yang dekat dengan manusia, terutama di area yang terdapat genangan air.
Walaupun jarang, virus Zika dapat ditransmisikan dari seorang ibu ke bayinya. Virus Zika berkemungkinan ditularkan dari seorang ibu
hamil pada janin di dalam kandungannya. Dapat pula bayi tertular pada waktu persalinan. Hingga saat ini, kasus penularan virus Zika
melalui proses menyusui belum ditemukan sehingga ahli medis tetap menganjurkan ibu yang terinfeksi untuk tetap menyusui bayinya.
Selain itu, terdapat beberapa laporan virus Zika yang penularannya terjadi melalui tranfusi darah dan hubungan seksual.
E. Gejala Virus Zika
Selain gejala umum yang telah disebutkan, gejala lain virus Zika yang ditemukan adalah sakit kepala, nyeri di belakang mata, dan lelah.
Gejala ini umumnya bersifat ringan dan berlangsung hingga sekitar satu minggu.
Mengenai periode inkubasi virus Zika masih belum diketahui, namun kemungkinan berlangsung hingga 2-7 hari semenjak pasien
terpapar virus ini terkena gigitan nyamuk penjangkit. Dari lima orang yang terinfeksi virus Zika, satu orang menjadi sakit akibat virus ini.
Walaupun jarang, dapat terjadi kasus berat yang memerlukan penanganan lebih lanjut di rumah sakit, bahkan kematian.
Transmisi virus Zika yang terjadi di dalam kandungan dikaitkan dengan terjadinya mikrosefali dan kerusakan otak pada janin.
Mikrosefali adalah kondisi dimana lingkar kepala lebih kecil dari ukuran normal.
Beberapa pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam berdarah dengan demam Zika. Keduanya sama-sama diawali
dengan demam yang naik turun serta rasa linu hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga disertai mual, pusing, rasa tidak nyaman di
perut dan disertai rasa lemah dan lesu yang hebat. Beberapa kesamaan sebagai gejala awal membuat penyakit ini
diidentifikasi secara keliru dengan penyakit demam berdarah. Namun sebenarnya terdapat beberapa
gejala khas yang bisa membedakan keluhan infeksi Zika Virus dengan penyakit demam berdarah, beberapa
tanda khusus tersebut antara lain:
· Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya
pada suhu 38 derajat celcius. Cenderung naik turun sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi tidak terlalu tinggi.
· Muncul beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular
atau ruam melebar dengan benjolan tipis yang timbul. Kadang ruam meluas dan membentuk semacam ruam merah tua dan kecoklatan
yang mendatar dan menonjol.
· Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang disertai lebam dan
bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan.
· Kerap muncul keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas
dengan mata kemerahan. Kadang warna sangat kuat pada bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian dalam
kelopak mata.
Meski beberapa pakar kesehatan belum mengibarkan bendera putih yang menandakan penyakit ini tidak berbahaya. Namun sejauh
ini tidak ada kasus kematian yang muncul karena infeksi Zika Virus. Penyakit yang memang masih dalam riset sejauh ini tidak menandakan
sebagai penyakit berbahaya kecuali adanya masalah gangguan sendi, sakit kepala hebat, dan ruam yang membuat kulit terasa kurang
nyaman dan gatal. Penyakit yang memerlukan masa inkubasi 3 hari sebelum
serangan ini juga kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis yang serius. Penanganan paling efektif menurut Dr.
Herawati adalah dengan meningkatkan asupan vitamin C, E, B, dan A dalam tubuh untuk memicu sistem kekebalan tubuh membentuk
perlawanan alami terhadap Zika Virus. Dalam kondisi tubuh yang baik, penyakit infeksi Zika Virus dapat pulih dalam tempo 7 sampai 12 hari.
F. Diagnosis Virus Zika