Kadar Kolesterol Hewan Uji pada Pemeriksaan II
39 terhadap diet dengan membatasi kolesterol dan lemak jenuh dan cara
farmakologi lain tidak memadai Saputra, 2002: 944. Penurunan yang terjadi pada perlakuan A, B, dan C menunjukkan efek
farmakologi dari obat uji sebagai antihiperkolesterol. Hal tersebut dapat diamati dari hasil analisis data metode independent-T test pada
pemeriksaan II dan IV Tabel 12 yang menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 pada perlakuan A dan B. Namun nilai signifikansi
tersebut tidak menunjukkan adanya korelasi dengan peningkatan dosis. Hal ini juga didukung dengan hasil analisis metode one way ANOVA
dimana hasil uji post hoc pada pemeriksaan IV Tabel 11 hanya menunjukkan beda yang signifikan pada kelompok perlakuan A dengan
kontrol positif saja. Hal ini berarti variasi dosis temulawak instan tidak berhubungan dengan kadar kolesterol total hewan uji. Tidak adanya tikus
yang mati pada perlakuan obat uji menandakan bahwa obat uji tidak termasuk obat yang sangat toksik. Efek antihiperkolesterol obat uji secara
grafik Gambar 9 terjadi pada pemeriksaan III ke pemeriksaan IV. Presentase penurunan yang didapat Tabel 8 menunjukkan bahwa dosis
50 mgkgBB merupakan presentase yang terbesar dibandingkan dengan obat dosis yang lain. Hasil uji analisis presentase penurunan kadar
kolesterol total hewan uji menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 Tabel 13 yang berarti tidak adanya penurunan kadar kolesterol total
hewan uji yang signifikan.
40