commit to user
12 galaktosa. Pada balita yang paling berbahaya adalah intoleransi
laktosa. 2 Malabsorbsi lemak serta protein
c. Faktor Makanan, seperti makanan basi, beracun, alergi makanan. d. Faktor Psikologis, seperti rasa takut dan cemas.
e. Imunodefisiensi, seperti AIDS. f. Beberapa macam obat, terutama antibiotika menyebabkan gangguan
penyerapan makanan dan membunuh flora normal usus. g. Beberapa keadaan akut bedah, misal invaginasi intususpensi.
h. Gizi yang jelek. i. Kesulitan menyerap makanan baru bagi bayi.
Sudarti Endang, 2010 ; Meadow Newell, 2005; Ngastiyah, 2005 ; Rohim dkk, 2002 ; Werner dkk, 2010
5. Tanda dan Gejala Klinis
Beberapa tanda dan gejala klinis diare yaitu cengeng rewel ; muntah; gelisah; suhu meningkat; nafsu makan menurun; berat badan menurun;
gangguan gizi; tinja cair dan berlendir kadang juga disertai dengan adanya darah, semakin lama tinja berwarna hijau dan asam; anus lecet;
dehidrasi; turgor kulit menurun; mata dan ubun – ubun cekung; selaput lendir dan mulut serta kulit menjadi kering Dewi, 2010 ; Widoyono,
2008.
commit to user
13
6. Tanda Bahaya Diare
Tanda – tanda bahaya diare yang perlu diwaspadai oleh ibu antara lain seperti timbul demam; ada darah dalam tinja; diare makin sering; muntah
terus menerus; balita terlihat sangat haus; balita tidak mau makan dan minum Depkes RI, 2010.
7. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi karena diare adalah a. Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, dibagi menjadi :
1 Dehidrasi ringan, bila kehilangan cairan 5 Berat Badan BB. 2 Dehidrasi sedang, apabila terjadi kehilangan cairan 5 - 10 BB.
3 Dehidrasi berat, apabila terjadi kehilangan cairan 10 - 15 BB. b. Rejatan hipovolemik akibat menurunnya volume darah, bila penurunan
volume darah mencapai 15 – 25 berat badan, menyebabkan penurunan tekanan darah.
c. Hipokalemia dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, kelemahan, bradikardi.
d. Hipoglikemia e. Intoleransi laktosa sekunder sebagai akibat kekurangan enzim laktosa
karena kerusakan vili mukosa usus halus. f. Kejang.
g. Malnutrisi energi protein karena selain diare dan muntah, biasanya penderita mengalami kelaparan, menyebabkan gangguan pertumbuhan.
Dewi, 2010 ; Ngastiyah, 2005 ; Widjaja, 2005
commit to user
14
8. Cara Penularan
Berikut ini merupakan cara penularan diare pada balita menurut Depkes RI 2010 yaitu :
a. Penularan diare melalui mulut dan anus dengan perantaraan lingkungan dan perilaku yang tidak sehat.
b. Tinja penderita atau orang sehat yang mengandung kuman bila berak sembarangan dapat mencemari lingkungan terutama air.
c. Melalui makanan dan atau alat dapur yang tercemar oleh kuman dan masuk melalui mulut, kemudian terjadi diare.
D. Pengaruh Penyuluhan tentang Diare pada Balita terhadap Pengetahuan