Pengertian Wakaf dan Tanah Wakaf

14 BAB II PENGATURAN HUKUM TANAH WAKAF DI INDONESIA

A. Pengertian Wakaf dan Tanah Wakaf

Wakaf diambil dari kata kerja bahasa Arab wakafa itu menurut bahasa berarti ‘menahan’ atau ‘berhenti’. Dalam hukum Islam, wakaf berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan lama zatnya dan dipindahkan menjadi milik Allah swt secara permanen melalui seseorang atau nadzir penjaga wakaf baik berupa perorangan maupun badan pengelola dengan ketentuan bahwa hasil atau manfaatnya digunakan untuk hal-hal yang sesuai dengan ajaran syariat Islam. 13 Meskipun lembaga wakaf berasal dari ajaran Islam, namun lembaga semacam wakaf sudah ada sebelum Islam datang di Indonesia. Di Indonesia banyak harta adat baik yang mirip dengan wakaf. Secara Institusional ada persamaan antara harta wakaf walaupun menurut fiqih jelas bahwa harta adat itu bukan wakaf. Harta semacam di Indonesia berupa kebisaaan-kebisaaan yang berlaku di masyarakat. 14 Wakaf didefinisikan dengan perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harta kekayaan yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya sesuai dengan ajaran Islam. 15 Pendapat-pendapat dari para Imam Mahzab tersebut memberikan rumusan pengertian tentang wakaf, dapat diartikan bahwa pengertian wakaf adalah 13 https:noorshabirah.wordpress.comumum-info-lainpengertian-wakafdiakses tanggal 1 April 2017. 14 Ismawati, Penyelesaian Sengketa Tanah Wakaf Studi Terhadap Tanah Wakaf Banda Masjid Agung Semarang, Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang, 2007, hal 11. 15 H.M. Athoillah. Hukum Wakaf. Yrama Widya. Bandung. 2014, hal 4 Universitas Sumatera Utara memindahkan hak kepemilikan suatu benda abadi tertentu dari seseorang kepada orang lain individu atau organisasi Islam, untuk diambil manfaatnya dalam rangka ibadah untuk mencari ridha Allah SWT 16 Wakaf adalah penahanan suatu benda dari bertasarruf bertindak hukum seperti memperjual-belikannya terhadap benda yang dimiliki serta benda itu tetap dalam pemilikan si Wakif, dan memproduktifkan hasilnya untuk keperluan kebaikan. 17 16 Abdul Ghofur Anshori, Hukum dan Praktik Perwakafan di Indonesia. Pilar Media, Yogyakarta, 2006, hal 64 17 Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, Cet. 1, Ciputat Press, Jakarta, 2005, hal. 9 Pengertian wakaf disebutkan dalam Pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977, yaitu perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selamalamanya untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Agama Islam. Sedangkan menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, yang dimaksud wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan danatau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah danatau kesejahteraan umum menurut syariah. Dari penjelasan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 1 huruf a dan b, tentang harta benda wakaf dapat disimpulkan bahwa tanah bukanlah harta benda satu-satunya yang dapat diwakafkan. Namun, harta benda bergerak juga dapat diwakafkan. Universitas Sumatera Utara Menurut Pasal 215 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam KHI, pengertian wakaf yaitu perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadat atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan danatau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah danatau kesejahteraan umum menurut syariah 18 1. Wakaf keluarga atau wakaf ahli yang disebut juga wakaf khusus Wakaf dapat dibedakan, yaitu Wakaf keluarga atau wakaf Ahli disebut juga wakaf khusus adalah wakaf yang khusus diperuntukkan bagi orang-orang tertentu, seorang atau lebih, baik ia keluarga wakif maupun orang lain. 2. Wakaf umum atau wakaf khairi. Wakaf khairi atau wakaf umum adalah wakaf yang diperuntukan bagi kepentingan atau kemaslahatan umum.Wakaf jenis ini jelas sifatnya sebagai lembaga keagamaan dan lembaga sosial dalam bentuk masjid, madrasah, pesantren, asrama, rumah sakit, rumah yatim-piatu dan tanah pekuburan 19 Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa wakaf adalah itu termasuk salah satu diantara macam pemberian, akan tetapi hanya boleh diambil 18 Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah Wakaf Di Kementerian Agraria Dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional, Pasal 1 angka 1 19 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf, UI-Press, Jakarta, 2012, hal 89. Universitas Sumatera Utara manfaatnya, dan bendanya harus tetap utuh. Oleh karena itu, harta yang layak untuk diwakafkan adalah harta yang tidak habis dipakai dan umumnya tidak dapat dipindahkan, misalnya tanah, bangunan dan sejenisnya. Tanah wakaf adalah tanah hak milik yang sudah diwakafkan. Perwakafan tanah hak milik merupakan suatu perbuatan hukum yang suci, mulia dan terpuji yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum, dengan memisahkan sebagian dari harta kekayaan yang berupa tanah hak milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya menjadi wakaf social. 20 Dasar hukum tentang wakaf diatur dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1960; Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2000; UndangUndang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf; Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik; Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2001 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan; Peraturan Menteri Negara AgrariaKapala BPN No. 3 Tahun 1997; Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2002; serta Surat Edaran Kepala BPN No. 600-1900 tangal 31 Juli 2003. 21 a. Wakif yakni pihak yang mewakafkan harta benda miliknya. Pihak yang terlibat dalam perbuatan wakaf: b. Nazhir yakni pihak yang menerima harta wakaf dari wakif, bertugas mengelola dan mengembangkan wakaf sesuai peruntukannya. c. Saksi. Orang ini harus melakukan hukum sebagai saksi ikrar wakaf 20 Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi, dan Pelaksanaannya. Djambatan, Jakarta, 2005, hal 272. 21 Kian Gunawan, Panduan Mengurus Tanah dan Property. Ghratama, Jakarta, 2008, hal. 83. Universitas Sumatera Utara d. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf PPAIW. Pejabat ini ditunjuk khusus oleh menteri untuk menangani pembuatan Akta Ikrar Wakaf. 22 Hak atas tanah yang bisa diwakafkan: a Hak milik atas tanah, baik yang telah didaftarkan maupun belum didaftarkan. Hak milik ini juga termasuk dalam hasil pendaftaran peningkatan hak dari Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, dan Hak Pakai atas tanah. b Hak milik atas satuan satuan rumah susun sesuai aturan yang berlaku. c Tanah negara yang diatasnya berdiri bangunan masjid atau makam. 23

B. Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Tanah Wakaf