebut. (Nurudin, 2004 : 54)

Komunikasi sebagai proses budaya tidak bisa dipungkiri menjadi objektivasi

(meminjam istilah Berger) antara budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan pengaruh komunikasi dala proses budaya. Komunukasi adalah proses budaya karena di dalamnya ada proses seperti layaknya sebuah proses kebudayaan, punya wujud dan isi serta kompleks keseluruhan. Sesuatu dikatakan komunikasi jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Kebudayaan juga hanya bisa disebut


(48)

✧ ✧

H. Pengertian Pemahaman

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Senja, 2008:607)

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1) pengertian; pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan, (4) mengerti benar (akan); tahu benar (akan); (5) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me- i menjadi memahami, berarti : (1) mengerti benar (akan); mengetahui benar, (2) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe- an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham) (Depdikbud, 1994: 74). Sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman adalah suatu proses, cara memahami cara mempelajari baik-baik supaya paham dan pengetahuan banyak.

Menurut Poesprodjo (1987:52) bahwa pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain didalamerlebnis(sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain.

Sejalan dengan pendapat diatas, (Suke Silversius, 1991: 43-44) menyatakan bahwa pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu : (1) menerjemahkan (translation), pengertian menerjemahkan disini bukan saja pengalihan (translation),arti dari bahasa yang satu kedalam bahasa yang lain, dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. Pengalihan


(49)

★ ✩

konsep yang dirumuskan dengan kata–kata kedalam gambar grafik dapat dimasukkan dalam kategori menerjemahkan, (2) menginterprestasi(interpretation), kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan yaitu kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama suatu komunikasi, (3) mengektrapolasi (Extrapolation), agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.

Nana Sudjana (1992: 24) menyatakan bahwa pemahaman dapat dibedakan kedalam 3 kategori, yaitu : (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip-prinsip, (2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang tidak pokok dan (3) tingkat ketiga merupakan tingkat pemaknaan ektrapolasi. Memiliki pemahaman tingkat ektrapolasi berarti seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat

membuat estimasi, prediksi berdasarkan pada pengertian dan kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol, serta kemampuan membuat kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan konsekuensinya.

Jadi berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan pemahaman terdiri dari

menerjemahkan yaitu merupakan peralihan konsep yang dirumuskan dengan kata-kata atau grafik, menginterpretasi kemampuan untuk mengenal dan memahami konsep yang telah diberikan , lalu mengekstrapolasi kemampuan untuk memberikan kesimpulan terhadap pemahaman, berdasarkan terhadap pengertian dan kondisi yang telah diberikan.


(50)

✪6

1. Jenis Pemahaman Menurut Para Ahli

Skemp (1991: 43-44), membedakan dua jenis pemahaman. Pemahaman instrumental, yaitu pemahaman sejumlah konsep yang diartikan sebagai pemahaman atas konsep yang saling terpisah dan hanya hafal rumus dalam perhitungan sederhana. Dan yang kedua, Pemahaman relasional, yaitu dapat mengaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan.

Sedangkan Bloom membedakan tiga jenis pemahaman:

1. Translation(pengubahan) yaitu pengalihan dari bahasa konsep kedalam bahasa sendiri atau pengalihan dari konsep abstrak kesuatu model atau symbol,

misalnya mampu mengubah soal kata-kata kedalam symbol atau sebaliknya.

2. Interpretation(mengartikan) yaitu, menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan bukan pokok, misalnya mampu mengartikan suatu kesamaan.

3. Ekstrapolation(perkiraan) misalnya mampu memperkirakan sesuatu

kecendrungan atau gambar. Dengan ektrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus ataupun masalah. (Benyamin, 1975: 89).

I. Kerangka Pikir

Dalam sejarah kehidupan manusia, musik merupakan bagian yang hidup dan


(51)

✫ ✬

dijadikan sebagai media untuk menuturkan sesuatu dari dalam jiwanya yang tidak mampu dibahasakan melalui bahasa konvensional.

Musik terdapat dalam setiap kebudayaan. Musik pada awalnya juga dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan sakral dan upacara-upacara yang berhubungan dengan kepercayaan dan adat. Musik dipergunakan sebagai sarana untuk membangkitkan semangat, menyemarakkan suasana, mengiringi gerak tari dan sebagai media kesurupan (trance)(Depdikbud Provinsi Lampung, 2005).

Musik adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari sebuah Kebudayaan. Sebagai bahasa hati dan ekspresi perasaan, musik merupakan cerminan nilai-nilai dan prinsip-prinsip umum yang mendasari dan menghidupkan Kebudayaan secara menyeluruh. Boleh dikata musik merupakan salah satu elemen kesenian yang dipengaruhi tradisi budaya tertentu untuk menentukan patokan-patokan sosial dan patokan-patokan individu, mengenai apa yang disukai dan apa yang diakui oleh masyarakat dimana musik tersebut hidup (Asri,Selayang Pandang Musik Ghazal,2008)

Salah satu alat musik tradisional masyarakat Lampung adalahGamolan. Gamolan termasuk dalam alat musik perkusi, Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Gamolandiperkirakan berasal dari katabegamol, katabegamoldalam bahasa Lampung sama dengan katabegumuldalam bahasa melayu yang artinya “berkumpul”.

