Pendahuluan Paket Desa Tradisional Tenganan sebagai Model Pengembangan Wisata Edukasi Budaya Bali.

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Sains dan Teknologi, Denpasar, 29-30 Oktober 2015 Paket Desa Tradisional Tenganan sebagai Model Pengembangan Wisata Edukasi Budaya Bali Ni Luh Ramaswati Purnawan 1 , I Ketut Sardiana 2 , I Gde Suranjaya 1 FISIP, 2 Fakultas Pertanian, 3 Fakultas Peternakan Universitas Udayana Abstrak Upaya diversifikasi dan peningkatan kualitas produk wisata sangat penting untuk menjamin kontinyuitas usaha pariwisata. Wisata pendidikan yang populer dengan istilah educational tourism merupakan peluang pasar baru dalam usaha jasa pariwisata. Keinginan wisatawan untuk lebih mengetahui daerah tujuan wisata telah menyebabkan pergeseran tren preferensi wisatawan menuju kegiatan minat khusus dengan partisipasi yang lebih intensif di daerah wisata yang dikunjunginya. Dewasa ini wisatawan lebih menginginkan adanya proses pembelajaran learning experience dalam melakukan kunjungan wisatanya. Untuk itu, pengembangan wisata pendidikan sebagai produk wisata alternatif menjadi sangat penting. Bali sangat potensial menawarkan kagiatan pendidikan selain kegiatan rileks yang bertumpu pada pantai berpasir putih dan sinar matahari. Sebagai sebuah destinasi wisata pendidikan, Bali memiliki 3 keunggulan yaitu Bali sudah menjadi daerah tujuan wisata internasional, sarana dan prasarana yang sangat mendukung, dan Bali merupakan destinasi yang dianggap relatif murah dan terjangkau value for money oleh wisatawan. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan adalah wisata edukasi berbasis budaya Bali. Kata kunci : diversifikasi, produk, wisata, edukasi, budaya, Bali

I. Pendahuluan

Wisata pendidikan yang populer dengan istilah educational tourism merupakan peluang pasar baru dalam usaha jasa pariwisata. Keinginan wisatawan untuk lebih mengetahui daerah tujuan wisata telah menyebabkan pergeseran tren preferensi wisatawan menuju kegiatan minat khusus dengan partisipasi yang lebih intensif di daerah wisata yang dikunjunginya. Dewasa ini wisatawan lebih menginginkan adanya proses pembelajaran learning experience dalam melakukan kunjungan wisatanya. Bali merupakan salah satu destinasi di Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Sains dan Teknologi, Denpasar, 29-30 Oktober 2015 Indonesia sangat terkenal di seluruh dunia. Sebagai destinasi wisata, Bali berulang kali menerima penghargaan sebagai destinasi pulau terbaik the best island destination di Asia Pasifik dan di tahun 2009 juga mendapatkan penghargaan sebagai destinasi SPA terbaik di dunia DestinAsian and SENSES Magazine, 2009. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali di tahun 2008 sebesar 1,968,892 orang Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2009. Hal ini membuktikan bahwa di tengah krisis finansial yang melanda dunia, Bali sebagai destinasi wisata internasional tetap menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Upaya diversifikasi dan peningkatan kualitas produk wisata sangat penting untuk menjamin kontinyuitas usaha pariwisata. Untuk itu, pengembangan wisata pendidikan sebagai produk wisata alternatif menjadi sangat penting. Bali sangat potensial menawarkan kagiatan pendidikan selain kegiatan rileks yang bertumpu pada pantai berpasir putih dan sinar matahari. Sebagai sebuah destinasi wisata pendidikan, Bali memiliki 3 keunggulan yaitu Bali sudah menjadi daerah tujuan wisata internasional, sarana dan prasarana yang sangat mendukung, dan Bali merupakan destinasi yang dianggap relatif murah dan terjangkau value for money oleh wisatawan. Target pasar wisatawan mancanegara dalam kegiatan wisata pendidikan ditentukan berdasarkan kategori usia wisatawan. Untuk young international student lebih fokus pada negara-negara tetangga dari kawasan Asia Pasifik. Kunjungan wisatawan dari kawasan Asia Pasifik di tahun 2010 secara keseluruhan mencapai 67,64 sedangkan Australia sebesar 15,68 dab Jepang 18,2 Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2009. Sedangkan untuk wisatawan usia lanjut, pasar Eropa dan Amerika adalah pasar yang cukup potensial. Biro Perjalanan wisata BPW yang terbentuk nanti juga akan menyasar pasar wisatawan keluarga yang berkunjung ke Bali. Keinginan orang tua untuk memberikan tambahan pendidikan kepada anaknya juga bisa dilakukan saat mereka berkunjung dengan mengikutkan anaknya mengikuti paket atau program pendidikan yang ditawarkan. Belajar bahasa Indonesia atau bahasa Bali dan kegiatan pendidikan lainnya bisa menjadi nilai tambah untuk saat mereka kembali ke negaranya. Jadi selain menggarap pasar baru juga memberikan kegitan tambahan kepada wiasatawan konvensional yang berkunjung selama ini ke Bali. Memperhatikan peluang tersebut maka timbul pemikiran untuk mengembangkan wisata edukasi sebagai unit Ipteks bagi inovasi dan kreativitas kampus I b IKK. Melalui bantuan pendanaan dari Dikti dan Universitas untuk melengkapi sarana maka diharapkan produktivitas usaha ini dapat ditingkatkan hingga menjadi unit usaha komersial yang menjanjikan. Usaha yang akan dikembangkan ini berpeluang mendapatkan HKI, mengingat usaha ini bersifat unik dan relatif baru dikembangkan. Keunikan dan keunggulannya terletak Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Sains dan Teknologi, Denpasar, 29-30 Oktober 2015 pada keunikan kemasan wisata yang ditawarkan sehingga wisatawan berminat mengikutinya. Berbagai produk wisata pendidikan yang lengkap dengan kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan, disertai harga paket dibuat dalam bentuk brosur, leaflet dan buku yang isiya adalah berbagai paket wisata pendidikan.

II. Analisis Situasi Desa Adat Tenganan Dauh Tukad