Maksudnya bahwagamolandiciptakan awalnya bukan dalam bentuk seperti yang sekarang ini, melainkan dulu pertama-tama dibuatgamolanhanya satu buah nada.

Pada zaman dahulu, lagu atau tabuhan instrumen tersebut merupakan cerminan dari masyarakat pendukungnya yang dihadirkan melalui kegiatan berkesenian. Masing-masing daerah biasanya memiliki ciri dan kekhasan antara satu daerah dengan daerah


(52)

✭8

lainnya sebagai contoh :Tabuh Sekeliadalah lagu dari Masyarakat Belalau (Buay Belunguh) biasa digunakan dalamtari batinyaitu tarian pengiring pengantin atau tarian menyambut tamu;Tabuh Sambai Agunguntuktari sembah;Tabuh Jakhangadalah lagu dari masyarakat Batu Brak (Buay Pernong) untuk taricakigh,tari setangan, tari kipas;Tabuh BabangatauLabung Angindigunakan untuk menidurkan anak bayi pada zaman dahulu.

Suke Silversius (1991: 43-44) menyatakan bahwa pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu : (1) menerjemahkan (translation), Pengalihan konsep yang

dirumuskan dengan kata–kata kedalam gambar grafik dapat dimasukkan dalam kategori menerjemahkan, (2) menginterprestasi(interpretation), kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan yaitu kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama suatu komunikasi, (3) mengektrapolasi(Extrapolation), agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.

Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial yang hidup ditengah-tengah masyarakat, tidak terkecuali dalam konteks masyarakat adat. Karena pada umumnya masyarakat hidup dalam dua lingkungan sekaligus, yaitu dalam lingkungan masyarakat sosial biasa dan dalam lingkungan masyarakat adat. Kedua lingkungan masyarakat tersebut saling berinteraksi dan berhubungan satu sama lain yang disatukan oleh komunikasi sebagai penjalinnya. Komunikasi Tradisional dari suatu budaya memiliki nilai dan makna tersendiri dan juga komunikasi tradisional memakai media dalam penyampaian pesannya, sepertiGamolansebagai medium komunikasi tradisional seperti yang akan diteliti dalam penelitian ini.


(53)

✮✯

1. Bagan Kerangka Pikir

KEBUDAYAAN karena salah satu unsur kebudayaan adalah seni

musik.

Instrumen Musik Gamolan

Fungsi Instrumen Musik

Gamolansebagai Media Komunikasi Tradisional

Fungsi pada Upacara Adat: Yaitu Nayyuh pada saat

upacara resepsi pernikahan. urutan nayyuh : a). Keluarga besar yang akan

mengadakan nayyuh berkumpul terlebih dahulu. b). Apabila sudah ada kesepakatan keluarga besar, mengumpulkan ketua adat. c). acara muda

mudi, terdiri dari : nyambai, napai, nyesala

kaghumbu, marok, d.) mengan pangan,

e).betetah.

Fungsi pada acara Keagamaan: Dipakai dalam halal bihalal pada saat setelah

hari lebaaran Fungsi pada tari-tarian: Dalam tari sembah, tari batin, taricakigh,tari

setangan, tari kipas

Fungsi pada Seni Vokal: acara pantun lampung yaitumuayak dan segata

Pemahaman Kaum Muda terhadap Fungsi Instrumen

MusikGamolansebagai Media Komunikasi

Tradisional

Menurut Suke Silverius Pemahaman adalah : - Menerjemahkan - Menginterpretasi - Mengekstrapolasi

Komunikasi Tradisional


(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian Deskriptif. Menurut Koentjaraningrat (1985 : 29), penelitian yang bersifat deskriptif, bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala dengan gejala lainnya dalam masyarakat.

Sedangkan menurut Nawawi (2001:63), penelitian Deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek peneliti pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak secara umum atau sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan. Tujuan diadakan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematik dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu tipe penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, sifat-sifat individu, keadaan, gejala, suatu objek, atau suatu set kondisi yang terjadi pada saat sekarang, yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan secara sistematis, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.


(55)

✰1

B. Metode Penelitian

Diperlukan suatu metode tertentu dalam setiap kegiatan yang dilakukan manusia agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai, maka diperlukan suatu metode penelitian. Metode tersebut dapat membantu dalam mengumpulkan data dalam melakukan penelitian.

Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam menelitian ini adalah Metode kualitatif. Nasution (1988 : 5), menyatakan bahwa penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam sebuah lingkungan hidup, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitar.

Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan sabagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta(fact finding)hasil penelitian ditekankan pada memberikan gambaran dengan cara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. Akan tetapi guna mendapatkan manfaat yang lebih luas dalam penelitian ini, kerap kali disamping mengungkapkan fakta sebagaimana adanya dilakukan juga pemberian interpretasi-interpretsi yang akurat.

Adapun pertimbangan digunakannya metodelogi kualitatif dalam penelitian antara lain:

1. Metodelogi kualitatif lebih udah menyesuaikan kebutuhan bila berhadapan dengan kenyataan ganda.

2. Metodelogi ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden.

3. Metodelogi ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola yang dihadapi.


(1)

C. Fokus Penelitian……….. 52

D. Lokasi Penelitian………

52

E. Penentuan Informan………..

53

F. Jenis Data………

56

G. Teknik Pengumpulan Data……….... 57

H. Teknik Pengolahan Data……… 59

I. Teknik Analisa Data………... 59

BAB. IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Barat………... 61

B. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Lampung Barat……….. 65

C. Kondisi Geografis Desa Sukabumi Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat………..

68

D. Keadaan Masyarakat Desa Sukabumi Kecamatan

Batu Brak………... 69

1. Fasilitas Pemerintahan………. 71

2. Fasilitas Keagamaan………... 72

3. Fasilitas Pendidikan………. 72


(2)

E. Kondisi Sosial Budaya Desa Kembahang Kecamatan

Batu Brak...…….. 72

F. Keadaan Penduduk Desa Kenali Kecamatan Belalau……… 73

BAB. V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Hasil Penelitian……….. 77

B. Identitas Informan……….. 77

1. Informan 1……….. 77

2. Informan 2………..

78

3. Informan 3………..

78

4. Informan 4………..

78

5. Informan 5………..

78

6. Informan 6………..

79

7. Informan 7………..

79

8. Informan 8………...

79

C. Hasil Penelitian……… 80

D. Pembahasan ………


(3)

BAB. VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………. 142

B. Saran……….... 145

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhammad, 1992.Ilmu Budaya Dasar.Fajar Agung, Jakarta. Arifin, Razi. Wirdati Ali, Hafizi Hasan, Azhari Kadir, Bagus S. Pribadi, Wazni.

"TitilarasTalo Balak,Kelettang /Cetik". Lampung: Departemen pendidikan dan kebudayaan Lampung, 1991.

Asmara U Husna,Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Kalimatan Barat. Fahruna Bhagia Pontianak.

Bungin, Burhan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif.Rajawali Pers. Jakarta.

Cangara, Hafied. 1998.“Pengantar Ilmu Komunikasi”,Jakarta; PT RajaGrafindo

Depdikbud Jambi,Alat Musik Tradisional Jambi

Depdikbud NTT, 1993.Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur

Effendi, Onong Ucjhana. 2004. “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”.Bandung; PT Remaja Rosdakarya Offset

Hadikusuma, Hilman. 1989. Masyarakat dan Adat Budaya Lampung. Mandar Maju. Bandung.

Hadikusuma, Hilman. 1996.Adat Istiadat Daerah Lampung.Bandar Lampung

Hasyimkan. 2011. “Gamolan : Instrumen Musik Tradisional Lampung Bentuk, Fungsi, dan Perkembangannya. (Tesis) untuk Memenuhi sebagian Prasyaratan Mencapai drajad Sarjana S-2”. Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.


(5)

Kartomi, Margaret J,1885.Musical Instruments of Indonesia.Melbourne: Indonesian Arts Society, 1985.

Karzi, Udo Z, 2002. Momentum: Puisi Lampung Pesisir. Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Bandar Lampung.

Koentjaraningrat, 1985. Manusia dan Kebudayaan Indonesia.Djambatan. Koentjaraningrat, 2000. Pengantar Ilmu Antropologi,Jakarta: Rineka Cipta.

Laksita, Oki, Purwanti dan Beddi, , 1995/1996. "Instrumen Musik Tradisional Lampung". Bandar Lampung: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Lampung.

Liliweri, Alo, 2003. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Mulyana Dedy, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya: Jakarta

Perda Provinsi Lampung mengenaiPelestarian Kebudayaan Lampung, nomor 2 tahun 2008

Rakhmat, Jalaludin. 1994.Psikology Komunikasi.Remadja Karya. Bandung

Rakhmat, Jalaludin. 1985.Metode Penelitian Komunikasi.Remadja Karya. Bandung.

Rakhmat, Jalaludin dan Mulyana Deddy. 2000. Komunikasi Antar Budaya. Remaja Rosdakarya. Bandung.

T May Rudy, 2005. Komunikasi & Hubungan masyarakat Internasional.Refika Aditama. Bandung.

Warsiyem, 2005.Hanggum Bubahasa Lampung.Gunung pesagi. Lampung

W.P. Groeneveldt, 2009. Nusantara Dalam Catatan Tionghoa,Jakarta: Komunitas Bambu

Yamin, Syafril; I Wayan Moco, A. Barden Moegni, Riki Ramli, Sutan Purnama, 2009 Notasi MusikGamolan. Bandar Lampung: Komite Tradisi Dewan Kesenian Lampung..


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sukabumi……… 71

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kesukuan………... 71

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia……… 72